Anda di halaman 1dari 6

FR.MPA-02.

4 DAFTAR PERTANYAAN TERTULIS

Skema Sertifikasi/ Judul : PENGAWAS OPERASIONAL MADYA


Klaster Asesmen Nomor : 02/SS/LSP-EM/XI/2017

TUK : Sewaktu/Tempat Kerja/Mandiri*

Nama Asesor :

Nama Peserta :

Tanggal :

Durasi : Menit

1. Petunjuk

a. Jawablah pertanyaan di bawah ini pada lembar jawaban yang disediakan

b. Posisikan alat komunikasi hp dengan getar pada saat uji berlangsung

2. Pertanyaan :

No. PERTANYAAN
Soal

Jelaskan apa yang dimaskud Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara
yang mencakup pengertian Keselamatan Pertambangan, K3 Pertambangan dan Keselamatan
1
Operasi Pertambangan ?

Perusahaan pertambangan dan perusahaan jasa pertambangan wajib menerapkan Sistem


Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara (SMKP Mineral). Apa tuj'uan
2 penerapan SMKP Minerba tersebut ?

Jelaskan pengertian dari lingkungan pertambangan dan dampak (negatif) potensial yang terjadi dari
kegiatan usaha pertambangan ?
3

Jelaskan pengertian reklamasi dan pascatambang ?


4

Apa tujuan reklamasi dan apa saja kriteria keberhasilan reklamasi ?


5

KOMISI SERTIFIKASI BNSP FORM MPA-02.4 2018 1


Program reklamasi dilakukan terhadap lahan terganggu yang meliputi lahan bekas tambang dan
lahan diluar bekas tambang yang bersifat sementara dan atau permanen. Meliputi apa saja lahan
6 dilluar bekas tambang tersebut?

Sebutkan komponen rencana biaya reklamasi dan jelaskan ?


7

Jelaskan pengertian konservasi bahan galian dan prinsip dasar konservasi mineral dan batubara ?
8

Meliputi aspek-aspek apa saja yang terkait dalam konservasi mineral dan batubara ?
9

Didalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan pada kegiatan usaha pertambangan dalam
rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup diwajibkan mempedomani AMDAL atau
UKL-UPL yang telah disetujui / direkomendasikan oleh instansi pemerintah yang berwenang. Apa
10
pengertian AMDAL dan UKL-UPL, jelaskan ?

KOMISI SERTIFIKASI BNSP FORM MPA-02.4 2018 2


FR.MPA-05 KUNCI JAWABAN TES TERTULIS ( Lembar Asesor)

Skema Sertifikasi/ Judul : PENGAWAS OPERASIONAL MADYA


Klaster Asesmen Nomor : 02/SS/LSP-EM/XI/2017

TUK : Sewaktu/Tempat Kerja/Mandiri*

Nama Asesor :

Nama Peserta :

Tanggal :

Durasi : Menit

No. Jawaban

1 Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara (SMKP Minerba)


adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka
pengendalian risiko keselamatan pertambangan yang terdiri dari keselamatan dan kesehatan
kerja pertambangan dan keselamatan operasi pertambangan.

Keselamatan Pertambangan adalah segala kegiatan yang meliputi pengelolaan keselamatan


dan kesehatan kerja pertambangan dan keselamatan operasional pertambangan.

Keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi pekerja tambang agar selamat dan sehat melalui upaya pengelolaan keselamatan
kerja, kesehatan kerja, lingkungan kerja, dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja.

Keselamatan Operasi Pertambangan adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi
operasional tambang yang aman, efisien, dan produktif melalui upaya, Antara lain pengelolaan
sistem dan pelaksanaan pemeliharaan/perawatan sarana, prasarana, instalasi dan peralatan
pertambangan, kompetensi tenaga teknik, dan evaluasi laporan hasil kajian teknis
pertambangan.

2 Penerapan SMKP Minerab bertujuan untuk ;


1. Meningkatakan efektifitas Keselamatan Pertambangan yang terencana, terukur,
terstruktur, dan terintegrasi.
2. Mencegah kecelakaan tambang, penyakit akibat kerja, dan kejadian berbahaya.
3. Menciptakan kegiatan operasional tambang yang aman, efisien dan produktif dan
4. Menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, nyaman dan efisien untuk meningkatkan
produktivitas.

KOMISI SERTIFIKASI BNSP FORM MPA-02.4 2018 3


3 Lingkungan pertambangan adalah LINDUNGAN LINGKUNGAN PERTAMBANGAN yang
merupakan instrument untuk memproteksi lingkungan hidup yang terkena dampak kegiatan
usaha pertambangan pada wilayah sesuai dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
atau Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan.
Dampak kegiatan usaha pertambangan :
- Terjadi perubahan bentang alam
- Erosi dan sedimentasi
- Terjadinya air asam tambang
- Penurunan kualitas air permukaan air tanah
- Penurunan kualitas udara dan kebisingan
- Getaran di permukaan dan air blast
- Perubahan fungsi lahan/tata guna lahan
- Penurunan produktivitas lahan
- Gangguan terhadap biota dan satwa
- Perubahan pada aspek sosekbudkesmas

4 Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk
menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat
berfungsi kembali sesuai peruntukannya.
Pascatambang adalah kegiatan terencana, sistematis dan berlanjut setelah akhir sebagian
atau seluruh kegiatan pertambangan untuk memulihkan fungsi lingkungan alam, stabil dan
tidak mudah tererosi sehingga dapat dimanfaatkan kembali sesuai denga peruntukannya.

5 Tujuan reklamasi untuk memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang terganggu akibat
pertambangan agar tercipta lahan bekas tambang dengan kondisi aman, stabil dan tidak
mudah tererosi sehingga dapat dimanfaatkan kembali sesuai dengan peruntukannya.
Kriteria keberhasilan reklamasi
1) Penataan lahan : lahan bekas tambang telah diisi kembali, dilakukan pengaturan
permukaan lahan serta penaburan/penempatan top soil (tanah pucuk)
2) Pengendalian erosi & pengelolaan limbah : telah dibuat sarana kendali erosi dan sarana
pengelolaan limbah tambang
3) Revegetasi : telah dilakukan kegiatan pengadaan bibit tanaman, penanaman,
pemeliharaan, tanaman serta evaluasi tingkat pertumbuhan tanaman.

KOMISI SERTIFIKASI BNSP FORM MPA-02.4 2018 4


Meliputi apa saja lahan diluar bekas tambang tersebut ?
6
1. Tempat penimbunan tanah penutup
2. Tempat penimbunan sementara dan tempat penimbunan bahan tambang
3. Jalan tambang
4. Pabrik / instalasi pengolahan dan pemurnian
5. Bangunan/ instalasi sarana penunjang
6. Kantor dan basecamp
7. Pelabuhan khusus dan/atau
8. Lahan penimbunan dan atau pengendalian tailing

7 1. Biaya langsung
a. Biaya penatagunaan tanah
- Penebarantanah pucuk
- Penataan permukaan tanah
- Pengendalian erosi dan pengelolaan air
b. Biaya revegetasi
- Analisis kualitas tanah
- Pemupukan
- Pengadaan bibit
- Penanaman
- Pemeliharaan tanaman
c. Biaya pencegahan dan penanggulangan air asam tambang
d. Biaya pekerjaan sipil sesuai dengan peruntukan lahan pasca tambang
e. Biaya pemanfaatan lubang bekas tambang (soil)
- Stabilitas lereng
- Pengamanan lubang bekas tambang (void)
- Pemulihan dan pemantauan kualitas air serta pengelolaan air dalam lubang
bekas tambang (void) sesuai dengan peruntukannya, dan
- Pemeliharaan lubang bekas tambang (void)
2. Biaya tidak langsung
a. Biaya mobilisasi dan demobilisasi alat sebesar 2.5% dari biaya langsung atau hasil
perhitungan
b. Biaya perencanaan reklamasi 2-10% dari biaya langsung
c. Biaya administrasi dan keuntungan pihak ke tiga sebagai perantara reklamasi tahap
operasi produksi 3-4 % dari biaya langsung
d. Biaya supervise 2-7% dari biaya langsung
3. Total biaya
Uraian mengenai total biaya langsung ditambah biaya tidak langsung dan biaya tersebut
sudah harus memperhitungkan pajak yang berlaku dan dibuat dalam mata uang rupiah
atau dolar.

KOMISI SERTIFIKASI BNSP FORM MPA-02.4 2018 5


8 Pengertian konservasi bahan galian : upaya untuk mewujudkan pengelolaan bahan galian
secara optimal dengan mempertimbangkan kebutuhan, kemampuan perkembangan teknologi,
ekonomi, sosialbudaya, politik, dan sektor - sektor lain yang terkait.
Prinsip dasar konservasi mineral dan batubara :
1. Pendekatan sumber daya mineral dan batubara yang benar
2. Penambangan dan pengolahan yang optimal
3. Pengelolaan dan/atau pemanfaatan cadangan marginal, batubara kualitas rendah dan
mineral kadar rendah serta mineral ikutan yang optimal

9 1. Pendataan sumber daya mineral dan batubara


2. Klasifikasi sumberdaya dan cadangan
3. Recovery penambangan, pengolahan dan pengangkutan.
4. Pengelolaan dan/ atau pemanfaatan cadangan marginal
5. Pengelolaan dan/atau pemanfaatan batubara kualitas rendah dan mineral kadar rendah
6. Pengelolaan dan/atau pemanfaatan mineral ikutan dan/atau komoditas lainnya serta
produk samping hasil proses
7. Pengelolaan sisa hasil pengolahan dan pemurnian
8. Pengelolaan sisa sumber daya dan cadangan pasca tambang
9. Peningkatan nilai tambah mineral dan batubara
10. Pendataan dan perlindungan sumber daya mineral dan batubara non-minerable
11. Pendataan dan perlindungan sumber daya mineral dan batubara yang tidak tertambang
12. Pengelolaan WPN

10 a. Analisis mengenai dampak lingkungan hidup, yang selanjutnya disebut Amdal adalah
kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan, yang terdiri dari KA, ANDAL, RKL, RPL.
Kerangka Acuan (KA) adalah ruang lingkup kajian analisis dampak lingkungan hidup yang
merupakan hasil pelingkupan.
Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) adalah telaahan secara cermat dan
mendalam tentang dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan.
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) adalah upaya penanganan dampak
terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan akibat dari rencana usaha dan/atau kegiatan.
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) adalah upaya pemantauan komponen
lingkungan hidup yang terkena dampak akibat dari rencana usaha dan/atau kegiatan.

b. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-
UPL) adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak
berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan

KOMISI SERTIFIKASI BNSP FORM MPA-02.4 2018 6

Anda mungkin juga menyukai