Anda di halaman 1dari 5

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

ASISTEN PEMASANGAN INTUBASI ENDOTRACHEAL PADA BAYI

NOMOR :
TANGGAL PENGESAHAN :

RSIA PARAHYANGAN
Jl. Parahyangan Raya No.Kav. 11, Kota Baru Parahyangan,
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
ASISTEN PEMASANGAN INTUBASI ENDOTRACHEAL
PADA BAYI
No. Dokumen

LEMBAR VALIDASI DAN PENGESAHAN


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

ASISTEN PEMASANGAN INTUBASI


ENDOTRACHEAL PADA BAYI
No. Dokumen

Pengertian 1. Intubasi adalah memasukan endotracheal tube (ETT) ke dalam


trachea melalui mulut atau hidung.
2. Intubasi endotracheal adalah tindakan memasukkan alat (tube)
melaluin mulut atau hidung kedalam trachea. Untuk itu
diperlukan jalan penghubung tertutup antara ventilator dan
trachea, dalam hal ini pemasangan endotracheal (intubasi
endotracheal).
3. Melakukan intubasi pada bayi adalah suatu tindakan memasukan
pipa endotracheal tube (ETT) ke dalammtrachea melalui mulut
atau hidung, untuk memperbaiki komplain paru
Tujuan 1. Sebagai acuan penatalaksanaan melakukan asisten pemasangan
intubasi endotracheal pada bayi.
2. Untuk mendapatkan hasil ventilasi yang efektif.
Kebijakan
1. Dokter Penanggung jawab Pelayanan Memberitahu dan
menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai prosedur tindakan
yang akan dilakukan.
2. Dokter Penanggung jawab Pelayanan melakukan dokumentasi
pemberian penjelasan tindakan di formulir pemberian informasi
tindakan medik
3. Perawat/bidan penanggungjawab pelayanan menyiapkan Surat
Pernyataan Persetujuan Tindakan Medik untuk ditandatangani
keluarga pasien setelah keluarga pasien setuju dilakukan
Tindakan
4. Perawat/bidan penanggungjawab pelayanan mencuci tangan.
5. Perawat/bidan penanggungjawab pelayanan menyiapkan alat
Prosedur antara lain :
a. Monitor EKG
b. Oksimetri
c. Sarung tangan on steril 1 pasang (assisten)
d. Sarung tangan steril 1 pasang
e. Suction cateter
f. Endotrakheal tube sesuai Berat Badan bayi
g. Mandrain
h. Laringoskope
i. Magyl forcep
j. T-piece resusitator / Ambu bag
k. Face mask
l. Tabung oksigen
m. Jelly
n. Skinn Barrier
o. Plester putih
6. Perawat/bidan penanggung jawab pelayanan mengatur posisi
tidur bayi terlentang datar, kepala agak ekstensi, mengganjal
bahu bayi dengan gulungan popok atau handuk.
7. Perawat/bidan penanggungjawab pelayanan memasang oksimetri,
monitor dan Elektrokardiogram (EKG).
8. Perawat/bidan penanggungjawab pelayanan mengenakan sarung
tangan.
9. Perawat/bidan penanggungjawab pelayanan melakukan suction
melalui
10. mulut atau hidung sebelum dilakukan intubasi dengan tehnik
aseptic,lakukan bagging dengan face mask dan ambu beberapa
kali dengan oksigen 100 %.
11. Dokter penanggung jawab pelayanan / Dokter Jaga ruangan yang
melakukan intubasi menggunakan sarung tangan steril. Lakukan
Tindakan intubasi :
a. Orotracheal, dengan menggunakan tangan kiri penolong
memasukkan blade laryngoscope kedalam mulut sampai ujung
blade mencapai depan epiglottis (Valecula) hingga pita suara
terlihat. Dengan tangan kanan masukkan Endotracheal tube
(ETT) yang ujungnya telah diolesi xyllocain jelly kedalam
trachea melewati pitasuara.
b. Nasotracheal, Cara intubasi sama dengan orotracheal.
Masukkan endotracheal tube (ETT) melalui hidung, setelah
Prosedur berada dalam rongga mulut masukkan ETT kedalam trachea
dengan magil forceps.
12. Dokter penanggung jawab pelayanan / Dokter Jaga ruangan
(yang melakukan intubasi) menarik laryngoscope keluar dari
mulut,
13. Perawat/bidan penanggungjawab pelayanan lainnya melakukan
bagging dengan oksigen 100 %.
14. Perawat/bidan penanggungjawab pelayanan (Asissten )
melakukan auskultasi dengan stetoskop dengarkan apakah suara
paru kiri dan kanan sama.Lihat naik turunnya dada bila sudah
sama lakukan fiksasi endotracheal tube (ETT) dengan plester.
15. Dokter penanggung jawab pelayanan / Dokter Jaga ruangan dan
Perawat/bidan penanggungjawab pelayanan memastikan posisi
endotracheal tube (ETT), Bila ETT terlalu masuk ke salah satu
sisi paru, tarik ETT pelan-pelan sambil bagging, penolong lain
melakukan auskultasi
sambil melihat naik turunnya dada, bila suara paru kiri dan kanan
sudah sama, perawat/bidan penanggungjawab pelayanan
(Asissten) melakukan fiksasi.
16. Perawat/bidan penanggungjawab pelayanan melakukan
pengisapan lendir
melalui endotracheal tube (ETT) sampai bersih melalui hidung
dan mulut.
17. Perawat/bidan penanggungjawab pelayanan menyambungkan
ETT dengan ventilator yang sudah siap pakai (di NICU) bila
intubasi dilakukan di ruang perawatan biasa lakukan bagging
dengan oksigen 100 % sampai pasien dipindahkan ke NICU.
18. Perawat/bidan penanggungjawab pelayanan melakukan observasi
tanda- tanda vital, keadaan umum pasien, saturasi oksigen.
19. Perawat /bidan penanggungjawab pelayanan melakukan thorax
foto bila keadaan umum pasien sudah stabil. Untuk memastikan
posisi ujung ETT berada di tempat yang tepat (ICS 2-3).
20. Perawat/bidan penanggungjawab pelayanan memastikan Posisi
ETT di bagian distal:
a. Bila berat badan bayi kurang dari 1 kg, maka posisi ETT yang
dihitung
dari bibir 6 cm atau dari hidung 7,5 cm.
b. Bila berat badan bayi 2 kg, maka posisi ETT yang dihitung
dari bibir 7
cm atau dari hidung 8 – 9 cm.
Unit Terkait 1. Instalasi Bedah sentral
2. Intalasi Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai