Anda di halaman 1dari 5

RESUME

SEJARAH & PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

Nama: Nur aini


NIM: 551423025
Jurusan: arsitektur
Prodi: s1 arsitektur

Bahasa Indonesia menjadi identitas bangsa Indonesia di tengah-tengah bangsa lain di dunia. Sebelum
resmi menjadi bahasa nasional, Bahasa Indonesia dikenal sebagai bahasa Melayu. Kenapa Bahasa melayu
yang dijadikan bahasa nasional?. Mengapa bukan bahasa Jawa atau bahasa Sunda yang jumlah
pemakaiannya meliputi hampir seluruh penduduk Indonesia. Juga bahasa yang kesusastraannya sudah
maju dibandingkan dengan bahasa Melayu dan bahasa-bahasa daerah lainnya. Prof. Dr. Slamet Mulyana
mengemukakan faktor-faktor yang menjadikan Bahasa Melayu sebagai bahasa Nasional atau bahasa
Indonesia karena merupakan bahasa perhubungan atau bahasa perdagangan. Mempunyai sistem yang
sederhana, mudah dipelajari. Tak dikenal tingkatan bahasa seperti dalam bahasa Jawa atau bahasa Bali,
atau perbedaan pemakaian bahasa kasar dan halus seperti dalam bahasa Sunda atau bahasa Jawa. Secara
psikologis berbagai suku secara sukarela menerima bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, semata-
mata didasarkan pada keinsafan akan manfaatnya ada keikhlasan mengabaikan semangat dan rasa
kesukuan karena sadar akan perlunya kesatuan dan persatuan. Bahasa Indonesia dapat berkembang
menjadi bahasa yang sempurna.

Sudah sejak dulu kala, bahasa Indonesia atau bahasa Melayu itu dikenal oleh penduduk daerah yang
bahasa sehari-harinya bukan bahasa Indonesia atau Melayu. Sejarah perkembangan bahasa ini dapat
dibuktikan dengan adanya prasasti: Kedukan Bukit (683 M); Talang Tuo (684 M); Kota Kapur (686 M) dan
Karah Barahi (686 M). Ketika bangsa Eropa pertama kali datang ke Indonesia, bahasa Melayu sudah
mempunyai kedudukan yang luar biasa di tengah-tengah bahasa daerah di Nusantara. Demikian juga
menurut Jan Huygen van Lischoten, pelaut Belanda yang 60 tahun kemudian berlayar ke Indonesia,
mengatakan bahwa bahasa Melayu bukan saja sangat harum namanya tetapi juga dianggap bahasa yang
terhormat di antara bahasa-bahasa negeri timur. Pada tanggal 28 Oktober 1928, bahasa Indonesia resmi
menjadi bahasa persatuan atau bahasa nasional. Nama bahasa Indonesia tersebut sifatnya adalah politis,
karena setujuan dengan nama negara yang diidam-idamkan yaitu Bangsa Indonesia. Sifat politik
ditimbulkan karena keinginan agar bangsa Indonesia mempunyai semangat juang bersama-sama dalam
memperoleh kemerdekaan agar lebih merasa terikat dalam satu ikatan: Satu Tanah Air, Satu Bangsa, Satu
Bahasa. Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia diikrarkan melalui butir-butir Sumpah pemuda.

Perkembangan bahasa Indonesia sejak zaman kolonial, zaman kemerdekaan dan hingga hingga sekarang
mempunyai fungsi umum yaitu sebagai berikut :
1. Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri.
2. Sebagai alat komunikasi.
3. Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial.
4. Sebagai alat kontrol sosial
Bahasa Indonesia , juga memfunyai fungsi khusus dalam menjalin hubungan dalam pergaulan sehari- hari
; mewujudkan Seni Sastra, sarana mempelajari bahasa- bahasa kuno dan megekploitasi ilmu pengetahuan
dan teknologi.

Sumber dari bahasa indonesia yaitu bahasa melayu. Bahasa Indonesia secara sosiologis resmi dipakai
sebagai bahasa persatuan pada tanggal 28 Oktober 1928. Akan tetapi secara Yuridis Bahasa Indonesia
resmi di akui setelah kemerdekaan Indonesia yakni pada tanggal 18 Agustus 1945. Bahasa Melayu
diangkat menjadi bahasa indonesia lantaran bahasa melayu sudah dipakai sebagai bahasa pergaulan
(lingua franca) di nusantara dan bahasa melayu sangat sederhana serta mudah dipelajari serta tidak
mempunyai tingkatan bahasa.

RESUME
RAGAM BAHASA INDONESIA

Ragam bahasa adalah merupakan variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda
menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicara.

Ragam bahasa dibagi menjadi 3 berdasarkanm media, cara pandang penutur, dan topik
pembicaraan seperti diagram dibawah ini :

Media

Ragam Bahasa
Dialek/ Budaya
Pendidikan
Penutur
Perilaku/Sikap

Topik

Berdasarkan Ragam Bahasa dalam kehidupan sehari-hari, Bahasa berfungsi sebagai bcara
1. Alat untuk Ekspresi Diri
2. Alat untuk Komunikasi
3. Alat untuk Adaptasi Sosial
4. Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia
5. Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia
6. Alat untuk mengidentifikasi diri
7. Alat control sosial dan integrasi (penyatuan)
8. Alat ekspresi diri
9. Alat untuk berpikir

Ragam bahasa Indonesia yang sudah dipakai oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu jauh
sebelum Belanda menjajah Indonesia, namun tidak semua orang menggunakan tata cara atau
aturan-aturan yang benar, salah satunya pada penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri yang
tidak sesuai dengan Ejaan maupun Kamus Besar Bahasa Indonesia. Oleh karena, itu pengetahuan
tentang ragam bahasa baik ragam bahasa lisan maupun tulisan cukup penting untuk mempelajari
bahasa Indonesia secara menyeluruh yang akhirnya bisa diterapkan dan dapat digunakan dengan
baik dan benar sehingga identitas kita sebagai bangsa Indonesia tidak akan hilang. Ragam bahasa
yang berbeda-beda baik menurut topik yang dibicarakan, orang yang dibicarakan, serta menurut
media pembicaraan baik dalam konteks bahasa lisan dan tulisan diharapkan mampu
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menggunakan ejaan bahasa yang
telah disempurnakan (EYD dan memakai bahasa dengan baik dan sopan sebagai pedoman dalam
kehidupans sehari-hari.

RESUME
EJAAN

Ejaan merupakan keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan atau antar
hubungan antara lambang-lambang dalam suatu bahasa. Secara teknis ejaan adalah penulisan huruf, kata,
unsur serapan dan pemakaian tanda baca. Pada tahun 1901 ditetapkan ejaan bahasa melayu, yang disebut
Ejaan Van Ophuijsen yang dibantu oleh Engku Nawawi gelar Soetan Ma’moer dan Moehammad
Taibsoetan Ibrahim. Hal-hal yang menonjol dalam Ejaan Van Ophuijsen yaitu: Huruf ‘’j’’ untuk
menuliskan kata-kata ‘’jang’’ dan huruf ‘’oe’’ untuk menuliskan kata-kata ‘’goeroe’’. Kemudian Pada
tanggal 19 Maret 1947 Ejaan Soewandi atau ejaan republik diresmikan untuk menggantikan Ejaan Van
Ophuijsen, pergantian ejaan itu, yaitu: huruf oe diganti dengan u seperti pada guru, itu, umur. Baru pada
tanggal 16 Agustus 1972 melalui pidato Kenegaraannya Presiden Republik Indonesia Meresmikan
penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan berdasarkan keputusan Presiden No. 57, Tahun
1972.

Sedangkan pemakaian tanda baca merupakan lambang-lambang tulisan yang dipergunakan oleh penulis
untuk melambangkan berbagai aspek bahasa lisan, yang bukan bunyi-bunyi bahasa (fonem-fonem). Jenis-
Jenis Dan Fungsi Tanda Baca antara lain :
No Jenis Lambang Fungsi Contoh
1. Titik (.) Menandai bahwa sebuah Dewan Perwakilan Rakyat telah memulai
kalimat sudah berakhir bersidang. Banyak masalah yang akan dibahas
2. Koma (,) Menandai dan memisahkan Petani itu terus berusaha kerja keras,
induk kalimat dari anak walaupun panen pertama gagal.
kalimat.
3. Titik Koma (;) Menandai dan memisahakan Pak Sujati telah mempunyai pengalamam yang
anak-anak kalimat yang luas; dia telah mengunjungi berbagai negara;
setara karena itu sudah pantas jika dia yang diangkat
memangku jabatan itu.
4. Titik Dua (:) Menandai urutan hal atau Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan
benda ialah: kemampuan keuangan, keamanan,
tersedianya alat komunikasi, dan cukupnya
tenaga kerja terampil.
5. Tanda (?) Menandai pertanyaan Apakah saudara telah menyelidikinya lebih
Tanya langsung dahulu?
6. Tanda Seru (!) Menandai suatu perintah Alangkah sedihnya keadaan mereka!
atau suruhan.
7. Tanda Kutip (“…”) Menandai ujaran atau Tuti berkata: “Kalau kau ceburudapat
kalimat langsung. merasakan apa yang kurasakan, tentu kau tidak
akan melakukan hal itu”.
8. Tanda (-) Menandai pikiran atau Pertemuan mereka sangat mengharukan –
Garis/dash keterangan tambahan kebetulan saya persaksikan
(Hubung)
9. Tanda garis (/) Menyatakan dan atau atau; Presiden/Wakil presiden RI dapat memimpin
miring per yang artinya ‘tiap’dan sidang kabinet.
nomor
10 Tanda (‘) Penyingkat suatu kata yang ‘Kan kucari dari kata akan kucari.
Penyingkat digunakan untuk
/Apostrof menunjukan penghilangan
bagian suatu kata atau
bagian angka tahun.
Secara praktis ejaan memiliki fungsi untuk membantu pemahaman pembaca didalam mencerna informasi
yang disampaikan secara tertulis, baik yang menyangkut tata bahasa maupun kosa kata dan peristilahan,
ejaan memiliki fungsi yang cukup penting. Dalam hal ini fungsi praktis itu dapat dipahami jika segala
ketentuan yang terdapat di dalam kaidah telah diterapkan dengan baik. Begitu pun juga dengan
penggunaan tanda baca pun perlu diperhatikan dalam penulisan karena tanda baca memiliki aturan dan
tata letak penggunaannya.

RESUME
DIKSI

Diksi ialah pilihan kata. Memilih kata yang tepat dan selaras untuk menyatakan atau mengungkapkan
gagasan sehingga memperoleh efek tertentu. Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting, baik
dalam dunia karang-mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari. Dalam memilih Diksi, ada dua
persyaratan yang harus dipenuhi dalam memilih kata-kata, yaitu persyaratan ketetapan dan kesesuaian.
Tepat, artinya kata-kata yang dipilih itu dapat mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin diungkapkan.
Di samping itu, ungkapan itu juga harus dipahami pembaca dengan tepat, artinya tafsiran pembaca sama
dengan apa yang dimaksud dengan penulis. Untuk memenuhi persyaratan ketetapan dan kesesuaian
dalam pemilihan kata, perlu diperhatikan sebagaimana pada gambar berikut:

Bagaimana dengan Kata Ilmiah, Kata Populer, Kata Jargon dan Slang

Kata Ilmiah kata-kata logis dari bahasa asing yang dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia seperti
analogi,frustasi , prediksi dan lain-lain. Sedangkan Kata Populer kata yang biasa digunakan dalam
komunikasi sehari-hari masyarakat umum misalnya kiasan, ramalan dan sebagainya. Jargon sendiri
merupakan kata-kata yang mengandung makna suatu bahasa, dialek, atau tutur yang dianggap aneh kata
ini juga merupakan kata sandi/kode rahasia untuk kalangan terterntu. Contohnya: Abses, H2O, dan
sebagainya. Kadang berupa pengrusakan sebuah kata biasa untuk mengisi suatu bidang makna yang lain
atau salah ucap yang disengaja, contohnya: asoy, manatahan dan sesuatu ya biasa disebut sebagai slang.

Kreativitas dalam memilih kata merupakan kunci utama pengarang dalam menulis gagasan atau
ungkapan. Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin
disampaikannya baik secara lisan maupun dengan tulisan. Pemilihan kata juga harus sesuai dengan situasi
kondisi dan tempat penggunaan kata–kata itu, agar pembaca dapat memahami maksud dan tujuan
penulis

Anda mungkin juga menyukai