Disusun Oleh:
Elvika Chandra Pranata
20c20060
Juru kunci makam Dusun Sugihan, Sugito (60 th) mengatakan, sebelum kejadian ia
sempat melihat NWR mengendarai sepeda motor ke area pemakaman. Namun saat Sugito
sedang bersih-bersih pemakaman, ia melihat NWR sudah tergeletak di atas makam ayahnya
yang meinggal dunia 100 hari lalu. “Saya melihat dia sudah terlentang dan ternyata sudah
meninggal”. Sugito mengaku melihat sebuah botol berisi air berwarna cokelat diduga racun
di dekat NWR.
Ada dugaan, NWR mengakhiri hidup lantaran menderita depresi akibat persoalan
pribadi dengan kekasihnya. Saat meninggal dunia, NWR dalam keadaan hamil 4 bulan akibat
ulah kekasihnya yang seorang anggota polisi bernama RB.
Kehamilan ini adalah kehamilan kedua NWR. Kehamilan pertama (Maret 2020)
berakhir dengan digugurkan atas desakan Bripda RB.
Pada kehamilan kedua ini, saat NWR menyampaikan kepada RB dan keluarga RB,
keluarga RB berjanji akan menikahkannya dengan RB. Namun selang hari kemudian,
keluarga RB menyatakan bahwa tidak mengijinkan putranya untuk menikahi NWR.
Setelah penolakan keluarga RB, RB kemudian tidak bisa dihubungi lagi oleh NWR.
Karena kekasihnya tidak mau bertanggungjawab dan menghilang, tidak ada pilihan lain bagi
NWR selain mengakhiri hidupnya. Dia diduga depresi lantaran didesak kekasihnya untuk
mengaborsi janin yang dikandungnya.
PERTANYAAN/TUGAS:
Kejadian kehamilan yang tidak diinginkan, seringkali berdampak terutama pada pihak
Perempuan sebagai korban. Ketiadaan status hukum yang sah menyebabkan tidak ada pilihan
lain selain melakukan aborsi atau bahkan menyebabkan Korban memilih bunuh diri.