a. Pendekatan budaya Dalam riset ini melakukan kajian dengan model tiga variable, dimana masing- masing variable memiliki tingkat kepercayaan masing-masing terhadap politik sebagai berikut : - Model pertama, yaitu variable demografi dan Pendidikan dengan melihat sejauh mana usia, jenis gender, serta Pendidikan. Dalam hasil riset terbeut menggambarkan bahwa gender merupakan variable paling signifikan dalam mempercayai politik, khususnya perempuan Indonesia masih cenderung percaya pada institusi politik. Sedangkan variable usia mempengaruhi tapi tidak signifikan. Dan variable yang paling tidak mempengaruhi terhadap rasa kepercayaan politik adalah Pendidikan. - Model kedua, yaitu variable agama dan religiositas. Kedua varibael ini memiliki peran tinggi terhadap tingkat kepercayaan politik yang cukup signifikan. Sebagaimana pada pemilu Jokowi periode ini bahwasanya agama menjadi salah satu isu krusial yang dijadikan senjata politik, seperti menggandeng tokoh agama. Data juga menunjukkan bahwa orang yang mengaku lebih religius memiliki dampak yang lebih signifikan dalam kepercayaan politik daripada orang yang mengaku kurang religious, - Model ketiga, yaitu varibael identitas wilayah dan status sosial. Dimana identitas wilayah (pedesaan) masih menjadi varibael yang signifikan dalam kepercayaanya terhadap politik, dimana masyarakat yang tinggal di desa cenderung lebih percaya diri terhadap lembaga demokrasi daripada masyarakat perkotaan. Sedangkan, status sosial tiak berpengaruh sama sekali terhadap kepercayaan politik. Kesimpulan, variable Pendidikan dan status sosial memiliki jumlah yang tidakj signifikan sama sekali atau tidak berpengaruh. Sedangkan variable lain cukup signifikan dalam menciptakan kepercayan politik yang diperkuat dengan kombinasi variable agama, religiositas, dan wilayah (pedesaan). b. Pendekatan kelembagaan Determinan berikutnya pada riset ini ditinjau dari pendekatan kelembagaan dibagi menjadi tiga model sumber utama yaitu layanan publik, pembangunan politik, dan peningkatan ekonomi yang masing-masing terdiri dari beberapa variable sebagai berikut : - Model pertama, kinerja pelayanan public dibagi menjadi tiga varibel yaitu kemanan, Kesehatan, dan Pendidikan. Dimana pelayanan keamanan yang dikontruksi yaitu pihak kepolisian dan layanan Kesehatan memiliki pengaruh signifikan terhadap kepercayaan politik. Sedangkan pelayanan Pendidikan lagi-lagi sama sekali tidak berpen garuh terhadap kepercayaan politik. - Model kedua, pembangunan politik yang dibagi menjadi tiga varibel yaitu perbaikan politik, kepuasan demokrasi dan kesesuaian demokrasi. Dimana semua variable ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepercayaan politik di lembaga demokratis. Hal tersebut menunjukan bahwa masyarakat Indonesia puas dengan politik di era reformasi yang mempengaruhi kepercayaan terhadap demokrasi - Model ketuga, peningkatan ekonomi yang menyangkut dua variable yaitu penilaian masyarakat terhadap kondisi ekonomi saat ini dan perbaikan ekonomi pada masa reformasi. Dimana semua variable tersebut juga memiliki pen garuh yang signifikan terhadap kepercayaan politik disbanding inerja pelayanan public. Kesimpulan, semua data menunjukan pengaruh yang cukup signifikan terhadap kepercayaan politik kecuali Pendidikan. Dimana variable pembangunan demokrasi yang memiliki angka tertinggi dalam pengaruh kepercayan politik. Serta secara umum ketiga model kelembagaan menunjukan korelasi yang tinggi dalam kepercayan politik.