Critical Review
Ringkasan Materi
Perspektif administrasi publik menjelaskan penurunan kepercayaan publik juga sebagai akibat dari kegagalan
pemerintah dalam menyelenggarakan pelayanan. Namun, berbeda dari perspektif manajemen, perspektif administrasi
publik lebih menganggap kegagalan tersebut terjadi karena pemerintah memiliki pekerjaan yang terlalu banyak hingga
melebihi kapasitasnya.
Sedangkan perspektif sosiologi lebih melihat kepercayaan publik sebagai hasil interaksi berbagai fenomena yang
lebih kompleks daripada sekadar kegagalan pemerintah dalam menyelenggarakan pelayanan dan memenuhi harapan
warganya. Teori sosiologi melihat dinamika kepercayaan publik dari perubahan nilai-nilai yang menggerus modal sosial
yang ada dalam masyarakat.
Menurut Dwiyanto (2011) kesimpulan dari diskusi ini sebenarnya sangat sederhana, yaitu kepercayaan publik tidak
hanya ditentukan oleh apa yang dilakukan pemerintah atau sektor publik itu sendiri. Perubahan kepercayaan publik
terhadap pemerintah juga ditentukan oleh perubahan nilai-nilai sosial budaya yang ada di luar institusi pemerintah.
Kepercayaan publik terhadap pemerintah adalah hasil interaksi yang sangat dinamika antara kondisi dan karakteristik
pemerintah atau sektor publik dengan kondisi dan karakteristik yang ada pada masyarakat dan lingkungannya.
H. Pentingnya Kepercayaan Publik Penting dalam Penyelenggaraan Pemerintahan
Walaupun dinamika kepercayaan publik terhadap pemerintah sering dipahami secara berbeda-beda, kepercayaan
publik pada tingkat tertentu sangat penting dalam penyelenggaraan pemerintahan, (Dwiyanto, 2011). Setiap kebijakan
publik selalu mendistribusikan manfaat dan biaya kepada kelompok kepentingan yang berbeda-beda. Apa yang
menjadi manfaat bagi suatu kelompok warga merupakan kerugian bagi kelompok warga lainnya.
Contoh sederhana dikemukakan oleh Dwiyanto (2011) adalah mengenai pentingnya kepercayaan publik dalam
mengurangi biaya transaksi pada proses kebijakan dapat dilihat dari kebijakan yang diambil oleh pemerintah kota
(pemkot) Surakarta, atau lebih dikenal dengan Kota Solo, dalam merelokasi pedagang kaki lima (PKL). Untuk
membangun kepercayaan publik terutama dari kalangan PKL mengenai tujuan dilakukannya relokasi tersebut, walikota
Surakarta menjamu makan dan mengadakan pertemuan dengan para PKL sebanyak puluhan kali.
Adanya kepercayaan terhadap pemerintah juga dapat meringankan warga dan pemangku kepentingan karena
kebutuhan mereka untuk melakukan verifikasi dan monitoring terhadap proses kebijakan menjadi semakin rendah.
Hubungan yang harmonis dan saling menghormati sangat penting dalam pengembangan suatu sistem pelayanan
publik yang efisien dan efektif.
Kepercayaan publik yang optimal dapat diukur dari manfaat keberadaan kepercayaan publik atau ketidakpercayaan
publik itu sendiri (Choudhory, 2008). Jika keberdaan kepercayaan publik membuat pemerintah dapat bekerja secara
efisien, efektif, dan akuntabel maka tingkat kepercayaan publik masih berada pada titik optimalnya.
I. Krisis Kepercayaan Publik di Indonesia?
Walaupun krisis kepercayaan terhadap pemerintah telah banyak diteliti di negara-negara maju, kajian serupa di
Indonesia masih sangat langka. Belum banyak riset yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang dapat digunakan
untuk memperkirakan krisis kepercayaan publik di Indonesia.
Berbagai spekulasi dapat dikembangkan untuk menjelaskan mengapa institusi penegak hukum dan institusi yang
selama ini dikenal publik mengelola berbagai kegiatan dan proyek yang rentan dengan perilaku korupsi cenderung
mengalami erosi kepercayaan publik. Faktor yang sering menyebabkan menurunnya kepercayaan publik dari sisi
internal pemerintah di antaranya adalah munculnya berbagai skandal, kegagalan menunjukkan kinerja, dan
ketidakpuasan terhadap pemerintah.
Erosi kepercayaan publik tidak hanya melanda DPRD saja tetapi meluas pada semua partai politik. Kegagalan
partai politik sebagai instrumen kelembagaan bagi warga untuk memperjuangkan kepentingan dan aspirasinya dalam
proses kebijakan telah membuat warga kehilangan kepercayaan terhadap mereka. Ekspektasi publik untuk menjadikan
partai politik sebagai alat demokrasi untuk memperjuangkan kepentingan publik semakin tergerus.
Kajian juga menunjukkan bahwa dinamika kepercayaan publik juga terkait dengan kualitas tata pemerintahan.
Ketika pemerintahan menjadi semakin partisipatif dan transparan dalam membuat peraturan daerah, merumuskan
APBD, dan menentukan prioritas pembangunan daerah maka kepercayaan publik cenderung semakin tinggi.
Fenomena tersebut mengisyaratkan peningkatan kepercayaan publik dapat dilakukan dengan cara memperbaiki
kualitas tata pemerintahan. Para penyelenggara pemerintahan dapat memperbaiki tingkat kepercayaan publik dengan
cara melakukan perbaikan praktik tata pemerintahan. Dengan membuat proses kebijakan menjadi lebih partisipatif,
terbuka, dan akuntabel kepercayaan publik akan meningkat dengan sendirinya.
CRITICAL
Berikut ini beberapa kritikan saya terhadap buku yang berjudul REFORMASI BIROKRASI DAN PELAYANAN PUBLIK,
yang ditulis oleh Dr. H. Dahyar,M.Si. Bab V tentang Membangun Kepercayaan Publik terhadap Pemerintah. Pada bab ini
diawali dengan penulis menjelaskan tentang bagaimana Membangun Kepercayaan public terhadap pemerintah, dan dilama
memaparkan konsep kepercayaan public menurut subjeknya dan menjelaskan tentang dimensi pentingnya kepercayaan
public.
Pada bab ini juga. Komitmen yang Kredbel (Credible commitment) Para ilmuwan politik dan administrasi publik
telah lama menggunakan variabel ini untuk menjelaskan tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah dan dalam point
ini menjelaskan penggunaan variable ini.
Pada bab V ini menjelaskan poin per poin tentang bagaimana membangun kepercayaan public terhadap
pemerintah mulai dari konsep sampai pada pemaparan kepercayaan public terhadap pemerintah; yang mana dalam bab ini
menjelaskan tentang ; Komitmen yang Kredbel (Credible commitment ), Baik Hati (Benevolence), Kejujuran (Honesty),
Kompetensi, Keadilan (Fairness), Pentingnya Kepercayaan Publik Penting dalam Penyelenggaraan Pemerintahan, Krisis
Kepercayaan Publik di Indonesia, Reformasi Birokrasi untuk Meningkatkan Kepercayaan Publik.Dalam penjelasan masing
point per point, penulis menjelaskan tentang konsep sampai pada reformasi birokrasi dalam menjelaskan kepercayaan
public.
Pada bab ini juga menunjukkan bahwa dinamika kepercayaan publik juga terkait dengan kualitas tata
pemerintahan. Ketika pemerintahan menjadi semakin partisipatif dan transparan dalam membuat peraturan daerah dapat
memperbaiki tingkat kepercayaan publik dengan cara melakukan perbaikan praktik tata pemerintahan. Dengan membuat
proses kebijakan menjadi lebih partisipatif, terbuka, dan akuntabel kepercayaan publik akan meningkat dengan sendirinya.
Pada bab ini penulis telah menjelaskan dengan baik tentang bagaimana membangun kepercayaan public terhadap
pemerintah, dengan tidak melupakan tentang kejujuran, keadilan dalam membangun masyarakat yang aman dan majemuk
dalam menjalankan pemerintah yang peduli terhadap masyarakat dan realitas yang terjadi.
SARAN
Pada bab ini, saya ingin menyarankan kepada penulis bahwa ketika dalam penulisan, penulis menggunakan
istilah-istilah baru, penulis harus menuangkan catatan kaki untuk pembaca sehingga pembaca ketika membaca artikel
ini pembaca dapat mampu memahami apa yang penulis maksudkan.