NGEGAS.COM
- Full disclosure: hal-hal yang penting bagi users, hal apa saja yang bisa menghalangi kejelasan info.
Note:
Recognition : dianggap tepat jika menghasilkan informasi relevan dan mencerminkan faithful
representation dati item-item laporan keuangan karena tujuannya adalah mneyediakan informais yang berguna
bagi users.
Derecognition : pelepasan – ketika sudah tidak mengendalikan asset, ketika tidak lagi punya present
obligation.
c. Constraint: cost
Chapter 3 – Accounting Information System
1. Debit – Kredit
Persamaan terkait dengan double entry
Pak SWD: konsekuensi logis dari persatuan usaha
Manajemen harus selalu mempertanggungjawabkan dengan menunjukkan hubungan bisnis dan posisi
keuangan dari setiap transaksi.
Metode logis untuk membuktikan akurasi pencatatan
2. Persamaan Akuntansi
Masih berhubungan dengan kesatuan usaha, manajemen harus menunjukkan hubungan fungsional asal asset
yang dipercayakan padanya.
Persamaan ini menunjukkan hubungan fungsional buku besar yang merepresentasikan elemen laporan
keuangan.
Ini bukan aljabar (akuntamatika) sehingga tidak dapat ditukar-tukar ruasnya.
3. Tipe-tipe Jurnal Penyesuaian
a. Deferred: ketika sudah keluar/terima uang tapi belum melakukan/menerima performancenya.
e.g. prepaid expenses, unearned revenue
b. Accrued: ketika sudah melakukan/menerima performance tapi belum bayar/terima uang.
e.g. accrued expenses, accrued expenses
Chapter 4 – Information System and Related Information
1. Mengapa buat Information System?
Evaluasi past performance perusahaan
Basis prediksi kinerja masa depan
Penilaian risiko
2. Tujuan Statement of Cash Flow: menyediakan informasi relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dalam
sautu periode.
Terdiri dari: Operating (aktivitas operasi), Investing (dari non current assets), Financing (liabilitas dan ekuitas)
Chapter 5 – Statement of Financial Position
1. Manfaat Laporan Posisi Keuangan (Neraca):
a. Likuiditas: bagaimana asset lancar menjamin utang lancar current liability/current assets
b. Leverage: bagaimana asset menjamin utang perusahaan total liability/total assets
c. Solvency: kemampuan perusahaan untuk membayar utang saat jatuh tempo
2. Batasan Laporan Posisi Keuangan:
a. Aset dan liabilitas dilaporkan dengan historical cost
b. Perusahaan menggunakan judgement dan estimasi
c. Laporan ini menghilangkan item-item yang memiliki nilai finansial tetapi tidak bisa dicatat secara objektif (e.g
employees).
Chapter 7 – Cash and Receivable
1. Receivable: klaim kepada customer dan lainnya atas uang/barang/jasa.
2. Account receivable: oral promise
3. Discount ada 2:
Sales discount: untuk mendorong customer segera melunasi utangnya, belum tentu diterima customer, sifatnya
tawaran. Ada 2 pencatatan:
o Gross method: diskon dipisah akun
o Net method: diskon langsung diakui diawal, jika discount batal diakhir pembayaran dilakukan forfeited
NGEGAS.COM
Trade discount: diskon atas penjualan berskala besar, pasti menerima diskon (e.g. beli 1 bonus 1 di Matahari).
4. Metode Uncollectible:
Direct Write Off: piutang langsung dihapus, tapi tidak tepat kecuali immaterial, tidak matching konsep
(piutangnya kapan, diwrite off nya kapan).
Jurnal:
Bad debt expense xxx
Acc Receivable xxx
Allowance Method: dicatat cash receivable, jumlah kas yang dapat diterima
Jurnal:
1) Saat pencadangan (estimasi)
Bad debt expense xxx
Allowance for bad debt xxx
2) Saat penghapusan piutang
Allowance for bad debt xxx
Acc Receivable xxx
3) Saat recovery saat piutang sudah dihapus tetapi akhirnya piutang dibayar oleh customer
Acc Receivable xxx
Allow. For bad debt xxx
Cas xxx
Acc Receivable xxx
Allowance method didasarkan pada 2 hal:
- Based of Sales
- Based of Receivable (aging schedule)
Chapter 8 – Inventory Valuation – Cost Basis
1. Inventory: asset untuk dijual dalam proses bisnis normal (dagang), barang yang digunakan dalam proses pembuatan
produk yang akan dijual (manufaktur).
2. Sistem pencatatan:
Periodic: inventori dihitung secara periodic diakhir periode (sifat barang: sering terjual, nilai kecil/tidak material)
e.g. jual sabun mandi.
Perpetual: inventori dicatat saat terjadi baik masuk ataupun keluar (sifat barang: jarang terjual, nilai
besar/material) e.g. Dealer mobil: jual mobil
Juga dianggap cost effective.
3. Apabila ada perbedaan antara jumlah fisik dengan jumlah yang dicatat:
Perpetual: dibuat dalam sebuah akun bernama “Inventory Over and Short” karena jumlah inventori dapat
dengan mudah dilacak.
Jurnal:
Saldo > Fisik
Inventory xxx
Inventory over & short xxx
Saldo < Fisik
Inventory xxx
Inventory over & short xxx
Periodic: langsung diakui sebagai inventori terjual, karena periodic mencatat jumlah fisik hanya diakhir periode,
sehingga sulit untuk melacak jumlah inventori.
Jurnal:
COGS xxx
Inventory xxx
4. FOB: Shipping point – Destination point
5. Consignment (Konsinyasi):
Penitip: membuat jurnal pada saat pengiriman, barang terjual, waktu terima kas dari barang terjual
Yang dititipin: saat barang terjual, penyerahan kas ke penitip saat barang sudah terjual
6. Sales – Buyback Agreement:
NGEGAS.COM
- Salah satu bentuk financing pinjam dana dengan menjaminkan inventorinya.
- Suatu saat apabila sudah mampu untuk membayar, maka ia akan membeli lagi inventorinya sekaligus
membayar bunga pinjaman.
- Salah satu upaya menghindari personal property taxes.
7. Sales – High Rate Return
- Memungkinkan pembeli untuk mengembalikan inventorinya dan mendapat refund full/sebagian.
- Pencatatan: penjualan dicatat penuh dan buat estimasi sales return; tidak mencatat penjualan sampai
bisa memperkirakan jumlah penjualan yang akan diretur.
Chapter 9 – Inventory – Additional Valuation
1. LCNRV: Lower of Cost or Net Realizable Value
- Karena persediaan bisa using, sehingga berdasarkan prinsip kehati-hatian atas ketidakpastian.
- Pakai product cost COGS = DM+DL+OVH
NRV = Fair Value – Cost to sell
2. Agrikultur
- Biological assets (pakai FV)
- Agricultural product (pakai NRV)
- Hibah pemerintah
Chapter 10 – PPE
Di Indonesia diatur dalam PSAK 16 tentang Aset Tetap
1. Dinilai sebesar historical cost
2. Metode pengakuannya ada dua: fair value method atau cost method. Cost method lebih banyak dipakai.
3. Interest cost selama masa kontruksi dikapitalisasi hanya yang actual cost selama masa konstruksi saja tapi menurut
IFRS dimodifikasi sedikit sehingga historical costnya sudah termasuk di dalamnya semua cost termasuk interest cost.
Ini dibolehkan karena selama masa kontruksi belum mampu menghasilkan revenue sehingga dikapitalisasi.
4. Untuk mengapitalisasi, ada 3 hal untuk dipertimbangkan:
a. Kualifikasi asset: asset yang boleh dikapitalisasi interest costnya adalah yang dikonstruksi untuk dipakai sendiri
atau nantinya dijual atau disewagunausahakan, yang tidak boleh dikapitalisasi adalah yang sedang atau sudah
siap pakai atau untuk non earning activity.
b. Periode, 3 syarat harus terpenuhi semua: pengeluaran-pengeluaran cost sudah terjadi, aktivitas konstruksi
masih terjadi, dan interest cost masih terjadi.
c. Jumlah : mana yang lebih rendah antara actual interest cost atau avoidable interest (jumlah interest yang bisa
dihindari jika tidak melakukan pengeluaran untuk asset).
5. Cost subsequent to acquisition
a. Penambahan : menambah asset dikapitalisasi karena menambah manfaat
b. Improvement (ganti yg lebih baik) dan penggantian (ganti yang sama cuma baru aja) : kalau menambah
manfaat ya dikapitalisasi.
c. Rearrangement dan reorganisasi : jadi beban
d. Repairs : jadi beban kecuali major repair yang menambah manfaat sehingga harus dikapitalisasi
CHAPTER 15 – EQUITY
1. SFAC 6, Ekuitas adalah residual interest in asset setelah dikurangi liabilitas.
2. Menurut pak swd, ekuitas adalah hak residual untuk menunjukkan bahwa ekuitas itu bukan kewajiban (iya bener
soalnya kan sudah dikurangi liabilitas).
3. Dividen dapat dibagikan dalam bentuk property dividend, liquidating dividend, cash, share dividend.
4. Share dividend menyebabkan ekuitas tidak bertambah karena hanya dibagi dalam bentuk saham, kayak pindah
akun aja dari retained earning ke dividend distributable (ini kan dua duanya ekuitas), tapi menyebabkan nilai saham
beredar meningkat.
NGEGAS.COM
5. Share split menyebabkan jumlah saham beredar makin banyak tapi nilainya jadi lebih kecil misal split jadi 3 ya
nilainya jadi tinggal 1/3 nya per lembar.
6. Saham treasuri adalah saham yang dibeli kembali oleh perusahaan. Untuk apa? Beberapa alasannya adalah untuk
menaikkan EPS, agar terlihat aktif perdagangannya, atau butuh dividend untuk ESOP atau untuk share dividend.
7. Pembelian saham treasuri bisa pakai dua metode:
a. kos : mendebit saham treasuri nanti mengurangi ekuitas di laporan keuangan
b. par(stated) value : semua transaksi at par dan dilaporkan sebagai pengurang share capital.
CHAPTER 16 – EPS
Basic EPS
1. merupakan earning yang bisa dihasilkan per lembar saham.
2. Hanya untuk ordinary shares, karena kalo dengan yang lainnya jadinya complex ada dilusi
Net income− preference dividen
3. EPS=
weighted average ordinary shares outstanding atau jumlah saham beredar tertimbang
4. Jumlah saham beredar tertimbang ada karena share dividend dan share split memengaruhi jumlah saham beredar.
Dilutive/Dilusian
Net income−preference dividen
1. EPS= −impact of convertible−impact of opsi dilutif
weighted average ordinary shares outstanding
2. Ini maksudnya si convertible debt atau convertible preference dianggap dia akan exercise jadi saham dulu buat
ngitung dilutive EPS.
Share compensation plan
1. Opsi saham untuk pegawai untuk bisa beli saham diwaktu tertentu dengan harga tertentu yang sudah ditetapkan.
Pegawai jadi termotivasi agar selalu menaikkan EPS jadi biar pas bisa beli ada gain.
2. Diukur saat tanggal diterimanya opsi oleh pegawai, pakai fair value. Saat dikasihkan ga ada entry. Tapi kan ini
biasanya ada syarat untuk harus berapa periode dulu baru bisa dipake beli saham, nah selama peroide itu
dibebankan sebagai compensation expense ke share premium-share option.
CHAPTER 17 – INVESTMENT
Debt investment
1. Pengukurannya dengan amortized cost atau fair value
2. Amortized cost adalah jumlah awal pas beli – repayment +/- cumulative amortization and net of any reduction for
uncollectibility. Biasanya untuk yang disimpan lama oleh perusahaan.
3. Fair value ya untuk yang di trading atau seenggaknya ada kemungkinan untuk dijual lagi.
4. Jenis-jenisnya:
Yang held for collection ga perlu ada fair value adjustment makanya tdk ada unrealized gain/losses. Yang HFCS,
nanti unrealized holding gain/loss- equity gitu akunnya.
NGEGAS.COM
Equity investment
1. Kepemilikan < 20%, investor tidak memiliki pengaruh
2. Kepemilikan 20-50%, investor memiliki pengaruh
3. Kepemilikan >50%, investor memiliki kontrol
4. Equity method tidak mencatat fair value adjustment sedangkan fair value iya.
5. Equity method mencatat pendapatan investasi sedangkan fair value hanya mencatat pendapatan dividen.
Penerimaan dividend di equity method diakui sebagai pengurang equity investment.
6. Ketika ada net income, equity method mengakui penambahan equity investment dan menambah investment
income. Mengapa equity investment bertambah? Karena net income kan masuk ke RE, berarti kan nilai investasi
jadi naik karena adanya net income itu ke RE. kalo cair jadi dividen mengurangi karena kan ya diambil dari RE
dividennya.
NGEGAS.COM
b. Non cash consideration : pengakuan berbasis fair value
c. Time value of money : ini jika ada komponen financing
d. Consideration paid/payable to customer : seperti revenue arrangement coupon, bonus, discount, dll.
9. Alokai harga transaksi:
a. Adjusted marketassessment: melihat kondisi pasar dan competitor
b. Expected cost plus margin
c. Residual: jika bundling maka jika salah satu item diketahui nilai standalone nya maka tinggal dikurangkan.
10. Kewajiban terpisah itu artinya kewajiban dalam kontrak dapat dibedakan (distinct). Contoh kalau beli tiket lalu
dibatalkan kan bayar cancellation fee, itu cancellation fee adalah distinct. Tapi kalau beli tiket kereta plus makan
maka itu tidak distinct karena bisa beli makannya kan karena beli tiket kereta itu.
NGEGAS.COM
9. Loss carryforward : kerugian tahun berjalan di bawa ke depan. Maksimal 20 tahun.
Contoh-kombinasi carryforward dan carryback:
Misal perusahaan A di tahun 2018 rugi 500.000. Tapi di tahun 2017 dan 2016 udah bayar pajak nih masing masing
200.000 dan 100ribu. Maka 200ribu sisanya dicarryforward ke 2019 jika tahun 2019 laba ya.
Jika tahun 2019 untungnya 250.000 maka ngitung pajak 2019nya adalah (jika tax rate 10%) :
250K-200K (ini dari 2018 yang rugi) = 50K (ini penghasilan kena pajak) x 10% = 5K
NGEGAS.COM