Jurnal
Jurnal
Govemability bergantung pada tata kelola, dan tata kelola penting untuk
pengembangan kepercayaan dan keyakinan. Donatur dapat membantu negara berkembang
dalam pembangunan lebih lanjut, tetapi setiap negara harus merasa memiliki kepemilikan,
dan dengan demikian mereka dapat memiliki negara berkembang. Negara-negara
berkembang memiliki lebih banyak kendala daripada negara maju dan oleh karena itu, artikel
ini mengusulkan untuk memanfaatkan jalan tengah antara kenyataan dan ideal untuk realistis
untuk pembangunan negara berkembang, dengan menekankan perlunya tangga untuk didaki
bagi negara berkembang Ada banyak objek kepercayaan terhadap pemerintah. Agar
pemerintah dapat mendapatkan kepercayaan, pada dasarnya pemerintah harus memerintah
dan berkinerja lebih baik; harus ada lebih banyak transparansi, akuntabilitas, partisipasi,
tanggung jawab, dan daya tanggap. Objek utama kepercayaan adalah integritas pemerintah,
administrasi, peradilan, badan legislatif, proses pemilihan umum dan hasilnya. Dalam
menentukan kepercayaan di bidang-bidang ini, ada beberapa pertanyaan yang dapat diajukan
(Seligman 1997; Sztommpka 1999; King 2000; Weber dan Carter 2003; Hardin 2002; 2004;
2006). Di bidang integritas, misalnya: apakah korup atau curang? Apakah administrasinya
beroperasi secara efisien? Bagaimana cara mengelola birokrasi? Apakah lembaga
peradilannya adil, konsisten, dan taat pada aturan hukum? Apakah badan legislatifnya
representative dan inklusif? Apakah proses pemilihan umum terbuka, transparan dan masuk
akal? Apakah hasilnya merupakan hasil yang terbaik bagi negara? Pertanyaan-pertanyaan
tentang kepercayaan ini semuanya mencerminkan karakteristik tata kelola pemerintahan yang
baik (Barber 1983; Bianco 274 PAQ FALL 2010 1994; Seligman 1997; Braithwaite & Levi
1998; Blind 2006).
Akar ketidakpercayaan dapat ditemukan di berbagai bidang: masyarakat merasa
bahwa politisi dan pejabat publik sering menyalahgunakan kekuasaan mereka demi
kepentingan pribadi; masyarakat merasa tidak terhubung dengan pemerintah; pelayanan
pemerintah dianggap tidak memadai dan tidak tepat; sistem pemerintahan yang buruk dan
tidak berfungsi pelayanan pemerintah dianggap tidak memadai atau tidak layak; sistem
pemerintah buruk atau tidak berfungsi; melemahnya ekonomi global atau nasional, seperti
yang kita hadapi secara serius di seluruh dunia saat ini; dampak globalisasi dan informatisasi,
seperti perkembangan TIK; kebencian atas skandal dan krisis politik; ketidakmampuan para
birokrat dan politisi; pelanggaran aturan pelanggaran kehormatan, dan banyak lagi lainnya
(Nye et al. 1997; Hardin 2004).