Abstrak
Pemaknaan hidup pada manusia dapat dihadirkan dari berbagai macam peristiwa,
salah satunya adalah masuknya seseorang ke dalam lingkungan baru yang membuat individu
memiliki pandangan yang baru ataupun pengalaman yang baru terhadap budaya tersebut.
Instrumen pemaknaan hidup yang diuji peneliti mengukur makna hidup yang dihasilkan oleh
mahasiswa rantau. Nilai reliabilitas yang dihasilkan oleh instrumen ini terbilang tinggi yaitu
0,924. Hasil analisis faktor eksploratori yang dilakukan oleh peneliti menghasilkan lima
komponen penyusun makna hidup yang tersusun dalam 34 item.
Abstract
The meaning in life in humans can be presented from various kinds of events, one of
which is the entry of a person into a new environment that makes individuals have new views
or new experiences with that culture. The instrument of meaning in life that was tested by
researchers measured the meaning in life produced by overseas students. The reliability
value produced by this instrument is relatively high at 0.924. The results of the exploratory
factor analysis carried out by the researchers produced five components that comprise life
meanings arranged in 34 items.
29
30
dapat dikembangkan atau didapatkan dari Purpose in Life Test (PIL test), Kuesioner
perantauan ini adalah makna hidup. Frankl, The Allport Vernon Lindzey Scale of
Pemaknaan hidup pada manusia dapat di Value (A-V-L) (Koeswara, 2007), Meaning
hadirkan dari berbagai macam peristiwa, in Life Questionnaire (MLQ) (Rose, Zask,
salah satunya adalah masuknya seseorang & Burton, 2016). Namun, kuesioner dan
ke dalam lingkungan baru yang membuat juga alat tes ini mengambil rujukan teori
individu memiliki pandangan yang baru barat yaitu teori Frankl. Pada instrumen
ataupun pengalaman yang baru terhadap skala yang dibuat kali ini, menggunakan
budaya tersebut. Makna hidup seseorang teori yang dicetuskan oleh Bastaman yang
dapat ditemui melalui berbagai macam lebih mencerminkan budaya timur,
pengalaman kehidupan baik itu yang sehingga peneliti menggunakan teori ini
negatif maupun pengalaman yang positif. untuk membuat instrumen. Peneliti
Makna hidup adalah hal-hal yang oleh menggunakan teori Bastaman dikarenakan
manusia dipandang penting, dirasakan subyek yang akan diukur juga berasal dari
berharga dan diyakini sebagai sesuatu yang budaya timur, yang diharapkan mampu
benar serta dapat dijadikan tujuan hidupnya menggambarkan kondisi budaya timur.
(Bastaman, 2007). Selanjutnya Frankl
(2003) berpendapat bahwa kebermaknaan Makna Hidup
hidup individual manusia senantiasa terkait Karakteristik makna hidup menurut
dengan kualitas penghayatan tentang tujuan Bastaman (2007) antara lain: 1) makna
hidupnya. Penghayatan ini menyebabkan hidup sifatnya unik, pribadi, dan temporer,
adanya peningkatan tegangan-tegangan artinya apa yang dianggap berarti oleh
batin dalam dirinya, karena mencapai seseorang belum tentu berarti pula bagi
kehidupan yang bermakna itu orang lain. Makna hidup seseorang dan apa
membutuhkan perjuangan-perjuangan yang yang bermakna bagi dirinya biasanya
tidak kenal lelah. sifatnya khusus, berbeda dan tak sama
Masalah yang pertama muncul dalam dengan makna hidup orang lain, dan dapat
praktek pengukuran adalah seberapa baik berubah dari waktu ke waktu. Mengingat
instrumen (alat ukur) yang dibuat dalam keunikan dan kekhususannya itu, makna
penelitian ini valid (akurat) dan reliabel hidup tidak dapat diberikan oleh siapa pun,
(dapat dipercaya). Oleh karena itu, perlu melainkan harus dicari, dijajagi, dan
dilakukan uji validitas dan reliabilitas dari ditemukan sendiri. 2) Spesifik dan nyata,
masing-masing skala sehingga skala yang artinya makna hidup benar-benar dapat
digunakan dalam penelitian ini akurat dan ditemukan dalam pengalaman dan
dapat dipercaya. Oleh karenanya perlu kehidupan sehari-hari, serta tidak perlu
dilakukan pengukuran terhadap realibilitas selalu dikaitkan dengan hal-hal yang serba
alat ukur. Pada artikel ini, akan membahas abstrak-filosofis, tujuan-tujuan idealistis,
mengenai instrumen skala makna hidup dan prestasi-prestasi akademis yang serba
yang akan ditinjau berdasarkan analisis menakjubkan. 3) Memberi pedoman dan
faktor eksploratori dari teori yang arah, artinya makna hidup yang ditemukan
dikemukakan oleh Bastaman (2007). oleh seseorang akan memberikan pedoman
Instrumen ini mengukur bagaimana dan arah terhadap kegiatan-kegiatan yang
mahasiswa rantau memaknai hidupnya di dilakukannya sehingga makna hidup
budaya yang baru, yaitu di kota tempat ia seakan-akan menantang (challenging) dan
merantau. Instrumen ini berisi 36 item yang mengundang (inviting) seseorang untuk
mengukur makna hidup yang terbagi dalam memenuhinya.
6 aspek yaitu changing attitude, self insight, Filsuf dan psikolog eksistensial
social support, the meaning of life, self berpendapat bahwa pengalaman makna
commitment, dan directed activities. dalam hidup terletak pada inti eksistensi
Pengukuran makna hidup telah di manusia itu sendiri. Sebagian besar pene-
munculkan oleh beberapa skala seperti The liti menurut Ryff (Majerníková &
Makna Hidup pada Mahasiswa Rantau: Analisis Faktor Eksploratori Skala Makna Hidup
32
Makna Hidup pada Mahasiswa Rantau: Analisis Faktor Eksploratori Skala Makna Hidup
34
merupakan dukungan dari seseorang atau item-item valid. Besaran koefesian korelasi
sejumlah orang yang dipercaya dan yang memenuhi syarat untuk dapat diterima
bersedia serta mampu memberikan ialah 0,3 dengan tetap mempertimbangkan
dukungan dan bantuan jika diperlukan. keterwakilan item. Jika suatu item sangat
Dukungan sosial merupakan suatu hal yang mewakili konsep yang akan diukur, maka
penting untuk individu dalam menjalani item tersebut tetap dipertahankan meskipun
kesehariannya. Manusia adalah makhluk koefesien korelasinya lebih dari 0,3
sosial di mana ia akan selalu bersosialisasi (Azwar, 2009).
dan membutuhkan orang lain untuk Langkah selanjutnya adalah dengan
melakukan hal-hal yang ada di dalam melakukan analisis faktor. Ada dua
hidupnya. Adanya dukungan sosial, pendekatan dalam melakukan analisis
menjadikan individu lebih tegar dan kuat faktor, yaitu analisis faktor eksploratory
untuk menjalani problem-problem di dalam (EFA) dan analisis faktor konfirmatori
kehidupan. Dukungan sosial pun memeliki (CFA) (Suhr, 2006).
peran penting untuk pengembangan a. Memilih Variabel; ada dua hal yang
individu selain diri individu itu sendiri. perlu dilakukan agar analisis faktor
dapat dilaksanakan, yang pertama
METODE yaitu menentukan besaran nilai
Penelitian ini pada dasarnya bertu- Barlett Test of Sphericity, yang
juan untuk menguji validitas konstruk digunakan untuk mengetahui
makna hidup menggunakan analisis faktor apakah ada korelasi yang signifikan
eksploratori (Suryabrata, 2009). Teori yang antar variabel, dan kedua adalah
digunakan untuk menyusun instrumen Keiser-Meyers-Oklin (KMO)
skala makan hidup menggunakan teori Measure of Sampling Adequacy,
Bastaman (1996) yang terdiri dari 6 aspek yang digunakan untuk mengukur
yaitu changing attitude, self insight, social kecukupan sampel dengan cara
support, the meaning of life, self membandingkan besarnya koefisien
commitment, dan directed activities. korelasi yang diamati dengan
Keenam aspek ini di jabarkan melalui 36 koefisein korelasi parsialnya.
item yang akan mengukur makna hidup b. Ekstraksi Faktor dilakukan terhadap
pada mahasiswa rantau. Subyek penelitian semua variabel.
berjumlah 50 orang yang merupakan c. Rotasi Faktor; Langkah berikut
mahasiswa rantau yang sedang menempuh dalam analisis faktor adalah
studinya di Universitas Negeri Yogyakarta, melakukan rotasi faktor untuk
dengan kriteria : memaksimalkan pengelompokan
1. Mahasiswa aktif yang merantau ke variabel. Rotasi yang digunakan
Yogyakarta dalam penelitian ini adalah metode
2. Sudah merantau ke Yogyakarta varimax karena metode ini berusaha
minimal 2 tahun memaksimalkan jumlah varians
3. Mampu baca-tulis dalam muatan faktor. Sebuah
4. Bersedia berpartisipasi dalam variabel bisa jadi mempunyai
penelitian. muatan faktor atau faktor loading
yang rata-rata tinggi atau rata-rata
Penelitian ini menggunakan dua rendah dalam setiap variabelnya.
tahap uji validitas, yaitu validitas isi dan Metode varimax berusaha untuk
validitas konstruk (Azwar, 2002). Validitas menjadikan muatan faktor menjadi
isi dilakukan melalui pendapat profesional. tinggi atau mendekati 1 atau -1 pada
Validitas konstruk dilakukan dengan dua salah satu faktor.
cara, yaitu melihat korelasi item-total dan d. Penamaan Faktor; Penamaan faktor
menggunakan analisis faktor. Korelasi ditentukan oleh muatan faktor yang
item-total digunakan untuk menseleksi dijelaskan oleh faktor terhadap
c. Rotasi Faktor
Hasil rotasi dengan metode varimax menghasilkan muatan-muatan faktor yang
ditampilkan pada tabel 2.
Makna Hidup pada Mahasiswa Rantau: Analisis Faktor Eksploratori Skala Makna Hidup
36
d. Penamaan Faktor
Item yang termasuk ke dalam faktor Pembahasan
pertama dengan melihat besarnya Masalah yang pertama muncul dalam
faktor loading adalah 2, 3, 4, 5, 7, 12, praktek pengukuran adalah seberapa baik
13, 14, 27, 29, 30, dan 31. instrumen (alat ukur) yang dibuat dalam
Berdasarkan pada konten pernya- penelitian ini valid (akurat) dan reliabel
taannya maka faktor pertama (dapat dipercaya). Oleh karena itu, perlu
dinamakan pengetahuan mengenai dilakukan uji validitas dan reliabilitas dari
diri sendiri atau self insight. Item masing-masing skala sehingga skala yang
yang termasuk ke dalam faktor kedua digunakan dalam penelitian ini akurat dan
adalah 15, 16, 17, dan 28. dapat dipercaya. Oleh karenanya perlu
Berdasarkan konten pernyataannya dilakukan pengukuran terhadap reliabilitas
maka faktor kedua dinamakan alat ukur. Pada artikel ini, peneliti
dukungan keluarga. Faktor ketiga membahas mengenai validitas isi dan
terdiri dari item 18, 19, 20, 22, dan 23, konstruk pada instrumen skala makna
kemudian berdasar konten hidup. Instrumen skala makna hidup yang
pernyataannya diberi nama dukungan akan ditinjau berdasarkan analisis faktor
teman. Faktor keempat terdiri dari eksploratori dari teori yang dikemukakan
item 1, 24, 25, 26, 33, dan 34, yang oleh Bastaman. Instrumen ini mengukur
kemudian dengan memperhatikan bagaimana mahasiswa rantau memaknai
konten pernyataannya diberi nama hidupnya di budaya yang baru, yaitu di kota
pandangan mengenai kehidupan. tempat ia merantau. Instrumen ini berisi 36
Faktor kelima terdiri dari item 6, 8, 9, item yang mengukur makna hidup yang
10, 11, 21, dan 32, konten ini terbagi dalam 6 aspek yaitu changing
diberikan nama pengembangan diri. attitude, self insight, social support, the
Dengan demikian, dapat disimpulkan meaning of life, self commitment, dan
bahwa skala makna hidup terdiri dari directed activities. Namun, dikarenakan
5 dimensi atau faktor yang meliputi pada saat mengukur validitas isi ada 2 item
pengetahuan mengenai diri sendiri yang kurang mendukung dan memiliki nilai
atau self insight, dukungan keluarga, Aiken yang kecil, maka peneliti menghapus
dukungan teman, pandangan menge- 2 item tersebut.
nai kehidupan, dan pengembangan Pengukuran makna hidup telah
diri. dimunculkan oleh beberapa skala seperti
e. Uji Reliabilitas The Purpose in Life Test (PIL test),
Estimasi reliabilitas seluruh item Kuesioner Frankl, The Allport Vernon
dalam skala ikhlas menghasilkan skor Lindzey Scale of Value (A-V-L) (Koeswara,
alpha 0,924. Koefisien ini menunjuk- 2007), Meaning in Life Questionnaire
kan bahwa skala makna hidup (MLQ) (Rose, Zask, dan Burton, 2016).
memiliki reliabilitas yang baik dan Namun, kuesioner dan juga alat tes ini
dapat dipercaya hasil pengukurannya. mengambil rujukan teori barat yaitu teori
f. Uji Validitas Isi; peneliti meminta Frankl. Pada instrumen skala yang dibuat
pendapat melalui rekan-rekan sesama kali ini, menggunakan teori yang
mahasiswa sebanyak 10 orang untuk dicetuskan oleh Bastaman yang lebih
melakukan penilaian terhadap skala mencerminkan budaya timur, sehingga
yang telah peneliti buat. Uji validitas peneliti menggunakan teori ini untuk
isi dilakukan melalui uji validitas membuat instrumen. Peneliti menggunakan
Aiken yang menghasilkan nilai teori Bastaman dikarenakan subyek yang
sebesar >0,867. Nilai ini akan diukur juga berasal dari budaya timur,
mengindikasikan bahwa butir-butir yang diharapkan mampu menggambarkan
yang telah dibuat oleh peneliti layak kondisi budaya timur.
untuk digunakan.
Makna Hidup pada Mahasiswa Rantau: Analisis Faktor Eksploratori Skala Makna Hidup
38
Makna Hidup pada Mahasiswa Rantau: Analisis Faktor Eksploratori Skala Makna Hidup