Apabila suatu tempat tidak terdapat air, maka dipastikan orang tidak akan mau menempatinya.
Sebaliknya jika tempat tersebut terdapat air, maka pastilah orang akan mau menempati daerah
tersebut.
Sebagaiman dahulu kota Mekkah Al-Mukarramah sebelum dialiri air oleh Allah Swt. Daerah
tersebut merupakan daerah lembah tandus yang dikelilingi oleh pegunungan, yang dimana
daerah tersebut tanpa penghuni karena sulit untuk mendapatkan air.
Namun, sekarang menjadi pusat perdaban dan menjadi pusat peribadatan umat Islam di seantero
dunia. Bahkan setiap tahunnnya umat Islam berbondong-bondong datang berkumpul di sana
dalam rangka menunaikan ibadah haji.
Semua tersebut terjadi karena adanya kemunculan air zamzam yang keluar dari tanah yang
tandus tersebut dengan izin Allah dari kaki Nabi Ismail kecil.
Apabila pemudanya lurus beriman maka peradaban itu akan hidup dan bermula dan sebaliknya
apabilah generasin mudanya rusak maka peradaban tersebut akan mati.
Kemajuan suatu bangsa dimulai apabila para pemudanya benar. Benar dalam arti paham dan taat
akan syariat agamanya, beradab sopan santun, pintar dalam menyikapi masalah, dan lain
sebagianya.
Pemuda dapat mula kita ibarat kan sebagai benda, dan peradaban ataupun kemajuan
bangsa sebagai bayangannya. Apabilah bendanya lurus maka peradaban itu akan lurus. Apabilah
pemudanya benar, maka peradaban itu akan benar.
Namun, apabilah pemudanya itu bengkok maka perdaban tersebut pastilah bengkok.
Maka sekarang orang-orang kafir menyerang bangsa kita bukan lagi dengan senjata yang dapat
melukai fisik seperti pistol dan lain sebagainya.
Namun mereka menyerang kita dengan program-program internet, media sosial, televisi dengan
program-program yang apat merusak hakikat kebenaran seorang pemuda sebagaimana yang telah
kita sebutkan tadi.
Karena sejatinya orang-orang kafir paham wahwa apabilah genersi muda islam diisi oleh orang
yang benar, maka sesungguhnya perdaban Islam atau kemajuan suatu bangsa tersebut akan tegak
dan akan datang kemenangan kaum muslimin ketika para pemuda itu sudah benar-benar
memahami bahwa merekalah awal kebangkitan itu.
Demikian pidato hari ini, harapan kita bersama semoga para generasi muda selau menyiapkan
diri dan berjuang dalam menyongsong kebangkitan dan kemajuan bangsa.
Terima kasih atas segala perhatiannya. Saya mohon maaf jika ada kata yang kurang berkenan di
hati hadirin sekalian. Akhirulkalam Wassalamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.