Anda di halaman 1dari 37

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa

ditinjau dari peran serta orang tua di rumah. Subjek penelitian ini berjumlah 5

orang tua siswa dari 32 orang tua siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 27 Gernis

Jaya. Peneliti hanya mengambil 5 orang tua siswa dari 32 orang tua siswa

dikarenakan terkendala pandemi Covid-19 yang mengakibatkan peneliti harus

mengunjungi rumah orang tua siswa satu persatu. Sebelum pengambilan data

peneliti sudah berdiskusi dengan guru kelas V untuk menentuksn subjek

penelitian. Subjek penelitian dipilih berdasarkan kemampuan siswa, yakni

kemampuan yang paling menonjol dan kemampuan siswa yang kurang, sehingga

hanya melakukan penelitian pada siswa yang memiliki kemampuan lebih dan

kemampuan kurang. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa pengisian

angket dari orang tua siswa yang berjumlah 32 orang, serta hasill wawancara

dengan orang tua siswa. Data yang telah dikumpulkan, selanjutnya dianalisis

untuk menjawab pertanyaan peneliti.

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 27 Gernis

Jaya dengan menggunakan satu kelas yaitu kelas V. Penelitian dilakukan secara

langsung turun kelapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil

belajar siswa ditinjau dari peran serta orang tua di rumah.pada siswa kelas V.

1. Hasil Angket

Peneliti menggunakan alat pengumpul data yang pertama yaitu angket,

yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
peran serta orang tua. Sebelum dibagikan kepada siswa terlebih dahulu peneliti

menjelaskan petunjuk pengisian angket. Setelah itu angket akan dibagikan

kepada seluruh siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 27 Gernis Jaya yang

berjumlah 32 orang diantaranya terdiri dari 14 orang siswa laki-laki dan 18 orang

perempuan. Yang dimana nantinya angket tersebut di berikan kepada orang tua.

Berdasarkan hasil angket orang tua bahwa jawaban responden tentang

peran serta orang tua di rumah pada siswa kelas V Sekolah Negeri 27 Gernis

Jaya tahun pelajaran 2021/2022. Berikut hasil angket pada orang tua siswa kelas

V bervariasi jawabannya. Pada angket orang tua siswa terdapat 30 pertanyaan

dengan pilihan pertanyaan “selalu, sering, kadang-kadang, jarang dan tidak

pernah, dan disertai dengan alasan orang tua menjawab”. Angket juga disebarkan

kepada semua orang tua siswa kelas V SDN 27 Gernis Jaya yang berjumlah 32

orang tua siswa. selanjutnya hasil angket tersebut dideskripsikan menggunakan

kualitatif deskriptif.

Perhitungan hasil angket respon peran serts orang tua siswa kelas V

Sekolah Dasar Negeri 27 Gernis Jaya. Adapun peran serta orang tua siswa dapat

di tinjau dari beberapa indikator yaitu, menyediakan fasilitas belajar anak,

menyediakan tempat belajar yang kondusif, mengatur waktu belajar anak,

memotivasi anak dalam belajar, membantu mengatasi kesulitan-kesulitan anak.

Data yang didapat pada tiap indikator dapat dideskrispikan sebagai berikut:

a. Angket Respon Peran serta Orang Tua

1) Menyediakan Fasilitas Belajar Anak pada indikator menyediakan fasilitas

belajar anak :
Item Pertama terdapat sepuluh orang tua siswa yang menjawab

selalu, empat belas orang tua siswa yang menjawab sering, dua orang tua

siswa yang menjawab kadang-kadang, dua orang tua siswa memilih

jawaban jarang, empat orang tua siswa menjawab tidak pernah. Orang tua

menyediakan alat belajar anak,seperti meja, kursi dan lampu belajar.

Item kedua terdapat empat belas orang tua siswa yang menjawab

selalu, tujuh orang tua siswa yang menjawab sering, empat orang tua

yang menjawab kadang-kadang, satu orang tua siswa yang menjawab

jarang, enam orang tua siswa yang menjawab tidak pernah, orang tua

menyediakan kebutuhan belajar anak seperti ( sandang,pangan, dan

papan).

Item ketiga terdapat empat belas orang tua yang menjawab selalu,

dua belas orang tuaa siswa yang menjawab sering, dua orang tua siswa

yang menjawab kadang-kadang, tiga orang tua siswa yang menjawab

jarang, satu orang tua yang menjawab tidak pernah, orang tua

menyediakan/membeli barang yang menjadi kebutuhan sekolah.

Item keempat terdapat empat orang tua siswa yang menjawab

selalu, sebelas orang tua siswa yang menjawab sering, dua orang tua

siswa yang menjawab kadang-kadang, empat orang tua siswa yang

menjawab jarang, sebelas orang tua siswa yang menjawab tidak pernah,

orang tua menyediakan tutor untuk membantu anak dalam belajar.

Item kelima terdapat lima belas orang tua siswa yang menjawab

selalu, Sembilan orang tua siswa yang menjawab sering, lima orang tua
siswa yang menjawab kadang-kadang, satu orang tua siswa yang

menjawab jarang, dua orang tua siswa yang menjawab tidak pernah,

orang tua menyediakan buku paket untuk anak .

2) Menyediakan Tempat Belajar yang Kondusif

Pada indikator menyediakan tempat belajar yang kondusif :

Item keenam sebelas orang tua siswa yang menjawab selalu, tujuh

orang tua siswa yang menjawab sering, empat orang tua siswa yang

menjawab kadang-kadang, dua orang tua siswa yang menjawab jarang,

delapan orang tua siswa yang menjawab tidak pernah, orang tua

menyediakan ruangan yang nyaman untuk anak.

Item ketujuh terdapat empat orang tua siswa yang menjawab

selalu, tujuh orang tua siswa yang menjawab sering, empat orang tua

siswa yang menjawab kadang-kadang, Sembilan orang tua siswa yang

menjawab jarang, delapan orang tua siswa yang menjawab tidak pernah,

orang tua menata ruang belajar sesuai kebutuhan anak.

Item kedelapan terdapat tujuh orang tua siswa yang menjawab

selalu, delapan orang tua siswa yang menjawab sering, empat orang tua

siswa yang menjawab kadang-kadang, enam orang tua siswa yang

menjawab jarang, tujuh orang tua siswa yang menjawab tidak pernah,

orang tua menyediakan ruang belajar yang kondusif untuk anak.

Item kesembilan terdapat delapan belas orang tua siswa yang

menjawab selalu, lima orang tua siswa yang menjawab sering, empat

orang tua siswa yang menjawab kadang-kadang, empat orang tua siswa
yang menjawab jarang, satu orang tua siswa yang menjawab tidak

pernah, orang tua menyediakan pencahayaan yang terang.

3) Mengatur Waktu Belajar Anak

Item kesepuluh terdapat Sembilan orang tua siswa yang menjawab

selalu, sebelas orang tua siswa yang menjawab sering, lima orang tua

siswa yang menjawab kadang-kadang, empat orang tua siswa yang

menjawab jarang, tiga orang tua siswa yang menjawab tidak pernah,

orang tua mengatur waktu belajar anak.

Item kesebelas terdapat enam orang tua siswa yang menjawab

selalu, enam orang tua siswa yang menjawab sering, tiga belas orang tua

siswa yang menjawab kadang-kadang, lima orang tua siswa yang

menjawab jarang, dua orang tua siswa yang menjawab tidak pernah,

orang tua membuat target belajar anak.

Item kedua belas terdapat lima orang tua siswa yang menjawab

selau, lima orang tua siswa yang menjawab sering, lima orang tua siswa

yang menjawab kadang-kadang, delapan orang tua siswa yang menjawab

jarang, Sembilan orang tua siswa yang menjawab tidak pernah, orang tua

membuat daftar pelajaran yang harus dipelajari anak.

Item ketiga belas terdapat enam orang tua siswa yang menjawab

selalu, tujuh orang tua siswa yang menjawab sering, enam orang tua

siswa yang menjawab kadang-kadang, lima orang tua siswa yang

menjawab jarang, delapan orang tua siswa yang menjawab tidak pernah,

orang tua bermusyawarah dengan anak dalam menentukan jadwal belajar


anak.

Item keempat belas terdapat empat orang tua siswa yang menjawab

selalu , lima orang tua siswa yang menjawab sering, lima orang tua siswa

yang menjawab kadang-kadang, tujuh orang tua siswa yang menjawab

jarang, 10 orang tua siswa yang menjawab tidak pernah, orang tua tidak

membuat kesepakatan jadwal belajar anak.

Item kelima belas terdapat satu orang tua yang menjawab selalu,

tiga orang tua siswa yang menjawab sering, dua orang tua siswa yang

menjawab kadang-kadang, tiga orang tau siswa yang menjawab jarang,

dua puluh empat orang tua siswa yang menjawab tidak pernah, orang tua

tidak peduli dengan jadwal belajar anak.

4) Memotivasi Anak dalam Belajar

Pada indikator memotivasi anak dalam belajar :

Item keenam belas terdapat sepuluh orang tua siswa yang

menjawab selalu, tiga belas orang tua siswa yang menjawab sering, tiga

orang tua siswa yang menjawab kadang-kadang, tiga orang tua siswa

yang menjawab jarang, dua orang tua siswa yang menjawab tidak pernah,

orang tua membimbing anak saat belajar.

Item ketujuh belas terdapat lima orang tua siswa yang menjawab

selalu, sepuluh orang tua siswa yang menjawab sering, empat belas orang

tua siswa yang menjawab kadang-kadang, dua orang tua siswa yang

menjawab jarang, satu orang tua siswa yang menjawab tidak pernah,

orang tua membantu anak mengerjakan pr.


Item kedelapan belas terdapat lima belas orang tua siwa yang

menjawab selalu , tujuh orang tua siswa yang menjawab sering, tiga

orang tua siswa yang menjawab kadang-kadang, tiga orang tua siswa

yang menjawab jarang, empat orang tua siswa yang menjawab tidak

pernah, orang tua mengingatkan anak untuk belajar.

Item kesembilan belas terdapat tiga orang tua siwa yang

menjawab selalu ,tiga orang tua siswa yang menjawab sering, tiga belas

orang tua siswa yang menjawab kadang-kadang, sembilan orang tua

siswa yang menjawab jarang, tiga orang tua siswa yang menjawab tidak

pernah, orang tua memberikan hadiah ketika anak mendapatkan hasil

belajar yang bagus.

Item kedua puluh terdapat dua puluh orang tua siswa yang

menjawab selalu, sebelas orang tua siswa yang menjawab sering, satu

orang tua siswa yang menjawab kadang-kadang, tidak ada orang yang

menjawab jarang, tidak ada orang tua yang menjawab tidak pernah, orang

tua memberi teladan yang baik untuk anak.

Item kedua puluh satu terdapat tujuh belas orang tua siswa yang

menjawab selalu, tujuh orang tua siswa yang menjawab sering, dua orang

tua siswa yang menajwab kadang-kadang, tiga orang tua siswa yang

menjawab jarang, tiga orang tua siswa yang menjawab tidak pernah,

orang tua mendukung kegiatan anak di sekolah.

Item kedua puluh dua terdapat lima orang tua siswa yang

menjawab selalu, sebelas orang tua siswa yang menjawab sering, delapan
orang tua siswa yang menjawab kadang-kadang, dua orang tua siswa

yang menjawab jarang, enam orang tua siswa yang menjawab tidak

pernah, orang tua memberikan pujian kepada anak meskipun hasil belajar

anak kurang bagus.

Item kedua puluh tiga terdapat lima belas orang tua siswa yang

menjawab selalu, dua belas orang tua siswa yang menjawab sering, dua

orang tua siswa yang menjawab kadang-kadang, dua orang tau siswa

yang menjawab jarang, satu oaring tua siswa yang menjawab tidak

pernah,orang tua memberi anak semangat dalam belajar dengan cara

mendampingi.

Item kedua puluh empat terdapat Sembilan orang tua siswa yang

menjawab selalu, Sembilan orang tua siswa yang menjawab sering,

sepuluh orang tua siswa yang menjawab kadang-kadang, dua orang tua

siswa yang kadang-kadang, dua orang tua siswa yang menjawab tidak

pernah, orang tua mengapresiasi hasil belajar yang diperoleh anak.

5) Membantu Mengatasi Kesulitan-Kesulitan Anak

Pada indikator membantu mengatasi kesulitan-kesulitan anak :

Item kedua puluh lima terdapat Sembilan orang tua siswa yang

menjawab selalu, dua belas orang tua siswa yang menjawab sering, lima

orang tua siswa yang menjawab kadang-kadang, lima orang tua siswa

yang menjawab kadang-kadang, tiga orang tua siswa yang menjawab

jarang, tiga orang tau siswa yang menjawab tidak pernah, orang tua

menanyakan kesulitan apa yang dihadapi anak ketika belajar.


Item kedua puluh enam terdapat satu orang tua siswa yang

menjawab selalu, tiga orang tua siswa yang menjawab sering, lima orang

tua siswa yang menjawab kadang-kadang, dua orang tua siswa yang

menjawab jarang, dua puluh satu orang tua siswa yang menjawab tidak

pernah, orang tua tidak peduli kesulitan apa yang dihadapi anak ketika

belajar anak.

Item kedua puluh tujuh terdapat lima belas orang tua siswa yang

menjawab selalu, sepuluh orang tua siswa yang menjawab sering, tiga

orang tua siswa yang menjawab kadang-kadang, dua orang tua siswa

yang menjawab jarang, dua orang tua siswa yang menjawab tidak pernah,

orang tua membantu anak ketika mengalami kesulitan dalam belajar.

Item kedua puluh delapan terdapat dua orang tua siswa yang

menjawab selalu, lima orang tua siswa yang menjawab sering, empat

orang tua siswa yang menjawab kadang-kadang, lima orang tua siswa

yang menjawab jarang, enam belas orang tua siswa yang menjawab tidak

pernah,orang tua tidak pernah menanykan kesulitan anak saat belajar di

sekolah kepada guru.

Item kedua puluh Sembilan terdapat empat orang tua siswa yang

menjawab selalu, tiga belas orang tua siswa yang menjawab sering, tujuh

orang tua siswa yang menjawab kadang-kadang, tujuh orang tua siswa

yang menjawab jarang, satu orang tua siswa yang menjawab tidak

pernah, orang tua mencari tahu hambatan seperti apa yang dihadapi anak

ketika belajar.
Item ketiga puluh terdapat sepuluh orang tua siswa yang

menjawab selalu, tiga belas orang tua siswa yang menjawab sering, enam

orang tua siswa yang menjawab kadang-kadang, satu orang tua siswa

yang menjawab jarang, dua orang tua siswa yang menjawab tidak pernah,

orang tua membantu menyelesaikan hambatan anak dalam belajar.

Pada analisis masing-masing butir soal angket ditemukan peran

serta orang tua kategori sangat baik ada 8 orang, berdasarkan hasil

belajar yang diperoleh siswa ada 6 orang siswa hasil belajar cukup, dan 2

orang siswa hasil belajar kurang. Peran serta orang tua kategori baik ada

22 orang, berdasarkan hasil belajar yang diperoleh siswa, 13 siswa yang

memperoleh hasil belajar cukup, 4 orang siswa hasil belajarnya kurang ,

dan 5 siswa hasil belajar kurang sekali. Peran serta orang tua yang

kategori cukup ada 2 orang, berdasarkan hasil belajar yang diperoleh

siswa , ada 1 siswa yang memperoleh hasil belajar cukup, dan 1 orang tua

siswa memperoleh hasil belajar kurangHasil Belajar Siswa

b. Hasil belajar

Hasil belajar adalah tolak ukur yang digunakan dalam rangka untuk

menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa dalam kemampuannya untuk

mengetahui dan memahami dari suatu mata pelajaran yang telah

dipelajarinya, serta adanya perubahan- perubahan yang terjadi pada diri

setiap siswa, baik yang berkaitan dengan aspek kognitif, afektif ,

psikomotorik sebagai hasil dari adanya kegiatan belajar mengajar. Adapun

hasil belajar yang diperoleh siswa dapat di lihat dari kategori sebagai
berikut :

Tabel 7
Kriteria Penilaian Data
Tingkat penguasaan Klasifikasi

86-100 (%) Sangat Baik


76-85 (%) Baik
60-75 (%) Cukup
55-59 (%) Kurang
Kurang sekali
(Purwanto, 2017, h.102)

c. Hasil Wawancara

Berdasarkan data yang ditemukan melalui alat pengumpulan data

yaitu angket respon orang tua diperoleh bahwa peran serta orang tua siswa

sudah cukup baik. Akan tetapi peneliti ingin mengetahui lebih

jauh kendala peran serta orang tua siswa tersebut. maka peneliti melakukan

pengumpulan data kembali melalui proses wawancara kepada, orang tua,

guru, V Sekolah Dasar Negeri 27 Gernis Jaya.

Pedoman wawancara dilakukan bersama orang tua siswa kelas V

Sekolah Dasar Negeri 27 Gernis Jaya. Dalam peneliti melaksanakan

wawancara ini, selain menggunakan alat tulis, peneliti juga menggunakan

alat bantu berupa media, handphone untuk dokumentasi foto . Adapun hasil

wawancara dengan orang tua, dapat dilihat sebagai berikut.

1) Wawancara Orang Tua Siswa

Wawancara pertama dilakukan bersama orang tua siswa yang


bernama RM di kediamannya. Berdasarkan hasil wawancara dengan

orang tua siswa, ibu RM menuturkan bahwa ia sebagai orang tua selalu

menyediakan fasilitas belajar anak, yang meliputi meja, kursi, alat-alat

tulis, buku paket, dan lain-lain. Ibu RM juga sudah memenuhi kebutuhan

sehari-hari anaknya contohnya sandang, pangan dan papan, sehingga

anaknya tidak merasa kekurangan. ibu RM mengatakan bahwa ia tidak

bisa menyediakan ruangan belajar yang kondusif untuk mengatasi hal

tersebut ia menyuruh anaknya belajar di dalam kamar agar anaknya bisa

konsentrasi dalam belajar. Ibu RM juga mengatur jadwal belajar anak

dengan cara membuat jam belajar anak dari jam 18.00-19.00 WIB , anak

tidak bisa disuruh belajar lebih karena nanti anakya akan cepat bosan

ketika disuruh belajar. Ibu RM juga selalu membimbing anaknya ketika

belajar sehingga anak tidak merasa sendiri ketika belajar, dengan cara

menemaninya belajar, jika anak tidak paham maka saya selaku orang tua

memberinya penjelasan kepada anak mengenai tugas yang tidak ia

pahami. Ibu RM juga mendukung kegiatan anaknya di sekolah karena

dengan anak mengikuti kegiatan di sekolah anak menjadi lebih aktif dan

pandai bersosialisasi. Ibu RM sebagai orang tua juga selalu memberi

pujian kepada anaknya ketika mendapatkan hasil belajar kurang sehingga

anak merasa dihargai hasil jerih payahnya. Ibu RM juga selalu

menanyakan kesulitan yang dialami anaknya dengan cara bertanya

langsung dengan guru wali kelas anaknya, sehinga bisa mengetahui

seperti apa kesulitan yang dihadapi anaknya di sekolah. Dapatkan


disimpulkan bahwa ibu RM disini mempunyai keterlibatan penuh

sebagai peran serta orang tua di rumah. Wawancara kedua dilakukan

bersama orang tua siswa yang bernama RNT dikediamannya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu RNT ia menuturkan bahwa, ia

sebagai orang tua sudah menyediakan fasilitas belajar anak dengan sangat

baik, dan juga sudah memenuhi semua kebutuhan sehari-hari anak

sehingga anak tidak merasakan kekurangan dalam kehidupannya. Ibu

RNT sudah memberi kasih saying sebagai orang tua kepada anaknya

dengan sangat baik, sehingga jika anaknya ada mengalami kesulitan

anaknya selalu terbuka kepada ibunya. Ibu RNT juga menyediakan

ruang belajar yang sangat nyaman untuk nya sehingga anaknya bisa

belajar dengan konsentrasi sehingga tidak terganggu dengan suara yang

ribut diluar. Ibu RNT mengatur jadwal belajar anaknya di malam hari

karena siang harinya ia bekerja, jadwal anaknya belajar mulai dari jam

18.00-19.10 WIB. Ibu RNT juga menemani ananknya ketika sedang

belajar dengar cara bertanya kepada anaknya yang mana materi atau

pelajaran yang belum dipahaminya sehingga ibu RNT bisa menjelaskan

kepada anaknya . ibu RNT menuturkan bahwa ia tida mendukung

kegiatan anak di sekolah karena takut anaknya lupa dengan kewajibannya

sebagai pelajar, sehingga tugas sekolahnya terbengkalai. Ibu RNT juga

memberi pujian atas apa hasil yang telah dicapai anaknya sehigga itu

memotivasi anaknya dalam belajar, sehingga anak bersemangat untuk

menggapai cita-citanya. Ibu RNT juga mencari tahu kesulitan yang sering
dihadapi anaknya dengan cara bertanya langsung dengan anaknya

sehingga cepat teratasi dengan baik. Dapat disimpulkan bahwa ibu RNT

mempunyai keterlibatan dalam proses pendidikan anakya.

Wawancara yang ketiga dilakukan bersama bapak ISML di

kediamannya. Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak ISML ia

mengatakan bahwa ia sebagai orang tua sudah memenuhi kebutuhan

belajar anak seperti buku, alat-alat tulis, buku paket dll. Bapak ISML

juga menyediakan ruang belajar yang kondusif untuk anaknya, yaitu ada

ruangan yang khusus untuk anaknya belajar. Tetapi bapak ISML tidak

menagtur anaknya dalam belajar karena anaknya kalau disuruh belajar

tidak mau, tetapi bapak ISML menasehati anaknya pelan-pelan dengan

menggunakan bahasa sehari-hari sehingga anaknya mau belajar. Bapak

ISML juga mengarahkan anaknya untuk belajar ketika malam hari

dengan cara menentukan waktu belajar buat anak, menemani anak pada

saat belajar, serta memberi pemahaman kepada anak agar anak tau bahwa

pentingnya belajar. Bapak ISML juga mendukung kegiatan anak di

sekolah sebagai orang tua sangat mendukung kegiatan anak di sekolah,

dengan anak mengikuti kegiatan yang di sekolah anak akan terbiasa dan

akan dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitaran. Tetapi

bapak ISML juga mengalami kendala, kendalanya ia susah membagi

waktu dengan anak, apalagi ketika anak belajar di malam hari saya tidak

bisa menemaninya setiap malam karena saya lelah sudah bekerja seharian

di ladang. Dapatkan disimpulakan bahwa bapak ISML mempunyai


keterlibatan keterlibatan yang penuh terhadap pendidikan anaknya.

Wawancara yang keempat dilakukan bersama orang tua siswa

yang bernama bapak LKS di rumahnya. Berdasarkan hasil wawancara

tersebut bapak LKS mengatakan bahwa ia tidak bisa memenuhi semua

fasilitas untuk anaknya, ruangan belajar yang disediakan masih kurang

memadai, pencahayaan kurang, sehingga membuat anaknya malas

belajar. Bapak LKS juga mengatur waktu belajar anak agar lebih

berdisplin lagi. Bapak LKS jarang sekali membimbing anaknya ketika

belajar, jika anaknya bertanya mengenai pelajaran yang tidak dipahami,

bapak LKS meminta bantuan anak pertamanya. Bapak LKS juga

menyuruh anaknya belajar ketika di rumah dengan memberi pemahaman

kepada anak bahwa pentingnya belajar untuk masa depan kelak, agar

anak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang peerguruan tinggi, sehingga

anak tidak merasakan apa yang kami orang tua rasakan. Bapak LKS juga

sangat mendukung kegiatan anak disekolah karena dengan anak

mengikuti kegiatan di sekolah wawasan anak akan berkembang lebih

luas, dan anak juga bisa menyalurkan bakat yang dimilikinya melalui

kegiatan yang diikutinya. Saya juga selalu memberi pujian atas apa hasil

belajar yang telah diperoleh anaknya saya selalu memberi pujian kepada

anak sehingga anak lebih bersemangat lagi dalam belajar, dan termotivasi

untuk mendapatkan nilai yang lebih baik lagi. Bapak LKS sering

mengalami kendala, kendalanya saya kesusahan saat menemani anak

mengerjakan tugas sekolah karena keterbatasan pengetahuan yang saya


miliki , sehingga susah menjelaskan ketika ank bertanya dengan saya.

Bapak LKS juga tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari anaknya seperti

kebutuhan orang lain. Dapatkan disimpulkan bahwa orang tua berusaha

yang terbaik untuk anaknya dengan cara menemani anak ketika belajar,

memfasilitasi anak, memotivasi atau menjadi pendorong bagi anaknya.

Wawancara yang kelima dilakukan bersama orang tua siswa yang

bernama ibu MK di rumahnya. Selama wawancara dengan ibu MK, ia

mengatakan bahwa ia tidak bisa memenuhi semua kebutuhan yang

anaknya inginkan, karena faktor ekonomi yang kurang. Ibu MK sebagai

orang tua selalu memantau perkembangan belajar anak, baik dari segi

nilai, perilaku dll. Ibu MK berusaha meluangkan waktu untuk anaknya

agar anaknya tidak merasa sendiri. ketika anaknya belajar televisi

dimatikan agar tidak menganggu ananya ketika belajar. Ibu MK juga

mengarahkan anaknya dalam belajar dengan cara membimbingnya secara

langsung, serta memberi pemahaman kepada anak agar anak tau bahwa

pentingnya belajar. dan membantu anak saat anak kesulitan mengartikan

kata-kata sebagai orang tua memberi pemahaman kepada anak agar

mengerti dengan tugasnya. Ibu MK juga melakukan ketika anaknay tidak

mau belajar dengan memberi pemahaman kepada anak bahwa pentingnya

belajar untuk masa depan kelak, memberikan pujian kepada anak agar dia

bersemangat dalam belajar, serta memberikan motivasi kepada anak. Ibu

MK tidak mendukung kegiatan anaknya disekolah karena , jika anaknya

mengikuti banyak kegiatan di sekolah anakn tidak mau belajar ketik


sampai di rumah alasanya capek. Ibu MK sendiri sering mengalami

kendala, kendalanya ibu MK susah membagi waktu dengan anak, apalagi

ketika anak belajar di malam hari saya tidak bisa menemaninya setiap

malam karena saya lelah sudah bekerja seharian .


B. Pembahasan

Hasil penelitian ini diperoleh melalui pengumpulan data baik berupa

lembar angket wawancara orang tua, wawancara orang tua, dan observasi. untuk

mengetahui hasil penelitian ini, dilakukan pembahasan menjelaskan hasil

penelitian melalui keterkaitan hasil penelitian terdahulu, sehingga diperoleh hasil

yang signifikan berdasarkan teori dan hasil penelitian tersebut. Berdasarkan data

hasil penelitian yang telah peneliti jabarkan sesuai dari masing-masing instrumen

penelitian diatas, maka dapatlah peneliti analisis hasil penelitian berdasarkan

dengan sub masalah pada bab pertama sebagai jawaban akhir dari penelitian ini,

sehingga dapat memberi rekomendasi tentang peran serta orang tua siswa di

kelas V Sekolah Dasar Negeri 27 Gernis Jaya.

Adapun analisis tersebut dijabarkan berdasarkan sub masalah sebagai

berikut:

1. Peran Serta Orang Tua di Rumah Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V

Sekolah Dasar Negeri 27 Gernis Jaya Kecamatan Sepauk Kabupaten

Sintang

Peran serta orang tua adalah tanggung jawab setiap setiap orang tua atas

kehidupan anak-anak mereka untuk masa kini dan mendatang. Orang tua perlu

memberikan bimbingan dan arahan dalam setiap aktivitas belajar anak. Orang

tua diharapkan dapat memberikan motivasi dalam meningkatkan belajarny

dengan adanya motivasi orang tua , berarti adanya keterlibatan orang tua dalam

aktifitas belajar anak. Ahmadi (2008: 87-88), mengatakan bahwa kemajuan

belajar anak tidak lepas dari bantuan dan pengawasan dari orang tua (ayah dan
ibu). Kasih sayang dari orang tua, perhatian ini antara lain dengan diberikan

fasilitas belajar secukupnya seperti alat belajar dan tempat belajar. Hal ini

didukung oleh pendapatnya Istiadi (2007: 169), menyatakan bahwa orang tua

tidak bisa menghindarkan diri sebagai pemikul utama penanggung jawab

pendidikan, salah satunya adalah melengkapi fasilitas pendidikan seperti tempat

belajar dan membantu kegiatan belajar anak dalam hal mengatur waktu belajar.

Keterlibatan orang itu seperti menyediakan fasilitas belajar anak, menyediakan

ruang belajar yang kondusif, mengatur jadwal belajar anak, membimbing anak,

memotivasi anak dalam belajar, mengatasi kesulitan-kesulitan dalam belajar

anak. Hasil belajar siswa ditinjau dari peran serta orang tua di rumah dapat

diuraikan sebagai berikut:

a. Kategori Sangat Baik

Pertama, orang tua CA mempunyai keterlibatan yang tinggi dalam

memenuhi kebutuhan anaknnya, seperti menyediakan fasilitas belajar anak,

membimbing anak ketika belajar, menyediakan ruangan belajar yang

kondusif, membantu anak mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi di

sekolah. Berdasarkan skor yang diperoleh orang tua CA dengan skor 87,33.

Jadi, peran serta orang tua CA dapat di kategorikan “Sangat Baik”.

Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh CA dengan jumlah nilai 420 dengan

rata-rata nilai 70,00. Berdasarkan klasifikasi nilai tersebut nilai 70,00

termasuk dalam kategori “cukup”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa peran

serta orang tua sangat berpengaruh terhadap keberhasilan anak.

Kedua, orang tua CDY sangat berperan penting ketika anak belajar
di rumah. Orang tua CDY sudah menyediakan fasilitas belajar anak seperti

( meja, kursi, alat tulis, buku paket). Selain itu orang tua juga menyediakan

ruangan belajar yang kondusif yang jauh dari keramaian, membantu anak

ketika mengalami kesulitan-kesulitan di rumah maupun di sekolah.

Berdasarkan skor yang diperoleh orang tua CDY dengan skor 86,67 dapat

dikategorikan “Sangat Baik”. Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh CDY

dengan jumlah nilai 400 dengan rata-rata 66,67. Berdasarkan klasifikasi nilai

tersebut 66,67 termasuk kategori “cukup”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa

peran orang tua yang sangat baik belum tentu hasil belajar anak juga baik.

Ketiga, orang tua FLA sangat berperan penting untuk anak di rumah.

Orang tua FLA mempunyai keterlibatan dalam pendidikan anaknya. Sebagai

orang tua tentunya mereka sudah menyediakan fasilitas belajar anak seperti

(meja, kursi, alat tulis, buku paket) dan juga menyediakan ruangan belajar

yang nyaman untuk anaknya, membimbing anak ketika belajar dan

membantu anak ketika mengalami kesulitan. Berdasarkan skor yang

diperoleh orang tua FLA dengan skor 86,67 dapat dikategorikan “Sangat

Baik”. Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh FLA dengan jumlah nilai

455 dengan rata-rata 75,83. Berdasarkan klasifikasi nilai tersebut termasuk

kategori “cukup”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa peran orang tua yang

sangat baik belum tentu hasil belajar anak sangat baik.

Keempat, orang tua RK sudah menyediakan fasilitas belajar untuknya

seperti (meja, kursi, buku, alat tulis,) menyediakan ruangan belajar yang

kondusif, memantau anak belajar, membantu anak mengerjan PR.


Berdasarkan skor yang diperoleh orang tua RK dengan skor 86,67 dapat

dikategorikan “Sangat Baik”. Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh RK

dengan jumlah nilai 425 dengan rataa-rata 70,83. Dapat diklasifikasi nilai

tersebut termasuk kategori “cukup”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa peran

orang tua yang sangat baik belum tentu hasil belajar anak sangat baik.

Kelima, orang tua SY sudah menyediakan fasilitas belajar untuknya

seperti (meja, kursi, buku, alat tulis,) menyediakan ruangan belajar yang

kondusif, memantau anak belajar, membantu anak mengerjan PR.

Berdasarkan skor yang diperoleh orang tua 85,33 dapat dikategorikan

“Sangat Baik”. Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh SY dengan jumlah

nilai 320 dengan rata-rata 53,33. Dapat diklasifikasikan nilai tersebut

termasuk kategori “kurang sekali”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa peran

orang tua yang sangat baik belum tentu berpengaruh dengan hasil belajar

anak.

Keenam, orang tua SAD sudah menyediakan fasilitas belajar

untuknya seperti (meja, kursi, buku, alat tulis,) menyediakan ruangan belajar

yang kondusif, memantau anak belajar, membantu anak mengerjan PR.

Berdasarkan skor yang diperoleh orang tua dengan skor 85,33. Dapat

diklasifikasikan nilai tersebut termasuk kategori “Sangat Baik”. Berdasarkan

hasil belajar yang diperoleh SAD dengan jumlah nilai 360 dengan rata-rata

60,00. Dapat diklasifikasikan nilai tersebut termasuk kategori “cukup”. Dapat

ditarik kesimpulan bahwa peran orang tua yang sangat baik belum tentu

berpengaruh dengan hasil belajar anak.


Ketujuh, orang tua VS sangat berperan penting untuk anak di rumah.

Orang tua VS mempunyai keterlibatan dalam pendidikan anaknya. Sebagai

orang tua tentunya mereka sudah menyediakan fasilitas belajar anak seperti

(meja, kursi, alat tulis, buku paket) dan juga menyediakan ruangan belajar

yang nyaman untuk anaknya, membimbing anak ketika belajar dan

membantu anak ketika mengalami kesulitan. Berdasarkan skor yang di

peroleh orang tua dengan skor 88,00 dikategorikan “Sangat Baik”.

Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh VS dengan jumlah nilai 355 dengan

rata-rata 59,17 dikategorikan “kurang”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa

peran serta orang tua yang sangat baik tidak menjamin anak memperoleh

hasil belajar yang baik juga.

Kedelapan, orang tua WR sangat berperan penting untuk anak di

rumah. Orang tua WR mempunyai keterlibatan dalam pendidikan anaknya.

Sebagai orang tua tentunya mereka sudah menyediakan fasilitas belajar anak

seperti (meja, kursi, alat tulis, buku paket) dan juga menyediakan ruangan

belajar yang nyaman untuk anaknya, membimbing anak ketika belajar dan

membantu anak ketika mengalami kesulitan. Berdasarkan skor yang

diperoleh orang tua WR dengan skor 88,67 dikategorikan “Sangat Baik”.

Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh WR dengan jumlah nilai 345

dengan rata-rata 57,50 dikategorikan “cukup”. Dapat ditarik kesimpulan

bahwa peran serta orang tua yang sangat baik tidak menjamin anak

memperoleh hasil belajar yang sangat baik.

b. Kategori Baik
Kesembilan, orang tua AM sangat berperan penting untuk anak di

rumah. Orang tua AM mempunyai keterlibatan dalam pendidikan anaknya.

Sebagai orang tua tentunya mereka sudah menyediakan fasilitas belajar anak

seperti (meja, kursi, alat tulis, buku paket) dan juga menyediakan ruangan

belajar yang nyaman untuk anaknya, membimbing anak ketika belajar dan

membantu anak ketika mengalami kesulitan. Berdasarkan hasil yang

diperoleh orang tua AM dengan skor 78,67 dikategorikan “Baik”.

Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh AM dengan jumlah 405 dengan

rata-rata 67,50 dengan kategori “cukup”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa

peran serta orang tua yang baik tidak menjamin anak memperoleh hasil

belajar yang baik.

Kesepuluh, orang tua AE sangat berperan penting untuk anak di

rumah. Orang tua AE mempunyai keterlibatan dalam pendidikan anaknya.

Sebagai orang tua tentunya mereka sudah menyediakan fasilitas belajar anak

seperti (meja, kursi, alat tulis, buku paket) dan juga menyediakan ruangan

belajar yang nyaman untuk anaknya, membimbing anak ketika belajar dan

membantu anak ketika mengalami kesulitan. Berdasarkan hasil yang

diperoleh orang tua AE dengan skor 76,00 dikategorikan “Baik”.

Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh AE dengan jumlah 371 dengan rata-

rata 61,83 dengan kategori “cukup”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa peran

serta orang tua yang baik tidak menjamin anak memperoleh hasil belajar

yang baik.

Kesebelas, orang tua CAR sangat berperan penting untuk anak di


rumah. Orang tua CAR mempunyai keterlibatan dalam pendidikan anaknya.

Sebagai orang tua tentunya mereka sudah menyediakan fasilitas belajar anak

seperti (meja, kursi, alat tulis, buku paket) dan juga menyediakan ruangan

belajar yang nyaman untuk anaknya, membimbing anak ketika belajar dan

membantu anak ketika mengalami kesulitan. Berdasarkan hasil yang

diperoleh orang tua CAR dengan skor 65,33 dikategorikan “Baik”.

Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh CAR dengan jumlah 410 dengan

rata-rata 68,33 dengan kategori “cukup”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa

peran serta orang tua yang baik tidak menjamin anak memperoleh hasil

belajar yang baik.

Kedua belas, orang tua EE sangat berperan penting untuk anak di

rumah. Orang tua EE mempunyai keterlibatan dalam pendidikan anaknya.

Sebagai orang tua tentunya mereka sudah menyediakan fasilitas belajar anak

seperti (meja, kursi, alat tulis, buku paket) dan juga menyediakan ruangan

belajar yang nyaman untuk anaknya, membimbing anak ketika belajar dan

membantu anak ketika mengalami kesulitan. Berdasarkan hasil yang

diperoleh orang tua EE dengan skor 76,67 dikategorikan “Baik”.

Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh EE dengan jumlah 390 dengan

rata-rata 65,00 dengan kategori “cukup”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa

peran serta orang tua yang baik tidak menjamin anak memperoleh hasil

belajar yang sangat baik.

Ketiga belas, orang tua EA sangat berperan penting untuk anak di

rumah. Orang tua EA mempunyai keterlibatan dalam pendidikan anaknya.


Sebagai orang tua tentunya mereka sudah menyediakan fasilitas belajar anak

seperti (meja, kursi, alat tulis, buku paket) dan juga menyediakan ruangan

belajar yang nyaman untuk anaknya, membimbing anak ketika belajar dan

membantu anak ketika mengalami kesulitan. Berdasarkan hasil yang

diperoleh orang tua EA dengan skor 70,00 dikategorikan “Baik”.

Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh EA dengan jumlah 430 dengan rata-

rata 71,67 dengan kategori “cukup”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa peran

serta orang tua yang baik menjamin anak memperoleh hasil belajar yang

baik.

Keempat belas, orang tua FFA sangat berperan penting untuk anak di

rumah. Orang tua FFA mempunyai keterlibatan dalam pendidikan anaknya.

Sebagai orang tua tentunya mereka sudah menyediakan fasilitas belajar anak

seperti (meja, kursi, alat tulis, buku paket) dan juga menyediakan ruangan

belajar yang nyaman untuk anaknya, membimbing anak ketika belajar dan

membantu anak ketika mengalami kesulitan. Berdasarkan hasil yang

diperoleh orang tua FFA dengan skor 72,00 dikategorikan “Baik”.

Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh FFA dengan jumlah 355 dengan

rata-rata 59,17 dengan kategori “cukup”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa

peran serta orang tua yang baik tidak menjamin anak memperoleh hasil

belajar yang baik juga.

Kelima belas, orang tua FO sangat berperan penting untuk anak di

rumah. Orang tua FO mempunyai keterlibatan dalam pendidikan anaknya.

Sebagai orang tua tentunya mereka sudah menyediakan fasilitas belajar anak
seperti (meja, kursi, alat tulis, buku paket) dan juga menyediakan ruangan

belajar yang nyaman untuk anaknya, membimbing anak ketika belajar dan

membantu anak ketika mengalami kesulitan. Berdasarkan hasil yang

diperoleh orang tua FO dengan skor 56,00 dikategorikan “Cukup”.

Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh FFA dengan jumlah 355 dengan

rata-rata 59,17 dengan kategori “cukup”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa

peran serta orang tua yang cukup tidak menjamin anak memperoleh hasil

belajar yang baik juga.

Keenam belas, orang tua GE sangat berperan penting untuk anak di

rumah. Orang tua GE mempunyai keterlibatan dalam pendidikan anaknya.

Sebagai orang tua tentunya mereka sudah menyediakan fasilitas belajar anak

seperti (meja, kursi, alat tulis, buku paket) dan juga menyediakan ruangan

belajar yang nyaman untuk anaknya, membimbing anak ketika belajar dan

membantu anak ketika mengalami kesulitan. Berdasarkan hasil yang

diperoleh orang tua GE dengan skor 70,67 dikategorikan “Baik”.

Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh GE dengan jumlah 365 dengan rata-

rata 60,83 dengan kategori “cukup”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa peran

serta orang tua yang baik tidak menjamin anak memperoleh hasil belajar

yang baik juga.

Ketujuh belas, orang tua IA sangat berperan penting untuk anak di

rumah. Orang tua IA mempunyai keterlibatan dalam pendidikan anaknya.

Sebagai orang tua tentunya mereka sudah menyediakan fasilitas belajar anak

seperti (meja, kursi, alat tulis, buku paket) dan juga menyediakan ruangan
belajar yang nyaman untuk anaknya, membimbing anak ketika belajar dan

membantu anak ketika mengalami kesulitan. Berdasarkan hasil yang

diperoleh orang tua IA dengan skor 79,33 dikategorikan “Baik”. Berdasarkan

hasil belajar yang diperoleh IA dengan jumlah 370 dengan rata-rata 61,67

dengan kategori “cukup”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa peran serta orang

tua yang baik tidak menjamin anak memperoleh hasil belajar yang baik

juga.

Kedelapan belas, orang tua KU sangat berperan penting untuk anak

di rumah. Orang tua KU mempunyai keterlibatan dalam pendidikan anaknya.

Sebagai orang tua tentunya mereka sudah menyediakan fasilitas belajar anak

seperti (meja, kursi, alat tulis, buku paket) dan juga menyediakan ruangan

belajar yang nyaman untuk anaknya, membimbing anak ketika belajar dan

membantu anak ketika mengalami kesulitan. Berdasarkan hasil yang

diperoleh orang tua KU dengan skor 74,67 dikategorikan “Baik”.

Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh KU dengan jumlah 370 dengan

rata-rata60,83 dengan kategori “cukup”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa

peran serta orang tua yang baik tidak menjamin anak memperoleh hasil

belajar yang baik juga.

Kesembilan belas, orang tua KT sangat berperan penting untuk anak

di rumah. Orang tua KT mempunyai keterlibatan dalam pendidikan anaknya.

Sebagai orang tua tentunya mereka sudah menyediakan fasilitas belajar anak

seperti (meja, kursi, alat tulis, buku paket) dan juga menyediakan ruangan

belajar yang nyaman untuk anaknya, membimbing anak ketika belajar dan
membantu anak ketika mengalami kesulitan. Berdasarkan hasil yang

diperoleh orang tua KT dengan skor 75,33 dikategorikan “Baik”.

Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh KT dengan jumlah 320 dengan rata-

rata 53,33 dengan kategori “kurang sekali”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa

peran serta orang tua yang baik tidak menjamin anak memperoleh hasil

belajar yang baik juga. Bahkan hasil belajar anak bisa kurang.

Kedua puluh, orang tua ME sangat berperan penting untuk anak di

rumah. Orang tua ME mempunyai keterlibatan dalam pendidikan anaknya.

Sebagai orang tua tentunya mereka sudah menyediakan fasilitas belajar anak

seperti (meja, kursi, alat tulis, buku paket) dan juga menyediakan ruangan

belajar yang nyaman untuk anaknya, membimbing anak ketika belajar dan

membantu anak ketika mengalami kesulitan. Berdasarkan hasil yang

diperoleh orang tua ME dengan skor 77,33 dikategorikan “Baik”.

Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh ME dengan jumlah 305 dengan

rata-rata 50,83 dengan kategori “kurang sekali”. Dapat ditarik kesimpulan

bahwa peran serta orang tua yang baik tidak menjamin anak memperoleh

hasil belajar yang baik juga.

Kedua puluh satu, orang tua MK sangat berperan penting untuk anak

di rumah. Orang tua MK mempunyai keterlibatan dalam pendidikan anaknya.

Sebagai orang tua tentunya mereka sudah menyediakan fasilitas belajar anak

seperti (meja, kursi, alat tulis, buku paket) dan juga menyediakan ruangan

belajar yang nyaman untuk anaknya, membimbing anak ketika belajar dan

membantu anak ketika mengalami kesulitan. Berdasarkan hasil yang


diperoleh orang tua MK dengan skor 75,33 dikategorikan “Baik”.

Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh ME dengan jumlah 400 dengan

rata-rata 66,67 dengan kategori “cukup”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa

peran serta orang tua yang baik tidak menjamin anak memperoleh hasil

belajar yang baik juga.

Kedua puluh dua, orang tua NKB sangat berperan penting untuk anak

di rumah. Orang tua NKB mempunyai keterlibatan dalam pendidikan

anaknya. Sebagai orang tua tentunya mereka sudah menyediakan fasilitas

belajar anak seperti (meja, kursi, alat tulis, buku paket) dan juga

menyediakan ruangan belajar yang nyaman untuk anaknya, membimbing

anak ketika belajar dan membantu anak ketika mengalami kesulitan.

Berdasarkan hasil yang diperoleh orang tua NKB dengan skor 75,33

dikategorikan “Baik”. Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh NKB dengan

jumlah 330 dengan rata-rata 55,00 dengan kategori “kurang”. Dapat ditarik

kesimpulan bahwa peran serta orang tua yang baik tidak menjamin anak

memperoleh hasil belajar yang baik juga.

Kedua puluh tiga, orang tua NO sangat berperan penting untuk anak

di rumah. Orang tua NO mempunyai keterlibatan dalam pendidikan anaknya.

Sebagai orang tua tentunya mereka sudah menyediakan fasilitas belajar anak

seperti (meja, kursi, alat tulis, buku paket) dan juga menyediakan ruangan

belajar yang nyaman untuk anaknya, membimbing anak ketika belajar dan

membantu anak ketika mengalami kesulitan. Berdasarkan hasil yang

diperoleh orang tua NO dengan skor 77,33 dikategorikan “Baik”.


Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh NO dengan jumlah 325 dengan

rata-rata 54,17 dengan kategori “kurang”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa

peran serta orang tua yang baik tidak menjamin anak memperoleh hasil

belajar yang baik juga.

Kedua puluh empat, orang tua NA angat berperan penting untuk

anak di rumah. Orang tua NA mempunyai keterlibatan dalam pendidikan

anaknya. Sebagai orang tua tentunya mereka sudah menyediakan fasilitas

belajar anak seperti (meja, kursi, alat tulis, buku paket) dan juga

menyediakan ruangan belajar yang nyaman untuk anaknya, membimbing

anak ketika belajar dan membantu anak ketika mengalami kesulitan.

Berdasarkan hasil yang diperoleh orang tua NA dengan skor 70,00

dikategorikan “Baik”. Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh NA dengan

jumlah 395 dengan rata-rata 65,83 dengan kategori “cukup”. Dapat ditarik

kesimpulan bahwa peran serta orang tua yang baik tidak menjamin anak

memperoleh hasil belajar yang baik juga.

Kedua puluh lima orang tua OLS angat berperan penting untuk anak

di rumah. Orang tua OLS mempunyai keterlibatan dalam pendidikan

anaknya. Sebagai orang tua tentunya mereka sudah menyediakan fasilitas

belajar anak seperti (meja, kursi, alat tulis, buku paket) dan juga

menyediakan ruangan belajar yang nyaman untuk anaknya, membimbing

anak ketika belajar dan membantu anak ketika mengalami kesulitan.

Berdasarkan hasil yang diperoleh orang tua OLS dengan skor 65,33

dikategorikan “Baik”. Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh OLS dengan


jumlah 360 dengan rata-rata 60,00 dengan kategori “cukup”. Dapat ditarik

kesimpulan bahwa peran serta orang tua yang baik tidak menjamin anak

memperoleh hasil belajar yang baik juga.

Kedua puluh enam orang tua ROE angat berperan penting untuk anak

di rumah. Orang tua ROE mempunyai keterlibatan dalam pendidikan

anaknya. Sebagai orang tua tentunya mereka sudah menyediakan fasilitas

belajar anak seperti (meja, kursi, alat tulis, buku paket) dan juga

menyediakan ruangan belajar yang nyaman untuk anaknya, membimbing

anak ketika belajar dan membantu anak ketika mengalami kesulitan.

Berdasarkan hasil yang diperoleh orang tua RO dengan skor 67,33

dikategorikan “Baik”. Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh ROE dengan

jumlah 305 dengan rata-rata 50,83 dengan kategori “kurang sekali”. Dapat

ditarik kesimpulan bahwa peran serta orang tua yang baik tidak menjamin

anak memperoleh hasil belajar yang baik juga.

Kedua puluh tujuh, orang tua RF angat berperan penting untuk anak

di rumah. Orang tua RF mempunyai keterlibatan dalam pendidikan anaknya.

Sebagai orang tua tentunya mereka sudah menyediakan fasilitas belajar anak

seperti (meja, kursi, alat tulis, buku paket) dan juga menyediakan ruangan

belajar yang nyaman untuk anaknya, membimbing anak ketika belajar dan

membantu anak ketika mengalami kesulitan. Berdasarkan hasil yang

diperoleh orang tua RF dengan skor 77,33 dikategorikan “Baik”.

Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh RF dengan jumlah 415 dengan rata-

rata 69,17 dengan kategori “cukup”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa peran
serta orang tua yang baik tidak menjamin anak memperoleh hasil belajar

yang baik juga.

Kedua puluh delapan, orang tua SB angat berperan penting untuk

anak di rumah. Orang tua SB mempunyai keterlibatan dalam pendidikan

anaknya. Sebagai orang tua tentunya mereka sudah menyediakan fasilitas

belajar anak seperti (meja, kursi, alat tulis, buku paket) dan juga

menyediakan ruangan belajar yang nyaman untuk anaknya, membimbing

anak ketika belajar dan membantu anak ketika mengalami kesulitan.

Berdasarkan hasil yang diperoleh orang tua SB dengan skor 76,67

dikategorikan “Baik”. Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh SB dengan

jumlah 345 dengan rata-rata 57,50 dengan kategori “kurang”. Dapat ditarik

kesimpulan bahwa peran serta orang tua yang baik tidak menjamin anak

memperoleh hasil belajar yang baik juga.

Ketiga sembilan, orang tua SA angat berperan penting untuk anak di

rumah. Orang tua SA mempunyai keterlibatan dalam pendidikan anaknya.

Sebagai orang tua tentunya mereka sudah menyediakan fasilitas belajar anak

seperti (meja, kursi, alat tulis, buku paket) dan juga menyediakan ruangan

belajar yang nyaman untuk anaknya, membimbing anak ketika belajar dan

membantu anak ketika mengalami kesulitan. Berdasarkan hasil yang

diperoleh orang tua SA dengan skor 75,33 dikategorikan “Baik”.

Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh SA dengan jumlah 340 dengan rata-

rata 56,67 dengan kategori “kurang”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa peran

serta orang tua yang baik tidak menjamin anak memperoleh hasil belajar
yang baik juga.

Ketiga puluh , orang tuaYV angat berperan penting untuk anak di

rumah. Orang tua YV mempunyai keterlibatan dalam pendidikan anaknya.

Sebagai orang tua tentunya mereka sudah menyediakan fasilitas belajar anak

seperti (meja, kursi, alat tulis, buku paket) dan juga menyediakan ruangan

belajar yang nyaman untuk anaknya, membimbing anak ketika belajar dan

membantu anak ketika mengalami kesulitan. Berdasarkan hasil yang

diperoleh orang tua YV dengan skor 69,33 dikategorikan “Baik”.

Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh YV dengan jumlah 305 dengan

rata-rata 50,83 dengan kategori “kurang sekali”. Dapat ditarik kesimpulan

bahwa peran serta orang tua yang baik tidak menjamin anak memperoleh

hasil belajar yang baik juga.

c. Kategori Cukup

Ketiga puluh satu, orang tua AF sangat berperan penting untuk anak

di rumah. Orang tua AF mempunyai keterlibatan dalam pendidikan anaknya.

Sebagai orang tua tentunya mereka sudah menyediakan fasilitas belajar anak

seperti (meja, kursi, alat tulis, buku paket) dan juga menyediakan ruangan

belajar yang nyaman untuk anaknya, membimbing anak ketika belajar dan

membantu anak ketika mengalami kesulitan. Berdasarkan hasil yang

diperoleh orang tua AF dengan skor 67,33 dikategorikan “Cukup”.

Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh AF dengan jumlah 380 dengan

rata-rata 63,33 dengan kategori “cukup”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa

peran serta orang tua yang baik tidak menjamin anak memperoleh hasil
belajar yang baik.

Ketiga puluh dua, orang tua OO sangat berperan penting untuk anak

di rumah. Orang tua OO mempunyai keterlibatan dalam pendidikan anaknya.

Sebagai orang tua tentunya mereka sudah menyediakan fasilitas belajar anak

seperti (meja, kursi, alat tulis, buku paket) dan juga menyediakan ruangan

belajar yang nyaman untuk anaknya, membimbing anak ketika belajar dan

membantu anak ketika mengalami kesulitan. Berdasarkan hasil yang

diperoleh orang tua OO dengan skor 58,67 dikategorikan “Cukup”.

Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh OO dengan jumlah 360 dengan

rata-rata 60,00 dengan kategori “cukup”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa

peran serta orang tua yang baik tidak menjamin anak memperoleh hasil

belajar yang baik.

Berdasarkan kesimpulan diatas peran serta orang tua kategori sangat

baik ada 8 orang, berdasarkan hasil belajar yang diperoleh siswa ada 6 orang

siswa hasil belajar cukup, dan 2 orang siswa hasil belajar kurang. Peran serta

orang tua kategori baik ada 22 orang, berdasarkan hasil belajar yang

diperoleh siswa, 13 siswa yang memperoleh hasil belajar cukup, 4 orang

siswa hasil belajarnya kurang , dan 5 siswa hasil belajar kurang sekali. Peran

serta orang tua yang kategori cukup ada 2 orang, berdasarkan hasil belajar

yang diperoleh siswa , ada 1 siswa yang memperoleh hasil belajar cukup, dan

1 orang tua siswa memperoleh hasil belajar kurang..


Tabel 8
Kriteria Penilaian Data
Tingkat penguasaan Klasifikasi
86-100 (%) Sangat Baik
76-85 (%) Baik
60-75 (%) Cukup
55-59 (%) Kurang
Kurang sekali
(Purwanto, 2017, h.102)

Keterlibatan peran serta orang tua sudah sangat baik. Ketelibatan

peran serta orang tua di rumah juga sangat berpengaruh terhadap hasil belajar

siswa. Peran orang tua terhadap anak meliputi pendampingan pada anak,

menjalin komunikasi yang baik, memberikan kesempatan atau kepercayaan,

memberikan pengawasan agar anak tetap dalam pengawasan dan arahan yang

baik, memberikan motivasi, mengarahkan anak serta memberikan

pengasuhan dan pembelajaran yang efektif (Ingram et al., 2015).

Pengawasan dan pengendalian anak usia sekolah sangatlah

membutuhkan peran dari orang tua. Sebab, kemampuan akademis yang

mencakup seluruh aspek karakter anak dari pengetahuan kognitif hingga jiwa

dan raga, tidaklah hanya tanggung jawab guru yang ada di sekolah.

Dengan adanya peran serta orang tua di rumah dalam proses pembelajaran

akan menjadi kunci bagi keberhasilan peserta didik untuk menjadi Sumber

Daya Manusia yang unggul. (Setiawan, 2020)

Hasil belajar adalah tolak ukur yang digunakan dalam rangka untuk

menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa dalam kemampuannya untuk


mengetahui dan memahami dari suatu mata pelajaran yang telah

dipelajarinya, serta adanya perubahan- perubahan yang terjadi pada diri

setiap siswa, baik yang berkaitan dengan aspek kognitif, afektif ,

psikomotorik sebagai hasil dari adanya kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh dari hasil ulangan tengah

semester siswa yang masuk kategori cukup ada 19 orang siswa , kategori

kurang ada 6 orang siswa, kategori kurang sekali ada 7 orang siswa

2. Kendala Orang Tua dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V

Sekolah Dasar Negeri 27 Gernis Jaya Kecamatan Sepauk Kabupaten

Sintang

Kendala yang dihadapi orang tua pada saat anak belajar dirumah

adalah kurangnya pemahaman materi. Banyak orang tua yang kurang dalam

memahami materi yang diberikan pihak sekolah atau guru. Pembelajaran

tidak bisa maksimal jika orang tua belum sepenuhnya memahami materi

yang diberikan guru untuk diajarkan kepada anak . Orang tua tidak memiliki

cukup waktu untuk menemani anak belajar dirumah karena harus bekerja dan

susah membagi waktu dengan anak. Peran orang tua sangatlah penting di

rumah, sebab orang tua adalah pendidik yang pertama bagi anak dalam

pendidikan keluarga, maka dari itu, orang tua harus selalu berupaya

semaksimal mungkin untuk membimbing anak ketika belajar dirumah.

Berdasarkan hasil wawancara bersama orang tua siswa kendala yang

banyak ditemukan adalah orang tua terlalu sibuk dalam pekerjaanya dengan

alasan untuk memenuhi kebutuhan anaknya. Bahkan ada orang tua yang
sampai bekerja dari subuh sampai malam hari saat anak-anaknya sudah

tertidur. Hal ini membuat orang tua tidak mempunyai waktu untuk

berinteraksi dengan anak dan tidak memperhatikan anak dalam belajar,

misalnya orang tua tidak sempat menanyakan tugas yang diberikan guru

sehingga anak tidak terlalu peduli dengan tugasnya dan menyebabkan anak

tersebut sulit mengikuti pelajaran.

Orang tua tidak memiliki waktu yang cukup untuk membimbing dan

mengawasi anak dalam belajar. Kebanyakan orang tua siswa sibuk bekerja

untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup. Karena faktor ekonomi, Selain

itu orang tua juga kurang mengawasi kegiatan anak diluar rumah sehingga

kegiatan anak diluar rumah orang tua tidak tahu. Selain kurang nya

pengawasan orang tua dalam belajar, faktor ekonomi juga mempengaruhi

orang tua dalam menyediakan fasilitas untuk menunjang belajar anak

dirumah. Kendala yang sering dialami yaitu masih banyaknya orang tua

siswa yang tidak bersekolah, sehingga orang tua menemukan sedikit

kesulitan dalam membantu anak belajar di rumah. Hal ini didukung oleh

pendapat Hamalik (2017,59) “Orang tau harus bersedia meluangkan

waktunya untuk selalu mendampingi anak-anaknya, pada waktu-waktu yang

demikian kepada mereka diberikan pengarahan dan nasehat yang bertujuan

supaya mereka meningkatkan kegairahan dan cara belajar di sekolah. Anak-

anak haruslah dimotivasi untuk belajar lebih giat, lebih semangat, disamping

rasa bangga dalam diri mereka karena mendapatkan perhatian dari kedua

orang tua tuannya”.

Anda mungkin juga menyukai