MENJADI RISMA (REMAJA ISLAM MASJID): MULANYA “KUBURAN” SEKETIKA
MENJADI “TEMPAT WISATA”
Umat manusia semakin di ambang kehancuran, kejahatan ada dimana-mana mulai
dari kejahatan kelas ringan sampat kelas kakap mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Bohong jika berkata menyangkalnya, bagaimana tidak, negara sudah dipimpin para tikus- tikus elite, membela kebenaran diberi hukuman sedangkan membela kejahatan mendapat hadiah, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu kita membutuhkan sesosok pahlawan yang bersinar menerangi penjuru dunia, menyapu bersih kegelapan, kejahatan. Sosok pahlawan tersebut dapat kita temukan pada para remaja saat ini. Mengapa harus remaja? Karena remaja masa kini adalah harapan masa depan. Sebentar itu quotes saja. Hm...tentunya kita sudah mengetahui bahwa pada masa remajalah yang paling produktif dari pada jenjang usia lainnya. Hal tersebut telah tebukti dengan berbagai kejadian yang telah terjadi. Seperti yang dikatakan presiden pertama Indonesia, Soekarno bahwa “Berikan aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, maka akan kuguncangkan dunia”. Perkataan Soekarno sudah dengan jelas menerangkan bahwa dengan jumlah yang sedikit, asalkan itu adalah kalangan pemuda atau remaja, kita dapat melakukan apapun. Namun tidak sedikit dari para remaja tidak melakukan perannya dengan baik, sebut saja sebagai “oknum”. Para oknum malah bertindak sebaliknya, seharusnya menjadi agen pemaju bangsa berubah menjadi beban bangsa. Hal tersebut dapat terjadi, karena dampak negatif dari perkembangan zaman dan pengaruh budaya asing yang bersifat buruk.