OUTLINE
Teknik – teknik pemetaan
1
15/09/2016
PART 1
Teknik – Teknik Pemetaan
1. Definisi Peta
2. Teknik – Teknik Pemetaan
3. Perbandingan Antar Teknik Pemetaan
4. Kebutuhan Peta Perencanaan Irigasi
1. Definisi Peta
Peta adalah media penyajian informasi dari unsur-unsur alam dan
buatan manusia pada permukaan bumi yang dibuat secara kartografis
(informasi yang bereferensi geografis) pada bidang datar menurut
proyeksi tertentu dan skala tertentu.
2
15/09/2016
3
15/09/2016
Data Statistik
Interview
etc
Pemetaan Pemetaan Remote Sensing
GPS Terestris (Citra Satelit)
Fotogrametri
(Foto Udara)
Basisdata Spatial Data Tekstual
Perencanaan Pemetaan
Pengumpulan Data
Diagram aLiR
Penggunaan Data
4
15/09/2016
Pemetaan Terestris
Peta Situasi
Peta Kontur
Kerangka Kontrol Horizontal
Kerangka Kontrol Vertikal
5
15/09/2016
Pemetaan GPS
Pemetaan Fotogrametri
Pengadaan
Titik Kontrol
Diagram aLiR
6
15/09/2016
Koordinat
exposure
Jalur Terbang
Pemotretan Udara
Model Permukaan Dijital
Peta Ortofoto
7
15/09/2016
Pengadaan
Titik Kontrol
Diagram aLiR
8
15/09/2016
Perbandingan Teknik
Teknik Keunggulan Kelemahan
Terestrial Ketelitian tinggi Waktu lama dan biaya besar
- TS & WP (Tr) Cocok untuk daerah sempit Dilakukan di pagi – sore hari
GPS (GPS) Tidak terbatas waktu maupun cuaca Daerah terbuka
Tidak membutuhkan keterlihatan Alat mahal (tipe geodetik)
antar titik Referensi tinggi terhadap model
Bereferensi unik (global datum WGS ellipsoid
1984)
Penggunaan satelit secara gratis
Fotogrametri Menghasilkan peta situasi, peta Butuh perencanaan matang
(F) topografi dan peta tutupan lahan Sulit dilakukan untuk daerah
berawan dan puncak gunung
Dilakukan di pagi – sore hari
Perlu ground check
Remote Dapat menembus daerah berawan Dilakukan di pagi – sore hari, kec.
Sensing (RS) (sistem aktif) sistem aktif (ex. LIDAR, IFSAR)
Dapat mencakup daerah yang lebih Perlu ground check
luas dengan biaya lebih murah
3. Pemilihan Metoda
1. Luas Daerah
2. Tujuan Pekerjaan Pemetaan
Fotogrametri
3. Karakteristik Daerah Remote Sensing
4. Ketersediaan Alat Terestris
5. Ketersediaan Sumber Daya Manusia GPS
6. Ketersediaan Dana
9
15/09/2016
6. Profil Memanjang (H) 1: 2.000 Profil Memanjang Saluran Induk & Tr/RS (aktif)
(V) 1: 200 Tersier
7. Profil Melintang (H) 1: 200 Profil Memanjang Saluran Induk & Tr/RS (aktif)
(V) 1: 200 Tersier
PART 2
Teknik Pemetaan Teristris
4. Kegiatan Supervisi
10
15/09/2016
a. Kontruksi BM &
Azimuth Mark
Azimuth Mark
Bench Mark
11
15/09/2016
12
15/09/2016
Diketahui:
Koordinat Titik A (XA,YA)
Diukur:
Jarak A-B (dAB)
Azimuth A ( AB)
Dihitung:
XB = XA + dAB Sin AB
YB = YA + d AB Cos AB
Diketahui:
Koordinat Titik A (XA,YA)
Koordinat Titik B (XB,YB)
Dihitung:
Azimuth AB ( AB) tan AB = XB – XA ; B = AB + 180°
yB – yA
Jarak A-B (dAB) = XB – XA atau YB – YA atau (XB – XA)2 + (YB – YA)2
sin AB cos AB
13
15/09/2016
Diketahui:
Tinggi Titik A (XA,YA)
Diukur:
Bacaan Rambu di Titik A (a)
Bacaan Rambu di Titik B (b)
Dihitung:
TB = TA + AB ; TB = (TA + a) - b
Pengukuran Slag : P1 - P2 ; P2 - P3 ; P3 - P4 ; P4 - P 5
14
15/09/2016
c. Pengukuran Detil
Situasi
Pengukuran Sistem Optis (Tachymetry)
b
Diketahui: Dihitung:
Tinggi Titik A (XA,YA) Jarak Datar = Do Cos2
Tinggi Patok di Titik C (c) Beda tinggi (AB) = ½ Do Sin 2
Diukur:
Tinggi Alat di Titik A (a) Keterangan:
Bacaan Rambu di Titik B (b) Dm = Jarak Miring
Jarak Optis (D0)
Sudut Miring ()
d. Pengukuran Profil
Memanjang & Melintang
Profil Memanjang
• Profil sepanjang saluran
• Titik Ikat merupakan posisi Bangunan Profil Melintang
• Pengukuran Waterpass (Sipat Datar) • Profil Melintang Saluran
• Pengukuran P1-P2, P2-P3, P3-P4 • Pengukuran Metode Tachymetry
• Pengukuran P1 – 1, P1-2, P1- 3
15
15/09/2016
Hitungan Sementara
poligon: sudut, jarak, kesalahan penutup sudut, kesalahan
penutup jarak
waterpass: beda tinggi, kesalahan beda tinggi
detail situasi: posisi , beda tinggi, kesalahan beda tinggi
Hitungan Definitif
poligon (Koordinat)
waterpass (Elevasi)
Detail situasi (Posisi dan Elevasi)
Gambar Definitif
Titik Tetap (BM) dan Titik Detil
Garis Kontur
Kenampakan Ekstrim (ketinggian dan cekungan)
Kenampakan/Objek Penting
16
15/09/2016
Contoh Hitungan
Poligon Tertutup
Diukur:
Azimut garis pengikatan
pengukuran
Panjang sisi – sisi poligon
Besar sudut titik-titik ukur
poligon
Dihitung:
Perhitungan sudut horizontal
Perhitungan Azimuth awal
dan sisi poligon
Koordinat Titik Poligon
17
15/09/2016
Karena koordinat titik awal dan akhir sama dx sin x = 0 dan dy cos x = 0
Jika 0, maka terdapat koreksi untuk masing-masing titik
18
15/09/2016
Contoh Hitungan
Contoh Layout
Pengukuran Terestris
Poligon Utama
Poligon Cabang
Profil Memanjang
Profil Melintang
19
15/09/2016
3. Laporan Pengukuran
& Pemetaan
4. Kegiatan Supervisi
3. Pengecekan di lapangan
Pengecekan kecocokan beda ketinggian dan kenampakan detil antara di
peta dan di lapangan
Pengecekan toponimi
20
15/09/2016
PART 3
Ketentuan PT– 02 Tentang
Pemetaan Topografi
21
15/09/2016
Ketentuan PT – 02
Cara Manual
22
15/09/2016
Ketentuan PT – 02
Cara Manual
Ketentuan PT – 02
Cara Manual
23
15/09/2016
Ketentuan PT – 02
Cara Digital
Skala Tipe Pengukuran Ketentuan dalam PT – 02 –
1. Pemetaan Situasi Skala 1: 5.000 dan 1:2.000 ..... (1)
a. Pengukuran Kerangka Kontrol Horisontal (K.K.H) - Alat : GPS & TS
Poligon utama : - alat GPS, minimum 3 buah
- ketelitian 5mm ± 1ppm (X,Y) dan 10 mm ± 2ppm (Z)
- lama pengamatan tergantung panjang baseline dan
metoda (statis/statis singkat) & frekuensi GPS (L1/L2)
Poligon cabang :- alat Total Station
- pengukuran sudut dan jarak
- ketentuan ketelitian sama dengan cara manual
b. Pengukuran Kerangka Kontrol Vertikal (K.K.V) - Alat : Level Automatic Digital
Poligon utama & : - ketelitian sama dengan cara manual
cabang
Ketentuan PT – 02
Cara Digital
24
15/09/2016
Ketentuan PT – 02
Cara Manual
Skala Tipe Pengukuran Ketentuan dalam PT – 02 –
2. Pemetaan Situasi Trace Rencana Saluran Induk dan Sekunder Skala 1: 2.000 ..... (1)
a. Pengukuran Saluran Baru
Kerangka kontrol : - basis peta situasi skala 1: 5.000
(x,y,z) - titik referensi dari peta situasi 1: 5.000, jarak 100 – 200 m
- ketentuan dan ketelitian pengukuran kerangka kontrol
(x,y,z) pada prinsipnya sama dengan peta situasi 1: 5.000
- penentuan posisi BM menyesuaikan kebutuhan
Pengukuran detil : - kombinasi antara profil melintang atau Voorsaal
- pengukuran tampang melintang saluran (± 150m)
- 1 km ke hulu dan 1 km ke hilir, ditandai BM (sungai)
- 0.5 km ke hulu dan 0.5 km ke hilir, ditandai BM (bendung)
- pengukuran detil rincikan h 0.25 m, jarak 0.2 m
- pengukuran detil seperti elevasi As, tepi & lebar sungai
Pengukuran Profil : - pengukuran tampang melintang, tegak lurus palung
sungai (± 250m) setiap 50 m (lurus) dan 25 m (berbelok)
Ketentuan PT – 02
Cara Manual
Skala Tipe Pengukuran Ketentuan dalam PT – 02 –
2. Pemetaan Situasi Trace Rencana Saluran Induk dan Sekunder Skala 1: 2.000 ..... (2)
a. Pengukuran Saluran Baru
Perhitungan & : - memanjang - skala horisontal 1: 2.000 dan vertikal 1: 200
Penggambaran - melintang - skala horisontal 1: 200 dan vertikal 1: 200
b. Pengukuran Rehabilitasi Saluran Existing
Kerangka kontrol : - posisi BM pada saluran existing
(x,y,z) - ketentuan dan ketelitian kerangka kontrol (x,y,z) pada
prinsipnya sama dengan peta situasi 1: 5.000
Pengukuran detil : - kombinasi antara profil melintang atau Voorsaal
- pengukuran tampang melintang saluran (± 150m)
- 1 km ke hulu dan 1 km ke hilir, ditandai BM (sungai)
- 0.5 km ke hulu dan 0.5 km ke hilir, ditandai BM (bendung)
- pengukuran detil rincikan h 0.25 m, jarak 0.2 m
- pengukuran detil seperti elevasi As, tepi & lebar sungai
25
15/09/2016
Ketentuan PT – 02
Cara Manual
Skala Tipe Pengukuran Ketentuan dalam PT – 02 –
2. Pemetaan Situasi Trace Rencana Saluran Induk dan Sekunder Skala 1: 2.000 ..... (2)
b. Pengukuran Rehabilitasi Saluran Existing
Pengukuran Profil : - pengukuran tampang melintang saluran (± 150m)
- pengukuran tampang melintang, tegak lurus palung
sungai (± 250m) setiap 50 m (lurus) dan 25 m (berbelok)
Perhitungan & : - memanjang - skala horisontal 1: 2.000 dan vertikal 1: 200
Penggambaran - melintang - skala horisontal 1: 200 dan vertikal 1: 200
Ketentuan PT – 02
Cara Digital
26
15/09/2016
Ketentuan PT – 02
Cara Digital
Ketentuan PT – 02
Cara Manual
Skala Tipe Pengukuran Ketentuan dalam PT – 02 –
3. Pemetaan Situasi Trace Rencana Saluran Tersier
Kerangka kontrol : - ketentuan pengukuran kerangka kontrol (x,y,z) pada
(x,y,z) prinsipnya sama dengan peta situasi 1: 5.000
Pengukuran detil : - kombinasi antara profil melintang atau Voorsaal
- pengukuran tampang melintang saluran (± 150m)
- 1 km ke hulu dan 1 km ke hilir, ditandai BM (sungai)
- 0.5 km ke hulu dan 0.5 km ke hilir, ditandai BM (bendung)
- pengukuran detil rincikan h 0.25 m, jarak 0.2 m
- pengukuran detil seperti elevasi As, tepi & lebar sungai
Pengukuran Profil : - pengukuran tampang melintang saluran (± 150m)
- pengukuran tampang melintang, tegak lurus palung
sungai (± 250m) setiap 50 m (lurus) dan 25 m (berbelok)
Perhitungan & : - memanjang - skala horisontal 1: 2.000 dan vertikal 1: 200
Penggambaran - melintang - skala horisontal 1: 200 dan vertikal 1: 200
27
15/09/2016
Ketentuan PT – 02
Cara Manual
Skala Tipe Pengukuran Ketentuan dalam PT – 02 –
4. Pemetaan Situasi Lokasi Khusus - Trace Memotong Sungai atau Lembah -
Pengukuran Profil : - pengukuran profil memanjang: 500 m ke hulu dan ke
hilir titik potong (lebar), dan 100 m (kecil)
- pada prinsipnya ketentuan dan ketelitian sama dengan
pengukuran untuk trace saluran primer dan sekunder
Perhitungan & : - pada prinsipnya sama dengan perhitungan dan
Penggambaran penggambaran trace saluran primer dan sekunder
Ketentuan PT – 02
Cara Digital
28
15/09/2016
Ketentuan PT – 02
Perbedaan Cara Pemetaan Antara Manual & Digital
No Jenis Pekerjaan Manual Digital
1. Pemasangan Bench Mark - -
PART 4
Pemetaan Global positioning
system (GPS)
1. Definisi GPS
29
15/09/2016
2. Segmen dalam
Sistem GPS
24 satelit (aktif), 3 cadangan
6 orbit (55° dari ekuator)
4 satelit untuk (,, h, t)
Sumber: http://www.mitrecaasd.org
30
15/09/2016
3. Transmisi Sinyal
Setiap satelit mentransmisikan:
Perkiraan posisi satelit
Lokasi dan orbit satelit
4. Cara Penentuan
Posisi… (1)
Posisi Pengamat
Dari posisi minimum tiga satelit, posisi anda akan diketahui (,, h)
Dari posisi minimum 4 satelit akan diketahui (,, h, t)
31
15/09/2016
4. Cara Penentuan
Posisi… (2)
4. Cara Penentuan
Posisi… (3)
32
15/09/2016
4. Cara Penentuan
Posisi… (4)
33
15/09/2016
6. Koordinat dalam
GPS… (1)
Tahapan Proyeksi Peta
Peta
Real World
Sumber: Abidin, H.Z
34
15/09/2016
6. Koordinat dalam
GPS… (2)
6. Koordinat dalam
GPS… (3)
• Projected Coordinate:
Universal Transverse Mercator (UTM)
35
15/09/2016
6. Koordinat dalam
GPS… (4)
WGS 84
• Sistem koordinat geosentris (,,h)
• Belahan bumi utara (LU) bernilai positif
• Belahan bumi selatan (LS) bernilai negatif
Parameter
• sumbu mayor (a) = 6.378.137,0 meter
• penggepengan (1/f) = 298,2572223563
6. Koordinat dalam
GPS… (5)
Nilai Koordinat Dalam 1 Zone
500.0000 0
0
Ekuator
10.000.000
36
15/09/2016
37
15/09/2016
Software
Pembuatan Peta Digital Garmin Base Camp
PART 5
Pengenalan GIS & Analisis
Geospasial
1. Definisi GIS
2. Komponen GIS
6. Flowchart Proses
38
15/09/2016
Mengapa GIS?
39
15/09/2016
Ilustrasi Data
Laut
1. Definisi GIS
40
15/09/2016
2. Komponen GIS
Design PERSONNEL
Input
Process
Output
METHODOLOGY
SOFTWARE
Acquisition
Input Acqusition
Process Input
GIS’S
Display COMPONENTS
Process
Output
Input:
Input - Data Raster
Process - Data Vektor
Output Output:
- Graphic
- Chart
- etc
HARDWARE DATA
Attribute Information:
Location Information: What is it?
Where is it?
Jenis: Oak
Tinggi: 15 m
Lingkar: 2m
51°N, 112°W
• Penyusunan data spasial mulai dari layer sampai unit terkecil (entitas)
• Adanya hubungan relational antara data spasial dan data atribut
41
15/09/2016
• Meliputi semua objek grafis atau geografi yang dikaitkan dengan pasangan
koordinat (x,y)
• Tidak mempunyai dimensi panjang dan luas (area)
• Data/Informasi disimpan dalam bentuk (x,y)
x4,y4
x2,y2
42
15/09/2016
A1 .2A2
A4
A5
43
15/09/2016
Ymax
Nilai
Informasi (atribut) yang merupakan ID atau
keterangan mengenai piksel yang dimaksud
Zone
Kumpulan lokasi lokasi yang memperlihatkan
nilai nilai yang sama, Contoh persil tanah milik,
batas administrasi, danau/ pulau, jenis tanah,
vegetasi
44
15/09/2016
4. Hardware &
Software… (1)
INPUT
PROCESS
OUTPUT
4. Hardware &
Komersil/Berbayar
Software… (2)
‐ ESRI ArcView GIS (http://www.esri.com/)
‐ ESRI ArcGIS (http://www.esri.com/)
‐ MapInfo (http://www.pbinsight.com/products/location-intelligence/applications/mapping-
analytical/mapinfo-professional/)
‐ AutoCAD Map (http://usa.autodesk.com/autocad-map-3d/)
‐ IDRISI GIS (http://www.clarklabs.org/)
‐ etc
Freeware/Open Source
‐ ILWIS (http://52north.org/communities/ilwis/)
‐ PC Raster (http://pcraster.geo.uu.nl/)
‐ uDig (http://opticks.org/confluence/display/opticks/Welcome+To+Opticks/)
‐ GRASS (http://grass.fbk.eu/)
‐ MapWindowGIS (http://www.ossim.org/OSSIM/OSSIM_Home.html/)
‐ QGIS (https://www.qgis.org/en/site/forusers/download.html/)
‐ SAGA GIS (http://www.saga-gis.org/)
‐ openJUMP GIS (http://www.openjump.org/)
‐ GvSIG (http://www.gvsig.org/web/)
‐ etc
45
15/09/2016
Model 3D
Peta Tematik
Network
Pemanfaatan GIS
HOW
Decision
Support System
???
Analisis
Geospasial
Pemanfaatan SIG di Berbagai Bidang Persil & Bangunan
46
15/09/2016
Geovisualization
Analisa Dasar:
Overlay, Dissolve, Clip, Buffer, etc
Analisa Lanjutan:
Surface Analysis (slope, gradient,
3D model), Network Analysis,
Geofusion
47
15/09/2016
7. Contoh Analisis
Geospasial... (1)
Attribute Analysis – Query
Misalnya pada layer jenis tanah, untuk memilih suatu objek melalui
pernyataan logika menggunakan Structured Query Language (SQL)
7. Contoh Analisis
Geospasial... (2)
Spatial Analysis – Basic
Buffering
Clipping
48
15/09/2016
7. Contoh Analisis
Geospasial... (3)
Spatial Analysis (Basic) – Buffering
• Digunakan untuk membuat data 100 m
spasial baru dalam bentuk
poligon atau zonasi dengan jarak
tertentu dari data aslinya
• Umum dipakai dalam
pembuatan daerah penyangga,
sempadan
Titik lingkaran
Garis poligon yang
melingkupi garis
Poligon poligon baru yang
lebih besar dan konsentris
Pembuangan limbah
Industri
Perumahan
Sungai
Sekolahan
Jalan
7. Contoh Analisis
Geospasial... (4)
Spatial Analysis (Basic) – Overlay
Digunakan untuk membuat data spasial baru dari minimal dua data spasial
sebagai input
+
1 Beberapa operasi logika digunakan untuk
Input 2 2 memilih suatu area berdasarkan
3 parameter.
49
15/09/2016
7. Contoh Analisis
Geospasial... (5)
Spatial Analysis (Advance) – Reclassify
Mengklasifikasikan data spasial (atribut) menjadi data spasial yang baru
dengan menggunakan kriteria tertentu.
Contoh: peta kelas lereng dari kontur dengan kriteria kemiringan 0-12, 12.00001 – 14,
14.00001 – 36, ….
7. Contoh Analisis
Geospasial... (6)
Spatial Analysis (Advance) – Network
Sekolahan
Jalan
50
15/09/2016
7. Contoh Analisis
Geospasial... (7)
Peta Estimasi Genangan Bendungan
Jatibarang
Process
• Garis Kontur
Pre
• Tinggi Mercu Bendung
•Pembentukan Poligon
Post •Simbolisasi
•Penyusunan Legenda
7. Contoh Analisis
Geospasial... (8)
Spatial Analysis (Advance) - 3D
3D Building
51
15/09/2016
7. Contoh Analisis
Geospasial... (9)
Image Analysis - Single Band
Landsat Band 4 Landsat Band 3 Landsat Band 2
7. Contoh Analisis
Geospasial... (10)
Image Analysis – Data Fusion
52
15/09/2016
7. Contoh Analisis
Geospasial... (11)
Image Analysis – Data Fusion
7. Contoh Analisis
Geospasial... (12)
Image Analysis – Change Detection
D. Sidenreng
D. Sidenreng
D. Tempe
D. Tempe
53
15/09/2016
7. Contoh Analisis
Geospasial... (13)
Image Analysis – Change Detection
D. Sidenreng D. Sidenreng
D. Tempe D. Tempe
7. Contoh Analisis
Geospasial... (14)
Image Analysis - Data Fusion
54
15/09/2016
Closing....
55
15/09/2016
Pertanyaan ???
Kritik ???
Saran ???
Referensi
Abidin H.Z, 2007, Konsep Dasar Pemetaan, KKG – ITB, http://geodesy.gd.itb.ac.id/hzabidin/wp-
content/uploads/ 2007/ 05/ konsep-dasar-pemetaan.pdf
Direktorat Sumber Daya Air, 2009, Standar Perencanaan Irigasi, Petunjuk Teknis Pelaksanaan,
Direktorat Sumber Daya Air, Departemen Pekerjaan Umum
Johnson A, 2004, Plane and Geodetic Surveying, Spon Press – Taylor and Francis Group, London
Kusumawati, 2014, Catatan Kuliah Ilmu Ukur Tanah, Pusat Survei Geologi, Bandung
PT. Binatama W.K, 2011, Konsep Pemetaan dengan UAV untuk Pemetaan Daerah Hulu DAS Citarum dan
Ciliwung
Setiawan, 2010, Pelatihan Peningkatan Kemampuan Perencanaan Teknik Irigasi “Tingkat Dasar”,
Presentasi
Sutardi, 2007, Modul Ilmu Ukur Tanah, Bandung
Proceedings of International Cartographic Conferences (ICC) http://icaci.org/ publications/;
Analisa Geospasial online, http://www.spatialanalysisonline.com/;
Landsat 8 Data Users Book, 2015, USGS, https://landsat.usgs.gov/Landsat8DataUsersHandbook
Merri P. Skrdla, Ph.D., 2005, An Introduction to GIS, http://www.microimages.com;
RESGISWS-DLUCD Conference Proceeding, 2012, Center for Remote Sensing ITB, Bandung,
http://rsgisforum.wordpress.com/2013/03/08/buku-conference-proceedings-crs-itb-2012/;
Ware, J.L., Using ArcGIS for Geospatial Analysis with Multi/Hyperspectral Data,
ftp://pdsimage2.wr.usgs.gov/pub/pigpen/tutorials/arcmap_hyperspecteral.pdf
Principle of Geographic Information System, ITC Educational Textbook Series I, 2001,
www.gdmc.nl/oosterom/PoGISHyperlinked.pdf
56