Anda di halaman 1dari 7

Pengaruh Perawatan Ortodontik Terhadap Kesehatan Periodontal Pada

Pasien Compromised Medis:


Sebuah uji klinis terkontrol secara acak
Meenu Gehlota; Rekha Sharmab; Shikha Tewaric; Davender Kumard; Ambika Guptae

ABSTRAK
Tujuan: Untuk mengevaluasi efek dari perawatan ortodontik cekat dalam parameter
periodontal pada pasien compromised periodontal dewasa yang menggunakan alat ortodontik.
Bahan dan Metode: uji klinis prospektif, acak, dan terkontrol. Tiga puluh enam pasien
dewasa yang mengalami gangguan periodontal (usia rata-rata: 29,67 6 4,8 tahun)
dikumpulkan secara acak ke dalam kelompok uji (perio-ortho) atau kelompok kontrol (perio).
Setelah stabilisasi periodontal pada kedua kelompok, perawatan ortodontik dimulai pada
kelompok uji, sedangkan kelompok kontrol tetap perawatan periodontal saja. Evaluasi dan
perbandingan parameter klinis (indeks plak [PI]; indeks gingiva/gingival index [GI]; bleeding
on probing [BOP]; kedalaman probing/probing depth [PD]; tingkat perlekatan klinis.clinical
attachment level [CAL) dari kedua kelompok dinilai pada tiga interval waktu: T0 (base line),
T1 ( awal perawatan ortodontik), dan T2 (1 tahun setelah dimulainya perawatan ortodontik).
Parameter radiologis (alveolar bone level [ABL]) direkam dengan menggunakan CBCT pada
T1 dan T2.
Hasil: Analisis intrakelompok menunjukkan peningkatan yang signifikan secara statistik
pada semua parameter klinis dan parameter periodontal radiologis pada kedua kelompok
(P .05). Perbandingan antar kelompok menunjukkan peningkatan parameter periodontal tidak
signifikan secara statistik antara kelompok (P.05). Analisis subkelompok menunjukkan
penurunan jumlah periodontitis sedang (moderate) dan berat (severe) pada kedua kelompok
dengan peningkatan yang signifikan pada ABL pada kelompok uji dibandingkan dengan
kelompok kontrol.
Kesimpulan: Perawatan ortodontik setelah stabilisasi periodontal tidak memiliki efek yang
merugikan pada kesehatan periodontal pada pasien ortodontik dewasa yang mengalami
gangguan periodontal dan dapat menambah manfaat yang dapat dicapai oleh perawatan
periodontal saja. (Angle Orthod. 2022; 92: 324-332.)
KATA KUNCI: Periodontitis; Perawatan ortodontik; Cone-beam computed tomography;
tingkat perlekatan klinis
PENDAHULUAN
Semakin banyak pasien dewasa yang sekarang mencari perawatan ortodontik karena adanya
peningkatanfokus masyarakat pada estetika dan kesadaran akan kesehatan. Dengan kejadian
masalah periodontal yang terbukti meningkat seiring bertambahnya usia, interaksi orto-perio
memainkan peran penting dalam pengelolaan pasien-pasien ini. Masalah ortodontik pada
sebagian besar pasien dewasa ini merupakan konsekuensi dari masalah periodontal yang
menyebabkan berkurangnya dukungan periodontal dan mengakibatkan migrasi patologis,
proklinasi gigi anterior rahang atas, interdental spacing, rotasi dan overerupsi, yang
mengakibatkan gangguan fungsi dan estetika. Sayangnya tidak ada solusi berbasis bukti
untuk masalah ini dan dengan meningkatnya jumlah orang dewasa dengan maloklusi dan
periodontium yang terganggu yang mencari perawatan ortodontik, penting untuk
memperjelas berbagai masalah yang terlibat dalam mengelola keadaan compromised
periodontal. Perawatan ortodontik pada pasien periodontal yang terlibat telah dilaporkan
dalam beberapa studi klinis
klinis dan laporan kasus.

Sebuah tinjauan sistematis baru-baru ini menyimpulkan bahwa tidak ada bukti yang ada saat
ini dari studi terkontrol dan uji klinis terkontrol secara acak untuk menunjukkan apakah
perawatan ortodontik memperbaiki atau memperburuk status gigi yang mengalami gangguan
periodontal. Oleh karena itu, dengan tidak adanya bukti yang konklusif, ortodontis tidak
dapat memberikan jawaban yang pasti untuk pertanyaan pasien tersebut. Namun, pada
banyak pasien ini, rekonstruksi oklusi dan alignment gigi dengan perawatan ortodontik
diperlukan tidak hanya untuk mencegah perkembangan penyakit periodontal, tetapi juga
untuk memenuhi tuntutan fungsional, estetika, dan komunikasi. Oleh karena itu, penting
untuk memahami manfaat dan risiko yang terkait dengan perawatan ortodontik pada pasien
yang mengalami gangguan periodontal.
Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh perawatan ortodontik cekat dalam
parameter klinis dan parameter periodontal radiologis pada pasien yang mengalami gangguan
periodontal. Penelitian ini adalah penelitian acak pertama terkontrol yang mengevaluasi efek
perawatan ortodontik pada kesehatan periodontal pada pasien yang mengalami gangguan
periodontal dibandingkan dengan pasien kelompok kontrol yang hanya menjalani perawatan
periodontal.
BAHAN DAN METODE
Desain Percobaan, Registrasi
Studi klinis prospektif, acak, terkontrol studi klinis yang dilakukan di Departemen Ortodonsia
dan Dentofasial Ortopedics bekerja sama dengan Departemen Periodonsia Pascasarjana
Institut Ilmu Kedokteran Gigi (Post Graduate Institute of Dental Sciences PGIDS), Rohtak,
Haryana, India. Pedoman Standar Konsolidasi Pelaporan Percobaan (The Consolidated
Standards of Reporting Trials CONSORT) untuk penelitian ini berupa (Gambar 1). Izin etis
dari Komite Etika, Institut Pasca Sarjana Ilmu Kedokteran Gigi, Rohtak, Haryana, India,
yang diperoleh sebelum memulai penelitian (PGIDS/IEC/2018/12) dan uji coba terdaftar di
clinicalTrials.gov. (NCT03914339).

Subjek
Sampel penelitian dipilih dari pasien yang datang berobat ke departemen rawat jalan (OPD)
Oral Diagnosis dan Periodontologi dengan masalah periodontitis yang disebabkan oleh plak
sedang hingga berat. Oklusi, fungsi, dan estetika dievaluasi pada pasien oleh peneliti dan
pasien maloklusi dengan nonekstraksi Angle Kelas I yang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi (Tabel 1) dipilih untuk penelitian ini. Pasien diberikan informasi secara lisan dan
tertulis tentang protokol penelitian dan mereka yang memberikan persetujuan tertulis
diikutsertakan dalam penelitian ini.

Perhitungan Ukuran Sampel


Perbedaan tingkat perlekatan klinis (CAL/clinical attachment level ) sebesar 1,0 mm
dianggap penting secara klinis antara kelompok uji dan kelompok kontrol. Untuk mendeteksi
secara klinis perbedaan yang bermakna dalam CAL sebesar 1,0 mm, standardeviasi (SD) 1,0
mm, dengan kekuatan 80%, dan tingkat kesalahan 0,05, diperlukan 16 pasien di setiap
kelompok. Dengan memperhitungkan tingkat kegagalan 10%, 18 pasien terdaftar dalam
setiap kelompok (total: 36 pasien).

Pengacakan dan Pembagian Alokasi


Semua dari 36 pasien menerima evaluasi periodontal yang terperinci dengan parameter
dicatat pada T0. Setelah stabilisasi periodontal, pengacakan blok dilakukan oleh seorang
peneliti (DK) yang tidak terlibat dalam memberikan perawatan ortodontik atau periodontal
atau menganalisis hasil. Ukuran blok 6 dipilih dan kemungkinan kombinasi yang seimbang
dengan tiga tes dan
tiga kontrol dihasilkan dengan menggunakan perangkat lunak alokasi acak. Pemilihan acak
selanjutnya yaitu, pemilihan acak blok yang dilakukan untuk 36 partisipan. Dokter dan pasien
tidak dibutakan karena desain penelitian. Namun, orang yang menganalisis data dibutakan,
karena semua pasien dan datanya diberi nomor secara berurutan.

Kelompok Uji (Ortho-Perio, n ¼ 18)


Pasien yang menerima perawatan ortodontik setelah perawatan periodontitis.

Gambar 1. Diagram alir CONSORT untuk penelitian ini. CONSORT atau Consolidated
Standards of Reporting Trials menunjukkan Standar Konsolidasi Pelaporan Uji Coba.

Kelompok Kontrol (Hanya Perio, n ¼ 18)


Pasien dikelola dengan mencapai dan mempertahankan kesehatan periodontal yang stabil
selama masa penelitian. Pada hal ini pasien diberi pilihan untuk memulai perawatan
ortodontik setelah 1 tahun.

Intervensi
Semua dari 36 pasien sampel penelitian menerima evaluasi periodontal dan semua parameter
periodontal yang digunakan dalam penelitian ini dicatat pada tahap awal (T0) (Gambar 2).
Setelah mencapai kestabilan periodontal hasil, perawatan ortodontik dimulai pada kelompok
uji saja, sedangkan kelompok kontrol tetap dipertahankan dengan recall bulanan selama 3
bulan pertama dan kemudian setiap 1 sampai 3 bulan sesuai kebutuhan periodontal mereka.

Kriteria inklusi Kriteria eksklusi


 Kesehatan umum yang baik  Penyakit sistemik seperti diabetes,
 Pasien ortodontik dewasa dalam penyakit jantung
kelompok usia 20-40 tahun dengan  Pasien yang mengonsumsi obat-
maloklusi akibat rangkaian obatan seperti kortikosteroid atau
periodontitis kronis generalisata kalsium channel blockers, yang
 Periodontitis sedang hingga parah diketahui dapat mengganggu
secara klinis >2 gigi penyembuhan periodontal
 Bone loss sedang hingga berat yang  Wanita hamil atau menyusui
dinilai dari CBCT  Perokok
 Ketidakpatuhan terhadap tindakan
kebersihan mulut setelah terapi
Tahap I
 Adanya TFO
 Pasien dengan periodontitis agresif.

Tabel 1. Kriteria inklusi dan kriteria ekslusi penelitian

Gambar 2. Foto intraoral pasien sebelum perawatan, gambar tomografi panoramik dan cone
beam computed tomography pada T1.
Manajemen Periodontal
Perawatan periodontal profesional diberikan kepada semua pasien di kedua kelompok sesuai
dengan kebutuhan mereka, termasuk kebersihan mulut profesional (Professional Oral
Hygiene POH) dan bedah periodontal dalam bentuk debridemen flap terbuka di daerah yang
menunjukkan kedalaman probing (PD) 5 mm yang bleeding on probing bahkan setelah
scaling dan root planing selama 4 sampai 6 minggu follow up. Semua pasien diberi resep
0,12% klorheksidin kumur dua kali sehari selama 2 minggu setelah tindakan bedah.

Perawatan Ortodontik
Perawatan ortodontik dimulai pada kelompok uji menggunakan preadjusted edgewise
MBT 0,022 in. MBT brackets (Ortho Organizers, Carlsbad, CA, USA) yang dibonding
dengan Enlight Light Cure Adhesive (Ormco Corp, Glendora, CA, AS) menggunakan lampu
LED (Galaxy, Light Cure Unit Tanpa Kabel, Ahmedabad, India). Pertimbangan khusus
mengenai sistem gaya, penjangkar, dan retensi diaplikasikan selama perawatan ortodontik
(Gambar 3):
 Penggunaan wire Copper NiTi (Ormco) selama levelling dan alignment.
 Penggunaan ligature (0,010) dan bukal tube, dengan perawatan khusus untuk
menghilangkan kelebihan komposit.
 Penutupan ruang dilakukan dengan menggunakan tingkat kekuatan yang rendah dan
konstan. Penjangkar , jika diperlukan, disediakan dengan menggunakan miniscrew
(FavAnchor, Pune, India).
 Fixed lingual bonded retainers untuk gigi anterior rahang atas dan rahang bawah akan
diberikan kepada semua pasien setelah menyelesaikan perawatan (Multi-strand
stainless steel wire 0.0215-in., G&H Orthodontics, Franklin, IN, USA).
Pengumpulan Data
Parameter klinis. Parameter klinis dicatat untuk setiap pasien oleh peneliti yang sama di tiga
titik waktu: T0: Pemeriksaan awal (sebelum perawatan ortodontik dan atau perawatan
periodontal); T1: Saat memulai perawatan ortodontik; dan T2: 1 tahun setelah dimulainya
perawatan ortodontik. Pada T2, pergerakan gigi yang besar seperti alignment dan leveling,
penutupan ruang, dan pencabutan telah selesai pada semua pasien; semua pasien berada
dalam tahap finishing; dan tidak ada yang menyelesaikan perawatan. Semua parameter klinis
diukur di gigi anterior atas dan gigi anterior bawah dengan probe periodontal manual (PCP-
UNC 15; Hu-Friedy, Chicago, IL, USA) dan nilai rata-rata dihitung.

Anda mungkin juga menyukai