Anda di halaman 1dari 20

Harmonisasi Kewajiban dan

Hak Negara dan Warga


Negara
Disusun Oleh:
Nama: Melviana (233110445)
kelas: 1.C
Dosen Pengampu: Dr. Junaidi Indrawadi,M.Pd
Table of Topic

01 02 03
Alasan Perlunya Harmonisasi
Konsep dan Urgensi Kewajiban dan Hak Negara dan Sumber Historis, Sosiologis, dan
Harmonisasi Kewajiban dan Warga Negara Politis tentang Harmonisasi
Hak Negara dan Warga Negara Kewajiban dan Hak Negara dan
Warga Negara

04 05 06
Argumen tentang Dinamika dan Esensi dan Urgensi Harmonisasi Rangkuman tentang
Tantangan Kewajiban dan Hak Negara dan Harmonisasi Kewajiban dan
Harmonisasi Kewajiban dan Warga Negara Hak Negara dan Warga Negara
Hak Negara dan Warga Negara
01
Konsep dan Urgensi
Harmonisasi Kewajiban dan
Hak Negara dan Warga
Negara
Konsep dan Urgensi Harmonisasi Kewajiban dan Hak
Negara dan Warga Negara

Hak Kewajiban
Hak adalah kuasa untuk Kewajiban adalah beban untuk
menerima atau melakukan suatu memberikan sesuatu yang
yang semestinya semestinya
diterima atau dilakukan oleh dibiarkan atau diberikan oleh
pihak tertentu dan tidak dapat pihak tertentu tidak dapat
oleh pihak lain mana pun juga oleh pihak lain mana pun yang
yang pada prinsipnya dapat pada prinsipnya dapat dituntut
dituntut secara paksa olehnya. secara paksa oleh yang
berkepentingan.
Konsep dan Urgensi Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan Warga
Negara

Hak dan kewajiban warga negara merupakan wujud dari hubungan warga negara dengan
negara. Hak dan kewajiban bersifat timbal balik, bahwa warga negara memiliki hak dan
kewajiban terhadap negara, sebaliknya pula negara memiliki hak dan kewajiban terhadap
warga negara.
Hak dan kewajiban warga negara dan negara Indonesia diatur dalam UUD NRI 1945 mulai
pasal 27 sampai 34, termasuk di dalamnya ada hak asasi manusia dan kewajiban dasar
manusia. Pengaturan akan hak dan kewajiban tersebut bersifat garis besar yang
penjabarannya dituangkan dalam suatu undang-undang.
Sekalipun aspek kewajiban asasi manusia jumlahnya lebih sedikit jika dibandingkan dengan
aspek hak asasi manusia sebagaimana tertuang dalam UUD NRI 1945, namun secara filosofis
tetap mengindikasikan adanya pandangan bangsa Indonesia bahwa hak asasi tidak dapat
berjalan tanpa dibarengi kewajiban asasi. Dalam konteks ini Indonesia menganut paham
harmoni antara kewajiban dan hak ataupun sebaliknya harmoni antara hak dan kewajiban.
02
Alasan Perlunya Harmonisasi
Kewajiban dan Hak Negara
dan Warga Negara
Alasan Perlunya Harmonisasi Kewajiban dan Hak Negara dan
Warga Negara
Kesadaran akan hak dan kewajiban sangatlah penting, seseorang yang mempunyai hak
dalam dirinya tetapi ia tidak menyadarinya, hal itu akan membuat orang lain mempunyai
peluang untuk menyimpangkannya. Demikian pula ketidaksadaran seseorang tentang
kewajiban yang dimilikinya akan membuat hak yang harusnya dimiliki oleh orang lain
menjadi dilanggar atau diabaikan.

Hak dan kewajiban yang tidak seimbang dalam hubungan masyarakat akan
membuatbkesenjangan sosial di dalamnya. Jika kesenjangan sosial itu dibiarkan dan tidak
ada yang peduli,maka Negara akan terkena dampaknya. Warga Negara tidak akan memiliki
rasa persaudaraan satu sama lain yang akan berakibat runtuhnya rasa persatuan dalam
masyarakat. Jika sudah begitu warga Negara akan acuh dalam mempertahankan
perdamaian negaranya, dan mungkinakan menimbulkan citra yang buruk di mata Negara-
negara lain tentang Negara tersebut.
Alasan Perlunya Harmonisasi Kewajiban dan Hak Negara
dan Warga Negara
Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban warga Negara
harus mengetahuiposisinya masing-masing. Para pejabat dan pemerintah
juga harus menyadari hak dan kewajibanyang dimiliki. Seperti yang sudah
tertulis dalam hukum dan aturan-aturan yang berlaku. Jika hakdan
keseimbangan semua warga Negara dalam berbagai kalangan sudah
tercapai dan terpenuhi,maka kehidupan bernegara akan aman, damai dan
sejahtera

Agar tercipta kehidupan bernegara yang harmonis danberkesinambungan


antara kepentingan rakyat dalampemenuhan hak dan kewajibannya
03
Sumber Historis, Sosiologis,
dan Politis Harmonisasi
Kewajiban dan Hak Negara
dan Warga Negara
Sumber Historis, Sosiologis, dan Politis Harmonisasi
Kewajiban dan Hak Negara dan Warga Negara
1. Sumber Historis

John Locke, seorang filsuf Inggris pada abad ke-17, yang pertama
kali merumuskan adanya hak alamiah (natural rights) yang melekat
pada setiap diri manusia, yaitu hak atas hidup, hak kebebasan, dan
hak milik.

Tiga peristiwa penting di dunia Barat, yaitu Magna


Charta, Revolusi Amerika, dan Revolusi Perancis.

Franklin D. Rooselvelt.
b. kebebasan untuk beragama (freedom of religion),
c. kebebasan untuk berbicara dan berpendapat (freedom of speech)
d. kebebasan dari kemelaratan (freedom from want), dan
e. kebebasan dari ketakutan (freedom from fear).
Sumber Historis, Sosiologis, dan Politis Harmonisasi
Kewajiban dan Hak Negara dan Warga Negara
2. Sumber Sosiologis

Adanya konflik sosial terkait struktur sosial dan sistem budaya yang telah terbangun
pada masa yang lalu. Mencoba membaca situasi pasca reformasi sekarang ini terdapat
beberapa gejala sosiologis fundamental yang menjadi sumber terjadinya berbagai
gejolak dalam masyarakat

Kenyataan yang memprihatinkan bahwa setelah tumbangnya struktur kekuasaan


“otokrasi” yang dimainkan Rezim Orde Baru ternyata bukan demokrasi yang kita
peroleh melainkan oligarki di mana kekuasaan terpusat pada sekelompok kecil elit,
sementara sebagian besar rakyat (demos) tetap jauh dari sumber-sumber kekuasaan
(wewenang, uang, hukum, informasi, pendidikan, dan sebagainya).

Sumber terjadinya berbagai gejolak dalam masyarakat kita saat ini adalah akibat
munculnya kebencian sosial budaya terselubung (sociocultural animosity).
Sumber Historis, Sosiologis, dan Politis Harmonisasi Kewajiban dan
Hak Negara dan Warga Negara
3. Sumber politik
Proses dan hasil perubahan UUD NRI 1945 yang terjadi pada era reformasi.

Tuntutan reformasi di masyarakat.

Dalam tubuh UUD NRI 1945 terdapat pasal-pasal yang menimbulkan penafsiran beragam,
atau lebih dari satu tafsir (multitafsir) dan membuka peluang bagi penyelenggaraan
negara yang otoriter, sentralistik, tertutup, berpotensi tumbuhnya praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme (KKN).

MPR melakukan perubahan secara bertahap dan sistematis dalam empat kali
perubahan, yakni (1) Perubahan Pertama, pada Sidang Umum MPR 1999; (2)
Perubahan Kedua, pada Sidang Tahunan MPR 2000; (3) Perubahan Ketiga, pada
Sidang Tahunan MPR 2001; dan (4) Perubahan Keempat, pada Sidang Tahunan MPR
2002. Dari empat kali perubahan tesebut dihasilkan berbagai aturan dasar yang
baru, termasuk ihwal hak dan kewajiban asasi manusia yang diatur dalam pasal 28 A
sampai dengan 28 J.
04
Dinamika dan Tantangan
Harmonisasi Kewajiban dan
Hak Negara dan Warga
Negara
Dinamika dan Tantangan Harmonisasi Kewajiban dan Hak Negara
dan Warga Negara
Hak dan kewajiban warga negara dan negara mengalami dinamika terbukti dari adanya
perubahan-perubahan dalam rumusan pasal pasal UUD NRI 1945 melalui proses
amandemen dan juga perubahan undang undang yang menyertainya.

1. Aturan Dasar Ihwal Pendidikan dan Kebudayaan, Serta Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
2. Aturan Dasar Ihwal Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial
3. Aturan Dasar Ihwal Usaha Pertahanan dan Keamanan Negara
4. Aturan Dasar Ihwal Hak dan Kewajiban Asasi Manusia
05
Esensi dan Urgensi Harmoni
Kewajiban dan Hak
Negara dan Warga Negara
Esensi dan Urgensi Harmoni Kewajiban dan Hak
Negara dan Warga Negara
Jaminan akan hak dan kewajiban warga negara dan negara dengan
segala dinamikanya diupayakan berdampak pada terpenuhinya
keseimbangan yang harmonis antara hak dan kewajiban negara dan
warga negara.

1. Agama
2. Pendidikan dan Kebudayaan
3. Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Rakyat
4. Pertahanan dan Keamanan
06
Rangkuman tentang
Harmonisasi Kewajiban dan
Hak Negara dan Warga
Negara
Rangkuman tentang Harmonisasi Kewajiban dan Hak Negara dan
Warga Negara
1. Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya
diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain
mana pun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya. Wajib
adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau
diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain mana pun yang
pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan.
2. Hak dan kewajiban warga negara merupakan wujud dari hubungan warga negara
dengan negara. Hak dan kewajiban bersifat timbal balik, bahwa warga negara
memiliki hak dan kewajiban terhadap negara, sebaliknya pula negara memiliki
hak dan kewajiban terhadap warga negara.
Rangkuman tentang Harmonisasi Kewajiban dan Hak Negara dan
Warga Negara

1. Hak dan kewajiban warga negara dan negara mengalami dinamika terbukti
dari adanya perubahan-perubahan dalam rumusan pasal-pasal UUD NRI 1945
melalui proses amandemen dan juga perubahan undang-undang yang
menyertainya.
2. Jaminan akan hak dan kewajiban warga negara dan negara dengan segala
dinamikanya diupayakan berdampak pada terpenuhinya keseimbangan yang
harmonis antara hak dan kewajiban negara dan warga negara
Thanks!
Does anyone have any questions?

Melviana
233110445
kelas 1.C

Anda mungkin juga menyukai