Disusun Oleh :
Kelompok 5 Spiritual
PADALARANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Makna Hidup (Meaning Inlife)” ini untuk
memenuhi tugas Spiritualitas Karya. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Sr. Therese Maura Hardjanti, CB., MSN selaku dosen pengampu Spiritualitas Karya yang
memberikan kesempatan untuk menulis makalah ini dan senantiasa memberikan
bimbingan kepada penulis.
2. Keluarga yang senantiasa memberikan dukungan, motivasi, dan teman-teman yang
senantiasa memberikan dukungan, ide, dan saran dalam penulisan makalah ini.
penulisan makalah ini dilakukan dalam rangka untuk mengetahui dan menambah ilmu
pengetahuan tentang makna hidup (meaning inlife). Penulis masih merasa banyak
kekurangan dalam penulisan ini. Oleh karena itu, penulis berharap adanya kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
a. Rumusan masalah
1. Pengertian makna hidup?
2. Bagaimana mewujudkan sikap makna hidup?
3. Bagaimana contoh konkrit dari makna hidup?
b. Tujuan
1. Untuk menguraikan apa itu makna hidup
2. Untuk mendiskripsikan upaya mewujudkan makna hidup
3. Untuk menguraikan apa saja contoh makna hidup dan pengaplikasiannya
BAB II
PENJELASAN
1. Pengertian
Frankl mengungkapkan bahwa kebermaknaan hidup adalah keadaan yang
menunjukkan sejauh mana seseorang telah mengalami dan menghayati kepentingan
keberadaan hidupnya menurut sudut pandang dirinya sendiri (Frankl, 2003).
Kemudian Hanik (2004) menambahkan bahwa dalam kebermaknaan hidup terdapat
dua arti dasar yaitu, kebermaknaan lebih merujuk pada interpretasi terhadap
pengalaman atau hidup pada umumnya, dan kebermaknaan lebih merujuk pada
tujuan-tujuan dan motivasi-motivasi yang membuat individu memiliki respek
terhadap pengalamannya atau hidupnya. Makna hidup mempunyai arti yang berbeda
pada setiap individu tergantung dari sudut pandang mana ia melihatnya dan
mengartikannya. Teori tentang makna hidup dikembangkan oleh Frankl (1996),
dimana teori ini dituangkan ke dalam suatu terapi yang dikenal dengan nama
logoterapi. Logoterapi memiliki tiga konsep dasar yakni:
a. Kebebasan berkehendak (the freedom to will)
Manusia dalam batas-batas tertentu memiliki kemampuan dan kebebasan untuk
mengubah kondisi hidupnya guna meraih kehidupan yang lebih berkualitas.Dan
yang sangat penting kebebasan ini harus disertai rasa tanggung jawab (responsibility)
agar tidak berkembang menjadi kesewenang-wenangan.
b. Hasrat untuk hidup bermakna (the will to meaning)
Setiap orang mengiinginkan dirinya menjadi orang yang bermartabat dan berguna
bagi dirinya, keluarga, lingkungan kerja, masyarakat sekitar dan berharga di mata
Tuhan. Keinginan untuk hidup bermakna memang benar-benar merupakan motivasi
utama pada manusia.Hasrat inilah yang mendorong setiap orang untuk melakukan
berbagai kegiatan seperti kegiatan bekerja dan berkarya agar hidupnya dirasakan
berarti dan berharga.
c. Makna hidup (the meaning of life)
Makna hidup adalah hal-hal yang dianggap penting, dan berharga serta memberikan
nilai khusus bagi seseorang, sehingga layak dijadikan tujuan dalam kehidupan (the
purpose in life). Makna hidup apabila berhasil ditemukan dan dipenuhi akan
menyebabkan kehidupan ini dirasakan demikian berarti dan berharga. Dan makna
hidup ternyata ada dalam kehidupan itu sendiri, dan dapat ditemukan dalam setiap
keadaan yang menyenangkan dan tak menyenangkan, keadaan bahagia dan
penderitaan. Pengertian mengenai makna hidup menunjukkan bahwa dalam makna
hidup terkandung juga tujuan hidup, yakni hal- hal yang perlu dicapai dan dipenuhi.
Mengingat antara makna hidup dan tujuan hidup tidak dapat dipisahkan. Setiap
individu mempunyai keinginan untuk meraih hidup bermakna, seperti yang
dikemukakan Frankl (dalam Bastaman, 1996), bahwa dalam setiap keadaan, termasuk
dalam penderitaan sekalipun kehidupan ini selalu mempunyai makna, di mana hidup
secara bermakna merupakan motivasi utama setiap orang. Dalam batas-batas tertentu
manusia memiliki kebebasan dan tanggung jawab pribadi untuk memilih dan
menemukan makna dan tujuan hidupnya. Makna dan tujuan hidup merupakan sesuatu
yang tidak dapat dipisahkan
2. Karakteristik Makna Hidup
a. Makna hidup itu sifatnya unik, personal dan temporer : Apa yang dianggap berarti
oleh seseorang belum tentu berarti bagi orang lain.
b. Makna hidup itu spesifik dan konkrit : Makna hidup dapat ditemukan dalam
pengalaman dan kehidupan nyata sehari-hari dan tidak harus selalu dikaitkan
dengan tujuan-tujuan idealistis, prestasi-prestasi akademis yang tinggi, atau hasil-
hasil renungan filosofis yang kreatif
c. Makna hidup memberi pedoman dan arah : Makna hidup itu memberi pedoman
dan arah terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan sehingga makna hidup
seakan-akan menantang (challenging) dan mengundang (inviting) seseorang untuk
memenuhinya.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebermaknaan Hidup
a. Pola Berpikir
Kecenderungan berpikir seseorang (positif atau negatif) akan membawa pengaruh
terhadap penyesuaian diri dan kehidupan psikisnya. Pola berpikir mempengaruhi
suasana hati yang nantinya akan menentukan tindakan individu. Dari pola berpikir
itu individu akan bertindak proaktif, agresif, pasif dan asertif.
b. Pola Sikap
Krech dan Crutchfield (dalam Sears, 1994) mendefinisikan sikap sebagai
organisasi yang bersifat menetap dari proses motivasional, emosional, perseptual
dan kognitif mengenai beberapa aspek dunia individu. Sikap terhadap suatu objek,
gagasan, pengalaman atau orang tertentu merupakan orientasi yang bersifat
menetap dengan komponen-komponen kognitif, afektif dan perilaku.
Memiliki tujuan hidup, kita bisa memiliki pemahaman tentang mengapa sesuatu
terjadi pada kita. kita juga jadi lebih mudah untuk menerima segala hal baik dan buruk yang
terjadi di hidup kita, karena fokus kita bukan tentang kejadian tersebut, melainkan makna
hidup yang lebih besar. kita akan mengalami perubahan yang positif dalam hidup karena kita
punya mindset untuk maju. kita juga bisa menjadi lebih terarah dan mengabaikan hal-hal
negatif yang akan menghalangi tujuan hidup kita. Proses mencari makna hidup tiap orang
berbeda-beda. Ada yang dapat menemukan makna hidupnya seketika, ada juga yang butuh
waktu. Makna hidup masing-masing orang juga berbeda karena tiap orang punya nilai,
kepercayaan, dan impian yang berbeda pula. Dengan pembahasan yang telah dipaparkan,
beberapa contoh yang bisa diambil dari materi dengan kehidupan sehari-hari, cara pandang
kita dengan memaknai hidup :
A. Nilai kreatif
Jadi, kalau ingin mencari makna hidup kita harus mengetahui nilai kreatif, nilai kreatif itu
terletak pada aktivitas yang dilakukan. Semisal kita adalah mahasiswa, maka kita haru
memahami makna dari menjadi seorang mahasiswa itu sendiri. Saat kita menjadi mahasiswa
kita terkadang hanya berfokus pada “cepat lulus” dan akhirnya melupakan makna itu
sendiri.Maknanya itu sebenarnya, dapat ditemukan semisal saat kita berinteraksi dengan
dosen, teman, dan lain sebagainya. Dapat disimpulkan, bahwa jangan hanya terfokus pada
“cepat lulus” sehingga kita melupakan kebahagiaan dari menjadi mahasiswa.
B. Nilai bersikap
Ini terjadi saat kita berada dalam posisi yang tidak dapat mengubah sesuatu hingga akhirnya
kita akan menerima dan menemukan suatu makna. Suatu contoh, semisal kita gagal dalam
suatu pekerjaan secara logika kita tidak bisa mengulang masa lalu untuk mengubah hari ini.
kita jadi memaknai dan menjalan sesuatu hal, atau posisi dengan baik.
BAB IV
KESIMPULAN
Dalam uraian ini dapat disimpulkan bahwa makna hidup adalah hal-hal yang
memberikan nilai khusus bagi seseorang sebagai pengalaman-pengalaman hidup
subyektif yang mencakup maksud hidup (tujuan dan misi yang hendak dicapai),
kepuasan hidup seseorang terhadap kehidupannya setelah menjalaninya, kebebasan
seseorang dalam menjalani kehidupannya dan sikap seseorang dalam menghadapi
kematian yang apabila berhasil dipenuhi akan menyebabkan kehidupannya berarti dan
berharga.
Daftar Pustaka
https://repositori.uma.ac.id/bitstream/123456789/430/5/108600131_file5.pdf diakses
pada tanggal 17 September 2023 pukul 17.00
http://repository.unissula.ac.id/17918/7/BAB%20I_1.pdf diakses pada tanggal 17
September 2023 pukul 17.00