Anda di halaman 1dari 5

CONCEPTUAL FRAMEWORK

- Pengertian
Merupakan sistem yang dibuat secara konseptual dimana sistem-sistem tersebut menyatu atas
berbagai tujuan yang saling berhubungan yang dapat mengarahkan pada standar dan
bisa menentukan sifat, fungsi, dan batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan

- Fungsi
Merupakan dasar untuk membuat GAAP yaitu perlakuan akuntansi yang diterima secara
umum sehingga nantinya semua perlakuan akuntansi yang ada seperti PSAK/IFRS dapat diatur
secara umum

Merupakan dasar yang dijadikan sebuah acuan oleh


1. IASB (International Accounting Standard Board) untuk menghasilkan IFRS yang
berguna dan konsisten
2. FASB (Financial Accounting Standard Board) untuk menghasilkan US GAAP

- Tujuan
Untuk menghasilkan aturan yang nantinya bisa digunakan oleh standar akuntansi untuk menjadi
solusi disetiap permasalahan
● Current Issue : “Rules-based” to “Principles-based”
Contoh situasi : kita sedang terjebak macet di tol
Rules-based -> ada aturan yang mengatakan bahwa kecepatan mobil kita ketika di tol
harus 60/km karena saat itu keadaan sedang macet mobil ketika berhenti dan berhentinya
mobil kita dianggap melanggar aturan dan kita kena tilang
Principles-based -> ada aturan yang mengatakan bahwa kecepatan mobil kita ketika di
tol harus 60/km karena saat itu keadaan sedang macet mobil ketika berhenti dan
berhentinya mobil kita dianggap melanggar aturan tetapi karena kita tidak mengganggu
maka kita dibiarkan saja
Rules Based Principles Based

- Belum tentu cocok disegala situasi - Lebih fleksibel


- Tidak up to date - Penyatuan etika
- Banyak aturan - Luas
- Mencegah adanya celah

- Jelas - Bisa jadi ada interpretasi yang salah


- Dapat dipastikan - Sulit untuk dipastikan

- Pengembangan
1. CF FASB (US GAAP) : menerbitkan 7 SFAC (Statements of Financial Accounting
Concepts) yang berkaitan dengan issue recognition dan reporting dimana 6 terkait dengan
pelaporan perusahaan bisnis dan 1 terkait dengan pelaporan organisasi nirlaba
Tujuan Financial Reporting : oleh perusahaan bisnis (1)

Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi (2)

Elemen-elemen laporan keuangan (6)

Tujuan Financial Reporting : oleh perusahaan nirlaba (4)

Pengakuan dan Pengukuran dalam Laporan Keuangan (5)

Penggunaan Informasi Cash Flow dan Present Value dalam


Pengukuran Akuntansi (7)

2. CF IASB : terdiri dari 8 chapter yang terbagi dalam 3 level


● Level 1 (chapter 1) : terdiri dari tujuan yang menjawab pertanyaan why
Tujuan dari financial reporting dibuat adalah supaya investor, lembaga pemberi
pinjaman, dan kreditor baik dimasa sekarang atau masa depan bisa mengambil
keputusan (bisa memahami informasi dari laporan keuangan -> GPFS)
Contoh keputusan
- Investor : mau investasi atau engga ; kalau udah investasi tetap lanjut atau
ditarik
- Pemberi pinjaman : mau meminjamkan atau engga
● Level 2 (chapter 2 dan 4) : terdiri dari elemen dan karakteristik
Chapter 2 : karakteristik kualitatif
- Bagaimana sebuah perusahaan memilih metode akuntansi yang diterima
dimana perusahaan harus hati-hati agar user kita bisa menerima yang kita pilih
- Bagaimana perusahaan memilih tipe informasi yang akan diungkapkan,
detail atau tidak detail
Dimana kedua hal diatas digunakan untuk menentukan apakah laporan keuangan
tersebut berkualitas (better/more useful) apa tidak (inferior/less useful) -> bisa
membantu user dalam mengambil keputusan (decision usefulness)
Penjelasan diagram
1. Capital Provider (pihak external) : terdiri dari owner, lembaga pemberi
pinjaman, dan kreditor
- Bertujuan membantu kita untuk mengetahui siapa pemilik kita dan
karakteristiknya (diketahui melalui aturan yang dibuat)
2. Cost : harus tahu batasan cost yang ingin dikeluarkan untuk laporan keuangan
dimana harus mempertimbangkan cost benefit relationship, ketika kita
mengeluarkan 100 benefit yang didapat harus > 100
3. Decision Usefulness : laporan yang kita buat berguna untuk mengambil
keputusan
Karakteristik
- Relevan -> up to date dengan keadaan sekarang
Indikator : a. Predictive value : angka atau value yang disajikan pertama kali bisa
digunakan untuk prediksi hasil yang diinginkan
b. Confirmatory value : mengevaluasi hasil prediksi kita yang pertama
c. Materiality : besar (>10%) / kecilnya sebuah kesalahan (<5%)
- Faithful Representation (menyajikan informasi apa adanya)
Indikator : a. Completeness : informasinya lengkap
b. Neutrality : jangan memikirkan satu pihak saja (jalan tengah)
c. Free from error : ngga boleh ada kesalahan
4. Enhancing Quality : membedakan informasi yang more-useful dengan yang
less-useful
- Comparability
a. Eksternal : bisa dibandingkan (dalam 1 sektor yang sama) laporan
keuangan kita dengan perusahaan lain
b. Internal : bisa dibandingkan (menggunakan metode yang konsisten)
laporan keuangan tahun ini dengan tahun sebelumnya
- Verifiability : bisa diverifikasi oleh semua audit ; pengukuran dengan
metode yang sama dan menghasilkan hasil yang sama
- Timeliness : berapa lama laporan keuangan bisa disajikan -> tepat waktu
atau tidak
a. Formal/legal (pemerintah)
b. Persepsional (dimata investor) : harus ada jika investor butuh
- Understandability : dapat dipahami dimana orang yang punya mindset
bisnis bisa baca
Chapter 4 : Elemen
Financial Statement
1. Statement of Financial Position (balance sheet/neraca)
2. Income Statement
3. Cash Flow
4. Laporan perubahan Ekuitas
5. Notes (catatan atas laporan keuangan)
- Financial Statement terdiri atas elemen dasar
1. Moment in times : pada tanggal tertentu contoh 31 des
a. Asset
b. Liabilities
c. Equities
2. Period of Time
a. Revenue ; Expense ; Comprehensive Income (Income Statement)
b. Gains
c. Losses
d. Investment by owners ; Distribution to owner (Change In Equity)
- Elemen terdiri atas pos (lebih spesifik kaya cash, equipment, receivable, dll)
- Pos terdiri atas accounts (yang dijurnal kaya account receivable, petty cash, share capital
ordinary, dll)
● Level 3 (chapter 7) : konsep pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan
1. Asumsi dasar
a. Economic Entry : antara perusahaan dengan pemilik adalah pihak yang berbeda
b. Going Concern : ketika mendirikan perusahaan asumsinya perusahaan kita
akan terus berdiri, tetapi jika diragukan maka perusahaan kita hanya bisa bertahan
1 tahun
c. Monetary Unit : setiap transaksi yang direkam atau dicatat hanya yang bisa
dinilai secara uang
d. Periodicity : laporan keuangan dilihat seberapa sering (minimal = tahunan)
e. Accrual Basis : setiap terjadi transaksi dilakukan pencatatan baik itu utang
maupun piutang
2. Prinsip Dasar
a. Measurement :
● Historical cost (harga perolehan)
● Fair value (ex : investasi)
- level 1 : saham -> harganya sudah tercatat, kita bisa cari diwebsite
- level 2 : market value -> semua orang tau harganya tapi ngga tercatat
- level 3 : ngga ada yang tahu harganya, ngga tercatat jadi kita harus
hitung sendiri menggunakan metode tertentu
b. Full Disclosure : semua informasi yang dibutuhkan untuk mengambil
keputusan harus diungkap
c. Expense Recognition : kapan kita bisa mencatat expense kita disisi debit
● Diakui ketika kita menerima manfaat
● Salah satu penyebab bisa muncul adalah ketika asset kita sudah jatuh
tempo (COGS)
d. Revenue Recognition : kapan revenue boleh kita kreditkan
● Diakui ketika jika kita sudah melakukan kewajiban kita
● Harus memenuhi 2 syarat
- Probable : kemungkinan orang akan membayar kita >50%
- Reliable : kita tahu nilai jasa kita (uang yang akan kita terima bisa kita
tentukan)
Expense dan Revenue merupakan matching principle dimana expense akan
diakui ketika ada revenue
3. Constraints
a. Cost : cost & benefit relationship

- Accounting treatment
1. Pengakuan (Recognition) : menjawab pertanyaan apa (nama akun) dan kapan
(kita menjurnal)
2. Pengukuran (Measurement) : harga perolehan baik itu yang didebit maupun
dikredit
3. Penilaian (Valuation) : proses ketika ada depresiasi terjadi waktu akhir tahun
(membuat jurnal adjustment/penyesuaian)
4. Penyajian (Presentation) : melaporkan dibagian laporan keuangan apa
5. Pengungkapan (Disclosure) : dilakukan di laporan keuangan bagian notes

Anda mungkin juga menyukai