Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

Mata Kuliah : Methode Penelitian

OLEH :

FADLAN
E013231001

ADMINISTRASI PUBLIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2023
TUGAS METHODE PENELITIAN

NAMA: FADLAN

NIM: E013231001

Kualitatif

 Fenomena
 Ground theory
 Ethnography
 Case study
 Narative research
 Indikator
 Q informan dan informan biasa
 Alat rekaman
 Kamera
 Kerangka konsep
Kuantitatif

 Populasi atau sampel


 Survey
 Analisis menggunakan statistik
 Kuisioner
 Variabel
 Hipotesis
 Kerangka berpikir
Rencana Judul untuk Penelitian;

“PERILAKU BIROKRASI DI ERA DIGITALISASI (CASE STUDY) DALAM PELAKSANAAN


KEBIJAKAN KARTU MAMUJU KEREN (KMK)DI KABUPATEN MAMUJU”

Mamuju, 8enam.com.-Berbagai permasalahan yang ada di Mamuju jadi isu yang dibahas dalam
debat Publik Paslon Bupati dan Wakil Bupati dalam Pilkada Mamuju 2020 yang berlangsung,
Sabtu (31/10/2020).

Terkhusus terkait persoalan pembangunan yang masih timpang ditengah masyarakat. Salah
satu solusi yang ditawarkan oleh pasangan nomor urut 1 Tina-Ado melalui Program Kartu
Mamuju Keren sebagai plafon dasar pembangunan berbasis data.

Dalam sesi keempat, tanya jawab antar Paslon, Program Kartu Mamuju Keren milik Tina-Ado
dituding oleh kubu Habsi Irwan tak memiliki regulasi yang jelas dan berpotensi melangkahi
kebijakan pemerintah pusat atas kartu-kartu yang lebih dahulu ada seperti Kartu BPJS
Kesehatan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Relawan Mamuju Keren, Hajrul Malik angkat Suara.
Menurutnya sampai saat ini tidak ada aturan atau regulasi ya g melarang pemerintah daerah
untuk membuat kartu atau melakukan inovasi Kebijakan

“Tidak ada aturan yang melarang terkait hal itu. Justru Kartu ini (Mamuju Keren, red) hadir
untuk melengkapi kartu-kartu yang lain serta mengcover masyarakat yang selama ini tak
tersentuh bantuan pemerintah yang dikarenakan ketidak akuratan data dilapangan,” ungkap
Hajrul, Sabtu Malam (31/10/2020).

Menurutnya, Kartu Mamuju Keren menjadi instrumen untuk efisiensi pelaksanaan kebijakan
Pemerintah ke depan.

“Kartu mamuju keren ini bukanlah konsep kosong yang begitu saja ditawarkan, namun
merupakan konsep yang terlebih dahulu melalui riset dari tim kami. Kami benar-benar
bersungguh sungguh untuk mewujudkan Mamuju yang lebih baik,” tambahnya.

Terkait apakah nantinya Kartu Mamuju Keren dapat diwujudkan, pihaknya optimis bahwa hal itu
dapat terlaksana dikarenakan Mamuju sejak Tahun 2010 merupakan daerah Piloting
pengembangan system data dari Kemendesa.

“Sangat Bisa Sekali, seperti Kita ketahui kabupaten Mamuju sejak tahun 2010, telah melakukan
pendataan Utuh masyarakat by name by adreess, data tersebut saat ini terintegrasi dengan
Kemendesa melalui SIPBM (system Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat), tapi oleh
pemerintah saat ini apakah pembaharuan data terus dilakukan atau tidak,” ungkap Hajrul

“Olehnya yang akan kami lakukan dengan Kartu Mamuju Keren ini, jika Tina-Ado dipercaya
Memimpin Mamuju sebagai Bupati dan Wakil Bupati, maka terlebih dahulu kami akan
melakukan Pemutakhiran data penduduk Mamuju dengan Indikator dan system Digital berbasis
Aplikasi yang sudah ada plafonnya di kemendesa. kemudian Pengintegrasian Data kepala
keluarga kedalam Kartu Mamuju Keren. Setelah itu baru dilakukan Pendistribusian,” papar
Hajrul

Usai Pendistribusian Kartu Mamuju Keren kepada Masyarakat Mamuju. Maka, Pemkab Mamuju
akan melakukan Penyediaan alat verifikasi dan integrasi data antar OPD dan Dinas Terkait dan
desa/kelurahan, Sehingga Ketika masyarakat ingin mengakses layanan pemerintah secara
otomatis dinas terkait sudah langsung mengetahui identitas dan kebenaran data penduduk
tersebut. Secara mandiri juga dapat melakukan UPDATING data setiap waktu didesa dan
kelurahannya.

“Jika ada warga di desa/kelurahan tersebut, meninggal dan lahir atau ada perubahan dari
indikator yang telah ditentukan, sistem Aplikasi ini juga saat telah tersedia,” jelas Hajrul.

“Dengan Kartu Mamuju Keren ini, Sutinah Suhardi dan Ado Mas’ud benar-benar bersungguh
sungguh untuk mewujudkan Mamuju yang lebih baik,” pungkasnya. (iq/edo)

KBRN Mamuju : Sejak di Launcing pada 26 Februari 2022 Kartu Mamuju Keren Merupakan
Salah satu Program Andalan Yang dimiliki Kabupaten Mamuju, Kartu ini memiliki barbagai
macam manfaat diantaranya, layanan Kesehatan,Bantuan Sosial, Bantuan Pendidikan,
Bantuan Pertanian Serta dapat di gunakan Pemerintah Desa dan Kelurahan dalam Menyusun
Anggaran.

Namun hal ini dinilai Masyraakat hanya membuang anggaran ,serta Manfaat kartu tidak
menyentuh seluruh Masyrakat Bawah. Hal itu disampaikan massa aksi Aliansi Kalukku
Menggugat beberapa waktu lalu.

Dalle yang merupakan Kordinator Lapangan saat Aksi menyebut, terhitung sejak 26 Februari
2022, Pemkab Mamuju di bawah kendali Bupati Sutinah dan Wakilnya Ado hanya buang-buang
anggaran,

"Kartu Mamuju Keren menghabiskan anggaran Rp 500 juta realiasinya tak merata, ini
merupakan rapor Merah untuk Pemerintah" Ungkapnya.

Namun Hal ini di bantah Oleh Bupati Mamuju Sutinah Suhardi Saat di temui Awak Media
diselah selah Acara (29/8/2023). Sutinah Suhardi Mengatakan bahwa Kartu Mamuju Keren itu
Telah Berjalan baik.

“Dalam bidang Kesehatan salastunya kartu tersebut berjalan dengan baik, karena 99,9%
Masyarakat Mamuju yang ber KTP Mamuju Telah tercover BPJS artinya Kesehatan geratis
telah Berlangsung di mamuju”. Ungkapnya.

Selain itu Sutinah suhardi menambahkan mengenai bantuan soasial yang merupakan salah
satu fungsi kartu tersebut juga telah berjalan dengan baik. “Beberapa waktu lalu misalnya
adanya bantuan pertanian, perikanan dan UMKM, itu yang memiliki kartu mamuju Keren,.

"jadi melalui kartu mamuju keren bantuan tersebut tepat sasaran sebap yang mendapatkan
bantuan Pertanian tidak boleh dari nelayan sebaliknya yang mendapatkan bantuan perikanan
tidak boleh dari petani” pungkasnya.(rri.co.id)

Berdasarkan hasil informasi di beberapa media online yang penulis sempat muat saat ini,
dengan membaca dan mendiskusikan bersama teman-teman terkait permasalahan diatas,
maka penulis ingin mencoba menjadikan sebagai bahan kajian yang mudah-mudahan dapat
dan bisa bermanfaat kepada pemerintah daerah setempat, terkhusus kepada penulis yang
memang masih sangat kurang dan membutuhkan pengetahuan terkait keperilakuan dalam
birokrasi.

Berbagai macam teori-teori dan konsep-konsep perilaku birokrasi serta referensi yang terkait
dengan masalah diatas, namun sampai saat ini penulis masih bingung kira-kira teori apa saja
yang akan kami gunakan kelak, tetapi didalam benak penulis hanya tertuju kepada konsep
reformasi birokrasi tematik. Itupun kami masih sangat minim keilmuannya sampai kesana,
karena jangan sampai penulispun keliru dalam memahami dan mencocokkan antara fenomena
yang ada dengan penggunaan teori ataupun konsep, oleh karenanya besar harapan penulis
untuk bisa mendapatkan referensi dan pencerahannya melalui mata kuliah methode penelitian
ini.

WASSALAM.

Anda mungkin juga menyukai