MAULINA
NIM. PBB190006
i
PERANCANGAN DAN PROSEDUR PENGGUNAAN
TRACER DI PUSKESMAS BATARAGURU
TAHUN 2022
MAULINA
ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Oleh:
MAULINA
PBB190006
Disetujui oleh
Komisi Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Diketahui oleh
HALAMAN PENGESAHAN
iii
Perancangan dan Prosedur Penggunaan Tracer di Puskesmas Bataraguru
Tahun 2022
Oleh:
MAULINA
PBB190006
Hari/tanggal :
Waktu :
Tempat :
Pembimbing
1. ………………………………………………( )
2. ………………………………………………( )
Mengetahui,
Program Studi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Politeknik Baubau
Direktur,
iv
Yang bertanda tangan di bawa ini adalah mahasiswa Program Studi D3
Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Jurusan Kesehatan Politeknik Baubau:
Nama : Maulina
NIM : PBB190006
Alamat : BTN Ceceria
Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah dengan judul
“Perancangan dan Prosedur Penggunaan Tracer di Puskesmas Bataraguru Tahun
2022” ini adalah benar hasil karya saya sendiri dengan arahan dari komisi
pembimbing dan penguji, belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinga mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Karya Tulis Ilmiah
ini, dan telah saya nyatakan dengan mengikuti sisematika dan etika penulisan
karya ilmiah yang benar. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa seagian atau
seluruh dari KTI ini tidak asli/plagiat, maka Karya Tulis Ilmiah ini akan
dinyatakan batal dan gelar yang telah saya sandang bersedia untuk dicabut.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta karya tulis ilmiah saya kepada
Politeknik Baubau.
Materai 10.000
Maulina
PBB190006
ABSTRAK
v
MAULINA. “Perancangan dan Prosedur Penggunaan Tracer di Puskesmas
Bataraguru Tahun 2022” (Dibimbing oleh Dian Budi Santoso dan Asri Alkadri)
Hilangnya berkas rekam medis pasien memiliki dampak yang sangat serius oleh
karena itu setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus memperhatikan sistem
penyimpan rekam medis nya mulai dari SOP yang dapat dijadikan acuan, SDM
yang berkualifikasi sesuai dengan bidangnya dan fasilitas yang memadai, seperti
salah satu diantaranya adalah dengan menerapkan tracer (penunjuk berkas keluar)
sebagai cara mudah untuk mengetahui kemana keluarnya berkas rekam medis .
Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang tracer dan prosedur
penggunanaanya di Puskesmas Bataraguru. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kualitatif dengan rancangan studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah 1
orang kepala Ruangan Rekam Medis dan 2 orang Staff rekam medis. Objek dalam
penelitian ini adalah ruang penyimpanan unit rekam medis Puskesmas Bataraguru.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan cara wawancara, observasi
dan studi dokumentasi. Rancangan tracer dalam penelitian ini terdiri dari dua
alternative yakni yang pertama berukuran 27 x 10 cm, dengan warna kuning
menyala dan dua garis berwarna biru dan merah pada ujungnya yakni pada bagian
luar tracer. Bahan dasar tracer ini adalah Kertas Carton Board Yellow dengan
ketebalan 2,0 mm kemudian dilapisi kembali dengan kertas cover jilid buffalo 250
gr. Rancangan alternatif dua berukuran 21 x 33 cm dan tidak menggunakan
kantong plastik untuk menyimpan Bon Rekam Medis, melainkan langsung di
print/cetak begitu saja pada kertas cover jilid buffalo 250 gram. Warna dari tracer
ini adalah biru gelap dengan kotak kolom penulisan keterangan peminjaman
rekam medis berwarna putih. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah Puskesmas
Bataragru memilh untuk menggunakan rancangan tracer alernatif satu.
ABSTRACT
vi
MAULINA. “Design and Procedure for Using Tracer at Bataraguru Health Center
in 2022” (Supervised by Dian Budi Santoso and Asri Alkadri)
The loss of patient medical record files has a very serious impact, therefore every
health care facility must pay attention to its medical record storage system starting
from SOPs that can be used as references, qualified human resources in
accordance with their fields and adequate facilities, such as by implementing
tracer (exit file pointer) as an easy way to find out where the medical record file
went. The purpose of this study was to design a tracer and the procedure for its
use at the Bataraguru Health Center. This type of research is a qualitative research
with a case study design. The subjects in this study were 1 head of the Medical
Record Room and 2 medical record staff. The object of this research is the storage
room for the medical record unit at the Bataraguru Health Center. Collecting data
in this study using interviews, observation and documentation studies. The tracer
design in this study consisted of two alternatives, the first measuring 27 x 10 cm,
with a bright yellow color and two blue and red lines at the ends, namely on the
outside of the tracer. The basic material for this tracer is Yellow Carton Board
Paper with a thickness of 2.0 mm then re-coated with 250 gr buffalo volume cover
paper. The second alternative design measures 21 x 33 cm and does not use a
plastic bag to store the Medical Record Certificate, but is printed directly on the
250 gram buffalo volume cover paper. The color of this tracer is dark blue with a
white box for writing a medical record loan information column. The conclusion
that can be drawn is that the Bataragru Health Center chose to use an alternative
tracer design.
KATA PENGANTAR
vii
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya
tulis ilmiah yang berjudul “Perancangan dan Prosedur Penggunaan Tracer di
Puskesmas Bataraguru Tahun 2022”. Karya tulis ilmiah ini merupakan salah satu
persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan pada Jurusan Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan.
viii
9. Para responden yang telah menyediakan waktunya dalam membantu
kelancaran penelitian.
10. Teristimewa ucapan terima kasih kepada kedua Orang tua serta saudara-
saudaraku yang tak henti-hentinya memberikan dukungan moral, materil dan
spiritual sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
11. Pihak lain yang tidak bisa disebut satu persatu atas bantuannya secara
langsung maupun tidak langsung sehingga penelitian ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Akhir kata penulis mengarapkan adanya koreksi serta saran-saran dari semua
pihak yang sifatnya membangun guna perbaikan kearah yang benar dan sempurna
pada masa yang akan datang. Semoga penulisan Karya Tulis Ilmiah ini berguna
dan bermanfaat bagi kita semua. Aamiin Allahumma Shalli’ala Sayyidina
Muhammad Wa’ala Ali Sayyidina Muhammad.
Baubau, 2022
MAULINA
DAFTAR ISI
ix
Hal.
Halaman Sampul Depan......................................................................................i
Halaman Judul Karya Tulis Ilmiah.....................................................................ii
Halaman Persetujuan Karya Tulis Ilmiah...........................................................iii
Halaman Pengesahan..........................................................................................iv
Halaman Pernyataan Keaslian Penelitian............................................................v
Abstrak................................................................................................................vii
Abstract...............................................................................................................vii
Kata Pengantar....................................................................................................viii
Daftar Isi..............................................................................................................x
Daftar Tabel........................................................................................................xii
Daftar Gambar.....................................................................................................xiii
Daftar Lambang dan Singkatan...........................................................................xiv
Daftar Lampiran..................................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................3
C. Tujuan Penelitian................................................................................4
1. Tujuan Umum................................................................................4
2. Tujuan Khusus...............................................................................4
D. Manfaat Penelitian..............................................................................4
1. Manfaat Ilmiah...............................................................................4
2. Manfaat Institusi............................................................................4
3. Manfaat Praktis..............................................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA............................................................................5
A. Tinjuan Pustaka..................................................................................5
B. Kerangka Teori...................................................................................14
C. Kerangka konsep................................................................................15
BAB III METODE PENELITIAN..................................................................16
A. Jenis dan Rancangan Penelitian..........................................................16
B. Subjek dan Objek Penelitian...............................................................16
C. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................................17
D. Definisi Operasional...........................................................................17
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................18
F. Instrumen Penelitian ..........................................................................19
G. Analisis Data ......................................................................................20
H. Rencana Penelitian.............................................................................21
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................22
A. Deskripsi Umum Tempat Penelitian...................................................22
B. Hasil Penelitian ..................................................................................27
C. Pembahasan........................................................................................39
BAB V PENUTUP.............................................................................................42
A. Kesimpulan.........................................................................................42
B. Saran ..................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................43
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Hal.
xi
DAFTAR GAMBAR
Hal.
xii
Lambang/Singkatan Arti dan Keterangan
dkk. dan kawan-kawan
Permenkes Peraturan Menteri Kesehatan
RI Republik Indonesia
RSUD Rumah Sakit Umum Daerah
SDM Sumber Daya Manusia
SOP Standar Operasional Prosedur
SPO Standar Prosedur Operasional
UGD Unit Gawat Darurat
UU Undang Undang
% Persen
- Sampai
/ Atau
& Dan
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Hal.
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
wilayah Kecamatannya.
Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang
pasien. Pengelolaan rekam medis merupakan salah satu bentuk dari pelayanan
filing. Salah satu sub unit rekam medis yang membantu terlaksananya sistem
1
dipengaruhi oleh faktor sumber daya manusia, serta sarana dan prasarana yang
petunjuk keluar atau pengganti rekam medis yang akan keluar dari tempat
oleh Liezel Ennion dan Anthea Rhoda menjelaskan bahwa, menjaga kualitas
rekam medis yang baik adalah bagian penting namun sering diabaikan dari
survei arsip yang dicoba di komunitas pedesaan di Afrika Selatan, hanya 39%
dari rekam medis yang diminta ditemukan dari jumlah total empat rumah sakit
yang disurvei. Fenomena ini memiliki implikasi serius tidak hanya untuk
kualitas layanan kesehatan, tetapi juga kejadian cedera iatrogenik dan masa
2
depan karir praktisi kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa hilangnya berkas
rekam medis pasien memiliki dampak yang sangat serius oleh karena itu setiap
medis nya mulai dari SOP yang dapat dijadikan acuan, SDM yang
keluar) sebagai cara mudah untuk mengetahui kemana keluarnya berkas rekam
medis. Lebih lanjut dalam penelitian yang dilakukan oleh Asmono (2014),
rekam medis di Rumah Sakit Mata “Dr. Yap” Yogyakarta yaitu misfile dan
berkas rekam medis sulit terlacak. Selain itu, berdasarkan hasil penelitiannya
sehingga proses pelayanan kesehatan yang ada menjadi terhambat. Hal ini
penunjuk keluarnya berkas rekam medis untuk itu peneliti tertarik untuk
Bataraguru”.
3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Bataraguru.
2. Tujuan Khusus
Puskesmas Bataraguru.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
(outguide).
2. Manfaat Institusi
4
b. Sebagai salah satu cara untuk menciptakan hubungan kerjasama antara
3. Manfaat Praktis
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
darurat.
6
dimaksud dengan “petugas” adalah dokter atau dokter gigi atau tenaga
kepada pasien.
waktu. Harus dibuat ketentuan berapa lama jangka waktu satu rekam
sebagai berikut :
1) Tidak satu pun rekam medis boleh keluar dari ruang rekam medis,
diperlukan.
7
4) Dokter-dokter atau pegawai pelayanan kesehatan yang
ruang kerjanya selama jam kerja, tetapi semua rekam medis harus
cara ini rekam medis tidak perlu bolak balik dikirim ke bagian
bagian rekam medis, setiap hari pada jam yang telah ditentukan.
8
permintaan dapat berisi langsung oleh petugas bagian rekam medis
sendiri.
Permintaan lewat telpon dapat juga dilayani dan petugas bagian rekam
2009).
dan nomor rekam medisnya, nama poliklinik atau nama orang yang
medis yang diambil dari rak penyimpanan (Depkes, 1997). Petunjuk keluar
ini tetap berada di rak penyimpanan sampai berkas rekam medis yang
medis yang keluar dari penyimpanan. Petunjuk keluar ini tetap berada di
9
berwarna sangat membantu petugas dalam menandai lokasi yang benar
plastik dapat digunakan untuk menjaga bon peminjaman agar tidak hilang
Tracer atau outguide umumnya terbuat dari karton atau plastik tebal yang
awet, tidak mudah kusut atau robek dengan warna terang, dilengkapi dengan
ukurannya sama atau sedikit lebih besar dari berkas rekam medis,
akan dikeluarkan dari penyimpanan untuk tujuan apapun. Harus terbuat dari
bahan yang kuat dan berwarna. Ada berbagai jenis petunjuk keluar yang
10
laporan. Menunjukkan dimana rekam medis ketika tidak ada dalam
Menurut (WHO, 2002) jenis petunjuk keluar atau tracer yang baik
adalah dalam bentuk kartu, biasanya ukurannya sama atau sedikit lebih
1) Nama pasien.
4) Tanggal keluar.
terpisah, satu untuk menyimpan slip permintaan dan satu lagi untuk
2001).
a. Pengertian SOP
11
Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan suatu perangkat
proses kerja rutin tertentu dengan memberikan langkah yang benar dan
(SOP) dikatakan baik jika semua yang tertulis di dalamnya dapat dibaca
dan dimengerti oleh setiap orang yang menggunakannya. Oleh sebab itu
Prosedur adalah mudah dimengerti dan jelas. Di dalam SOP juga harus
kedokteran gigi.
12
operasional prosedur adalah suatu perangkat instruksi atau langkah-
b. Tujuan SOP
13
7) Menjamin konsistensi pelayanan baik dari sisi kualitas, waktu, dan
prosedur.
penyimpangan.
memberikan pelayanan.
B. Kerangka Teori
Budi (2011).
14
Gambar 1.
Kerangka Teori
Berdasarkan Modifikasi Teori Budi (2011)
C. Kerangka Konsep
Pengambilan Kembali
Rekam Medis
Gambar 2
Kerangka Konsep
15
BAB III
METODE PERANCANGAN
metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari
Nawawi (2003), data studi kasus dapat diperoleh dari semua pihak yang
bersangkutan, dengan kata lain data dalam studi ini dikumpulkan dari
1. Subjek Penelitian
16
Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah:
2. Objek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Puskesmas Bataraguru.
2. Waktu Penelitian
D. Definisi Operasional
2. Perancangan Tracer
17
Perancangan tracer yang dimaksud di sini adalah rencana pembuatan
penyimpanan.
1. Wawancara
2. Observasi
18
pengembalian kembali berkas rekam medis dari ruang filing, latar
3. Studi Dokumentasi
dalam penelitian ini meliputi tracer yang dirancang oleh puskesmas (jika
F. Instrumen Penelitian
1. Pedoman Wawancara
oleh peneliti kepada responden guna menemukan data real dari lapangan
19
yang digunakan oleh peneliti disesuaikan dengan kejanggalan yang ada
apakah perancangan tracer telah masuk anggaran tahun 2022 dan apakah
G. Analisis Data
Pada tahap ini, data yang diperlukan melalui penelitian diolah sesuai
itu, dilakukan analisis data untuk mencari kebenaran dalam menjawab fokus
masalah.
1. Reduksi Data
20
Reduksi data dalam Sugiyono (2012), berarti merangkum, memilih
hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema
pengumpulan data.
2. Penyajian Data
data ini adalah display data atau penyajian data. Dalam Sugiyono (2012),
dalam penelitian kualitatf adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan
penyajian data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi
dipahami tersebut.
3. Penarikan Kesimpulan
akan berubah bila tidak ditemukan bukti kuat yang mendukung ditahap
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti yang valid dan
(Sugiyono, 2012).
H. Jalannya Penelitian
Tabel 1.
Rencana Penelitian
21
Januari Februari Maret April Mei
No. Jenis Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penentuan Topik
Penelitian
2. Studi
Pendahuluan
3. Pembuatan
Proposal
4. Seminar
Proposal
5. Melakukan
Wawancara,
Observasi, studi
dokumentasi
6. Pengolahan Data
7. Finalisasi
BAB IV
berlokasi di Jl. M.H Thamrin, Kel. Bataraguru Kec. Wolio kota Baubau
Tabel 2
22
Pembagian Wilayah Kerja
Puskesmas Bataraguru
Tahun 2021
Nama Wilayah Ukuran Wilayah
1. Visi
2. Misi
23
Gambar 3
Peta wilayah kerja puskesmas Bataraguru
Gambar 4
Tampak depan puskesmas Bataraguru
24
oleh unit tata usaha yang bertanggung jawab dalam pengolahan data dan
Gambar 5
Struktur Organisasi puskesmas Bataraguru
25
berlokasi di Jl. M.H. Thamrin, Kel. Bataraguru, Kec. Wolio, Kota Baubau,
Sulawesi Tenggara, terbagi atas ruang rawat jalan, dengan luas bangunan
470m.
6) Ruang Tindakan
7) Ruang Persalinan
8) Ruang KIA/KB
9) Ruang Konseling
14) Gudang
26
c. Empat Belas Posyandu
sebagai berikut:
Tabel 3
Daftar SDM Puskesmas Bataraguru 2021
B. Hasil Penelitian
tracer sebagai penunjuk berkas rekam medis keluar agar dapat mengurangi
27
1. Alur Perancangan Tracer
a. Analisis Kebutuhan
Rancangan tracer saat ini dibuat dalam dua alternatif dengan bahan
1) Warna
berikut ini:
28
dirancang ini sebaiknya berwarna terang dan tidak menyatu dengan
“yaa, harus warna terang selain dari 3 warna map yang ada itu”
(Responden B)
Penggunaan warna yang kontras pada tracer ini adalah
29
(Responden B)
Maksud dari pernyataan kedua petugas di atas adalah ukuran
lebih besar dari map rekam medis seingga jika diletakkan di antara
3) Bahan
kuat serta ringan agar tidak mudah rusak dan gampang digunakan,
berikut:
30
Maksud dari pernyataan kedua petugas di atas adalah bahan
kuat serta dapat diperoleh dengan mudah yakni bisa dibuat sendiri
b. Alternatif Rancangan
1) Tracer Alternatif 1 27 cm
10 cm
KANTONG PLASTIK
10 cm
PEMINJAMAN REKAM
MEDIS
PUSKESMAS
BATARAGURU
Gambar 6.
Tampak Depan Tracer Alternatif 1
TRACER
SISIPKAN SEBAGAI PENGGANTI
31
BERKAS REKAM MEDIS KELUAR
Gambar 7.
Tampak Belakang Tracer Alternatif 1
BON PEMINJAMAN RM
No. RM : ........................................................
Nama KK : .........................................................
R. Peminjaman : .........................................................
Tgl. Pinjam : ................................ Jam: ................
Tgl. Kembali : ................................ Jam: ................
Nama Peminjam : ................................ Ttd: ..................
Keterangan : ..........................................................
Gambar 8
Desain BON Tracer Alternatif 1
peminjaman rekam medis agar bon tersebut tidak mudah hilang atau
panjang 10 cm dan lebar 7 cm. Warna dari tracer ini adalah kuning
menyala dengan dua garis berwarna biru dan merah pada ujungnya
yakni pada bagian luar tracer. Bahan dasar tracer ini adalah Kertas
kembali dengan kertas cover jilid buffalo 250 gr yang sudah didesain
medis lainnya ketika map rekam medis akan dikeluarkan dari folder,
32
hal ini memudahkan petugas untuk mengambil kembali tracer tersebut
folder.
dua garis berwarna merah dan birunya berfungsi seagai tanda khusus
Kuning atau Hijau. Tracer ini tidak mudah rusak bila terkena air
keras tidak akan memuat tracer ini mudah terlipat. Kekurangan dari
33
(KOP) PUSKESMAS
BATARAGURU
33 cm
2) Tracer Alternatif 2
TRACER
REKAM MEDIS
21 cm
34
Gambar 9
Rancangan Tracer Alternatif 2
langsung di print/cetak begitu saja pada kertas cover jilid buffalo 250
gambar di atas. Warna dari tracer ini adalah biru gelap dengan kotak
putih.
yang digunakan pada tracer alternatif 2 ini adalah biru gelap (biru tua)
hal ini semakin didukung dengan kotak putih berisi kolom keterangan
perbedaan antara map rekam medis dengan lembar tracer ini. Warna
tracer ini juga akan memudahkan petugas ketika tracer ini berada
35
Selain itu kelebihan dari tracer alternatif 2 ini adalah kolom
dari tracer ini adalah terdapat potensi kerusakan yang cukup besar
akibat kertas yang tidak sengaja terlipat dan terkena air atau masalah-
Rp. 3000,00.
c. Rancangan Terpilih
36
Gambar 10
Penerapan Rancangan Tracer Alternatif 1
di Rak Penyimpanan Rekam Medis Puskesmas Bungi
a. Analisis Kebutuhan
atas hal yang sama juga disampaikan oleh petugas rekam medis
37
dengan kompetensi PMIK yaitu mengenai langkah-langkah
baik, lalu SOP yang sedang dalam tahap perancangan harus memnuhi
b. Draft SOP
38
tersebut, adapun draft SOP yang telah disepakati oleh para petugas
PENGGUNAAN TRACER
No.
Dokumen LOGO
LOGO
No. Revisi 00 DINAS
KAB/KOTA
Tanggal KESEHATAN
SOP
Terbit
Halaman 1/1
PUSKESMAS Nama Kepala
BATARAGURU Puskesmas
1. Pengertian Tracer adalah suatu alat yang berfungsi sebagai
petunjuk keluar atau outguide untuk melacak rekam
medis yang keluar dari rak penyimpanan rekam medis
2. Tujuan a. Untuk memudahkan pengembalian rekam medis yang
telah selesai dari pelayanan dan dikembalikan ke rak
penyimpanan
b. Sebagai pelacak rekam medis yang keluar dari rak
penyimpanan dan belum kembali
3. Kebijakan
39
4. Referensi Permenkes RI No. 269 Tahun 2008 tentang Rekam
Medis.
UU RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal
13 ayat 3.
5. Prosedur/Langkah a. Petugas menuliskan nomor rekam medis, nama KK,
Langkah Ruang Peminjam, Tanggal & Jam Pinjaman, Tanggal
& Jam Kembali, Nama Peminjam dan Keterangan
pada lembar bon peminjaman rekam medis lalu
masukkan ke dalam kantong plastik tracer
b. Berkas rekam medis diambil dari rak penyimpanan
lalu digantikan dengan tracer yang sudah diisi oleh
bon peminjaman rekam medis
c. Tracer diambil dari rak penyimpanan apabila berkas
rekam medis yang dipakai sudah selesai digunakan
d. Tracer dapat dipakai berulang-ulang
6. Unit Terkait Loket Pendaftaran, Unit Rekam Medis
7. Dokumen Terkait Berkas Rekam Medis
C. Pembahasan
1. Perancangan Tracer
(jejak) rekam medis. Oleh sebab itu, peneliti telah merancang tracer
40
tersebut memiliki warna yang mencolok yang dapat membantu petugas
dalam menandai lokasi rekam medis dan juga terdapat bon peminjaman
mencatat sesuai bon peminjaman. Jenis petunjuk keluar atau tracer harus
tercantum nama pasien, nomor rekam medis, tanggal keluar dan tujuan
peminjaman rekam medis (WHO, 2002 dalam Anhar 2018), lebih lanjut
biasanya berbentuk formulir yang berisi nomor rekam medis, nama pasien,
rangkap tiga, satu diletakkan pada rekam medisnya, satu disimpan sebagai
dan bon rekam medis yang ada pada petugas serta yang sudah menjadi
tanda bukti tadi dibuang. Bahan bon peminjaman rekam medis biasanya
41
tenaga rekam medis dengan kompetensi PMIK sehingga belum diusulkan
BAB IV
A. Kesimpulan
42
2. Puskesmas Bataraguru memilih menggunakan tracer alternatif 1 dimana
7 cm. Warna dari tracer ini adalah kuning menyala dengan dua garis
berwarna biru dan merah pada ujungnya. Bahan dasar tracer ini adalah
kembali dengan kertas cover jilid buffalo 250 gr dan dilapisi plastik
laminating.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Budi, S. C. 2015. Pentingnya Tracer Sebagai Kartu Pelacak Berkas Rekam Medis
Keluar Dari Rak Penyimpanan. Indonesian Jurnal of Community
Engagement, Volume 1, Halaman 121-132. https://jurnal.ugm.ac.id/
[diakses 11 Maret 2022].
43
Burhanuddin, Afid., 2013. Pengumpulan Data dan instrumen Penelitian.
Nawawi, & Hadari, 2000. Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang
Pemerintahan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
44
UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.
45
4 Rak dan Folder (Tempat) Penyimpanan Rekam Medis (Alasan)
tidak memberi kemudahan dalam pengaplikasian
Tracer jika memiliki ukuran seperti yang dijelaskan
oleh WHO
5 Item-item memo yang disebutkan oleh petugas RM (Alasan)
dapat memudahkan dalam melacak Rekam Medis
Keluar
PEDOMAN WAWANCARA
1. Jika ditinjau dari warna Map Rekam Medis saat ini. Menurut anda, apakah
warna yang cocok untuk diterapkan pada rancangan Tracer?
2. Menurut (WHO, 2002) Tracer yang baik biasanya ukurannya sama atau
sedikit lebih besar dari map rekam medis. Jika ditinjau dari ukuran Map
46
Rekam Medis saat ini. Menurut anda, bagamanakah ukuran yang cocok untuk
diterapkan pada rancangan Tracer?
3. Jika ditinjau dari bahan Map Rekam Medis saat ini. Menurut anda,
bagaimanakah bahan yang cocok untuk diterapkan pada Rancangan Tracer
sehingga tidak akan merusak Map Rekam Medis yang ada?
4. Jika ditinjau dari Rak dan Folder (Tempat) Penyimpanan Rekam Medis
Puskesmas saat ini. Menurut anda bagaimanakah bentuk Tracer yang cocok
yang dapat memudahkan petugas dalam pengaplikasian Tracer?
5. Menurut anda, sebaiknya apa saja kah item-item yang dimasukkan ke dalam
memo supaya dapat memudahkan petugas dalam melacak Rekam Medis?
47