Anda di halaman 1dari 8

Kebermaknaan

AMELIA DEWI MAYANG 201910515015


FARIZA NUR WIBOWO 201910515308
MARIA DELCIELLO 201910515314
MELKY SITUMORANG 201910515276

PSIKOLOGI POSITIF 7A3


DOSEN PENGAMPU: DR. WUSTARI LARASATI


MANGUNDJAYA, M.ORG., PSY, S.E., PSIKOLOG
Topik Pembahasan

1 2
Faktor yang
Meaning of Life
Mempengaruhi Kebermaknaan
Hidup

3 4
Strategi Mencapai Proses Mencapai
Hidup yang Bermakna Hidup yang Bermakna
Meaning of Life
Erickson (1989) mengartikan kebermaknaan hidup sebagai
perasaan yang subjektif. Dimana menganggap sesuatu yang
terjadi pada subjek mempunyai arti yang berharga dan subjek
merasa bahwa apa yang dilakukan dan diputuskan oleh dirinya
adalah suatu hal yang benar karena akan menimbukan rasa
penuh makna.

Frankl (dalam Sunandar 2016) meyakini bahwa makna hidup


dan kehendak untuk bermakna (the will to meaning) adalah
motivasi manusia untuk meraih taraf kehidupan yang bermakna
Faktor yang Mempengaruhi
Kebermaknaan Hidup
Menurut Frankl (dalam Sunandar2016) membagi
faktor kebermaknaan hidup dalam 2 faktor, yaitu:
faktor internal dan faktor eksternal.

1. Faktor internal berkaitan dengan pola pikir, sikap,


konsep diri, kepercayaan, religiusitas, dan
kepribadian.
2. Faktor eksternal berkaitan dengan pekerjaan,
pengalaman, hubungan kelkuarga, kebudayaan,
dan lingkungan sosial.
Strategi Mencapai
Hidup yang Bermakna
(Bastaman 2007)
Niat dan Tujuan, motivasi untk berubah kearah yang lebih
positif.
Potensi, salah satu jenis potensi adalah kecerdasan untuk
mengubah kondisi diri.
Asas Kesuksesan, berkaitan dengan perbaikan karakter
Usaha, membantu individu dalam menjalani hidup yang jelas
dan terarah.
Metode, berfungsi untuk mencapai tujuan kebermaknaan
hidup.
Media, untuk mendukung keberlangsungan proses
kebermaknaan hidup.
Proses Mencapai
Hidup yang Bermakna
Proses untuk mencapai hidup yang bermakna merupakan urutan
pengalaman dan tahapan dalam mengubah penghayatan hidup yang
tidak bermakna menjadi bermakna. Bastaman (1996) membagi proses
mencapai hidup yang bermakna kedalam 5 tahap:
1. Tahap Derita (pengalaman tragis, penghayatan tanpa makna)
2. Tahap Penerimaan diri (pemahaman diri dan pengubahan sikap)
3. Tahap Penemuan Makna Hidup (penemuan makna dan penentuan
tujuan hidup)
4. Tahap Realisasi Makna (engagement, menemukan makna hidup)
5. Tahap Kehidupan Bermakna (kebahagiaan)
Sumber Referensi

Sunandar, Riyan. 2016. "Konsep Kebermaknaan Hidup (Meaning of Life)


Pengamal Thoriqoh (Studi Kasus Pada Pengamal Thoriqoh di Pondok
Pesantren Sabilurrosyad, Gasek, Karangbesuki, Sukun, Malang)". Skripsi.
Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Thank you for
listening!
Have a good day.

Anda mungkin juga menyukai