Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KEGIATAN

PELATIHAN BASIC TRAUMA AND CARDIAC LIFE


SUPPORT (BTCLS)

Ayu Shintya L, S.Kep.NS NIP 19850531 201101 2 001

Supiannor, AMK NIP 19770610 200701 1 035

Farida Agustin, S.Kep, Ns NIK 19720816 200903 8

Yulianti Pratiwi, S.Kep, NS NIK 19840714 200711 8

RSUD ULIN BANJARMASIN

TAHUN 2022
Ayu Shintya L, S.Kep.NS NIP 19850531 201101 2 001 ………………………

Supiannor, AMK NIP 19770610 200701 1 035 ………………………

Farida Agustin, S.Kep, Ns NIK 19720816 200903 8 ……………………..

Yulianti Pratiwi, S.Kep, NS NIK 19840714 200711 8 ………………………


LAPORAN KEGIATAN

PELATIHAN BASIC TRAUMA LIFE SUPORTAND BASIC CARDIAC LIFE


SUPPORT(BT&CLS)

1. Latar Belakang Kegiatan

Terlebih dahulu kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena kita masih diberi
kesehatan untuk melaksanakan salah satu kewajiban yaitu mengembangkan diri dengan
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui pelatihan. Salah satu bentuk
pengembangan diri adalah dengan mengikuti pelatihan Penanganan Penderita gawat darurat serta
Basic Trauma Life Support and Basic Cardiac Life Support (BT&CLS) Pelatihan ini sangat
diperlukan terutama bagi para perawat yang bekerja di ruang intensif, melalui pelatihan ini, akan
memberikan tambahan ilmu pengetahuan serta keterampilan terkait dengan Kegawat daruratan.

Penderita gawat darurat adalah penderita yang oleh suatu penyebab, baik itu penyakit, tindakan
atau kecelakaan, bila tidak ditangani dengan segera akan mendatangkan kecacatan, kehilangan
anggota tubuh atau bahkan kematian. Triage dan Evakuasi menentukan pasien mana yang harus
didahulukan serta siap akan dikirim. Dalam kegawat daruratan ada istilah “Time saving is Live
Saving”, yaitu prinsip dasar penanganan gawat darurat ketepatan waktu akan menentukan
penyelamatan hidup penderita. Semakin cepat pasien mendapat pertolongan semakin besar
kemungkinan berhasil diselamatakan (Golden Hours)

Selain hal tersebut, dalam pelaksanaan pelayanan jangan dilupakan nilai- nilai
berdasarkanarahan Kemenkes yaitu : PIREC (Pro rakyat, Inklusif, Responsif, Efisien dan &
Clean, serta niali-nilai PRIMA (Profesional, Respek, Integritas, Manusiawi dan Amanah)

2. Tujuan Pelatihan

Tujuan utama pelatihan ini adalah meningkatkan motivasi dan kemampuan peserta untuk dapat
melakukan assement terhadap pasien dalam kondisi kegawat daruratan yang berkualitas. Institusi
pelayanan dan pendidikan perlu memiliki tenaga kesehatan serta pendidik yang handal dalam
melakukan pertolongan kegawat daruratan. Penanganan yang bersifat gawat darurat memiliki ciri
khas yang berbeda dengan pelayanan kesehatan lainnya. dalam penanganan ini selain diperlukan
pengetahuan dan keterampilan yang harus diaplikasikan dengan cepat, tepat dan cermat juga
dibutuhkan sistem dan pola kerja tim. untuk itu maka pelatihan kegawat daruratan bagi setiap
tenaga kesehatan baik di pelayanan dan di bidang pendidikan sangat diperlukan.

Adapun tujuan khusus kegiatan pelatihan ini adalah agar para peserta pelatihan dapat :

a. Meningkatkan pelatihan tentang kebijakan, dasar filosofi, prinsip-prinsip, dan prosedur


BTCLS dan SPGDT
b. Peningkatkan keterampilan dalam BTCLS
c. Peningkatkan kemampuan individu sebagai tenaga kesehatan baik dipelayanan maupun
di bidang pendidikan.
d. Penilai kondisi pasien dengan tepat dan teliti, Resusitasi dan stabilitasi pasien menurut
prioritas.
e. Penentukan tindakan jika kebutuhan pasien melebihi suatu kemampuan fasilitas.
f. Transver pasien sesuai dengan kebutuhan.
g. Pastikan penanganan yang diberikan optimal. Mempraktekan sesuai dengan prinsip
penanganan dan penilaian penderita (primary dan secondary survey)
h. Penentukan menajemen penangan kasus trauma berdasarkan prioritas.l
i. Memulai dengan manajemen primary dan secondary survey yang mengacu pada “Golden
Hour” dalam penanganan kasus gawat darurat.
j. Dapat mempraktikan pengakajian fisik pada pasien multiple trauma sesuai dengan konsep
yang diajarkan.
k. Membaca gambaran EKG dengan baik dan benar.
l. Dapat mempraktekan pengkajian fisik dan menangani penderita henti jantung sesuai
standar.

3. Metode Pelatihan
a. Ceramah, Diskusi Online via zoom dan tatap muka
b. Praktik prilaku tim penanggulangan kegawatdaruratan dan Bermain Peran
c. Tutorial kelompok dan individu Simulasi scenario klinis
d. Ujian Pre test, Post test, Test final : Teori dan Praktek
4. Peserta
Peserta pelatihan berjumlah 4 orang perawat dari ruang intensif dan 26 dari karyawan rumah
sakit ruang perawatan lainnya,
5. Materi Pelatihan dan Pemateri Serta Jadwal Kegiatan
6. Dokumentasi Kegiatan
7. Penutup

Output kegiatan ini adalah menambah wawasan, ilmu pengetahuan serta keterampilan
bagi kami dalam pelayanan khususnya di ruang intensif

Anda mungkin juga menyukai