TINJAUAN PUSTAKA
A. Makna Hidup
hidupnya diantara pilihan-pilihan yang ada, maka orang tersebut sudah mencapai
diwujudkan dalam sebuah keinginan untuk menjadi orang yang berguna untuk
orang lain. Makna yang baik akan mengembangkan setiap insan menjadi orang
yang berguna tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk orang lain.
sesuatu yang unik dan khusus artinya hanya bisa dipenuhi oleh orang yang
bersangkutan sehingga bisa memiliki arti yang bisa memuaskan keinginan orang
bahwa upaya manusia untuk mencari makna hidup merupakan motivator utama
14
15
dalam hidupnya dan bukan rasionalisasi sekunder yang muncul karena dorongan-
Makna hidup adalah hal-hal khusus yang dirasakan penting dan diyakini
sebagai sesuatu yang benar serta layak dijadikan sebagai tujuan hidup yang harus
diraih. Makna hidup ini bila berhasil dipenuhi akan menyebabkan kehidupan
rnakna hidup sebagai kesadaran akan adanya satu kesempatan atau kemungkinan
yang dilatarbelakangi oleh realitas atau menyadari apa yang bisa dilakukan
hidup adalah meta motives atau meta needs atau kebutuhan yang berkembang,
yang bekerja sesuai dengan aturan. Meta motives memerlukan pemenuhan utnuk
fungsi kesehatan dan menghasilkan sakit dan penyakit jika tidak terpenuhi.
dalam bentuk penggalian diri individu berupa aktualisasi diri melalui keputusan-
suatu maksud bagi keberadaan seseorang dan memberi seseorang kepada suatu
(manusia) adalah bagaimana cara dalam menerima nasib dan keberaniannya dalam
dengan semangat, optimis, tujuan hidup jelas, kegiatan yang mereka lakukan lebih
terarah dan lebih disadari, mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan, luwes,
dalam bergerak tetapi tidak terbawa atau kehilangan identitas diri, tabah apabila
dihadapkan pada suatu penderitaan dan menyadari bahwa ada hikmah di balik
a. Kebebasan Berkehendak
mengambil jarak dari kondisi dari luar dirinya (sosiokultural dan kesejarahannya)
dan kondisi yang datang dari dalam dirinya (biologis dan psikologis).
menjadi orang yang berguna dan berharga bagi dirinya, keluarga, dan lingkungan
c. Memaknai Hidup
tidak dapat diberikan oleh siapapun, melainkan harus dicari dan ditemukan
sendiri. Dalam makna hidup terkandung pula tujuan hidup, yaitu hal-hal yang
dan melakukan transformasi dirikearah kondisi yang lebih baik yang memiliki
18
a. Potensi
Setiap manusia memiliki potensi yang luar biasa yaitu berupa potensi
disik, mental, sosial, dan spiritual. Sebagian besar potensi tersebut belum
b. Asas-asas Sukses
berbagai potensi positif yang ada pada diri dan lingkungan juga perlu dipahami
c. Usaha
kerja keras diperlukan kerja cerdas, yaitu bekerja menggunakan sistem, metode,
dan sarana yang tepat serta kerja sama dengan orang lain.
d. Metode
Metode dan sistem yang tidak benar akan membuat pekerjaan tidak terarah
e. Sarana
19
positif, buku-buku bermanfaat, kelompok yang positif) dan sarana mental (potensi
diri, akal, iman, kemampuan merubah nasib). Sarana-sarana ini khususnya secara
f. Lingkungan
sehingga perlu adanya dukungan dari lingkungan dan dukungan sosial, orang-
g. Ibadah
melalui ibadah kepada-Nya agar lebih terarah pada tujuan yang baik dan tahan
kesimpulan bahwa aspek makna hidup adalah menjalani hidup dengan optimis,
menghayati makna dalam hidup, memiliki tujuan dan menyadari bahwa hidup
bermakna, dan memaknai hidup serta mengisinya dengan hal yang membuat hati
bahagia.
(1980:34) juga menuturkan inti dari ajaran logoterapi sebagai berikut : 1) Hidup
itu bermakna dalam kondisi apapun, 2) Kita memiliki kehendak dan menjadi
bahagia hanya ketika kita merasa telah memenuhinya, 3) Kita memiliki kebebasan
20
dengan segala keterbatasan untuk memenuhi makna hidup kita. Sedangkan ada
tiga langkah yang dapat dilakukan seseorang untuk mendapatkan makna hidup
terhadap tugas), pengalaman (penemuan akan karya seni, kejadian yang alami,
seseorang ada dalam kondisi tanpa harapan, kebebasan untuk menyikapi perasaan
pada nasib yang tidak dapat dirubah). Namun yang menjadi masalah pada saat ini
adalah dalam mencari kebermaknaan yang ada dalam pekerjaan itu semakin sulit.
bermakna, para pemberi kerja tidak menantang kita untuk bekerja sebagai
layaknya manusia namun memberikan kesempatan hanya sebatas dari bagian dari
cinta. Hal ini dapat dicontohkan apabila kita mendengarkan penampilan yang
sempurna dari sebuah simfoni musik favorit kemudian ada seseorang yang
menanyakan “apakah hidup memiliki arti”, maka tidak ada keraguan lagi atas
jawaban tersebut. Hal ini dicontohkan dengan pecinta alam yang ada di gunung,
21
Makna akan aktivitas dan makna akan pengalaman adalah makna yang
Frankl yang menyebutkan bahwa arti juga dapat ditemukan dalam menyikapi
pandangan dari situasi yang tidak memungkinkan, tidak dengan merubah situasi
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa nilai dan aspek makna
menghayati, dan memberikan kontribusi bagi orang lain dalam bentuk kebaikan.
Selain itu makna hidup juga dapat ditemukan melalui keindahan, kejujuran, dan
cinta. Dan makna hidup juga dapat di temukan pada pemaknaan akan aktivitas
yang kita jalani, apabila seseorang mempunyai masalah di kehidupannya, dia tidak
hanya berdiam diri saja, tetapi bertahan pada situasi yang tidak memungkinkan,
Frankl (dalam Semiun, 2006 : 455), menyatakan bahwa makna itu dicapai
Biasanya hal ini berkenaan dengan suatu macam pekerjaan meskipun nilai-nilai
daya cipta dapat diungkapkan dalam semua bidang kehidupan. Makna diberikan
melalui tindakan yang menciptakan suatau hasil yang kelihatan atau suatu ide
yang tidak kelihatan atau dengan melayani orang lain yang merupakan suatu
ungkapan individu.
c. Nilai-nilai bersikap
situasi dimana kita tidak mampu untuk mengubahnya atau menghindari kondisi-
kondisi nasib yang tidak dapat diubah. Apabila kita berhadapan dengan situasi
menerimanya.
Dan selain 3 poin yang sudah disebutkan diatas, Bastaman (2007 : 50)
23
menambahkan terdapat beberapa nilai lagi yang menjadikan hidup ini bermakna
yaitu harapan (hope). Nilai harapan (hope values) adalah keyakinan akan
hari. Harapan memberikan sebuah peluang dan solusi serta tujuan baru yang
yang lebih baik, ketabahan menghadapi keadaan buruk saat ini dan sikap
beberapa aspek yang berupa nilai daya cipta (kreatif), nilai eksperensial
(pengalaman), dan nilai bersikap. Selain ketiga nilai yang sudah disebutkan, nilai
harapan juga salah satu hal yang menunjang perubahan dalam hidup menjadi lebih
dipahami menurut empat kebutuhan akan makna, yang merupakan faktor yang
masa depan yang diantisipasikan, seperti hidup bahagia selamanya atau dicintai.
Hidup yang memiliki arah dan nilai namun tidak memiliki efikasi akan menjadi
Sebagian besar individu ingin menjadi pribadi baik dan berharga. Self
worth dapat dikejar secara individual. Para peneliti semakin sering mempelajari
dalam hidup dan apakah mengembangkan rasa pemaknaan dalam hidup berkaitan
makna hidup yang dapat membawa manusia kepada makna hidupnya, yaitu :
a. Makna Kerja
kita bertanggung jawab atas hidup ini. Jawaban ini diberikan dalam kata-kata
25
b. Makna Penderitaan
situasi kehidupan yang tidak dapat dihindari. Bilamana suatu keadaan sungguh-
sungguh tidak bisa diubah dan individu tidak lagi memiliki peluang untuk
bersikap. Dalam penderitaan individu berada dalam ketegangan atas apa yang
seharusnya terjadi dengan apa yang sebenarnya terjadi dalam kenyataan. Nilai-
nilai dalam bersikap teraktualisasi ketika individu diharapkan pada sesuatu yang
c. Makna Cinta
tersebut. Cinta berarti mengalami hidup bersama orang lain dengan segala
keunikan dan keistimewaannya. Dalam cinta terjadi penerimaan penuh akan nilai-
nilai, tanpa kontribusi maupun usaha dari yang dicintai, cinta membuat si pecinta
mengalami kepribadian orang lian dalam dirinya sendiri dan dengan demikian
memperluas dunia kita sendiri. Bahkan pengalaman kita dalam cinta berubah
menjadi kisah yang menyedihkan, kita tetap diperkaya dengan diberikan makna
yang lebih mendalam akan hidup. Manusia rela menanggung resiko mengalami
sekian banyak kisah cinta yang menyedihkan asalkan ia dapat mengalami satu
Demikian uraian tentang makna hidup yang di uraikan oleh beberapa tokoh
Menurut sumber yang peneliti kutip dari (Santrock, 2010 : 139) Usia
kira-kira pada usia 35-45 tahun hingga memasuki usia 60-an. Karena bagi banyak
orang, paruh kehidupan adalah suatu masa menurunnya ketrampilan fisik dan
sadar akan polaritas muda – tua dan semakin berkurangnya jumlah waktu yang
yang berarti pada generasi berikutnya dan suatu masa ketika orang mencapai dan
kehidupan manusia yang terbagi menjadi dua bagian, meliputi: usia madya dini
dari usia 40 tahun sampai dengan 50 tahun dan usia dewasa usia madya lanjut
yang dimulai dari usia 50 tahun sampai dengan 60 tahun. Pada masa dewasa
madya akan terjadi perubahan fisik maupun psikologis yang tampak pada awal
usia 40 tahun.
dewasa madya adalah yang berusia dari 35 tahun sampai dengan 60 tahun. Dengan
ciri perubahan fisik dan psikologis yang ditandai dengan menurunnya ketrampilan
fisik dan semakin besarnya tanggung jawab. Semakin sadar akan kemampuan diri
dan sebuah masa dimana usia tersebut sudah mencapai puncak karier atau
pada masa dewasa awal, berikut ini karakteristik dewasa madya (Hurlock, 2007 :
320):
Ciri pertama dari usia madya adalah bahwa masa tersebut merupakan
periode yang sangat menakutkan. Diakui bahwa semakin mendekati usia tua,
periode usia madya semakin terasa lebih menakutkan dilihat dari seluruh
28
kehidupan manusia. Kebanyakan orang dewasa menjadi rindu pada masa muda
mereka dan berharap dapat kembali ke masa itu. (Hurlock, 2007 : 320)
Ciri yang kedua dari usia madya adalah bahwa usia ini merupakan masa
transisi. Transisi senantiasa berarti penyesuaian diri terhadap minat, nilai, dan pola
perilaku yang baru. Pada usia madya, cepat atau lambat, semua orang dewasa
harus melakukan penyesuaian diri terhadap berbagai perubahan jasmani dan harus
menyadari bahwa pola perilaku pada usia mudanya harus diperbaiki secara
Hurlock, (2007 : 321) Ciri ketiga dari usia madya adalah bahwa usia ini
merupakan masa stress. Kategori stress pada usia madya antara lain :
Stress yang disebabkan oleh keadaan jasmani yang menunjukan usia tua.
Stress yang berasal dari penempatan nilai yang tinggi pada kemudaan,
Stress yang diakibatkan oleh beban keuangan dari mendidik anak dan
Stress yang diakibatkan oleh kematian suami atau istri, kepergian anak
dari rumah, kebosanan terhadap perkawinan, atau rasa hilangnya masa muda dan
Ciri keempat dari usia madya adalah bahwa umumnya usia ini dianggap
atau dipandang sebagai usia yang berbahaya dalam rentang kehidupan. Cara biasa
menginterpretasi “usia berbahaya” ini berasal dari kalangan pria yang ingin
Ciri kelima usia madya dikenal dengan istilah “usia serba canggung
(awkward age”. Sama seperti remaja, bukan anak-anak bukan juga dewasa,
demikian juga pria dan wanita berusia madya bukan “muda” lagi tapi bukan juga
Ciri keenam dari usia madya adalah bahwa usia tersebut adalah masa
berprestasi. Menurut erikson, usia madya merupakan masa kritis dimana baik
Ciri ketujuh dari usia madya adalah bahwa usia ini terutama sebagai masa
evaluasi diri. Karena usia madya ini pada umumnya merupakan saar pria dam
30
wanita mencapai puncak prestasinya, maka logislah apabila masa ini juga
semula dan harapan-harapan orang lain, khususnya anggota keluarga dan teman.
(Hurlock, 2007:323).
Ciri kedelapan dari usia madya adalah bahwa masa itu dievaluasi dengan
standar ganda, satu standar bagi pria dan satu bagi wanita. Yang pertama adalah
aspek yang berkaitan dengan perubahan jasmani, dan yang kedua adalah aspek
yang berkaitan dengan cara mereka menyatakan sikap terhadap usia tua. (Hurlock,
2007:324).
Ciri kesembilan dari usia madya adalah bahwa masa ini dialami sebagai
masa sepi (emptyness), masa ketika anak-anak tidak tinggal lagi dengan orang tua.
Kecuali dalam beberapa kasus dimana pria dan wanita menikah lebih lambat
dibandingkan usia rata-rata, atau menunda kelahiran anak hingga mereka lebih
mapan dalam karier, atau mempunyai keluarga besar sepanjang masa, usia madya
Ciri kesepuluh usia madya adalah bahwa seringkali periode ini merupakan
masa yang penuh dengan kejenuhan. Banyak atau hampir seluruh pria dan wanita
mengalami kejenuhan pada akhir usia tiga puluhan dan empat puluhan.(Hurlock,
2007 : 324)
31
madya terbagi menjadi sepuluh bagian, Usia Madya Merupakan Periode yang
Sangat Ditakuti,Usia Madya Merupakan Masa Transisi, Usia Madya Adalah Masa
Stress, Usia madya adalah “Usia yang Berbahaya”, Usia Madya adalah Usia
Canggung, Usia Madya adalah Masa Berprestasi, Usia Madya Merupakan Masa
Evaluasi, Usia Madya Dievaluasi dengan Standar Ganda, Usia Madya Merupakan
Masa Sepi, Usia Madya Merupakan Masa Jenuh. Aspek-aspek inilah yang
penyesuaian dengan berbagai perubahan fisik yang normal terjadi pada usia
madya.
warga negara dan sosial, serta mengembangkan minat pada waktu luang yang
Tugas ini hanya berkisar pada pemantapan dan pemeliharaan standar hidup
Tugas yang penting dalam kategori ini meliputi hal-hal yang berkaitan
lanjut usia, dan membantu anak remaja untuk menjadi orang dewasa yang
di bagi menjadi empat bagian, Tugas yang berkaitan dengan perubahan fisik,
Tugas yang berkaitan dengan perubahan minat, Tugas yang berkaitan dengan
Tugas perkembangan tersebut harus dijalani oleh individu yang sudah masuk
pencegahan dan perbaikannya. Pelacur atau prostitusi berasal dari bahasa latin
pro- stitueren atau pro-stauree, yang berarti membiarkan diri berbuat zina,
adalah pelacur atau sundal, dikenal pula dengan istilah WTS atau wanita tuna
susila kemudian diperhalus lagi menjadi pekerja seks komersial atau yang lebih
seksualnya dalam bentuk penyerahan diri pada banyak laki-laki untuk pemuasan
seksual dan mendapatkan imbalan jasa atau uang bagi pelayanannya. PSK
kepada siapa saja atau banyak laki – laki yang membutuhkan pemuasnafsu
seksual dengan banyak laki – laki diluar pernikahan dan sang perempuan
memperoleh imbalan uang dari laki – laki yang menyetubuhinya (Susanti, 2006:
9).
pekerjaannya menjual diri kepada siapa saja atau banyak laki – laki yang
Di desa-desa hampir tidak ada pelacur. Jika ada mereka adalah pendatang-
34
pendatang dari kota yang singgah untuk beberapa hari atau pulang ke desanya.
Juga perbatasan desa yang dekat dengan kota-kota dan tempat-tempat sepanjang
jalan besar yang dilalui truk-truk ldan kendaraan umum seringdi jadikan lokasi-
lokasi oleh para PSK. Sedang di kota-kota besar, jumlah pelacur diperkirakan 1-
2% dari jumlah penduduknya. (Kartini Kartono, 2009 : 238). Ciri-ciri khas pelacur
h. 60-80% dari jumlah pelacur ini memiliki intelek yang normal. Kurang
Seks Komersial
f. Ada kebutuhan seks yang normal, akan tetapi tidak dipuaskan oleh
banyak istri- istri lain sehingga sang suami jarang mendatangi isteri
ajakan teman yang sudah terjun lebih dulu ke dunia pelacuran, dan lain
sebagainya.
37
Makna Hidup
3. Kebutuhan akan
penghayatan terhadap efikasi
makna hidup diatas akan menjadi acuan peneliti untuk membuat kerangka