FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO 2023/2024 A. Tujuan Mahasiswa diharapkan memahami dan mengukur daya terapi antidotum B. Alat dan Bahan Alat 1. Spuit 2. Beaker glass 100 ml 3. Stopwatch Bahan 1. Mencit 2. Nacl 0,9% 3. Larutan KCN 1,5 % 4. Larutan Natrium Nitrit 2% 5. Larutan Natrium Tiosulfat 25% C. Perhitungan Dosis 1. Larutan Stok 1) Sianida 1,5% = 1,5 gr/100 ml = 150mg/10 mL 2) NaNO2 2% = 2 gr/ 100 mL = 200 mg/ 10 mL 3) Na2S2O3 25% = 25 g/100 mL = 2500 mg/10 ml 2. Dosis Masing-Masing Mencit 1) Perlakuan I 2) Perlakuan II 3) Perlakuan III D. Cara Kerja Dua puluh 1 ekor tikus jantan betina, satu galur, berat seragam dibagi menjadi 7 kelompok 1. kelompok 1 Disuntikkan subkutan larutan sianida 1,5% dosis 1,5 mg /Kg BB kemudian catat hasil timbul gejala hilang kesadaran, kejang, kegagalan. 2. kelompok 2 Suntik intra peritoneal Larutan Na Nitrit 2% dosis 20 mg/Kg BB. kemudian catat mulai timbul beberapa gejala seperti hilang kesadaran, kejang dan kegagalan. 3. Kelompok 3 Disuntik dengan larutan sianida 1,5% dosis 1,5 mg /Kg BB. Pada gejala sianosis mulai nampak, disuntik dengan larutan Na Nitrit 2% dosis 20 mg/Kg BB, catat saat timbulnya kejang, kegagalan nafas dan kematian. 4. kelompok 4 Disuntik dengan larutan sianida 1,5% dosis 1,5 mg /Kg BB dan disuntik dengan larutan Na Nitrit 2% dosis 20 mg/Kg BB saat gejala kejang mulai nampak dan catat saat timbulnya kematian. 5. kelompok 5 Suntik intra peritoneal Larutan Na Tiosulfat 25% dosis 125 mg/Kg BB catat saat timbulnya gejala-gejala seperti kejang, hilang kesadaran dan kegagalan. 6. kelompok 6 Disuntik dengan larutan sianida 1,5% dosis 1,5 mg /Kg BB Pada saat gejala asidosis mulai nampak, suntik dengan larutan Na Tiosulfat 25% dosis 125 mg/Kg BB, cacat saat timbulnya kejang, kegagalan pernafasan dan kematian. 7. kelompok 7 Disuntik dengan larutan sianida 1,5% dosis 1,5 mg /Kg BB Pada saat gejala asidosis mulai nampak, suntik dengan larutan Na Tiosulfat 25% dosis 125 mg/Kg BB pada saat mulai nampak gejala kejang. catat saat timbulnya kematian Gejala Asidosis ditandai dengan timbulnya warna biru pada daerah sekitar mulut, leher, pantat, mata dan perut.