(MAKNA HIDUP)
Kelompok 4
Chlorita Octavia Yunus (717212004)
Dian Angelina (717212007)
Odilia Angeline Jofan Wijaya (717212014)
Rita Octaviane (717212016)
Vania Magdalena (717212019)
MEANING IN LIFE
Origin of the expression
Penggunaan ungkapan "makna hidup" dalam bahasa Inggris
pertama kali muncul dalam Sartor Resartus karya Thomas
Carlyle (1833–1834)
PERSAMAAN
1. MSD dan CNSD merupakan penyebab utama disabilitas
2. MSD dan CNSD mengikutsertakan disabilitas mobilitas
3. MSD dan CNSD merupakan penghambat Physical QoL
4. Rehabilitas dari MSD dan CNSD memiliki pengaruh yang Persepsi individu tentang keadaan
fisik mereka (The WHOQOL Group,
besar terhadap disabilitas, mobilitas dan QoL 1998b), dapat dikonseptualisasikan
sebagai indikator kesehatan fisik
Prediktor Penyesuaian
Meaning in Life
Terhadap Penyakit
Meaning in life berhubungan dengan kesehatan
dan QOL fisik melalui perilaku kesehatan,
proses fisiologis, dan koping (Park, 2015).
Hasil Adaptasi
Selama Proses
Pemulihan
Dihipotesiskan bahwa tingkat makna hidup yang lebih tinggi pada waktu 1 (T1) akan memprediksi
QOL fisik yang lebih baik pada waktu 2 (T2), dan QOL fisik yang lebih baik (T1) akan memprediksi
tingkat makna hidup yang lebih tinggi (T2).
METHOD
Partisipan
N = 339 (MSD = 250; CNSD = 89)
Usia = 18 - 84 Tahun, 57.9% wanita
Prosedur
T1 dilakukan di awal rehabilitasi
Pengambilan data melibatkan 3 personal Psikolog Klinis
Partisipan diberikan diberikan terkait tujuan, desain
penelitian, anonimitas dan memberikan informed consent
Konsultasi jenis diagnosis
Pengambilan data dilakukan dengan memberikan
kuesioner atau wawancara (@30 menit)
T2 dilakukan pada akhir rehabilitasi (1 month follow-up)
Pengukuran Analisis Data
Kalkulasi jumlah partisipan menggunakan
perhitungan GPower
Analisis pendahuluan dilakukan dengan ANOVA
dan uji post hoc Bonferroni. Model panel cross-
lag diuji dengan analisis jalur manifes (Byrne,
2010) yang dilakukan dengan IBM AMOS 25
Memeriksa efek timbal balik dari meaning in life
dan physical QoL, cross-lagged path model
mengasumsikan:
(a) efek sinkron mengacu pada hubungan
cross-sectional antara variabel yang berbeda
pada setiap titik waktu (meaning in life dan
physical QoL sebagai IV di T1, meaning in life
dan physical QOL sebagai DV di T2)
(b) autokorelasi mengacu pada asosiasi
variabel pada T1 dan T2
(c) efek cross-lagged mengacu pada asosiasi
satu variabel di T1 dengan variabel lain di T2
RESULT
PERBANDINGAN
Pasien CNSD Pasien MSD
Memiliki tingkat meaning in Memiliki tingkat meaning in life
life yang lebih rendah pada yang lebih tinggi pada T1 dan
T1 dan T2 T2