Jurusan : Akuntansi
Konsentrasi : General
JudulPenelitian / Skripsi : Pengaruh Beban Pajak Tangguhan Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Alasan serta Motivasi Penelitian Untuk membuat gambaran kepada calon pemegang saham atas kelebihan dan kekurangan pada
suatu perusahaan dengan melihat manajemen laba tersebut.
Penyimpangan (GAP)
GAP Fenomena : ini Bursa Efek Indonesia (BEI) menemukan skandal manipulasi dalam laporan keuangan PT Inovisi
Infracom periode 2014. Dengan adanya praktik manajemen laba, yaitu manipulasi laporan keuangan
yang terjadi pada tahun 2015. Keterbukaan informasi perusahaan pada beberapa item dalam
laporan keuangan yang harus menjadi beban
Tujuanpenelitian : 1. Untuk mengetahui & menganalisis pengaruh beban pajak tangguhan terhadap manajemen laba
pada perusahaan manufaktur di BEI
2. Untuk mengetahui & menganalisis Discretionary Accrual terhadap manajemen laba pada
perusahaan manufaktur di BEI
KegunaanteoritisPenelitian : a. Diharapkan dapat memberikan kontribusi atau peranan terhadap pengembangan ilmu
akuntansi auditing
b. Diharapkan dapat menjadi tambahan referensi untuk penelitian selanjutnya yang
berhubungan dengan variabel beban pajak tangguhan dan discretionary accrual .
Kegunaanpraktispenelitian : a. Bagi perusahaan diharapkan dapat membantu investor sebagai bahan pertimbangan dalam
mengambil keputusan suatu perusahaan dalam mempertimbangkan manajemen laba yang
2
menjadi acuan dalam laporan keuangannya.
b. Untuk investor dapat menjadi informasi sebelum menanamkan modalnya.
Kerangka Konseptual : Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan sering direkayasa oleh pihak manajemen untuk
mengoptimalkan keuntungan perusahaan dan juga untuk kepentingan dirinya sendiri atau dikenal
dengan manajemen laba. Terdapat beberapa metode yang digunakan untuk menguji manajemen
laba dan biasanya manajemen laba sering sekali dikaitkan dengan perencanaan pajak, Discretionary
Accrual dan beban pajak tangguhan.
Manajemen laba merupakan tindakan manajemen untuk memilih kebijakan akuntansidari suatu
standar tertentu untuk memengaruhi laba yang akan terjadi menjadi seperti yang mereka inginkan
melalui pengelolaan faktor internal yang dimiliki atau digunakan perusahaan. penelitian ini
menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel dependen dan variabel independent. Variabel
dependen (variabel terikat) berupa manajemen laba. Sedangkan, variabel independen (variabel
bebas) beban pajak tangguhan yang dapat mempengaruhi manajemen laba dari laporan keuangan.
Beban pajak tangguhan merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mendeteksi
adanya praktik manajemen laba yang dilakukan oleh manajemen perusahaan. Salah satu cara
pendeteksian praktik manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan adalah dengan mengetahui
besarnya discretionary accrual.
Discretionary accrual merupakan hasil dari kebijakan manajemen mengandung indikasi adanya
kepentingan pribadi dan manipulasi. Hal ini tentu menjadikan pelaporan keuangan tidak relavan bagi
pihak eksternal.
MetodePenelitian : Penelitian ini menggunakan penedekatan penelitian kuantitatif dengan logika / penalaran deduktif
kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang merupakan analisis data yang
berbentuk numerik atau angka (Suryani dan Hedriyadi,2015:109). Adapun bentuk penelitian yang
digunakan yaitu penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang
berkenan dengan pernyataan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik pada hanya satu variabel
atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). (Sugiyono,2017:59).
Jenisdansumber data : Jenis data dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan sumber data dalam penelitian ini adalah data
Sekunder.
MetodePengumpulan Data : Pengumpulan dalam penelitian ini dilakukan dengan metode dokumentasi terhadap laporan
keuangan perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia
3
Teknika analisa data : Regresi Linear Berganda
4
2. Uji Multikolonieritas
nilai tolerance Beban Pajak Tangguhan (X1), Discretionary accrual (X2), masing-
masing mempunyai nilai tolerance lebih besar dari 0.10 dan VIF lebih kecil dari 10.00.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi Multikolonieritas sehingga layak untuk
digunakan dan memenuhi uji Asumsi Klasik pada uji multikolonieritas.
3. Uji Heteroskedastisitas
nilai signifikansi variable Beban Pajak Tangguhan sebesar 0,126 lebih besar dari 0,05,
artinya tidak terjadi heterokedastisitas pada variabel Beban Pajak Tangguhan. Dan untuk
Discretionary Accrual memiliki nilai sig 0,511 lebih besar dari 0,05. Dengan demikian
disimpulkan bahwa kedua variabel dalam penelitian ini memiliki nilai signifikan yang lebih
besar dari nilai signifikan sesuai syarat yang di tentukan. Dengan demikian, semua
variabel independen bebas dari masalah heterokedastisitas Nilai Asymp. Sig (2-tailed)
sebesar 0,158> 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala autokorelasi
atau terbebas dari autokorelasi.
5
Interpretasi Penelitian : 1) Variabel Beban Pajak Tangguhan
Berdasarkan hasil uji data statistik menunjukkan bahwa Beban Pajak Tangguhan berpengaruh
positif dan signifikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat perhitungan uji T dimana hasil uji
Thitung menunjukkan nilai koefisien 0.046 kearah positif dengan nilai signifikan sebesar 0.035 dan
nilai Thitung 2.205 > Ttabel 2.039 Nilai Ttabel diperoleh dari rumus =TINV(5%;31). Nilai positif dalam
penelitian ini terkait dengan pengaruh Beban Pajak Tangguhan terhadap Manajemen Laba
memiliki hubungan yang searah, dengan hubungan yang signifikan. Maka dapat disimpulkan
bahwa Beban Pajak Tangguhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Manajemen Laba
pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2017 – 2019
2) Proxy Discretionary Accrual
hasil uji data statistik menunjukkan bahwa Discretionary Accrual berpengaruh positif dan
signifikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat perhitungan uji T dimana hasil uji Thitung
menunjukkan nilai koefisien 4.324 kearah positif dengan nilai signifikan sebesar 0.383 dan nilai
Thitung 0,886 < Ttabel 2.039 Nilai Ttabel diperoleh dari rumus =TINV(5%;31). Nilai positif dalam
penelitian ini terkait dengan pengaruh Didscretionary Accrual memiliki hubungan yang searah,
dengan hubungan yang tidak signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa Discretionary Accrual
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Manajemen Laba
Kesimpulan : 1. Beban Pajak Tangguhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Manajemen Laba pada
Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Indusri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI)
2. Discretionary Accrual berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Manajemen Laba pada
Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Indusri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI)
.
Saran : 1. Penelitian ini hanya menggunakan satu jenis perusahaan khususnya pada perusahaan
manufaktur sub sektor industri barang dan konsumsi sehingga hasilnya tidak dapat
digeneralisasi dengan sektor lainya. Maka dari itu diharapkan kepada penelitian selanjutnya
agar dapat menggunakan jenis perusahaan lain seperti sektor perbankan, sektor industri, non
perbankan, dan lainya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
2. Peneliti menyarankan agar pada penelitian selanjutnya mengambil objek penelitian yang lebih
luas lagi
6
Makassar,16 September 2021
Andi Ulfa Nurul Utami Dr. Annas Lalo,S.E.,M.Si Dr. Ampauleng,SE., M.Si
2017 30 175 NIDN: 0922066502 NIDN: 0011016503