“MEANING OF LIFE”
Disusun oleh:
Kelompok 4 Kelas B
Dosen Pengampu:
Diny Amenike, M.Psi., Psikolog
Mafaza, S.Psi., M.Sc
Nila Anggreiny, M.Psi., Psikolog
Frankl (dalam Finayanti, 2019) mengemukakan meaning of life merupakan suatu proses
yang dialami oleh individu untuk mencari makna dalam kehidupannya seperti bagaimana
harapan yang dimiliki oleh seorang individu serta alasan mengenai segala sesuatu yang telah
dilakukan oleh seorang individu dalam mempertahankan kehidupannya yang bermakna. Frankl
juga menyimpulkan bahwa meaning of life yang terdapat pada diri seorang individu dapat
terwujud jika seorang individu tersebut mampu memenuhi tiga nilai yaitu nilai kreatif (creative
values), nilai penghayatan (experiental values), dan nilai sikap (attitudinal values).
1.3.2 Aspek- Aspek Meaning of Life
Menurut Bastaman (2007), ada enam aspek dari meaning of life, yaitu:
1. Pemahaman diri
Meningkatnya pemahaman individu mengenai kelebihan dan kelemahannya sehingga
dapat menjadi pribadi yang lebih mengarah pada hal-hal yang positif dan mengurangi
fokus pada hal-hal negatif yang menghambat individu. Hal inilah yang secara sadar
ataupun tidak dapat meningkatkan pemahaman individu mengenai dirinya sendiri
sehingga individu dapat memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang tepat pada
berbagai hal yang dihadapinya. Selain itu, pengalaman hidup yang telah dilalui oleh
individu baik yang berkesan baik atau berperan sebagai tantangan juga akan membantu
individu dalam memahami dirinya sendiri.
2. Makna hidup
Nilai-nilai yang dimiliki oleh individu dengan peran sebagai pedoman individu dalam
menjalani kesehariannya yang cukup mempengaruhi individu dalam pandangan hidup
dan tindakannya. Nilai-nilai yang dijadikan pedoman bagi individu ini bisa didapatkan
dari tradisi keluarga yang diwariskan ke generasi berikutnya dan dapat bermanfaat pula
bagi generasi berikutnya.
3. Pengubahan sikap
Pengubahan sikap dari semula bersikap negatif dan tidak tepat menjadi mampu bersikap
positif dan lebih tepat menghadapi masalah, kondisi hidup dan musibah yang tak
terelakkan. Hal ini juga secara sadar ataupun tidak ketika telah berhasil dilewati akan
meningkatkan rasa penghargaan dan syukur individu atas kehidupan.
4. Komitmen diri
Komitmen individu terhadap makna hidup yang ditemukan dan tujuan hidup yang
ditetapkan. Dengan komitmen pada diri ini, akan mengarahkan individu pada suatu
pencapaian atas tujuan yang kemudian akan mengarah pada kepuasan individu tersebut.
5. Kegiatan terarah
Merupakan upaya-upaya yang dilakukan secara sengaja dan sadar berupa pengembangan
potensi-potensi (bakat, kemampuan dan keterampilan) positif serta pemanfaatan relasi
antarpribadi untuk menunjang tercapainya makna, tujuan hidup. Dengan adanya kegiatan
yang terarah, individu dapat menemukan keseimbangan dalam hidupnya di berbagai
aspek.
6. Dukungan sosial
Hadirnya seseorang atau sejumlah orang yang akrab, dapat dipercaya dan selalu bersedia
memberi bantuan pada saat-saat diperlukan.
2.3.2 Narasumber 2
Bastaman, H.D. 2007. Logoterapi, Psikologi Untuk Menemukan Makna Hidup dan Meraih
Hidup Bermakna. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Finayanti, J., Hidayah, N., & Atmoko, A. (2019). Teknik Ngudari Reribed untuk Mengarahkan
Meaning of life. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 4(3),
274-278.
Santoso, M. R., & Virlia, S. (2017). Gambaran Makna Hidup Pada Lansia Yang Tinggal Di Panti
Werdha. Psibernetika, 7(1).
Vallentina, T. R. (2019). PENGARUH LOGOCARE TERHADAP MEANING OF LIFE DAN
QUALITY OF LIFE LANSIA DI PANTI WERDHA SEMARANG PENELITIAN
QUASY-EXPERIMENT (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).
LAMPIRAN