Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN PELAYANAN

USIA LANJUT TAHUN 2023


UPT PUSKESMAS WAGIR

A. PENDAHULUAN
Menurut sensus tahun 2010 jumlah lansia adalah 18,1 juta jiwa.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, lansia dengan kondisi sehat di
Indonesia tidak sampai 2 persen dari total populasi lansia. Kebanyakan lansia
menderita penyakit sendi, hipertensi, katarak, stroke, jantung, gangguan mental
emosional, dan diabetes.
Dari 7 miliar penduduk dunia, 1 miliar diantaranya adalah penduduk lanjut
usia (lansia). Indonesia sendiri memiliki 24 juta jiwa lansia, yang paling banyak
tersebar di 5 provinsi yaitu Yogyakarta, Jawa timur, Jawa tengah, Bali, dan Jawa
barat.(Data Badan Pusat Statistik ),
Pembinaan kesehatan lansia merupakan salah satu kegiatan yang harus
terus digalakkan untuk mewujudkan lansia sejahtera, bahagia dan berdaya guna
bagi kehidupan keluarga dan masyarakat sekitarnya. Hal ini merupakan suatu
upaya menghadapi peningkatan status dan derajat kesehatan rakyat Indonesia
yang memberikan dampak pada meningkatnya usia harapan hidup bangsa.
Kegiatan Pembinaan Lansia selalu mengacu pada Core Values ASN yaitu
BerAKHLAK yang merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif serta tata nilai Puskesmas Wagir
yaitu “WAGIR“ yang merupakan akronim dari Waspada, Amanah, Gerak Cepat, Inovatif
dan Ramah.

B. LATAR BELAKANG

Lansia merupakan seorang dewasa sehat yang mengalami proses perubahan


menjadi seorang yang lemah dan rentan yang diakibatkan karena berkurangnya sebagian
besar cadangan sistem fisiologis dan meningkatnya kerentanan terhadap berbagai
penyakit dan kematian (Setiati et al, 2009). Menurut data dari Biro Pusat Statistik (2012),
di Indonesia jumlah penduduk 60 tahun ke atas (lanjut usia) menurut kabupaten/kota dan
Keadaan Kesehatan sebesar 15.454.360 dengan keadaan kesehatan baik 39%, keadaan
keadaan kesehatan cukup sebesar 43% dan dengan keadaan kesehatan kurang sebesar
18%. Keberadaan lansia seringkali dipersepsikan secara negatif, dianggap sebagai beban
keluarga dan masyarakat sekitarnya serta dianggap sebagai individu yang tidak mandiri.
Kenyataan ini mendorong semakin berkembangnya anggapan bahwa menjadi tua identik
dengan semakin banyaknya masalah yang dialami oleh lansia. Lansia cenderung
dipandang masyarakat tidak lebih dari sekelompok orang yang ketergantungan dengan
orang-orang yang ada disekitarnya (Huda, 2004). Kemandirian pada lansia dinilai dari
kemampuannya untuk melakukan aktivitas sehari-hari (Maryam, 2008). Menurut
penelitian yang dilakukan 2 Suardana dan Ariesta pada tahun 2012 tentang karakteristik
lansia dengan kemandirian aktivitas sehari-hari didapatkan bahwa kemandirian aktivitas
sehari-hari dipengaruhi oleh usia, tingkat pendidikan, status perkawinan, serta kondisi
kesehatan. Berdasarkan hal tersebut, faktor yang masih dapat dimodifikasi atau dikontrol
adalah kondisi kesehatan. Secara umum, semakin menua seseorang, kondisi kesehatan
juga akan mengalami penurunan. Berdasarkan hasil Riskesdas (2013) diketahui bahwa
prevalensi penyakit yang sering diderita lansia adalah hipertensi, penyakit radang sendi,
PPOK, kanker, dan diabetes melitus. Di posyandu lansia Puskesmas Pondok Aren
penyakit paling banyak yang diderita lansia adalah hipertensi yaitu sebesar 54%.
Berdasarkan Riskesdas (2013) terdapat sebesar 26,5% penduduk Indonesia yang
mengalami penyakit hipertensi sedangkan pada kelompok umur ≥60 terdapat sebesar
57,6% penduduk yang berusia lebih dari 60 mengalami hipertensi. Kondisi kesehatan
seorang lansia selain dipengaruhi oleh penyakit juga secara tidak langsung dipengaruhi
oleh hal lain seperti status gizi. Masalah gizi pada lansia perlu menjadi perhatian khusus
karena mempengaruhi status kesehatan dan mortalitas. Gizi kurang maupun gizi lebih
pada masa dewasa akan memperburuk kondisi fungsional dan kesehatan fisik
(McNaughton, 2012). Status gizi buruk atau kurang akan menyebabkan lansia sulit dalam
melakukan aktivitas sehari-hari (Setiani, 2011). 3 Berdasarkan uraian diatas maka peneliti
tertarik untuk meneliti hubungan antara status gizi dengan tingkat kemandirian lansia
serta hubungan antara penyakit hipertensi dengan tingkat kemandirian lansia.
Puskesmas Wagir dalam melaksanakan keiatan program memiliki misi
yaitu melakukan percepatan pembangunan dibidang kesehatan, ekonomi dan
pendidikan guna meningkatkan indeks pembangunan manusia. Selain mengacu
pada visi dan misi, harus mengacu juga pada tata nilai UPTD Puskesmas Wagir.
Adapun tata nilai UPTD Puskesmas Wagir adalah “WAGIR” yaitu Waspada;
Amanah; Gerak Cepat Tepat; Inovatif dan Ramah; dalam artian:
a. Waspada: selama melaksanakan kegiatan program selalu berhati-hati agar
tidak terjadi kesalahan.
b. Amanah: melaksanakan kegiatan program sesuai dengan jadwal.
c. Gerak Cepat Tepat: menyusun dan melaksanakan kegiatan program sesuai
dengan kebutuhan dan harapan masyarakat.
d. Ikhlas dan inovatif: melaksanakan kegiatan program tidak monoton, punya
cara bermacam-macam untuk mencapai tujuan kegiatan.
e. Ramah: bersikap baik dan sopan dalam melaksanakan kegiatan

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. TUJUAN UMUM
Meningkatkan status kesehatan dan kualitas kehidupan lansia agar dapat
menikmati masa tua yang sejahtera, bahagia dan berdaya guna bagi diri,
kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan lingkungannya.
2. TUJUAN KHUSUS
a. Menjaga dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran lansia baik secara
psikis maupun fisik.
b. Meningkatkan pengetahuan lansia tentang manfaat posyandu lansia
c. Menjaga kestabilan psikologi dan psikososial para lansia
d. Meningkatkan angka harapan hidup bagi lansia dengan cara home care
untuk lansia resti
e. Edukasi lansia di posyandu untuk meningkatkan pengetahuan

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

no KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN


1 Pelaksanaan Edukasi lansia di
- Persiapan materi
posyandu penyuluhan edukasi
manfaat posyandu dan
cerdik
- Persiapan alat
(liflet,lembar balik,poster)
- Pembukaan
- Penyampaian materi
edukasi
- Tanya jawab
- penutup
2 Senam lansia - daftar hadir
- persiapan tempat,alat
- pemanasan
- pendinginan
- istirahat

3 Kunjungan rumah pemantauan - persiapan alat


lansia resiko pemeriksaan
- data pasien yang akan
dikunjungi
- menuju rumah lansia
bersama PPD
- pemeriksaan
- pencatatan

4 Kunjungan rumah edukasi keluarga - membuat jadwal


kunjungan
- Penyampaian materi
edukasi tentang penyakit
degeneratif pada lansia
- Tanya jawab
- Pencatatan
- penutup

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. penyuluhan
2. Senam lansia(senam sehat lansia)

3. Kunjungan rumah (home care)

F. PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR


1. Peran Lintas Sektor

PERAN LINTAS SEKTOR


KADER LANSIA Membantu pelaksanan posyandu
lansia

2. Peran Lintas Program

PERAN LINTAS PROGRAM


PTM Pemeriksaan skrening ptm pada
lansia
G. SASARAN
a. Pra lansia dan lansia
b. Lansia resti

H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

jadwal ja fe mar april mei juni juli agu sept okt nov des
n b st

Senam 2, 5, 11,1 14,1 16,1 18,1 20,2 22,2 24,2 26,2 28,2 30,3
lansia 4 9 2 5 7 9 1 3 5 7 9 1

Kunjungan 12 14 16 17 18 19 20 22 26 27 28 29
rumah
pemantau
an lansia
resti

Kunjungan 2 3 6 11 13 15 17 19 23 26 27 29
rumah
edukasi
keluarga

Pelaksana 6 8 11 13 14 17 18 21 22 25 26 30
an edukasi
lansia di
posyandu

I. PEMANTAUAN,EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1.Pemantauan dan evaluasi Pelayanan usia lanjut dilakukan oleh PJ UKM
Esensial sesuai jadwal pemantauan kegiatan UKM
2.Pelaporan hasil kegiatan di lakukan tiap bulan
3.Laporan kesehatan usia lanjut dilaporkan oleh koordinator lansia
email.@restumeidayahoo.com
J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
1.Pencatatan hasil pelayanan lansia di masukan di register lansia
2 Pelaporan pemeriksaan lansia menggunakan email
@restumeidayahoo.comoleh koordinator pelayanan usia lanjut
3.Rekaman kegiatan di buku harian
4.Evaluasi Kinerja (PKP LANSIA)di buat oleh koordinator kesehayan usia
lanjut

K. SUMBER DANA
Kegiatan posyandu lansia dan Screening di Danai oleh BOK UPT Puskesmas Wagir
Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Malang

Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Wagir

drg. Prima Puspito Rini


NIP. 197105132006042024

Anda mungkin juga menyukai