NIM : 11220510000233 Kelas : KPI 2/F MatKul : Pengantar Ilmu Komunikasi
Menangkal Kerancuan dengan Perbatasan
Sebelum jauh memasuki topik pembahasan kali ini, izinkan saya mensederhanakan maksud dari kata “perbatasan” di judul atas. Mudah nya dapat saya katakan, perbatasan sama dengan definisi. Barangkali untuk lebih mempermudah, saya simplifikasi kata perbatasan dengan batasan. Dengan ini saya harap kawan-kawan sekalian mudah mendapati maksud setelah penakrifan yang saya upayakan. Aktifitas komunikasi secara kebutuhan setaraf derajat nya dengan makan. Tak pernah luput aktifitas komunikasi dalam kehidupan sehari-hari kita. Kapanpun dan dimanapun kita, komunikasi akan selalu membersamai bak pakaian yang menghiasi diri. Sudah lumrah kita temukan bahwa cara kita berkomunikasi adalah perhiasan atas diri untuk mempercantik image kita di mata siapapun. Melihat fenomena tersebut, bukankah kita yang sebagai Mahasiswa Komunikasi harusnya terpantik untuk mendalami skill juga memperdalam samudra pengetahuan kita terkait Komunikasi? Ya, saya rasa memang itulah kewajiban kita. Tetapi tanpa kita sadari, seringkali kita melakukan aktifitas komunikasi yang malah menimbulkan kerancuan di dalamnya. Tak jarang juga ditemukan salah penafsiran atas sebuah kalimat. Melihat hal serupa, menarik apabila kita temukan api permasalahan dari tebal nya asap kompleksitas komunikasi. Komunikasi berasal dari bahasa latin “Communis” yang bermakna ‘sama’ atau ‘berbagi’. Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa aktifitas komunikasi terjalin apabila ada kesamaan makna didalam nya. Ini merupakan sebuah jalan lebar terhadap penyelesaian kompleksitas komunikasi yang tak terjalin “kesamaan” di dalamnya. Untuk memahami maksud sebuah percakapan, kita harus sama dalam bahasa. Untuk memahami sebuah kalimat, kita harus sama dalam mendefinisikan setiap kata nya. Disinilah definisi hadir untuk menengahi masalah yang tak kunjung reda. Memberi batasan atas celah-celah yang harus dihindari. Menduduki pengertian yang sama untuk menghindari kerancuan. Definisi adalah pengetahuan yang kita butuhkan. Dalam kehidupan ilmiah maupun kehidupan sehari-hari, kita banyak berurusan dengan definisi. Sewaktu memasuki pembicaraan permulaan suatu ilmu, ia akan bertemu dahulu dengan definisinya. Dalam pembicaraan sehari-hari tidak jarang kita diminta untuk menjelaskan pengertian kata yang kita gunakan. Menjelaskan pengertian kata agar tidak terjadi kesimpangsiuran dalam penggunaannya merupakan tugas definisi. Maka dari itu, definisi dalam aktifitas komunikasi sehari hari sangatlah sentral perannya. Ditambah, kita sebagai mahasiswa komunikasi harusnya sudah mengerti betapa penting nya sebuah definisi dan betapa berbahaya nya apabila tak benar dalam ber-definisi. Fenomena-fenomena dalam komunikasi juga menjelaskan betapa penting nya pendefinisian. Kita dapat melihat bersama-sama bagaimana kesimpangsiuran dalam percakapan, seperti hal nya ketika terdapat kata bisa dalam sebuah percakapan. Memanglah kata bisa bukanlah hal rumit yang perlu dipersoalkan. Tapi bagaimana jika kita bertemu dengan istilah-istilah baru yang lebih ilmiah bentuknya. Bukankah baru dari situ kita dapat merasakan betapa penting nya definisi dalam aktifitas komunikasi juga menghindari kompleksitas komunikasi? Apalagi ketika kita berada dalam sebuah perdebatan yang tak kunjung mereda. Patut dipertanyakan mengapa menjadi perdebatan kusir yang amat sia-sia. Bisa jadi semua permasalahan terletak pada salah nya pendefinisian. Memang sehebat itu peran definisi yang sering kita lupakan keberadaan nya. Tetapi kita tidak boleh luput pula pada peranan penting unsur komunikasi lain nya. Sia-sia juga rasanya jika definisi tak dibersama dengan unsur- unsur komunikasi lainnya dalam mempermudah maksud dan tujuan, menghindari kesalahpahaman, dan menyelesaikan masalah seperti dalam definisi Komunikasi Kelompok. Kembali pada kita sebagai Mahasiswa Komunikasi, sudah benarkah kita dalam memberi definisi guna memperhalus skill komunikasi dan menceburkan diri pada Komunikasi Praktis? Itulah tanggungjawab kita.
Pendekatan sederhana untuk komunikasi profesional: Panduan praktis untuk komunikasi profesional dan strategi komunikasi bisnis tertulis dan interpersonal terbaik
Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik