Anda di halaman 1dari 4

DINAS KESEHATAN KABUPATEN ALOR

UPT PUSKESMAS KENARILANG


Jln. Slamet Riyadi No 08 Kec. Teluk Mutiara - 85814

KERANGKA ACUAN
NOMOR PUSK.045/UKM.V/KA//2019

KUNJUNGAN RUMAH BALITA GIZI BURUK

I. Pendahuluan
Kurang energi dan protein pada anak masih menjadi masalah gizi dan kesehatan
masyarakat Indonesia. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2010, sebanyak 13%
anak berstatus gizi kurang, diantaranya 4,9% berstatus gizi buruk. Keadaan ini berpengaruh
pada masih tingginya angka kematian bayi. Menurut WHO lebih dari 50% kematian bayi
dan anak terkait dengan gizi kurang dan gizi buruk, oleh karena itu masalah gizi perlu
ditangani secara cepat dan tepat. Salah satu cara untuk menanggulangi masalah gizi kurang
dan gizi buruk adalah dengan menjadikan tatalaksana gizi buruk sebagai upaya menangani
setiap kasus yang ditemukan.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) bidang
kesehatan tahun 2015-2019 telah ditetapkan salah satu sasaran pembangunan yang akan
dicapai yaitu menurunkan pravelensi gizi buruk setinggi tingginya. Dalam upaya mengatasi
masalah gizi buruk dan gizi kurang pada balita, Kementrian Kesehatan telah menetapkan
kebijakan komprehensif yang meliputi pencegahan, promosi atau edukasi dan
penanggulangan balita gizi buruk. Upaya pencegahan dilaksanakan melalui pemantauan
pertumbuhan di posyandu. Pada saat ini seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi,
kasus gizi buruk dapat ditangani dengan dua pendekatan. Gizi buruk dengan komplikasi
harus dirawat di Rumah Sakit, Puskesmas Perawatan, Pusat Pemulihan Gizi (PPG),
sedangkan gizi buruk tanpa komplikasi dapat dilakukan secara rawat jalan. Penanggulangan
balita gizi kurang dilakukan dengan pemberian makanan tambahan (PMT), sedangkan
balita gizi buruk harus mendapatkan perawatan sesuai tata laksana anak gizi buruk yang ada.
II. Latar Belakang
Program perbaikan gizi masyarakat merupakan salah satu program pokok untuk
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Masalah gizi merupakan masalah
yang penanganannya harus dilaksanakan secara terpadu dengan berbagai sektor, bukan
hanya dengan pendekatan medis karena masalah gizi berkaitan erat dengan masalah
ekonomi dan perilaku serta pengetahuan masyarakat. Kurangnya kesadaran masyarakat
tentang kesehatan kadang dipengaruhi oleh rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat akan
pentingnya kesehatan dan dampak kedepan jika kesehatan terabaikan.
Sebagai tindak lanjut maka Puskesmas sebagai lini terdepan dari struktur jajaran
Kernentrian Kesehatan menjadi penggerak utama di masyarakat dalarn penanggulangan
masalah gizi serta mengajak semua lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan
penganggulangan masalah gizi.
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Alor tahun 2018 menunjukan jumlah angka gizi
buruk mencapai ….% (……orang). Berdasarkan data penilaian kinerja Puskesmas
Kenarilang tahun 2018, jumlah balita gizi buruk sebanyak ……orang.
Berdasarkan data diatas maka dipandang perluh melakukan kegiatan kunjungan
rumah balita gizi buruk di wilayah kerja UPT puskesmas kenarilang
III. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui permasalahan yang dihadapi keluarga termasuk kepatuhan
mengkonsumsi makanan untuk pemulihan gizi.
2. Tujuan Khusus
a. Terselenggaranya kegiatan perawatan anak gizi buruk sesuai standar
b. Tercapainya peningkatan status gizi anak
c. Pendampingan anak gizi buruk pasca rawat jalan
d. Memantau dan mengevaluasi pelayanan anak gizi buruk.

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

1 Kegiatan kunjungan rumah Penyuluhan


balita gizi buruk
Pemeriksaan

Rujukan
V. Cara Melaksanakan Kegiatan

No Kegiatan Pelaksanaan Lintas program Lintas sektor ket


pokok program gizi terkait terkait

1 Kegiatan - Menyusun 1. Kesling 1. Desa/lurah : Sumber


kunjungan rencana kegitan - Menentukan - mendukung pembiayaan
rumah - Menentukan jadwal pelaksanaan BOK
balita gizi sasaran kegiatan kegiatan
buruk - Kordinasi - Menyiapkan kunjungan
dengan LP/LS materi rumah
- Menyiapkan alat penyuluhan bayi/balita gizi
- Menyiapkan - Pemeriksaan buruk
bahan sanitasi - Memantau
- Melakukan 2. Promkes perkembangan
kunjungan rumah - Menentukan balita.
- Membuat jadwal 2. Kader :
laporan kegiatan - Berkordinasi
- Memberikan dengan petugas
penyuluhan apabila terjadi
perubahan
jadwal
- Mengkordinasi
balita yang akan
di datangi
- Memantau
perkembangan
balita.

VI. Sasaran
Balita yang ada di wilayah kerja UPT puskesmas kenarilang yang mengalami Gizi Buruk

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Bulan/Tahun 2019

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
No Kegiatan

1 Kegiatan kunjungan V V V V V V V V V V V V
rumah balita gizi
buruk
NB. Kunjungan rumah dilakukan apabila terdapat kasus gizi buruk dan telah mendapat PMT
pemulihan dari Puskesmas

VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap bulan sesuai dengan jadwal
kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut.

IX. Pencataan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatahn dengan menggunakan register dan format laporan yang telah ditetapkan
dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Alor setiap tanggal 5 bulan berikutnya,
evaluasi kkegiatan dilakukan setiap tiga bulan sekali sesuai dengan jadwal monitoring dan
evaluasi UPT Puskesmas kenarilang.

Anda mungkin juga menyukai