Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA 1 TEKNIK PENULISAN SKRIPSI

BEDAH SKRIPSI KUALITATIF , KUALITAS HIDUP PADA WANITA LANSIA YANG


BEKERJA SEBAGAI PEDAGANG

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Metode Riset Eksperimen

Dosen Pengampu: Latifah Nur Ahyani, S.Psi., M.A. Psikolog

DISUSUN OLEH:

1. Yahya Kristanto (202160112)


2. Bagus Ficki Triadi (202160123)
3. Chrestella Putu Holy Kusuma (202160137)
4. Vigo Ade A. (202160138)

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2023
BAB II

LANDASAN TEORI

KUALITAS HIDUP PADA WANITA LANSIA YANG BEKERJA SEBAGAI


PEDAGANG

 Landasan teori
Di bab 2 ini penulis membahas teori
a. Kualitas Hidup : Penulis membahas terkait Pengertian kualitas,
Membahas Faktor – faktor yang mempengaruhi kualitas hidup
menurut Netuveli & Blane (2008) dan menurut Kumar (2014) ,
lalu membahas aspek-aspek kualitas hidup Health Outcomes
Assesment Unit (2007) dan Menurut WHO (2011) yang
menjelaskan 4 aspek kualitas hidup yaitu, kesehatan fisik,
kesejahteraan psikologis, hubungan sosial, hubungan dengan
lingkungan.
b. Lansia : Penulis membbahas pengertian Lansia , batasan lansia
menurut Hurlock (1980) membagi lansia dalam tiga kategori
yaitu: orang tua muda yaitu berusia 65 sampai 74 tahun, orang tua
yaitu yang berusia 75 sampai 84 tahun, orang tua sangat tua yaitu
lansia yang berusia 85 ke atas. Lanjut usia ada dua tahapan yaitu
early old age (usia 60 sampai 70 tahun) dan advanced old age
(usia > 70 tahun).
c. Lansia Bekerja : Penulis membahas mengenai proses penuaan dan
juga masalah lansia meliputi aspek fisiologis, psikologis, sosial,
kultural, ekonomi dan lain - lain (Depkes RI, 1992). Dan alasan
lansia bekerja Menurut Wirakartakusumah & Evi (1994)
 Faktor
Membahas Faktor – faktor yang mempengaruhi kualitas hidup
menurut Netuveli & Blane (2008)
1. Evaluasi objektif meliputi standar hidup, pendapatan, pendidikan
dan status kesehatan
2. Evaluasi subyektif meliputi kepuasan hidup, kebahagiaan dan
penilaian diri
Menurut Kumar (2014) faktor yang mempengaruhi kualitas hidup
yaitu:
1. Usia
2. Pendidikan
3. Status Pernikahan
4. Keluarga
 Aspek
Membahas Aspek – aspek kualitas hidup menurut Health Outcomes
Assesment Unit (2007) yang ada 8 dimensi kualitas hidup
1. Fungsi Fisik (Physical Functioning)
2. Peran Fisik (Role Physical)
3. Tubuh Nyeri (Bodiliy Pain)
4. Kesehatan Umum (General Health)
5. Vitaliti (Vitality)
6. Fungsi Sosial (Social Functioning)
7. Peran Emosional (Role Emotional)
8. Kesehatan Mental (Mental Health)
Menurut WHO (2011) yang menjelaskan 4 aspek kualitas hidup yaitu,
kesehatan fisik, kesejahteraan psikologis, hubungan sosial, hubungan
dengan lingkungan
 Hubungan antar variabel
Penelitian Suardiman (2011) menjelaskan alasan wanita lansia tetap
ingin bekerja dan mandiri adalah di karenakan tidak mau menjadi beban
orang lain dan tidak ingin menyusahkan anak ataupun cucu serta untuk
memperoleh kepuasan batin bahwa dirinya berguna yang nantinya akan
menimbulkan rasa percaya diri yang mendorong mereka untuk tetap
melakukan aktivitas ekonomi atau bekerja.
Yuliati (2014) mengatakan kualitas hidup sebagai persepsi individu
terhadap kehidupan di masyarakat terhadap konteks budaya dan sistem
nilai yang ada berkaitan dengan tujuan, harapan, standar dan perhatian.
Kualitas hidup juga merupakan suatu konsep yang sangat luas
dipengaruhi kondisi fisik, psikologis, tingkat kemandirian serta hubungan
individu dengan lingkungan. Salah satu faktor yang mempengaruhi
kualitas hidup lansia adalah dukungan sosial. Dukungan sosial
merupakan suatu proses hubungan yang terbentuk dari individu dengan
persepsi terhadap seseorang yang di cintai,di hargai dan di sayangi untuk
memberikan bantuan kepada individu yang mengalami tekanan dalam
kehidupan (Raafiah, 2012). Netuveli & Blane (2008) menyebutkan faktor
kualitas hidup lansia ada dua, yaitu Evaluasi objektif dan Evaluasi
subyektif. Evaluasi objektif meliputi standar hidup, pendapatan,
pendidikan, status kesehatan sementara Evaluasi subyektif meliputi
kepuasan hidup, kebahagiaan, penilaian diri. WHO (2011) menyebutkan
empat aspek kualitas hidup yaitu kesehatan fisik, kesehatan psikologis,
hubungan sosial dan hubungan dengan lingkungan.

KEBERMAKNAAN HIDUP PADA LADY ESCORT

 Landasan teori
Di bab 2 ini penulis membahas teori
a. Kebermaknaan Hidup : Penulis membahas terkait Kebermaknaan
Hidup yang di kemukakan Oleh Bastman (2007), Prihastiwi
(1994), Hanik (2004), (Sumanto, 2006), dan (Palila, 2017). Dari
teori yang di bahas oleh tokoh tersebut terdapat kesimpulan.
b. Lady Escort : Penulis membahas tentang Pengertian Lady Escort
yang dikemukakan oleh Wiguna (2013), Irmawati (2014),
Rohmawati (2016), Suherli (2014). Dari teori yang diambil oleh
penulis dapat menyimpulkan bahwa Lady escort adalah seseorang
yang sengaja dan terenvana melakukan kegiatan berupa
pemberian arahan kepada seseorang atau beberapa orang yang
menyanyikan lagu dengan diiringi mysik dan syair yang muncul
di layar televisi dan melayani tamu hingga puas
 Faktor
Membahas Faktor – faktor yang mempengaruhi kebermaknaan hidup
Menurut Frankl (Schultz, 1991).
1. Kualitas Insani, semua kemampuan sikap dan Kondisi
2. Encounter, penghayatan dan keterbukaan
3. Nilai-nilai, terdapat dua nilai hidup yaitu tiga nilai subjketif dan
satu nilai objektif.
Menurut Frankl (2004) faktor yang mempengaruhi kebermaknaan
hidup yaitu:
1. Frustrasi Eksistensi
2. Neurosis Noogenik
c. Aspek
Membahas Aspek – aspek Kebermaknaan Hidup Menurut Frankl
(2004).
1. Maksud hidup dan tujuan hidup
2. Kepuasan hidup
3. Kebebasan
4. Sikap terhadap kematian.
 Kategori Lady escort.
Membahas tentang pengkategorian lady escort menurut Moammar (2015)
dalam buku Jakarta Undercover 4 in 1. Ada tiga kategori.
1. Lady escort rule of the game
2. Lady escort X
3. Lady escort party.

Anda mungkin juga menyukai