Anda di halaman 1dari 7

Perempuan Berkualitas “ The Alpha Girl’s Guide”

Identitas Buku

Judul buku: The Alpha Girl’s Guide

Penulis: Henry Manampiring

Penerbit: GagasMedia

Tahun terbit: 2015

Tebal: 260 halaman (13 x 19 cm)

ISBN: 978-979-780-954-6
Jenis buku: Pengembangan Diri

Peresensi: Kharisma Shafrani

Beberapa waktu lalu, buku ini sempat ramai di media


sosial yang katanya dapat mengubah mindset terutama
bagi para perempuan. Karena penasaran, saya
memutuskan membeli buku ini di salah satu e-
commerce dengan harga Rp 88.000. Harga yang cukup
standar untuk buku dengan tebal 260 halaman ini.
Beberapa hari setelah saya check out, buku yang
ditunggu-tunggu ini datang juga. Setelah datang saya
langsung terpukau dengan design covernya, berwarna
putih agak pink dengan font yang bergambar perempuan
dengan beragam karakteristiknya. Tanpa panjang lebar,
langsung saja kita ulas buku ini!

Buku The Alpha Girl’s Guide merupakan buku non fiksi


yang ditulis oleh Henry Manampiring atau kerap disapa
Om Piring, seorang Strategic Planner di
dunia advertising. Buku ini ditulis berdasarkan hasil
pengamatan, riset, wawancara langsung, serta diskusi
dengan banyak perempuan di media sosial. Buku ini
termasuk jenis buku self development yang sedang
disukai perempuan muda akhir-akhir ini. Terdiri dari 9
bab yang mana setiap babnya selalu disertai dengan
animasi gambar, kolom question of the day, kolom alpha
exercise, kolom alpha sister says, serta kolom alpha
learning yang merupakan ringkasan dari setiap babnya.

Menjadi perempuan yang mandiri dan berkualitas tentu


menjadi harapan semua orang, selama ini perempuan
masih sering dipandang sebagai kaum yang lemah, yang
berada di belakang lelaki, dan katanya harus selalu
berada di dapur. Padahal perempuan juga bisa berdiri di
kakinya sendiri, perempuan juga memiliki potensi besar
untuk menjadi seorang pemimpin, serta menjadi seorang
yang menginspirasi. Inilah yang disebut sebagai alpha
female atau alpha girl, para perempuan yang
menginsipirasi, memimpin, menggerakkan orang
sekitarnya, dan membawa perubahan. Mereka adalah
orang-orang yang cerdas, percaya diri, anti galau,
serta independen.

Bab pertama pada buku ini menjelaskan apa itu alpha


female. Seperti yang sudah diuraikan pada paragraf di
atas, alpha girl merupakan perempuan-perempuan yang
berada di puncak karena prestasi serta attitude-nya.
Mereka percaya diri dan mengoptimalkan potensinya
dengan baik. Bab kedua membahas mengenai alpha
student, bagaimana seorang alpha girl berperilaku
sebagai seorang pelajar. Bab ini menyinggung mengapa
perempuan harus berpendidikan tinggi. Bagian paling
favorit dalam bab ini adalah, “Nggak ada yang lebih bego
dari mementingkan cowok di atas pendidikan/ilmu. Ilmu
tidak akan selingkuh atau minta putus. Ilmu tidak akan
minta kawin lagi, atau minta cerai. Ilmu akan selalu ikut
kamu.”

Bab ketiga yaitu the alpha friend, bagaimana


seorang alpha girl berteman. Bab ini mengajarkan agar
seorang alpha girl menolak untuk dimanipulasi teman
dan juga menolak untuk memanipulasi teman, say no
to gosip! Bab keempat membahas mengenai the alpha
lover, bagaimana seorang alpha girl saat pacaran, saat
patah hati, mengenali karakteristik lelaki, serta topik
menikah. Bab kelima yaitu the alpha worker, bagaimana
seorang alpha professional berperilaku di pekerjaan dan
kantor, apa yang perlu dilakukan saat pertama memulai
bekerja. Bagian yang paling saya sukai dari bab kelima
ini adalah “nilai/IPK itu penting,” banyak motivator yang
berkata bahwa nilai IPK tidak penting dan tidak
menjamin sukses. Benar, IPK tidak menjamin sukses jika
kita memilih menjadi seorang
pengusaha/enterpreneur. Namun, beda lagi ketika kita
ingin bekerja di perusaan yang bagus, IPK akan sangat
membantu perjalanan karir kita. Jadi, secara tidak
langsung, IPK juga berperan dalam proses kesuksesan
kita.

Memasuki bab keenam yaitu the alpha look, bagaimana


seorang alpha girl merawat penampilan dirinya.
Penampilan memang bukan penentu sukses terpenting,
namun tidak bisa diabaikan juga. Tampil menariklah
untuk diri sendiri terlebih dahulu, baru untuk orang lain.
Selanjutnya bab ketujuh membahas mengenai the alpha
care, bagaimana seorang alpha girl membawa dampak
positif bagi orang lain. Kejarlah ilmu, prestasi, keahlian,
dan segala kemampuan, bukan untuk dirimu sendiri,
tapi kelak agar bisa membantu orang lain. Bab kedelapan
ialah meet the alpha female, penulis menemui dan
mewawancarai alpha female Indonesia yaitu Najwa
Shihab dan Alanda Kariza. Pada bab ini diulas
bagaimana kisah hidup mereka, apa rahasia
keberhasilan mereka, siapa inspirasi mereka, serta pesan
mereka untuk para perempuan. Bab terakhir yaitu your
alpha future, bahwa kitalah yang harus memulai
perjalanan untuk menjadi alpha future. It’s not only about
your Alpha Future. It’s also OUR Alpha Future.

Selesai sudah pembahasan sembilan bab yang mungkin


cukup membosankan. Bagi saya, buku ini memberi
banyak inspirasi, banyak ilmu-ilmu yang tidak diajarkan
di sekolah maupun di kampus. Selain fokus pada
kekuatan dan passion yang harus dimiliki seorang alpha
girl, Om Piring juga melengkapi pembahasannya dengan
sisi buruk seorang alpha girl yang harus dikendalikan.
Namun yang perlu ditegaskan lagi, kamu tidak harus
menjadi alpha girl bilamana itu tidak sesuai dengan
dirimu. Akan tetapi, sebagaimana buku self
development jika kamu bukan seorang alpha namun
merasa ada hal-hal yang perlu kamu perbaiki dari
segi attitude maupun kebiasan sehari-hari, maka kamu
bisa menerapkan ilmu yang diberikan oleh buku ini,
menarik bukan?

Kelebihan buku

Buku ini memiliki beberapa kelebihan yang akan


membuat kamu semakin tertarik, diantaranya:

1. Desain cover yang menarik

2. Setiap bab dikemas dengan rapih dan


saling berhubungan pada bab berikutnya

3. Penggunaan bahasa yang santai, terdapat


beberapa lelucon, dan mudah dimengerti
karena disertai dengan analogi dan
contoh yang relevan dengan kehidupan
kita.

4. Terdapat beberapa footnote sehingga bisa


dibuka kembali sumbernya

5. Buku ini berisi wawancara dengan Alpha


Female Indonesia yang inspiratif.

Kekurangan buku

Buku yang ditulis oleh Henry Manampiring ini memiliki


beberapa kekurangan, diantaranya:

1. Font terlalu kecil dan cukup


membosankan karena terlalu banyak
tulisan

2. Terdapat beberapa kutipan bahasa Inggris


yang tidak disertai artinya.

Rekomendasi

Buku ini sangat cocok dibaca oleh perempuan, terutama


para perempuan muda yang sedang berusaha
mengembangkan diri untuk menjadi perempuan
berkualitas. Selain itu, buku ini juga wajib dibaca oleh
perempuan yang hidupnya sering galau karena
memikirkan kisah cinta yang tak kunjung usai. Namun
jangan salah, laki-laki pun dapat membaca buku ini agar
dapat meningkatkan kualitas diri juga.

NABILA YUSRIYA XI IPS 4 (22)

Anda mungkin juga menyukai