Anda di halaman 1dari 2

PERTEMUAN 12

KEPEMIMPINAN STRATEGIS

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi pertemuan ke-12 diharapkan mahasiswa mampu menerapkan
pemikiran logis, kritis, sistematis dan inovatif dalam kepemimpinan strategi.

B. URAIAN MATERI
Penjelasan tentang kepemimpinan startegis
Pengertian strategi bisa didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengantisipasi,
menjaga fleksibilitas, berpikir strategis. Kepemimpinan strategi adalah proses memberikan
arahan dan inspirasi yang diperlukan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan
semua orang, misi, dan ahli strategi yang terorganisir untuk mencapai implementasi.
Sutrisno (2014), mengemukakan bahwa kepemimpinan memainkan peranan yang dominan,
krusial, dan kritikal dalam keseluruhan upaya untuk meningkatkan prestasi kerja baik pada
individu, kelompok, dan organisasi.
Menurut Handoko (2003), "Bagaimanapun juga kemampuan dan keterampilan
kepemimpinan dalam pengalaman adalah faktor penting efektifitas manajer. Bila organisasi
dapat mengidentifikasi kualitas-kualitas yang berhubungan dengan kepemimpinan,
kemampuan untuk menseleksi pemimpin-pemimpin efektif akan meningkat.
Dari perspektif kepemimpinan, pemikiran strategis adalah keunggulan yang lebih hebat dari
badan filosofi keterampilan badan teknis. Dari sudut strategis, perubahan dalam dunia bisnis
tidak selalu linier, sehingga organisasi dan anggotanya lebih cepat, lebih fleksibel, lebih
cerdas, lebih pintar karena manajer cabang menyesuaikan dengan masalah. Dalam
perspektif holistik, mempunyai pemahaman tentang motivasi manusia, nilai-nilai organisasi
formal dan informal, organisasi budaya, dan hubungan internal antar organisasi. Memahami
interaksi sosial di perspektif-perspektif perorganisasian dapat memberikan gambaran
tentang apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan dalam menyusun strategi.
Kepemimpinan strategis adalah kemampuan seseorang untuk menantang, bermimpi,
berpikir startegis, berkolaborasi dengan orang lain untuk memulai perubahan yang akan
menciptakan masa depan yang lebih baik bagi perusahaan.
Cabang manajemen strategis, manajer tingkat atas, menengah, dan bawah organisasi.
Manajer strategis yang memiliki keterampilan untuk :
a. Dapat memperhitungkan kejadian yang terjadi yang terjadi di luar organisasi yang
mengganggu jalannya kinerja perusahaan.
b. Mampu menata secara terstruktur dan diterapkan sesuai strategi perusahaan.
c. Membangun pekerja yang berhasil dari segi kemampuan, keahlian, dan
bersemangat dalam bekerja.
Pemimpin harus dapat menginspirasi, mengubah pekerja, mengubah keluarga, mengatur
perubahan mengarah kehidupan yang lebih baik. Pemimpin baik mampu membuat semua
orang sadar tentang perubahan itu penting, menggantikan hal-hal yang lama dengan hal-hal
baru yang lebih baik. Pemimpin harus memiliki keahlian untuk menggerakkan perubahan
penting dan agar setiap orang mampu dan mau melakukan, sehingga setiap orang di
organisasi bersatu dan melakukan perubahan ke organisasi yang lebih baik.
Pemimpin terbaik adalah yang mampu membimbing semua orang untuk menghentikan
wacana yang berkepanjangan dan mengundang semua orang untuk mengambil tindakan
yang membangun perusahaan. Pemimpin selalu menggunakan pola berpikir yang
sederhana atau datang dengan begitu setiap orang dalam organisasi tidak rumit dalam cara
berpikir.
Menurut hasil penelitian oleh Center for creative leadership (2004) menunjukkan bahwa
"Kepemimpinan strategis adalah tentang kemampuan seorang pemimpin mengubah orang
melalui visi dan nilai-nilai budaya dan iklim kerja, serta struktur dan sistem". Hughes and
Beatty (2005) menulis dalam buku mereka "Becoming a Strategic Leader" bahwa fokus dari
kepemimpinan startegis adalah "Sustainable, Competitive, Advantages" yaitu mendorong
dan menggerakkan segenap kemampuan karyawan sehingga akan berkembang.
Berikut ada beberapa sifat pemimpin strategis :
a. Mempunyai visi dan misi yang jelas sehingga pemimpin dapat mengimplementasikan
tujuan perusahaan dengan kegiatan yang mendukung terjadinya visi perusahaan
tersebut.
b. Berfokus pada perubahan perusahaan yang lebih baik.
c. Mempunyai kemampuan membuat hubungan kerja yang bagus.
d. Memilki gaya pemimpin yang merakyat sehingga dekat dengan bawahan.
Pemimpin harus memfokuskan perhatian yang lebih kepada Sumber Daya Manusia (SDM)
di organisasi, karena SDM adalah yang utama. Baik atau buruknya, sukses atau gagalnya
strategi suatu organisasi sangat tergantung bagaiman SDM menjalankan roda-roda
organisasi.

Anda mungkin juga menyukai