A KUALITAS HIDUP
Disusun Oleh:
2007010217
Asisten Praktikum :
Alfina Khoirinnisa
1907010080
FAKULTAS PSIKOLOGI
JUNI, 2023
BIODATA
1
I. PRAKTIKAN
NAMA LENGKAP : SRI AYU BUDI CAHYANI
NIM : 2007010217
SEMESTER : 06
TEMPAT/TANGGAL LAHI : BANJARNEGARA, 20 JULI 2002
R
ALAMAT RUMAH : LEDUG RT 001/009
ALAMAT KOS :-
NO. TELP/HP : 0822 2153 9767
II. ASISTEN
NAMA LENGKAP : ALFINA KHOIRUNNISA
NIM : 1907010080
SEMESTER : 08
TEMPAT/TANGGAL LAHI : PURBALINGGA, 27 DESEMBER 1999
R
ALAMAT RUMAH : PENGADEGAN, PURBALINGGA
ALAMAT KOS :-
NO. TELP/HP : 0813 9284 3537
DAFTAR ISI
BAB
I.PENDAHULUAN 1
2
A.Atribut Perilaku Komsumtif 1
B.Subjek yang di ukur 1
C.Pelaksanaan uji coba 1
BAB II.IDENTIFIKASI UKUR DAN DEFINISI OPERASIONAL 2
A.Identifikasi tujuan ukur 2
B.Operasionalisasi konsep 6
BAB III. BLUEPRINT 7
BAB IV. PENULISAN AITEM 15
BAB V.ANALISIS SKALA 18
A.Validitas isi 18
B.Analisis Aitem 20
C.Reliabilitas 21
BAB VI. KESIMPULAN 22
BAB VII. LAMPIRAN 23
DAFTAR PUSTAKA 26
3
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
1. Kualitas Hidup
Kesejahteraan masyarakat dapat diukur dengan Indeks Kualitas
Hidup (IKH).World Health Organization (WHO) mendefinisikan kualit
as hidup sebagai persepsi individu terhadap posisinya dalam konteks bu
daya dan nilai ditempat hidupnya serta hubungannya dengan tujuan hid
up, harapan, standar dan pertimbangan individu (Nakane et al., 1999).
Kualitas hidup merupakan evaluasi dari aspek kehidupan, seperti diman
a kita tinggal, bagaimana kita hidup, bagaimana kita bermain dan bekerj
a. Kualitas hiudp yang baik harus memiliki kondisi yang sehat, semakin
puas seseorang dengan kesehatan fisiknya, semakin baik pula kualitas h
idupnya.
Kualitas hidup mahasiswa (quality of student life) adalah gabung
an dari berbagai bentuk kepuasan kebutuhan mahasiswa, yang selanjutn
ya akan mempengaruhi keseimbangan mahasiswa dalam beraktivitas di
kampus. Kehiudpan kampus mahsiswa adalah salah satu dari banyakny
a domain kehidupan yang berperan penting dalam kebehagiaan secara k
eseluruhan, kepuasan hidup, atau kesejahteraan subjektif (Endarwati et
al., 2016).
Kualitas hidup bisa dipandang dari segi subjektif dan objektif. S
egi subjektif merupakan perasaan enak dan puas atas segala sesuatu sec
ara umum, sedangkan secara objektif adalah pemenuhan tuntutan keseja
2
hteraan materi, status sosial dan kesempurnaan fisik secara sosial buday
a (Kumara & Widyadharma, 2012).
Kualitas hidup dari sudut pandang individu terhadap kepuasan,
kebahagiaan, moral, dan kesejahteraan hidupnya. Kualitas hidup sebaga
i evaluasi subjektif dan objektif terhadap kesejahteraan fisik, material, s
osial, dan emosional, serta pengembangan dan aktivitas individu sesuai
dengan nilai hidup yang dianut. Evaluasi objektif berupa, kesehatan, pe
ndapatan, perumahan, jaringan teman, kegiatan dan aktivitas sosial. Eva
luasi subjektif berhubungan dengan kepuasan pribadi terhadap kondisi k
ehidupan. Signifikansi keduanya diartikan dalam kaitannya dengan nilai
atau pentingnya dimana individu tersebut tinggal (Raphael et al., 1996).
Setiap individu memiliki kehidupan dan kepribadiannya masing-
masing,hal tersebut yang membuat gaya hidup setiap individu berbeda-
beda, ada yang memilih untuk bergaya hidup sehat, ada juga yang memi
lih gaya hidup tidak sehat. Kualitas hidup adalah kesempatan bagi setia
p individu untuk dapat hidup dengan nyaman, dengan mempertahankan
keadaan sehat fisiologis yang diimbangi dengan sehat sosial dan psikolo
gis dalam kehidupan sehari-hari (Milufa & Wahjuni, 2020). Kualitas hi
dup manusia terdiri dari kesejahteraan emosional, hubungan interperson
al, kesejahteraan fisik, pengembangan pribadi, pengambilan keputusan,
hubungan sosial dan hak (Endarwati et al., 2016).
2. Aspek-aspek kualitas hidup
Menurut WHO (1996) terdapat domain-domain yang merupakan
bagian penting untuk mengetahui kualitas hidup individu. Domain-dom
ain tersebut adalah kesehatan fisik, psikologis, sosial, dan lingkungan.
Sedangkan menurut Felce (1996) aspek-aspek kualitas hidup ter
diri dari 6 (enam) dimensi yaitu : (1) kesejahteraan Fisik, (2) kesejahter
aan sosial, (3) kesejahteraan materi, (4) kesejahteraan produktif, (5) kes
ejahteraan emosional, (6) kesejahteraan hak atau warga negara.
Aspek kualitas hidup yang lain yang dikemukakan oleh Hagerty
et al (2001) ada 7 (tujuh) dimensi inti : (1) kesehatan, (2) kesejahteraan
3
Material, (3) merasa satu bagian dari masyarakat setempat, (4) pekerjaa
n dan aktivitas produktif, (5) kesejahteraan emosional, (6) hubungan kel
uarga dan teman-teman, (7) keselamatan pribadi.
Berdasarkan perbandingan aspek-aspek kualitas hidup oleh bebe
rapa ahli, maka aspek kualitas hidup yang digunakan dalam penelitian i
ni mengacu pada aspek-aspek kualitas hidup yang terdapat pada World
Health Organization Quality of Life Bref version (WHOQoL-BREF) ka
rena sudah mencakup keseluruhan kualitas hidup. Menurut WHOQOL
Group (Power dalam Lopez dan Snyder, 2004).
Kualitas hidup memiliki enam aspek yaitu kesehatan fisik, kesej
ahteraan psikologis, tingkat kemandirian, hubungan sosial, hubungan de
ngan lingkungan, dan keadaan spiritual. WHOQoL ini kemudian dibuat
lagi menjadi instrumen WHOQoL –BREF dimana enam aspek tersebut
dipersempit menjadi empat aspek yaitu kesehatan fisik, kesejahteraan p
sikologis, hubungan sosial dan hubungan dengan lingkungan ( Power, d
alam Lopez dan Snyder, 2004).
a. Kesehatan Fisik
Kesehatan fisik dapat mempengaruhi kemampuan individu untuk
melakukan aktivitas. Aktivitas yang dilakukan individu akan mem
berikan pengalaman-pengalaman baru yang merupakan modal perk
embangan ke tahap selanjutnya. Kesehatan fisik mencakup aktivita
s sehari-hari, ketergantungan pada obat-obatan dan bantuan medis,
energi dan kelelahan, mobilitas (keadaan mudah bergerak), sakit da
n ketidaknyamanan, tidur dan istirahat, kapasitas kerja.
b. Psikologis
Aspek psikologis yaitu terkait dengan keadaan mental individu. Ke
adaan mental mengarah pada mampu atau tidaknya individu menye
suaikan diri terhadap berbagai tuntutan perkembangan sesuai deng
an kemampuannya, baik tuntutan dari dalam diri maupun dari luar
dirinya. Aspek psikologis juga terkait dengan aspek fisik, dimana i
ndividu dapat melakukan suatu aktivitas dengan baik bila individu
4
tersebut sehat secara mental. Kesejahteraan psikologis mencakup b
odily image dan appearance, perasaan positif, perasaan negatif, self
esteem, spiritual/agama/keyakinan pribadi, berpikir, belajar, memo
ri dan konsentrasi.
c. Hubungan Sosial
Aspek hubungan sosial yaitu hubungan antara dua individu atau le
bih dimana tingkah laku individu tersebut akan saling mempengaru
hi, mengubah, atau memperbaiki tingkah laku individu lainnya. Me
ngingat manusia adalah makhluk sosial maka dalam hubungan sosi
al ini, manusia dapat merealisasikan kehidupan serta dapat berkem
bang menjadi manusia seutuhnya. Hubungan sosial mencakup hub
ungan pribadi, dukungan sosial, aktivitas seksual.
d. Lingkungan
Aspek lingkungan yaitu tempat tinggal individu, termasuk di dalam
nya keadaan, ketersediaan tempat tinggal untuk melakukan segala
aktivitas kehidupan, termasuk didalamnya adalah sarana dan prasar
ana yang dapat menunjang kehidupan. Hubungan dengan lingkung
an mencakup sumber financial, kebebasan, keamanan dan keselam
atan fisik, perawatan kesehatan dan social care termasuk aksesibilit
as dan kualitas; lingkungan rumah, kesempatan untuk mendapatka
n berbagai informasi baru maupun keterampilan (skill), partisipasi
dan mendapat kesempatan untuk melakukan rekreasi dan kegiatan
yang menyenangkan di waktu luang, lingkungan fisik termasuk pol
usi/kebisingan/keadaan air/iklim, serta transportasi
B. Operasionalisasi konsep
6
BAB III
BLUEPRINT
A. BLUE PRINT I
SKALA KUALITAS HIDUP
Aspek Indikator
Kesehatan Fisik a) Individu berusaha untuk selalu menjaga kese
hatan fisiknya
Keterangan :
Indkator yang dituliskan berdasarakan uraian atau penjelasan dari masing-
masing aspek/ dimensi yag sudah ditetapkan didefinisi operasional.
Aspek Kualitas Hidup :
1. Kesehatan Fisik
7
Kesehatan fisik dapat mempengaruhi kemampuan individu untuk
melakukan aktivitas. Aktivitas yang dilakukan individu akan mem
berikan pengalaman-pengalaman baru yang merupakan modal perk
embangan ke tahap selanjutnya. Kesehatan fisik mencakup aktivita
s sehari-hari, ketergantungan pada obat-obatan dan bantuan medis,
energi dan kelelahan, mobilitas (keadaan mudah bergerak), sakit da
n ketidak nyamanan, tidur dan istirahat, kapasitas kerja.
2. Psikologis
Aspek psikologis yaitu terkait dengan keadaan mental individu. Ke
adaan mental mengarah pada mampu atau tidaknya individu menye
suaikan diri terhadap berbagai tuntutan perkembangan sesuai deng
an kemampuannya, baik tuntutan dari dalam diri maupun dari luar
dirinya. Aspek psikologis juga terkait dengan aspek fisik, dimana i
ndividu dapat melakukan suatu aktivitas dengan baik bila individu
tersebut sehat secara mental. Kesejahteraan psikologis mencakup b
odily image dan appearance, perasaan positif, perasaan negatif, self
esteem, spiritual/agama/keyakinan pribadi, berpikir, belajar, memo
ri dan konsentrasi.
3. Hubungan Sosial
Aspek hubungan sosial yaitu hubungan antara dua individu atau le
bih dimana tingkah laku individu tersebut akan saling mempengaru
hi, mengubah, atau memperbaiki tingkah laku individu lainnya. Me
ngingat manusia adalah mahluk sosial maka dalam hubungan sosia
l ini, manusia dapat merealisasikan kehidupan serta dapat berkemb
ang menjadi manusia seutuhnya. Hubungan sosial mencakup hubu
ngan pribadi, dukungan sosial, aktivitas seksual.
4. Linkungan
Aspek lingkungan yaitu tempat tinggal individu, termasuk di dalam
nya keadaan, ketersediaan tempat tinggal untuk melakukan segala
aktivitas kehidupan, termasuk di dalamnya adalah saran dan prasar
ana yang dapat menunjang kehidupan. Hubungan dengan lingkung
8
an mencakup sumber financial, kebebasan, keamanan dan keselam
atan fisik, perawatan kesehatan dan social care termasuk aksesbilit
as dan kualitas; lingkungan rumah, kesempatan untuk mendapatka
n berbagai informasi baru maupun keterampilan (skill), partisipasi
dan mendapat kesempatan untuk melakukan rekreasi dan kegiatan
yang menyenangkan di waktu luang, lingkungan fisik termasuk pol
usi/kebisingan/keadaan air/iklim, serta transportasi
B. BLUE PRINT II
SKALA KUALITAS HIDUP
Aspek Indikator Bobot
Kesehatan Fisik a) Individu berusaha untuk selalu menjag
a kesehatan fisiknya
25% (7)
b) Individu selalu merasa sehat walaupun
memiliki banyak kegiatan
Keadaan Psikolog a) Individu mampu menyesuaikan diri terh
is adap berbagai tuntutan perkembangan s
esuai dengan kemampuan
25% (7)
b) Individu mampu melakukan suatu aktiv
itas dengan baik dalam keadaan sehat s
ecara mental
Hubungan Sosial a) Individu mampu bersosialisai dengan in
dividu lain
25% (7)
b) Individu dapat merealisasikan kehidupa
n serta dapat berkebang dengan bersosia
lisasi
Kondisi Lingkung a) Individu bersedia melakukan segala kati
an vitas kehidupan
25% (9)
b) Individu mampu menyesuaikan diri den
gan kondisi lingkungan
Jumlah 100% (30)
9
C. BLUE PRINT III
SKALA KUALITAS HIDUP
Komponen Sikap
Kognitif Afekti Konatif
Aspek Indikator
f
(%) (%)
(%)
Kesehatan F a) Individu berusaha untuk sel
isik alu menjaga kesehatan fisik
nya
5 10 10
b) Individu selalu merasa seha
t walaupun memiliki banya
k kegiatan
Keadaan Psi a) Individu mampu menyesuai
kologis kan diri terhadap berbagai tu
ntutan perkembangan sesuai
dengan kemampuan
5 10 10
b) Individu mampu melakukan
suatu aktivitas dengan baik d
alam keadaan sehat secara m
ental
Hubungan S a) Individu mampu bersosialisa
osial i dengan individu lain
5 15 5
b) Individu dapat merealisasika
n kehidupan serta dapat berk
ebang dengan bersosialisasi
Kondisi Lin a) Individu bersedia melakukan
gkungan segala kativitas kehidupan
10 5 10
b) Individu mampu menyesuaik
an diri dengan kondisi lingku
ngan
Jumlah 25 40 35
10
D. BLUE PRINT IV
SKALA KUALITAS HIDUP
Bobot
Jumlah
Aspek Indikator Kognitif Afektif Konatif Aitem
(%) (%) (%)
Kesehatan a) Individu be
rusaha untu
Fisik
k selalu me
njaga keseh
atan fisikny
a 1 3 4 8
b) Individu sel
alu merasa
sehat walau
pun memili
ki banyak k
egiatan
Keadaan Ps a) Individu ma
mpu menyes
ikologis
uaikan diri t
erhadap berb
agai tuntutan
perkembang
an sesuai de
ngan kemam 2 2 3 7
puan
b) Individu ma
mpu melaku
kan suatu ak
tivitas denga
n baik dalam
keadaan seh
at secara me
ntal
11
Hubungan a) Individu ma
mpu bersosia
Sosial
lisai dengan i
ndividu lain
b) Individu dap 2 2 1 5
at merealisas
ikan kehidup
an serta dapa
t berkebang
dengan berso
sialisasi
Kondisi Lin a) Individu bers
edia melakuk
gkungan
an segala kat
ivitas kehidu
pan 4 2 4 10
b) Individu ma
mpu menyes
uaikan diri d
engan kondis
i lingkungan
Jumlah 9 9 12 30
12
E. BLUE PRINT V
SKALA KUALITAS HIDUP
13
ialisasi
Kondisi Lin a) Individu bers
edia melakuk
gkungan
an segala kati 9, 29, 15, 30 10
vitas kehidup
an 10
b) Individu ma 14, 11, 12 4, 13
mpu menyes
uaikan diri d
engan kondis
i lingkungan
Jumlah 22 8 30
14
BAB IV
PENULISAN AITEM
SKALA KUALITAS HIDUP
17
BAB V
ANALISIS SKALA
A. Validitas isi
Validitas isi adalah validitas yang berfokus pada elemen-elemen apa ya
ng ada dalam ukur (Stroud et al., 2020). Secara umum validitas isi adalah s
ejauh mana elemen-elemen dalam instrument asesmen relevan dan mewak
ili kontruk alat ukur yang yang ditargetkan untuk tujuan tertentu (Haynes e
t al., 1995). Validitas isi juga merupakan suatu alat ukur substantive yang
berfokus pada konseptualisasi dan sejauh mana konsep-konsep sebelumny
a yang ditampilkan dalam kajian literature (Moore & Hansen, 2012).
Berdasarkan hasil uji validitas aitem pada skala kualitas hidup dengan
N = 30 di peroleh 0,361 dengan taraf signifikansi 5%. Berdasarkan hasil uj
i validitas, didapatkan sebanyak 27 aitem valid dan 3 aitem tidak valid kar
ena nilai validitas yang kurang dari 0,361.
Aite
N Person Correlation Keterangan
m
TIDAK VALID
1 30 0,238
VALID
2 30 0,669
TIDAK VALID
3 30 0,357
VALID
4 30 0,461
VALID
5 30 0,865
VALID
6 30 0,689
VALID
7 30 0,426
VALID
8 30 0,574
VALID
9 30 0,695
VALID
10 30 0,635
11 30 0,583 VALID
18
TIDAK VALID
12 30 0,277
VALID
13 30 0,570
VALID
14 30 0,574
VALID
15 30 0,625
VALID
16 30 0,546
VALID
17 30 0,553
VALID
18 30 0,843
VALID
19 30 0,636
VALID
20 30 0, 780
VALID
21 30 0,673
VALID
22 30 0,697
VALID
23 30 0,813
VALID
24 30 0,429
VALID
25 30 0,576
VALID
26 30 0,747
VALID
27 30 0,774
VALID
28 30 0,659
VALID
29 30 0,679
VALID
30 30 0,718
19
B. Analisis Aitem
Dari keseluruhan aitem 1 – 30 hanya 27 aitem yang sahih, yaitu aitem
no. 2, 4-11, 13-30. Hal itu dikarenakan r hitung > r tabel.
Item-Total Statistics
Scale Scale R TA KETERANG
Mea Varia BEL AN
n if I nce if Correcte Cronbac
tem Item d Item-T h's Alph
Delet Delete otal Corr a if Item
ed d elation Deleted
VAR000 97.3 345.0 .181 .944 0.361 GUGUR
01 0 45
VAR000 96.6 329.0 .637 .939 0.361 SAHIH
02 0 76
VAR000 96.6 340.3 .305 .942 0.361 GUGUR
03 0 17
VAR000 96.6 335.1 .410 .941 0.361 SAHIH
04 0 45
VAR000 96.0 318.0 .848 .936 0.361 SAHIH
05 0 69
VAR000 96.9 327.5 .658 .938 0.361 SAHIH
06 3 13
VAR000 96.3 341.8 .391 .941 0.361 SAHIH
07 0 72
VAR000 95.8 333.9 .538 .940 0.361 SAHIH
08 7 13
VAR000 96.0 331.7 .670 .939 0.361 SAHIH
09 3 57
VAR000 95.9 334.4 .607 .939 0.361 SAHIH
10 3 78
VAR000 96.5 334.0 .549 .940 0.361 SAHIH
11 3 51
VAR000 96.1 346.3 .240 .942 0.361 GUGUR
12 0 69
VAR000 96.3 331.8 .530 .940 0.361 SAHIH
13 7 95
VAR000 95.9 337.5 .546 .940 0.361 SAHIH
14 0 41
VAR000 96.2 336.0 .599 .939 0.361 SAHIH
15 0 97
VAR000 96.9 329.2 .496 .940 0.361 SAHIH
16 7 06
VAR000 96.5 332.3 .511 .940 0.361 SAHIH
17 0 97
20
VAR000 96.2 323.7 .827 .937 0.361 SAHIH
18 7 89
VAR000 97.1 326.0 .595 .939 0.361 SAHIH
19 7 06
VAR000 96.1 324.4 .757 .937 0.361 SAHIH
20 3 64
VAR000 96.6 324.8 .636 .939 0.361 SAHIH
21 3 61
VAR000 96.5 324.5 .663 .938 0.361 SAHIH
22 3 33
VAR000 96.2 321.0 .791 .937 0.361 SAHIH
23 7 99
VAR000 96.9 337.2 .380 .941 0.361 SAHIH
24 7 06
VAR000 96.3 328.7 .530 .940 0.361 SAHIH
25 3 13
VAR000 96.8 327.5 .723 .938 0.361 SAHIH
26 0 45
VAR000 96.4 321.4 .747 .937 0.361 SAHIH
27 3 26
VAR000 96.2 332.2 .631 .939 0.361 SAHIH
28 7 02
VAR000 96.1 334.9 .656 .939 0.361 SAHIH
29 0 21
VAR000 96.6 324.0 .686 .938 0.361 SAHIH
30 0 41
C. Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's N of Ite
Alpha ms
.941 30
21
BAB VI
KESIMPULAN
Alat ukur yang di gunakan yaitu skala kualitas hidup. Kualitas hidup maha
siswa (quality of student life) adalah gabungan dari berbagai bentuk kepuasan
kebutuhan mahasiswa, yang selanjutnya akan mempengaruhi keseimbangan m
ahasiswa dalam beraktivitas di kampus. Kehidupan kampus mahsiswa adalah s
alah satu dari banyaknya domain kehidupan yang berperan penting dalam keb
ehagiaan secara keseluruhan, kepuasan hidup, atau kesejahteraan subjektif (En
darwati et al., 2016).
Berdasarkan hasil uji validitas aitem pada skala perilaku kualitas hidup de
ngan N = 30 diperoleh r tabel 0,361 dengan taraf signifikansi 5%. Berdasarkan
hasil uji validitas, didapatkan sebanyak 27 aitem yang valid dan 3 aitem tidak
valid karena nilai validitas yang kurang dari r tabel 0,361.
22
BAB VII
LAMPIRAN
23
III. Skala Setelah Uji Coba
24
IV. Dokumentasi
25
DAFTAR PUSTAKA
Endarwati, L. M., Rahmawaty, P., & Wibowo, A. (2016). The Quality Of Student
Life (Kualitas Hidup Mahasiswa) Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yog
yakarta. Journal article, 38–50.
Haynes, S., Richard, D., & Kubiancy, E. (1995). Content validity in psychosocial
assessmen: A functional approach to concept and method. Psychological Ass
essment, 7(3), 238–247.
Kumara, A., & Widyadharma, E. (2012). Kualitas Hidup Penderita Insomnia pad
a Mahasiswa Quality of Life of Patients with Insomnia to Students- NC-SA li
c ... 128–138.
Milufa, S., & Wahjuni, E. S. (2020). Hubungan Literasi Kesehatan dengan Kualita
s Hidup Mahasiswa Fakultas Ilmu Olahraga Universitas Negeri Surabaya. Ju
rnal Pendidikan Jasmani, 8(3), 37–42. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/
jurnal-pendidikan-jasmani/article/view/36932
Moore, E. W. G., & Hansen, D. (2012). Construct-Validity of the Engagement wit
h Challenge Measure for Adolescents: Structural- and Criterion-Validity Evi
dence. Psychology, 03(10), 923–933. https://doi.org/10.4236/psych.2012.310
139
Nakane, Y., Tazaki, M., & Miyaoka, E. (1999). Whoqol. Iryo To Shakai, 9(1), 12
3–131. https://doi.org/10.4091/iken1991.9.1_123
Raphael, D., Renwick, R., Brown, I., & Rootman, I. (1996). Quality of life indicat
ors and health: Current status and emerging conceptions. Social Indicators R
esearch, 39(1), 65–88. https://doi.org/10.1007/BF00300833
Saifuddin, A. (2021). Penyusunan Skala Psikologi (ed.2). In Pustaka Pelajar.
Sanaky, M. M. (2021). Analisis Faktor-Faktor Keterlambatan Pada Proyek Pemba
ngunan Gedung Asrama Man 1 Tulehu Maluku Tengah. Jurnal Simetrik, 11
(1), 432. https://doi.org/10.31959/js.v11i1.615
Stroud, L., Green, E., & Cronje, J. (2020). A Revision Process That Bridges Quali
tative and Quantitative Assessment. Psychology, 11(03), 436–444. https://doi.
org/10.4236/psych.2020.113029
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. In Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. In Koleksi Buku UPT Perpustak
aan Universitas Negeri Malang.
26