Bab 4 P
Bab 4 P
HASIL PENELITIAN
iklim sedang yang terdiri dari daratan yang produktifitas, tanah yang rendah
umumnya digunakan untuk lahan persawahan serta sebagian juga untuk tambak
dan perkampungan yang masih relatif subur, apabila digerak dengan optimal akan
jumlah penduduknya 709 jiwa terdiri dari laki-laki 257 Jiwa dan perempuan 452
jiwa dari 165 Kepala Keluarga (KK) dan mempunyai luas wilayah 120 Ha yang
terdiri dari sawah dan perkampungan, dari luas wilayah tersebut 50 ha digunakan
a. Dusun Baroh
b. Dusun Teungoh
c. Duson Tunong
berbatasan dengan:
50
51
adalah sebagai petani, pedagang,ibu rumah tangga dan ada yang sebagian kecil
petani yaitu sekitar 250 orang atau sekitar 35,26 %, baik petani dan hanya seiktar
pedangan.
52
sebanyak 709 jiwa terdiri dari laki-laki 257 Jiwa dan perempuan 452 jiwa dari 165
Kepala Keluarga (KK). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut
ini :
Tabel. 4.2.
Jumlah Penduduk Gampong Manekawan
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2019 jumlah
tercatat sebanyak 709 jiwa terdiri dari laki-laki 257 Jiwa dan perempuan 452 jiwa.
Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) Negeri maupun Swasta serta
ada dari mereka ada yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri maupun
Swasta. Lamanya masa pendidikan yang ditempuh oleh siswa tergantung dari
kemampuan siswa itu sendiri dan orang tua baik dari segi kemampuan biaya
53
maupun dari segi tingkat daya pikir siswa tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat
Tabel. 4.3.
Tingkat Pendidikan Masyarakat Gampong Manekawan
religius sesuai dengan petunjuk para Teungku atau Alim Ulama yang ada di
tempat pertemuan khusus dan rutin difokuskan pada meunasah seminggu sekali
yaitu pengajian tiap malam minggu bagi kaum bapak-bapak dan pemuda dan pada
pada posisi terendah setelah kecamatan dan merupakan aparat terdepan dalam
saat ini yang menghendaki perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik, yaitu
dengan lancar dan sesuai dengan ajaran agama Islam. Di sini lah peran geuchik
Masyarakat Aceh terkenal sangat religius, dan memiliki budaya adat yang
identik dengan Islam. Kehidupan budaya adat Aceh dengan Islam tidak dapat
dipisahkan. Harmonisasi antara adat dan Islam ini berkembang dalam berbagai
dengan tradisi atau adat istiadat yang berlaku, hal ini terlihat dalam kehidupan
sosial budaya Aceh. Disini kaidah syariat Islam sudah merupakan bagian dari adat
atau telah diadatkan. Sebaliknya, adat merupakan bagian dari Islam, atau yang
telah diislamkan. Dalam kaitan dengan hal tersebut, dalam masyarakat Aceh juga
berlaku ketentuan bahwa adat itu ada dua. Pertama, ketentuan Allah SWT yang
tidak berubah sepanjang masa dan kedua adat kebiasaan masyarakat berdasarkan
syariat Islam.
55
berlandaskan syari’at Islam dalam hal perencanaan adat gampong, Bapak Ari
adalah kepala desa atau yang disebut dengan nama lain geuchik dalam
perencanaan adat dibentuk majelis adat gampong atas prakarsa pemerintah desa
mengatakan bahwa:
Tabel 4.4
Program Kerja Geucik Dalam Menata Adat Gampong
berdasarkan Syariat IslamTahun 2019
bentuk adat yang ada di Gampong Manekawan, seperti kenduri blang, maulid,
adat tulak bala, adat peutron aneuk, peusijuk, samadiyah, jeulame untuk
pernikahan dan hari meugang. Adat- adat inilah yang menjadi pembeda antara
Adat Aceh adalah tradisi yang diwarisi oleh masyarakat Aceh dari masa lalu
sampai saat ini. Beragam makna dan pesan moral dari ritual adat tersebut
menguatkan ciri khas dari kearifan lokal yang harus terus dilestarikan dari masa
sebelumnya. Matee aneuk meupat jrat, matee adat pat tamita adalah peribahasa
Aceh yang berarti "jika anak meninggal ada kuburannya, hilang adat tidak ada
bukan berarti geuchik lepas tangan terhadap tugasnya. Akan tetapi demi
adat.
persoalan adat ini. Pentingnya dilakukan perencanaan agar tidak melenceng dari
dalam segala kegiatan yang dilakukan menjadi suatu jalan dalam mencapai tujuan
adat gampong selalu ada dilakukan musyawarah terlebih dahulu agar tidak terjadi
adat gampong saya sendiri selaku warga Gampong Manekawan memang ada
dengan hal perencanaan adat gampong memang merupakan bagian dari tugas
dibentuk majelis adat gampong atas prakarsa pemerintah desa dan juga
seperti kenduri blang, maulid, adat tulak bala, adat peutron aneuk, peusijuk,
61
samadiyah, jeulame untuk pernikahan dan hari meugang. Adat- adat inilah yang
menjadi pembeda antara satu daerah dengan daerah lain dan pelaksanaanya
supaya jangan sirna. Adat gampong harus dijaga dan dilestarikan untuk dapat
diwariskan kepada anak cucu. Mematuhi dan menjalankan aturan adat adalah
kewajiban bagi setiap orang yang berpegang teguh kepada adat istiadat yang telah
ada dan tidak meninggalkan adat istiadat atau tradisi yang telah ada sejak jaman
Hal senada juga dikatakan oleh Bapak Iskandar selaku Majelis Adat
merupakan suatu cara untuk menjaga adat supaya jangan sirna. Apabila adat ini
tidak dilaksanakan akan terjadi kerancuan yang menimbulkan sanksi tak tertulis
sulit dan tidak teratur karena rasa saling memahami tidak dapat dibangun.
Keberadaan adat adalah untuk membantu agar masyarakat dapat hidup rukun
karena keduanya melahirkan aturan yang akan mengatur tingkah laku manusia.
Hal senada sebagaimana dikatakan Bapak Ridwan selaku Tuha Puet bidang adat
sangat banyak sekali hingga setiap gampong merasa adat gampong merupakan
keharusan yang harus di patuhi dan akibat melanggar dari adat istiadat ada
beberapa sanksi yang di berlakukan oleh suatu gampong baik berupa lisan atau
pembayaran denda
63
Meskipun sekarang zaman telah maju namun adat istiadat tidak akan
pernah di lupakan karena telah mendarah daging bagi masyarakat di suatu tempat.
Itu sebabnya bagi pendatang baru yang baru menetap di suatu tempat harus
mengetahui adat dan istiadat yang ada di tempat baru tersebut. Dengan
mengetahui maka kemungkinan untuk melanggar akan sangat kecil sekali. Adat
gampong hampir sama dengan peringatan yang harus di patuhi oleh setiap
adat istiadat juga akan diberi sanksi. Biasanya pelaku yang menerima sanksi di
istiadat yang ada seperti adat dalam perkawinan, adat kematian, dan adat kesawah.
Adat ini bisa dijalankan apabila adat tidak bertentangan dengan agama.
Mencintai adat gampong sendiri, bukan lantas bisa dikatakan kuno dan
ketinggalan jaman. Paradigma ini yang perlu dipegang oleh generasi milenial
sekarang ini. Justru mencintai kebudayaan bangsa sendiri adalah kekuatan untuk
mendobrak budaya asing yang akan masuk di gampong. Di samping itu, citra
kelestarian adat istiadatnya. Kemajuan teknologi justru bisa kita manfaatkan untuk
mengemas secara kreatif budaya asli adat kita untuk diperkenalkan di dunia
internasional. Banyaknya orang asing yang belajar tentang adat gampong telah
membuktikan, bahwa adat gampong mempunyai nilai yang tinggi dan layak untuk
dalam pemanfaatan adat gampong perlu ditingkatkan lagi karena selama ini dalam
hal pemanfaatan adat gampong setelah resmi menjadi geuchik partisipasinya dan
kebanyakan diwakilkan.
kinerja geuchik harus lebih ditingkatkan dan lebih mengayomi agar tercapai
kesejahteraan masyarakatnya.
Budaya Aceh mempunyai prinsip yang disebut adat dan agama itu tidak
ubahnya seperti zat dan sifat yang tidak dapat dipisahkan. Contoh: dari segi
berbusana, idealnya busana Aceh sangat sederhana yakni busana yang menutup
aurat, baik bagi laki-laki maupun perempuan. Sebuah ungkapan bijak dalam hadis
maja disebutkan, “Mate Aneuék Meupat Jeurat, Gadoh Adat Pat Tamita.”
66
Ungkapan ini bukan hanya pepatah semata tetapi juga pernyataan yang berisi
hidup bermasyarakat.
Melestarikan adat merupakan hal yang harus dilakukan oleh setiap orang,
Aceh tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam. Adat Islam ini diharapkan
dapat tercermin dalam semua tingkah laku dan kehidupan masyarakat Aceh. Adat
zaman dan kemajuan teknologi turut mempengaruhi unsur-unsur adat suatu daerah
hingga mengalami perubahan, bahkan bisa menggeser nilai dari keaslian adat itu
67
membuat majelis adat yang mengelola semua adat gampong yang berlaku,
membuat perlombaan-perlombaan.
melanggar dari adat istiadat ada beberapa sanksi yang di berlakukan oleh suatu
daerah baik berupa lisan atau pembayaran denda. Apabila melanggar dari adat
istiadat ada beberapa sanksi yang di berlakukan oleh suatu daerah baik berupa
Pengendalian adat sangat dibutuhkan agar adat gampong yang ada tidak
hilang akibat datangnya adat baru. Masuknya adat baru mengakibatkan adat asli
Aceh semakin lama akan dilupakan. Saban hari, adat dan budaya luar akan masuk
ke Aceh jika tidak adanya upaya pengenalan dan penataan dan pengendalian
budaya Aceh di kalangan masyarakat. Salah satu penyebab masuknya budaya baru
ke Aceh yaitu akibat banyaknya imigran yang datang ke Aceh dan juga akibat
adat dan budaya tersebut tidak sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
68
mengatakan bahwa:
sedikit demi sedikit mulai terkikis kelestariannya. Adapun beberapa kegiatan yang
Islam.
bahwa:
dilakukan melalui pembinaan adat. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk
melestarikan adat Aceh, seperti yang baru baru ini saya bisa kita lihat peran
69
pemerintah dalah melestarikan adat dan budaya Aceh dari mengelar acara Pekan
Kebudayaan Aceh, Piasan Seni dan lain sekarang tugas kita sebagai masyarakat
Tabel 4.5
Pembinaan yang dilakukan majelis Adat dalam
program penataan adat Gampong
melestarikan budaya Aceh menumbuhkan sikap nasionalisme dan cinta tanah air.
70
Budaya Aceh yang kita punya bukan hanya sekedar simbol semata tetapi itulah
warisan indatu kita. Kita sebagai generasi muda wajib melestarikan dan menjaga
kebudayaan tersebut, jangan sampai kita melupakan kebudayaan yang telah lama
Kinerja geuchik dalam pengendalian adat gampong masih dapat dikatakan belum
mengatakan bahwa:
dalam pengendalian adat masih perlu ditingkatkan dan lebih mengayomi pemuda.
71
pengendalian adat hanya dilakukan dengan membuat majelis adat yang mengelola
tetapi perlu adanya menumbuhkan sifat nasionalisme, cinta tanah air, dan cinta
terhadap adat sendiri sehingga akan tumbuh keinginan untuk melestarikan. Perlu
4.1.3 Pembahasan
4.1.3.1Kinerja Geuchik Manekawan Kecamatan Seunuddon Kabupaten
Aceh Utara dalam Menjalankan Tugasnya Dibidang Menata Adat
Gampong Berdasarkan Syariat Islam
Aceh Utara dalam menjalankan tugasnya telah sesuai dengan Qanun Kabupaten
pemerintah desa adalah kepala desa atau yang disebut dengan nama lain geuchik
perencanaan adat dibentuk majelis adat gampong atas prakarsa pemerintah desa
Adat Aceh adalah tradisi yang diwarisi oleh masyarakat Aceh dari masa
lalu sampai saat ini. Beragam makna dan pesan moral dari ritual adat tersebut
menguatkan ciri khas dari kearifan lokal yang harus terus dilestarikan dari masa
sebelumnya. Matee aneuk meupat jrat, matee adat pat tamita adalah peribahasa
Aceh yang berarti "jika anak meninggal ada kuburannya, hilang adat tidak ada
gantinya". Adat- adat inilah yang menjadi pembeda antara satu daerah dengan
sendiri dalam hal perencanaan adat gampong dapat dikatakan aktif karena dalam
segala kegiatan perencanaan adat gampong geuchik tidak pernah tidak berhadir
kegiatan yang dilakukan menjadi suatu jalan dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Gampong Manekawan antara lain adalah adat kenduri blang yang dilaksanakan
oleh masyarakat Aceh sebelum turun ke sawah, adat maulid, adat tulak bala, adat
peutron aneuk, peusijuk, samadiyah yang baru meninggal dunia, meugang jelame.
Pemanfaatan adat merupakan suatu cara untuk menjaga adat supaya jangan sirna.
73
lazim dilakukan di suatu daerah. Apabila adat ini tidak dilaksanakan akan terjadi
dengan ajaran agama Islam. Adat Islam ini diharapkan dapat tercermin dalam
perlu ditingkatkan lagi karena selama ini dalam hal pemanfaatan adat gampong
karena itu kinerja geuchik harus lebih ditingkatkan dan lebih mengayomi agar
Pengendalian adat juga dapat dilakukan melalui pembinaan adat. Hal itu perlu
dilakukan sebagai langkah untuk melestarikan adat istiadat dan budaya daerah
agar terus berkembang dan tidak memudar sampai ke anak cucu dimasa yang akan
dengan ketentuan yang berlaku. Adat gampong sangat banyak sekali hingga setiap
Keikutsertaan pemuda dalam pelestarian adat pun mulai terus berkurang dan
banyak anak muda yang merasa tidak gaul dan ketinggalan zaman jika mengikuti
norma yang ada. Adapun beberapa kegiatan yang masih tetap terjaga kelestarianya
belum maksimal. Hanya beberapa kegiatan yang masih tetap terjaga kelestarianya
geuchik lebih besar menaruh fokusnya pada pembangunan fisik saja, proyek-
Adapun beberapa hal diantaranya yang bisa kita lakukan dalam melakukan
melesatarikan atau mempraktekan kebudayaan Aceh yang sudah ada dari zaman
tersebut harus dengan niat yang tulus, tananmkan dalam diri kita kalau kita
memang cinta kebudayaan Aceh, Insya Allah akan mudah kita mempelajari
Jika kita merasa kita telah mempunyai Ilmu atau telah mengerti tentang
sedikit banyak seputar kebudaan Aceh maka peraktekan, karena salah satu metode
agar kita ingat selalu dengan suatu hal adalah dengan mempraktekannya, contoh
seperti tarian, jika kita merasa telah mampu untuk menari maka peraktekan itu di
Jika kita merasa telah mampu dan telah bisa memperaktekan kebudayaan
Aceh yang telah lama kita pelajari maka ajarkan teman teman, atau generasi
generasi penerus, apa itu yang berminat dalam hal tersebut ataupun orang yang
hanya mau mengenal kebudayaan tersebut, karena jika kita bisa mengajarkan
maka kita akan memberikan ilmu yang bermanfaat kepada orang lain, yang juga
Ini adalah hal terakhir yang menurut saya sangat penting, seperti kita
ketehui segala sesuatu itu tidak akan ada arti jika tidak ada yang mengenal, begitu
seperti yang kita ketahui bahawa saat ini teknologi sangatlah canggih, hal yang
paling efektif adalah mengenalkan budaya aceh ke internet dengan media seperti