Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PEMBAHASAN

Situs Sejarah Faan


Raja Faan yang ke-10 {Bapak Petris Renwarin}

Tenanbes
1. .Sejararah Tenanbes

Benda bersejarah Tenanbes benda ini adalah benda perunggu yang kemudian
ditinggalkan oleh kakak beradik tovi dan tabai yang berasal dari Soatbal (Selat Bali)
Benda ini asal mula datang di tempatkan oleh Tobi dan Tobai di woma lorngas desa Faan
mennjadi satu taanda bukti ikatan kesatuan hidup antar kampung Ohoivut dan Nuhufit..
kesatuan dalam berbaur hidup sesuai istilah peribahasa menyatakan:{1. Ngutun Enyau
Ken Tenan, 2. Karat Enlaan Karmav}. Pada musyawarah mufakat leluhur jampung
Ohoivut dan Nuhufit di woma lorngas desa Faan itu mencetus suatu hubungan bertimbal
balik yaitu, untuk membuktikan kampung Ohoivut dan Nuhufit sudah sedarah dan
sedaging, maka milik kampung Ohoivut adalah milik kampung Nuhufit dan
sebaliknya.Yaitu terdiri “Tet Lavovan dan Meon Moran” yang artinya Tet Lavovan
adalah Hewan piaraan sedangkan Meon Moran yang arinya dusun dalam khusu
moran=kelapa.

Bila ada “Belan EN So Yaat En Wel” dari kampung Ohoivut, di kampung Nuhuvit
maka mereka bisa mengambil dari ayam, kambing,dan kelapa (buah kelapa) sebanyak
mereka inginkan. Sebagian dari mereka hanya datang ke pimpinan kampung dan melapor
bahwa mereka bersal dari kampung Ohoivut/Nuhufit dan bermaksud
menjalankan/melaksanakn Pela (ikatan persaudaraan). Tenanbes ini berbentuk bulat,
Tenanbes ini merupakan benda yang terbuat dari campuran tembaga dan kuningan. Arti
dari Tenanbes ini adalah “TENAN yang artinya bawah dan BES yang artinya besi”, jadi
arti dari Tenanbese ini adalah “ Besi Bawah” Tenanbes ini adalah sebuah belangan.

Sesampainya kami di Desa Faan tempat Tenanbes itu berada Bapak Raja Faan memulai
dengan ritual adat sirih pinang dan uang koin sebanya 7 perak, kenapa dalam kunjungan
kami ke Tenanbes kenapa pertama kali di lakukan Ritual Adat??. Karena ritual adat di
tanah Kei sudah menjadi salah atu budaya dan juga salah satu tanda penghormatan
terhadap leluhur kita yang walaupun sudah tidak ada. Selesai ritual adat tersebut,
narasumber (Bapak Raja Faan)menjelaskan informasi mengenai adanya Tenanbes
tersebut, Narasumber menceritakan dahuulu Tenanbes ini belum hancur seperti sekarang,
tetapi dulu ada seorang lelaki yang menebang sebuah pohon di dekat Tenanbes ini
sehingga pohon tersebut jatuh menimpah Tenanbes tersebut sehingga hancur seperti
sekarang.
Di tempat Tenanbes ini berada/di sekitanya dulu pernah di jadikan markas oleh pemerintah
Belanda.

2. Makna sejarah Tenanbes

Makna dari sejarah Tenanbes ialah memiliki dan memeliihara hubungan ikatan
persaudaraan (Tea Bel), antara dua kampung yaitu Ohoivut yang tepatnya desa Faan
dan Nuhufit tepatnya desa Madwear, yang mana di buktikan oleh dengan cara
mengiris tangan dan masing-masinng kedua belah pihak yang mewakili yaitu para
leluhur kita dari dua kampung tersebut dan melakukan pela. Jadi leluhur kita dari
kampung Ohoivut menempelkan tanganya leluhur yang dari Nuhufit begitu pun
sebaliknya. Mereka melakukan pela ini di Woma lorngas di Desa Faan. Namun jika
ada pelanggaran diantara kedua pihak yang melanggar sumpahan itu maka
secepatnya di lakukan adat atas pelanggaran yang di lakukan oleh desa tersebut.

3. Nilai benda Tenanbes

Nilai sosial yang terkandung dalam benda bersejarah Tenanbes ini adalah,
sebaimana hidup masyarakat yang saling menolong misalnya seperti kedua saudara
Tobi dan Tobai yang membantu dan menolong Rat Magrib dan penduduknya dan juga
hiduplah ikatan persaudaraan “pela”, anatara dua kampung yaitu kampung Ohoivut
dan kampung Nuhufit yang sudah menjadi bukti dengan melakukan Pela oleh leluhur
dua kampung tersebut, dan menjadi simbol hidup antara kakak beradik antara kedua
kampung tersebut. Perjuangan dua bersaudara yaitu Tobi dan Tobai yang mana
meninggalkan benda sejarah ini di desa Faan. kemudian Tobi dan Tobai melanjutkan
perjalanan mereka dan berlayar dan tiba di pulai yayati tepatnya di papua dan mereka
berperang dengan penguasa di sana yang bernama Rat Bad mar mereka berperang
tidak menggunakan senjata tajam melainkan menggunakan kekuatan alam. Rat Bad
mar dan penduduknya menyerang terlebih, Rad Badmar menggunakan angin utara
setelah selesai menyerang kini giliran Tobi dan Tobai menyerang Rat Bad mar serat
pendudknya menggunakan angin selatan. Dan dari hasil peperangan tersebut, Tobi
dan Tobai berangkat dan berlayar kembali menuju ke Kepulauan Kei dan mereka
mendarat dan singga di Desa Faan kemudian meninggalkan benda sejarah Tenanbes
di Desa Faan.

Di Desa Faan ini juga ada seekor Burung Elang yang bernama Amalia Loor dan
seekor Naga yang bernama Jab Faan. Di Faan ini juga memiliki seekor Ikan pusaka
yaitu “Ikan Bandeng” cara pengambilanya tidak boleh menggunakan besi, tata cara
mengambil bambu ada yang namanya angkot roa dan angkot tangan dan ketika ikan
ini di ambil tidak boleh ada gadis perempuan karna pantanganya sangat besar.Pada
saat ikan ini di ambil jika ada orang/sekelompom orang yang melewati kampung Faan
harus berhenti dan menunggu hingga ikan ini selesai di serok dan orang/sekelompok
orang ini mendapat sedikit bagian ikan tersebut baru bisa melewati Kampung Faan.
Leluhur kita dulu membuat tembok atau di sebut dengan lutur, lutur ini ada 5
penggal fungsinya untuk melindungi pantai atau pasir tetapi juga menarik pasir,
lumpur. Di Faan juga ada Pohon Bakau yang tumbuh di atas lumpur dan ada juga
yang di atas karang, ini juga menjadi salah satu keunikan yang ada di pantai Faan.
Situs Sejarah Madwear

Ngutunrit

Sejarah singkt, pada zaman itu Tobi dan Tobai dari tanah den Kot Varat untuk
mencari sebuah nyiru dan ampas kelapa boimas. Dalam perjalanan mereka untuk
menjadi nyiru tersebut mereka singgah di Ohoi Faan di rumah Hilai Rumangun untuk
mengambil bekal air dan melanjutkan perjalanan mereka .Sesampainya mereka di Elat
mereka melihat nyiru dan ampas kelapa Boimas tersebut telah membatu dan telah
menjadi pulau, dan pulau itu di namakan Sivat, Tobi dan Tobai langsung melanjutkan
perjalanan ke papua karena mereka sudah mengetahui bahwa problem tersebut telah
berada di papua. Sesampainya mereka di Papua mereka berperang melawan Rat Bad
Mar dan mensyaratkanya, dan akhir pertempuran itu Tobi dan Tobai lah yang
memenangkan pertempuran itu, sehingga Rat Bad Maret memberikan hadiah kepada
mereka yaitu Tabob, Ngutunrit dan Tenanbes untuk membawa pulang kek kepulauan
Kei. Sesampainya mereka di Kepulauan Kei mereka singgah di Ohoi Faan dan
memberikan Tenanbes kepada Hilai Rumangun dan masyarakat sebagai balas jasa
pengambilan air dan mereka mengiris tangan dan juga menempelkan darah satu
dengan yang lain sebagai PELA FAAN OHOIVUUT dengan NUHUFIT sebagai
PELA TANPA SIRIH. Dan Tobi dan Tobai membawa pulang Tabob dan Ngutunrit
ke Ohoiden Kodvarat di sebelah barat Ohoi Madwear saat ini.

Nngutunrit ini memiliki pantangan yaitu perempuan tidak boleh bayanganya


mengenai Ngutunrit tersebut, karena bisa di bilang perempuan yang bayanganya
mengenai Ngutunrit ini tidak bisa memiliki keturutan.

Anda mungkin juga menyukai