Anda di halaman 1dari 2

Nama : Avin DwiJanni Mauliya

Npm : 720112876
Kelas : Fisip 2020A
Matkul : Reformasi Administrasi
Dosen Pengampu : Dr. Wilda Rasaili, S.IP., MA

Gejolak Sosial Dipicu Ketidakpercayaan Terhadap Pemerintah


Menurunnya tingkat kepercayaan terhadap pemerintah dalam setahun terakhir ini menjadi
pemicu munculnya gejolak sosial. Ketidakpercayaan terhadap pemerintahan memberi andil
terhadap gejolak sosial yang terjadi, baik antaretnis, agama, bahkan tokoh politik. Menurunnya
kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah ini disebabkan tidak terealisasinya janji-janji
pemerintah yang seharusnya sudah dilakukan, seperti pengentasan warga dari kemiskinan,
pendidikan dapat diperoleh dengan mudah dan murah serta mengurangi jumlah pengangguran.
Namun fakta yang dihadapi masyarakat justru sebaliknya, yakni harga-harga mahal, biaya
pendidikan, dan juga kesehatan mahal. Akibatnya masyarakat mudah terletup emosinya dan
memicu aksi-aksi sosial yang meresahkan. Dan ketidakpercayaan terhadap pemerintah dapat
dipicu oleh berbagai faktor lain yaitu, termasuk kebijakan publik, penegakan hukum, dan kinerja
pemerintah. Beberapa alasan umum meliputi ketidakpuasan terhadap transparansi dan
akuntabilitas pemerintah, persepsi korupsi, dan kegagalan dalam memenuhi janji-janji
kampanye. Selain itu, ketidaksetujuan terhadap kebijakan ekonomi, sosial, atau lingkungan juga
dapat memainkan peran dalam mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap
pemerintah. Pemerintah selama ini sibuk dengan masalah-masalah internal seperti penunjukan
Kapolri maupun KPK, padahal masyarakat menuntut adanya penegakan hukum secara merata
dan tegas tidak tebang pilih. Dalam konteks program diversion, ketidakpercayaan terhadap
pemerintah dapat timbul jika masyarakat merasa bahwa program-program tersebut tidak
transparan dalam operasionalnya, atau jika terdapat dugaan penyalahgunaan wewenang atau
korupsi dalam pelaksanaannya. Selain itu, jika program-program diversion dianggap tidak efektif
dalam menangani akar permasalahan sosial yang mendasarinya, hal ini juga dapat menurunkan
kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah dan menjadikan lembaga


pemerintahan yang baik, ada beberapa strategi yang dapat dilakukan. Pertama, pemerintah perlu
meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam kebijakan dan pengelolaan keuangan. Kedua,
pemerintah perlu memperkuat hubungan dengan masyarakat melalui partisipasi dan responsif
terhadap kebutuhan masyarakat. Ketiga, pemerintah perlu membangun citra positif melalui
komunikasi yang efektif dan terpercaya. Keempat, pemerintah perlu memperkuat open
government untuk membangun kepercayaan publik melalui kolaborasi, sinergi, soliditas, dan
trust. Kelima, meningkatkan transparansi pemerintahan dengan menyediakan askes yang lebih
luas terhadap informasi publik; laporan keuangan, kebijakan. Dan proses pengambilan keputusan
perlu mudah diakses oleh masyarakat. Keenam, melibatkan masyarakat dalam proses
pengambilan keputusan dapat meningkatkan legitimasi pemerintah, fotum partisipatif dan
mekanisme umpan balik publik perlu diterapkan secara efektif, dan yang ke tujuh yaitu
meningkatkan pemahaman masyrakat tentang peran dan fungsi pemerintah melalui program-
program pendidikan serta mendukung media independen untuk memberikan informasi yang
obyektif dan kritis. Meskipun langkah-langkah tersebut dapat dianggap strategis, evaluasi
berkala diperlukan, survei kepercayaan, pemantauan partisipasi publik, dan analisis dampak
kebijakan dapat memberikan gambaran tentang sejauh mana strategi tersebut berhasil. Tantangan
seperti resistensi internal, kebijakan yang tidak konsisten, dan perubahan sikap masyarakat perlu
diatasi.

Kepercayaan publik memiliki peran sentral dalam mempertahankan stabilitas sosial dan
keberlanjutan pemerintahan, bagaimana kita mengetahui dan mengukur perubahan dalam
kepercayaan publik sudah meningkat atau rendah. Salah satu metode utama adalah melalui
survei opini publik, pertanyaan terfokus tentang kebijakan, kejujuran pemerintah, dan kinerja
lembaga-lembaga dapat memberikan gambaran tentang perubahan dalam persepsi masyarakat
data survei dapat diambil dari berbagai lapisan masyarakat untuk mendapatkan representasi yang
lebih baik. Statistik kepercayaan terhadap institusi, melibatkan analisis statistik kepercayaan
terhadap lembaga-lembaga seperti survei kepercayaan dapat memberikan gambaran terkait
kepercayaan publik data historis dapat membantu melacak tren jangka panjang. Partisipasi publik
dan tingkat kepuasan, mengukur partisipasi publik dalam proses demokratis dan mengevaluasi
tingkat kepuasan terhadap layanan publik dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap
tentang kepercayaan masyarakat, partisipasi yang aktif dan tingkat kepuasan yang meningkat
bisa menjadi indikator positif. Dan pemantauan berkelanjutan penting untuk menjalankan
metode ini secara berkelanjutan dan memperbarui data secara teratur, pengukuran yang konsisten
akan membantu melacak perubahan tren dan memberikan informasi yang akurat tentang
perkembangan kepercayaan publik. Mengukur kepercayaan publik adalah tantangan kompleks
yang memerlukan pendekatan holistik. Kombinasi survei, analisis media sosial, statistik
kepercayaan institusi, partisipasi publik, analisis ekonomi, dan pemantauan berkelanjutan dapat
memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang apakah kepercayaan publik sedang
meningkat atau tetap rendah. Dengan data yang akurat dan analisis yang cermat, pemerintah
dapat merancang langkah-langkah untuk membangun dan mempertahankan kepercayaan
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai