Anda di halaman 1dari 23

SOP PRAKTIK KOLABORASI INTERPROFESIONAL

PEMERIKSAAN SKRINING HYPOTIROID KONGENITAL


PADA BAYI BARU LAHIR DI UPTD PUSKESMAS TAPOS

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Stase 5


Praktik Kolaborasi Interprofesional

Oleh:

NAMA : SUPERTI WAHYUNINGSIH


NPM : 19220220018

PROGAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
2022
ii
LEMBAR PERSETUJUAN

PEMERIKSAAN SKRINING HYPOTIROID KONGENITAL


PADA BAYI BARU LAHIR DI UPTD PUSKESMAS TAPOS

Oleh:
NAMA : SUPERTI WAHYUNINGSIH
NPM : 19220220018

Telah dilakukan pembimbingan dan dinyatakan layak untuk dipresentasikan di


hadapan tim penguji.

Tanggal, Maret 2022

Mengetahui,

Dosen Penanggung Jawab Stase

(Nama Dosen)
NIDN

i
LEMBAR PENGESAHAN
PEMERIKSAAN SKRINING HYPOTIROID KONGENITAL
PADA BAYI BARU LAHIR DI UPTD PUSKESMAS TAPOS

Oleh:
NAMA : SUPERTI WAHYUNINGSIH
NPM : 19220220018

Telah dipresentasikan pada tanggal … bulan Maret 2023 di hadapan tim penguji
Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Fakultas Vokasi
Universitas Indonesia Maju.

tanggal, Maret 2023


Menyetujui,

KBK Dosen Komunitas dan Ilmu Teknologi KBK Dosen Pencegahan dan Deteksi Dini

ii
Agus Santi Br.G.,S.ST, M.Kes Gaidha K Pangestu, S.Tr.Keb., M.Keb
NIDN. 317088406 NIDN. 0317119401

Mengesahkan,

Dosen Penangung Jawab Stase

(…………………………………….)
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas perkenan-Nya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan SOP Praktik Kolaborasi
Interprofesional ” PEMERIKSAAN SKRINING HYPOTIROID

KONGENITAL PADA BAYI BARU LAHIR DI UPTD


PUSKESMAS TAPOS TAHUN 2023

iii
Dalam penyelesaian Laporan SOP Praktik Kolabolasri Interprofesional ini
penulis mendapatkan bimbingan, arahan dan masukan oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs.H.A.Jacub Chatib, selaku Ketua Yayasan Indonesia Maju
2. Prof. Dr. Dr. dr. H.M. Hafizurrachman, MPH, selaku Pembina Yayasan Indonesia
Maju.
3. Dr. Astrid Novita, SKM, MKM Selaku Rektor Universitas Indonesia Maju.
4. Susaldi, S.ST., M. Biomed Selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas
Indonesia Maju.
5. Dr. Rindu, SKM.,M.Kes Selaku Wakil Rektor II Bidang Non-Akademik Universitas
Indonesia Maju.
6. Hidayani, Am Keb, SKM, MKM Selaku Dekan Fakultas Vokasi Universitas
Indonesia Maju.
7. Hedy Hardiana, S.Kep., M.Kes Selaku Wakil Dekan Fakultas Vokasi Universitas
Indonesia Maju.
8. Fanni Hanifa, S.ST., M.Keb., Selaku Koordinator Program Studi Pendidikan Profesi
Bidan Universitas Indonesia Maju.
9. selaku dosen pembimbing Stase 5 yang telah membimbing da memberikan
masukan bagi penulis.
10. selaku dosen responsi SOP Stase 5 yang telah meluangkan waktunya
memberikan masukan bagi penulis.
11. selaku CI responsi Stase 5 yang turut menguji dan memberikan banyak
masukan bagi penulis
12. Seluruh dosen dan staf pengajar Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
Program Profesi Departemen Kebidanan Universitas Indonesia Maju (UIMA)
yang telah memberikan ilmu pengetahuan, mengarahkan dan membimbing
penulis selama mengikuti proses pendidikan.
13. Teman teman profesi bidan Universitas Indonesia Maju (UIMA) yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa Laporan SOP Praktik Kolaborasi Interprofesional ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik, saran atau masukan dari semua pihak

iv
sangat diharapkan guna perbaikan di masa yang akan datang. Semoga tulisan ini
memberikan manfaat bagi pembacanya.

Jakarta, Maret 2023

Penulis

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
I. SOP LAMA : Belum memiliki SOP............................................................1
II. REKOMENDASI SOP BARU....................................................................2
III. PEMBAHASAN..........................................................................................7
IV. KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................14
V. DAFTAR PUSTAKA................................................................................15

vi
I. SOP LAMA : Belum memiliki SOP
Puskesmas Tapos belum memiliki SOP tentang skrining Hipotiroid
Kongenital pada bayi hal ini disebabkan SHK di Kota Depok mulai
dilaksanakan bulan September 2022. Berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor : HK.02.02/MENKES/2534/2020 tentang Pemberian
Imunisasi Pneumokokus Konyugasi, imunisasi Pneumokokus Konyugasi
(PCV) ditetapkan sebagai imunisasi rutin yang diberikan di seluruh wilayah
Indonesia secara bertahap. Pelaksanaan introduksi imunisasi PCV diawali
dengan program demonstrasi imunisasi PCV di Provinsi Nusa Tenggara Barat
dan Bangka Belitung pada tahun 2017 - 2019. Selama periode tersebut,
cakupan imunisasi PCV rata-rata mencapai 80% dan tidak ada kejadian ikutan
paska imunisasi (KIPI) serius yang dilaporkan, selanjutnya diintroduksi secara
nasional (bertahap tahun 2020 – 2024). Di Provinsi Jawa Timur, introduksi
Imunisasi PCV akan dilaksanakan di 8 Kabupaten/Kota, sedangkan di Provinsi
Jawa Barat akan dilaksanakan di 6 Kabupaten/Kota. Pemilihan kabupaten/kota
sebagai wilayah introduksi PCV berdasarkan hasil diskusi dengan Subdit
Imunisasi Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Di Provinsi Jawa Barat pelaksanaan
vaksinasi PCV dimulai tahun 2021 diawali dengan 6 Kab/Kota yaitu Kab.
Bandung, Kota Bandung, Kab. Bogor, Kab. Karawang, Kab. Bekasi dan Kota
Bekasi.(SE KEMENKES RI DIRJEN P2P 18 Mei 2021 )
Pelaksanaaan di Kota Depok dimulai dengan Cath Up Imunisasi PCV
yaitu pendataan saasaran Bayi yang lahir Juli 2022 dan mulai mendapatkan
dosis ke 1 usia 2 bulan pada juli 2022. Pelaksanaan pemberian imunisasi PCV
di Puskesmas Tapos di mulai bulan September 2022.

1
II. REKOMENDASI SOP BARU

SOP PEMBERIAN IMUNISASI PCV


DIMASA PANDEMI COVID 19
No.Dokumen : 440/ 243 -
SOP/Pkm Tapos/X/2022
SOP No.Revisi: 00
Tanggal Terbit : 7 November 2022
Halaman : 1/5
PROGRAM STUDI
UPTD
PENDIDIKAN PROFESI
PUSKESMAS
BIDAN DEPARTEMEN
TAPOS
KEBIDANAN STIKIM
Imunisasi PCV adalah upaya yang dilakukan petugas kesehatan ( Perawat,
Bidan ) untuk memberikan kekebalan atau vaksin pada bayi sehingga terhindar

I. PENGERTIAN dari infeksi bakteri Steptococus Pneumoniae yang dapat menyebabkan


beberapa penyakit radang paru ( Pneumonia ) Radang selaput otak ( Meningitis
) dan infeksi darah ( Bakterimia)

Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk melaksanakan pemberian


imunisasi PCV
II. TUJUAN
1. KMK NO. HK.01.07/C/2321/2022 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Imunisasi Pnemokokus (PCV)

III. KEBIJAKAN 2. SK Kepala U P T D Puskesmas Nomor 445/ 33 -SK /Pkm-Tapos/2022


Tentang Kebijakan Pengelolaan dan Pelaksanaan Pelayanan di UPTD
Puskesmas Tapos

1. Petunjuk Tekhnis Pelaksanaan Imunisasi Pneumokokus Konyugasi (PCV)


tahun 2022.
IV. REFERENSI
2. Petunjuk Tekhnis Pelayanan Imunisasi Pada Masa Pandemi Covid 19 tahun
2020.
V. Alat dan Bahan 1. Vaksin PCV pada thermos vaksin / Vaksin Carier
2. Safety Box
3. Spuit 0,5cc
4. Kapas swab

2
5. APD level 1 ( penutup kepala, masker surgikal, sarung tangan, seragam
medis, sepatu kerja).
Penatalaksanaan
VI. PROSEDUR 1. Dimasa pandemi petugas kesehatan, melaksanakan PROKES :
- Mencuci tangan 6 langkah
- Memakai APD Level 1
Dimasa Pandemi Sasaran yang datang untuk di vaksin :
- Ibu dan Anak mencuci tangan dan memakai masker
- Petugas Skrining Melakukan skrining riwayat ( demam, Batuk, pilek )
- Petugas Skrining melakukan Pengukuran suhu
- Ibu dan Anak duduk diruang tunggu dengan menjaga jarak

2. Petugas Kesehatan, Menyiapkan vaksin PCV ( Lihat VVM dan ED ),


pastikan vaksin layak pakai.
3. Petugas Kesehatan memanggil Ibu dan bayi dengan ramah dan
mencocokkan identitas di buku KIA dan Status Pasien (Family Folder )
4. Petugas kesehatan, memberikan Inform consent kepada ibu untuk diisi
dengan menjelaskan maksud dan tujuannya.
5. Petugas Kesehatan, Melakukan anamnesa untuk memastikan jadwal
imunisasi saat ini, lihat kolom imunisasi di KMS atau di buku KIA
6. Petugas Kesehatan, Melakukan pemeriksaan kesehatan pada bayi head to
too dan bila ada hal yang meragukan tentang kondisi bayi ( Riwayat sesak
nafas, kelainan syaraf, kelainan kongenital dll ) petugas melakukan
konsultasi internal ke dokter umum yang ada di poli BP Umum, bila hasil
pemeriksaan bayi tidak bisa di vaksin langsung pulang/ rujuk ke SPA untuk
rekomendasi pemberian imunisasi PCV dan bila bayi bisa di vaksin PCV
dilanjutkan pemberian imunisasi di poli KIA.
7. Petugas Kesehatan, Menjelaskan kepada ibu bayi tersebut, tentang
Pemberian imunisasi PCV , apa imunisasi PCV, tujuan pemberian
imunisasi PCV dan manfaat pemberian imunisasi PCV serta jadwal
pemberian imunisasi tersebut yaitu di berikan pada bayi umur 2-12 bulan
dengan jumlah suntikan 3 kali yaitu pemberian imunisasi PCV ke 1 di
mulai di usia 2 bulan, PCV ke 2 di berikan usia 3 bulan ( Interval 4
minggu ) dan PCV ketiga usia bayi 12 Bulan .
8. Petugas Kesehatan, Membuka vaksin PCV dan memberi tanda (tanggal dan

3
jam waktu buka vaksin)
9. Petugas Kesehatan, Memasukkan vaksin PCV 0, 5 cc kedalam spuit 0,5 cc
( 1 Vial Vaksin PCV IP vaksin 4 dosis )
10. Petugas Kesehatan, mengatur posisi bayi senyaman dan seaman mungkin.
Petugas kesehatan membersihkan 1/3 paha kiri atas bagian luar dengan
kapas swab, tunggu beberapa detik, beritahu ibu jika anaknya akan di
suntik kemudian di area tersebut berikan vaksin PCV dengan cara IM
VI. DIAGRAM ALIR
dengan dosis 0,5 cc bila terdapat darah bekas penyuntikan usap dengan
kapas kering, spuit habis pakai dimasukkan kedalam safety box.
11. Petugas Kesehatan, menjelaskan kepada ibu bayi tersebut tentang efek
samping yang mungkin timbul setelah pemberian imunisasi PCV yaitu :
KIPI ringan ( non Serius ) yaitu timbul demam ringan ( 38 0C ), kemerahan
dan rasa sakit di area penyuntikan, sakit kepala, rewel dan kehilangan nafsu
makan serta KIPI berat ( serius seperti Demam tinggi ( > 39 0
C ) ,
Kesulitan bernafas, , nafas berbunyi
, detak jantung berjalan cepat . Bila terdapat gejala KIPI berat segera bawa
bayi ke IGD Puskesmas Tapos.
12. Petugas Kesehatan, melakukan observasi pasca penyuntikan PCV selama
30 menit dengan meminta ibu dan bayi untuk tidak pulang dulu untuk
memastikan tidak ada KIPI / alergi pasca penyuntikan
13. Petugas Kesehatan, merapihkan alat alat
14. Petugas Kesehatan,melepas sarung tangan dan mencuci tangan

15. Petugas Kesehatan, mencatat dalam status rekam medik/ Family Folder ,
buku Register kohort bayi dan buku KIA bayi

ibu dan bayi datang , prokes (Cuci tangan, pakai


masker ) petugas skrining melakukan screning
4 riwayat bapil demam dan pengukuran suhu
MULAI

ibu dan bayi melakukan pendaftaran

Petugas Pendaftaran membawa rekam


medik/Buku KIA/KMS ke ruang KIA/Imunisasi

Petugas (Bidan) melakukan pengukuran BB/TB


Pada Bayi

Di ruang KIA, Petuga (Bidan)


menjelaskan maksud dan tujuan
pengisian informed consent,
melakukan anamnesa dan
pemeriksaan fisik,bila ada
kelainan konsul dokter

Di Poli Umum, Hasil Konsultasi Di Poli Umum, Hasil


dengan Dokter, Bila bayi BISA Konsultasi dengan
di vaksin lanjut ke poli KIA Dokter, Bila bayi TIDAK
untuk vaksinasi bisa di vaksin diobati,
rujuk ke dokter SPA
untuk rekomendasi
pemberian vaksisn PCV
YA, Lanjut
Vaksinasiksin
TIDAK di Vaksin

5
Petuga (Bidan) memberikan pelayanan imunisasi sesuai
jadwal dan vaksin yang di butuhkan , kemudian menjelaskan
tentang imuniasi PCV,manfaat dan tujuan serta efek
samping yang mungkin timbul

Petuga (Bidan) melakukan observasi 30 menit pasca


imunisasi PCV dan mencatat hasil imunisasi PCV ke KMS /
Buku KIA dan rekam medik

Petugas (Bidan) menjelaskan kepada ibu bila ada efek


samping yang timbul pasca imunisasi PCV yang merupakan
KIPI serius menganjurkan ibu untuk datang ke IGD / Poli

PASIEN PULANG

SELESAI

VIII. UNIT TERKAIT 1. Pendaftaran ( Administrasi )


2. Pelayanan umum ( Dokter )
3. IGD ( Perawat )
4. Apotek ( Petugas farmasi )

1. Register Kohor Bayi


IX.
2. Buku Bantu rekap imunisasi
DOKUMEN
3. Buku KIA
TERKAIT
4. Sertifikat Imunisasi
5. Status Pasien ( Family Folder )
6. Form Rujukan Internal/Eksternal

III. PEMBAHASAN

6
SOP Lama : Tidak ada.
Berdasarkan SE Kemenkes RI tanggal 18 Mei 2021 Intorduksi Vaksin PCV
baru dimulai di provinsi Jawa Barat bulan Juli tahun 2021 yang diawali di 6
Kota/Kabupaten yaitu yaitu Kab. Bandung, Kota Bandung, Kab. Bogor,
Kab. Karawang, Kab. Bekasi dan Kota Bekasi.

SOP Baru :
1. Judul :
Pemberian Imunisasi PCV Pada Masa Pandemi Covid 19, judul SOP
tersebut sudah sesuai dan mengacu pada pedoman sesuai proses
kerjanya.
Logo :
Penggunaaan SOP baru menggunakan Logo Puskesmas Tapos sebagai
tempat pelaksanaan vaksinasi PCV pada bayi sudah sesuai pedoman
dan Logo Institusi pendidikan Profesi Bidan UIMA
2. Nomor Dokumen :
SOP Baru menggunakan Format penulisan nomor dokumen
a. SPO kepanjangan dari Standar Prosedur Operasional
b. Angka ditulis dengan urutan SOP yang ada
c. Tempat/ Bimbingan Klinik
d. Angka Romawi menandakan bulan pembuatan SOP
e. Dilanjutkan dengan Tahun pembuatan SOP
Sudah Diisi sesuai dengan ketentuan penomeran yang berlaku di
lingkungan Dinas Kesehatan Kota Depok
3. Pengertian
a. Pemberian Imunisasi PCV adalah upaya yang dilakukan petugas
kesehatan (Perawat, Bidan) untuk memberikan kekebalan atau
vaksin pada bayi sehingga terhindar dari infeksi bakteri
Steptococus Pneumoniae yang dapat menyebabkan beberapa
penyakit seperti radang paru ( Pneumonia ) Radang selaput otak (

7
Meningitis ) dan infeksi darah (Bakterimia) Pengertian diatas sudah
sesuai dengan pedoman yang ada(1).
b. Jadwal dan Dosis
a). Vaksin PCV diberikan pada bayi umur 2, 3 bulan dan 12
bulan;
b). Pemberian PCV minimal umur 6 minggu;
c) Interval antara dosis pertama dan kedua 4 minggu; dan
d) Apabila anak datang tidak sesuai jadwal pemberian Imunisasi
pneumokokus konyugasi yang telah ditetapkan maka jadwal dan
dosis seperti pada tabel di bawah ini :
Jadwal dan Dosis Vaksin Pneumokokus Konyugasi (PCV) untuk
Anak datang di Luar Jadwal Imunisasi berikut ini:
Imunisasi Dosis vaksin Interval Keterangan
yang di berikan Tambahan

Jika anak belum 2 dosis Minimal 1 Dosis ketiga


mendapatkan Imunisasi bulan diberikan
dasar PCV
Imunisasi PCV sampai usia 11 dengan interval
pada usia 2 dan 3 bulan minimal 2 bulan
bulan dari dosis kedua

Jika anak di atas 2 dosis sampai Minimal 1 Tidak perlu


usia 24 bulan
usia 12 bulan bulan dosis ketiga
belum pernah
mendapat
Imunisasi PCV

Jika anak belum 1 dosis Imunisasi


mendapatkan lanjutan PCV
Imunisasi PCV (dosis ketiga)
lanjutan (dosis sampai usia 24
ketiga) pada usia bulan
12 bulan
Penjelasan diatas tentang dosis pemberian Imunisasi PCV

8
pada bayi sudah sesuai dengan apa yang di tulis di pedoman.

4. Tujuan :
Penulisan isi tujuan diatas diawali kalimat aktif dengan komposisi
kalimat yaitu acuan untuk penerapan langkah – langkah pemberian
imunisasi PCV yang sudah sesuai dengan pedoman.
5. Kebijakan :
a) KMK NO. HK.01.07/C/2321/2022 Tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Imunisasi Pnemokokus (PCV)(2)
b) SK Kepala UPTD Puskesmas Nomor 445/ 33 -SK /Pkm-
Tapos/2022 Tentang Kebijakan Pengelolaan dan Pelaksanaan
Pelayanan di UPTD Puskesmas Tapos(3)
6. Refernsi :
a) Petunjuk Tekhnis Pelaksanaan Imunisasi Pneumokokus Konyugasi
(PCV) tahun 2022.
b) Petunjuk Tekhnis Pelayanan Imunisasi Pada Masa Pandemi Covid
19 tahun 2020.
Referensi diatas berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan
SOP, bisa berbentuk buku ataupun bentuk lain sebagai bahan
pustaka.

7. Alat dan Bahan :

a) Vaksin PCV pada thermos vaksin / Vaksin Carier


b) Safety Box
c) Spuit 0,5cc
d) Kapas swab
e) APD level 1 ( penutup kepala, masker surgikal, sarung tangan,
seragam medis, sepatu kerja).
8. Prosedur :
Penatalaksanaan :
1) Dimasa pandemi petugas kesehatan ( Dokter, Perawat, Bidan )
melaksanakan PROKES :

9
 Mencuci tangan 6 langkah
 Memakai APD Level 1

 Dimasa Pandemi Sasaran yang datang untuk di vaksin :


 Ibu dan Anak mencuci tangan dan memakai masker
 Petugas Skrining Melakukan skrining riwayat ( demam, Batuk,
pilek )
 Petugas skrining melakukan Pengukuran suhu
 Ibu dan Anak duduk diruang tunggu dengan menjaga jarak

2) Petugas Kesehatan ( Perawat, Bidan ) Menyiapkan vaksin PCV (


Lihat VVM dan ED ), pastikan vaksin layak pakai
3) Petugas Kesehatan ( Perawat, Bidan ) memanggil Ibu dan bayi
dengan ramah dan mencocokkan identitas di buku KIA dan Status
Pasien (Family Folder )
4) Petugas kesehatan ( Perawat, Bidan ) memberikan Inform
consent kepada ibu untuk diisi dengan menjelaskan maksud dan
tujuannya.
5) Petugas Kesehatan ( Perawat, Bidan ) Melakukan anamnesa untuk
memastikan jadwal imunisasi saat ini, lihat kolom imunisasi di
KMS atau di buku KIA
6) Petugas Kesehatan ( Perawat, Bidan ) Melakukan pemeriksaan
kesehatan pada bayi head to too dan bila ada hal yang meragukan
tentang kondisi bayi ( Riwayat sesak nafas, kelainan syaraf,
kelainan kongenital dll ) petugas melakukan konsultasi internal ke
dokter umum yang ada di poli BP Umum, bila hasil pemeriksaan
bayi tidak bisa di vaksin langsung pulang/ rujuk ke SPA untuk
rekomendasi pemberian imunisasi PCV dan bila bayi bisa di
vaksin PCV dilanjutkan pemberian imunisasi di poli KIA.

10
7) Petugas Kesehatan ( Perawat, Bidan ) Menjelaskan kepada ibu
bayi tersebut, tentang Pemberian imunisasi PCV , apa imunisasi
PCV, tujuan pemberian imunisasi PCV dan manfaat pemberian
imunisasi PCV serta jadwal pemberian imunisasi tersebut yaitu di
berikan pada bayi umur 2-12 bulan dengan jumlah suntikan 3 kali
yaitu pemberian imunisasi PCV ke 1 di mulai di usia 2 bulan,
PCV ke 2 di berikan usia 3 bulan ( Interval 4 minggu ) dan PCV
ketiga usia bayi 12 Bulan.
8) Petugas Kesehatan ( Perawat, Bidan ) Membuka vaksin PCV dan
memberi tanda (tanggal dan jam waktu buka vaksin).
9) Petugas Kesehatan ( Perawat, Bidan ) Memasukkan vaksin PCV
0, 5 cc kedalam spuit 0,5 cc ( 1 Vial Vaksin PCV IP vaksin 4
dosis )
10) Petugas Kesehatan ( Perawat, Bidan ) mengatur ibu untuk
memposisikan bayinya dengan tepat dan aman, yaitu melettakkan
anaknya diatas pangkuannya, pastikan salah satu tangan ibu
berada di belakang punggung anak dan salah satu lengan anak
melilit pada pinggang ibu, tangan ibu yang lainnya memegang
kaki anak.Petugas kesehatan membersihkan 1/3 paha kiri atas
bagian luar dengan kapas swab, tunggu beberapa detik, beritahu
ibu jika anaknya akan di suntik kemudian di area tersebut berikan
vaksin PCV dengan cara IM dengan dosis 0,5 cc bila terdapat
darah bekas penyuntikan usap dengan kapas kering, spuit habis
pakai dimasukkan kedalam safety bok
11) Petugas Kesehatan ( Perawat, Bidan ) menjelaskan kepada ibu
bayi tersebut tentang efek samping yang mungkin timbul setelah
pemberian imunisasi PCV yaitu : KIPI ringan ( non Serius ) yaitu
timbul demam ringan ( 38 0C ), kemerahan dan rasa sakit di area
penyuntikan, sakit kepala, rewel dan kehilangan nafsu makan
serta KIPI berat ( serius seperti Demam tinggi ( > 39 0 C ) ,
Kesulitan bernafas, , nafas berbunyi , detak jantung berjalan cepat

11
. Bila terdapat gejala KIPI berat segera bawa bayi ke IGD
Puskesmas Tapos.
12) Petugas Kesehatan ( Perawat, Bidan ) melakukan observasi pasca
penyuntikan PCV selama 30 menit dengan meminta ibu dan bayi
untuk tidak pulang dulu untuk memastikan tidak ada KIPI / alergi
pasca penyuntikan
13) Petugas Kesehatan ( Perawat, Bidan ) merapihkan alat alat
14) Petugas Kesehatan ( Perawat, Bidan ) melepas sarung tangan dan
mencuci tangan
15) Petugas Kesehatan ( Perawat, Bidan ) mencatat dalam status
rekam medik/ Family Folder , buku Register kohort bayi dan
buku KIA bayi(4).
Pembuatan isi Prosedur SOP imunisasi PVC diatas merupakan bagin
utama yang menguraikan langkah - langkah kegiatan untuk
menyelesaikan proses kerja tertentu dan sudah mengacu pada
pedoman(1).
9. Unit terkait :
a. Pelayanan Pendaftaran : Tempat Pendaftaran dan registrasi pasien untuk
mendapatkan pelayanan, Pelayanan Umum : Tempat konsultasi dengan
dokter umum terkait kondisi bayi ( Riwayat kelainan kongenital,
gangguan syaraf, sesak nafas )
b. Pelayanan IGD : Tempat pelayanan KIPI serius dan non serius 24 jam
pasca pemberian Imunisasi PCV
c. Pelayanan Farmasi : Tempat pelayanan pemberian obat setelah pasien
di berikan pelayanan kesehatan.
Unit terkait berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur yang terkait
dalam proses kerja tersebut. Hal ini sudah mengacu pada pedoman yang
ada.
10. Dokumen terkait :
a. Register Kohor Bayi : Pencatatan hasil imunisasi PCV sebagai sumber
data pelayanan kesehatan kepada bayi

12
b. Buku Bantu rekap imunisasi : Pencatatan hasil imunisasi PCV
mingguan
c. Buku KIA : Pencatatan hasil imunisasi PCV di buku berdasarkan tabel
pemberian imunisasi rutin yang berisi informasi telah di berikan
imunisasi PCV kepada bayi tersebut
d. Sertifikat Imunisasi : Sertifikat imunisasi merupakan surat yang
dikeluarkan oleh Puskesmas yang menetapkan bahwa bayi di usia 1
tahun telah mendapatkan rangkaian imunisasi dasar lengkap. Rangkaian
imunisasi dasar lengkap adalah imunisasi yang harus diberikan kepada
bayi sebelum berumur satu tahun. Yaitu, BCG, DPT, Polio, Campak
dan Hepatitis B, HIB dan PCV
e. Status Pasien ( Family Folder ) : adalah suatu metode perekaman data
medis menggunakan kode khusus dan juga terintegrasi dalam lingkup
keluarga.
f. Form Rujukan Internal/Eksternal :
1) Rujukan Internal adalah rujukan horizontal yang terjadi antar unit
pelayanan di dalam institusi tersebut.
2) Rujukan Eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit-unit
dalam jenjang pelayanan kesehatan, baik horizontal (dari
puskesmas rawat jalan ke puskesmas rawat inap) maupun vertikal
(dari puskesmas ke rumah sakit umum daerah).
Berisi dokumen dokumen yang terkait dan atau prosedur yang terkait
dalam proses kerja tersebut.2 Pengisian komponen unit terkait dan
dokumen terkait sudah mengacu pada pedoman .

13
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Standar Oprasional Prosedur (SOP) merupakan pedoman dalam
melakukan
setiap pelayanan yang dilakukan. SOP PEMBERIAN IMUNISASI PCV
DIMASA PANDEMI COVID 19 di UPTD Puskesmas Tapos dibuat
dengan tujuan sebagai acuan dalam menerapkan langkah- angkah
pemberian imisasi PVC pada bayi dimasa pandemi covid 19 di UPTD
Puskesmas Tapos, sehingga, SOP pemberian imunisasi PCV pada bayi
yang dibuat baru dapat menunjang pelaksanaan kegiatan pemberian
imunisasi PCV kepada bayi oleh petugas kesehatan di UPTD Puskesmas
Tapos terstandar sesuai prosedur dan aman, karena imunisasi PCV
merupakan salah satu imunisasi yang penting yang wajib di berikan
kepada bayi usia di bawah 1 tahun untuk mencegah terjadinya penyakit
pneumonia yang dapat mengakibatkan kematian.
2. Saran
a. Bagi lahan Praktek
Diharapkan dengan adanya SOP baru Pemberian imunisasi PCV dapat
di terapkan dilahan praktek sebagai dasar penatalaksanaan pemberian
imunisasi dasar lengkap pada bayi sebelum usia 1 tahun.
b. Bagi Bidan
Agar selalu menerapkan SOP dalam setiap melakukan pemberian
pelayanan karena selain untuk mempermudah dalam memberikan

14
pelayanan dan juga dapat dijadikan dasar hokum jika terjadi
penyimpangan.

V. DAFTAR PUSTAKA
1. kementrian kesehatan RI. Petunjuk Tekhnis Pelayanan Imunisasi Pada
Masa Pandemi Covid 19. 2022;
2. kementrian kesehatan RI. KMK NO. HK.01.07/C/2321/2022 Tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Imunisasi Pnemokokus (PCV). 2022;
3. pukesmas tapos. Kebijakan Pengelolaan dan Pelaksanaan Pelayanan di
UPTD Puskesmas Tapos. 2022;
4. kementrian kesehatan RI. Petunjuk Tekhnis Pelaksanaan Imunisasi
Pneumokokus Konyugasi (PCV). 2022;

15

Anda mungkin juga menyukai