Anda di halaman 1dari 29

PROPOSAL PENELITIAN

MEMBANDINGKAN KADAR HEMOGLOBIN


MENGGUNAKAN ALAT HEMATOLOGY ANALYZER
DENGAN POCT

Oleh:

VINCY FINANCE
NIM : 2110263220

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS PERINTIS
INDONESIA
PROPOSAL PENELITIAN

MEMBANDINGKAN KADAR HEMOGLOBIN


MENGGUNAKAN ALAT HEMATOLOGY ANALYZER
DENGAN POCT

Proposal Penelitian Ini Sebagai Pedoman Pelaksanaan


Penelitian Penyusunan Skripsi

Oleh:

VINCY FINANCE
NIM : 2110263220

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS PERINTIS
PADANG
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

NAMA : VINCY FINANCE

NIM 2110263220

JUDUL PROPOSAL PENELITIAN : MEMBANDINGKAN KADAR


HEMOGLOBIN
MENGGUNAKAN ALAT
HEMATOLOGY ANALYZER
DENGAN POCT

Disetujui Oleh :

Padang, April 2022

Mengetahui :
Ketua Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medik Fakultas

Pembimbing I Pembimbing II

Dr.Almurdi, M.Kes Vetra Susanto, S.S.T.,M.K.M


NIDN. 0023086209 NIDN. 1008098101
Ilmu Kesehatan Universitas Perintis Padang

Dr. Apt. DY Shinta, M.Si


NIDN. 1016017602
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL PENELITIAN

MEMBANDINGKAN KADAR HEMOGLOBIN MENGGUNAKAN ALAT


HEMATOLOGY ANALYZER DENGAN POCT

Disusun oleh:

VINCY FINANCE
NIM :2110263220

Akan Diseminarkan Proposal Penelitian Program Studi Sarjana Terapan


Teknologi Laboratorium Medik Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Perintis
Padang

Pada tanggal, April 2022

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Almurdi, Vetra Susanto, S.S.T.,M.K.M


M.Kes NIDN. NIDN. 1008098101
0023086209

Penguji

Chairani, M.Biomed
NIDN. 1016128401

Mengetahui :
Ketua Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medik Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Perintis Padang

Dr. Apt. DY Shinta, M.Si


NIDN. 1016017602
HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertandatangan dibawah ini

NAMA : VINCY FINANCE

NIM 2110263220

JUDUL PROPOSAL PENELITIAN : MEMBANDINGKAN KADAR


HEMOGLOBIN
MENGGUNAKAN ALAT
HEMATOLOGY ANALYZER
DENGAN POCT

Menyatakan dengan sebeenar-benarnya bahwa proposal penelitian ini

adalah betul-betul hasil karya saya dan bukan hasil penjiplakan dari hasil karya

orang lain. Demikianlah pernyataan ini dan apabila kelak dikemudian hari terbukti

dalam skripsi penelitian ini ada unsur penjiplakan, maka saya bersedia

mempertanggung jawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Padang, April 2022


Yang menyatakan

(Vincy Finance)
BIODATA

Nama : Vincy Finance

Tempat, Tanggal lahir : Teluk Kuantan, 23 Juli 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat Rumah : Kompe Berangin, Kecamatan Cerenti,

Kabupaten Kuantan Singingi

Riwayat Pendidikan : 1. SD N 008 Kompe Berangin, 2008


2. SMP N 1 CERENTI, 2004
3. SMA N CERENTI, 2014
4. DIII Analis Kesehatan Universitas Abdurrab
Pekanbaru
5. Universitas Perintis Padang
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr. Wb.

Puji syukur kepada Allah SWT berkat rahmat, hidayah, dan karunia-

Nya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan proposal penelitian

dengan judul Membandingkan Kadar Hemoglobin Menggunakan Alat

Hematology Analyzer dengan POCT. Laporan proposal penelitian ini disusun

sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan skripsi pada program DIV Teknologi

Laboratorium Medis.

Penulis menyadari dalam proposal penelitian ini tidak akan selesai tanpa

bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis hendak menyampaikan

terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun

materil sehingga proposal penelitian ini dapat selesai. Ucapan terima kasih ini

penulis tujukan kepada :

1. Bapak Yohanes, SH., MH selaku Ketua Yayasan Universitas Perintis

Indonesia.

2. Bapak Dr.Rer.Nat. Ikhwan Resmala Sudji, S.Si., M.Si selaku Dekan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Perintis Indonesia.

3. Ibu Endang Suriani, SKM., M.Kes selaku Ketua Jurusan Teknologi

Laboratorium Medis

4. Ibu Renowati, Amd. AK., S.ST., M.Biomed, selaku Ketua Program Studi

Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Perintis Indonesia.Bapak.

i
5. Bapak Dr. Almurdi, M.Kes selaku pembimbing I yang telah mendidik dan

memberikan bimbingan selama masa perkuliahan.

6. Bapak Vetra Susanto, SST., M.KM selaku pembimbing II yang telah

memberikan arahan selama proses bimbingan.

7. Ayah dan ibu serta keluarga tercinta yang telah memberikan nasehat, doa,

moril maupun materil serta dorongan dan semangat selama penyusunan

proposal ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa Proposal Penelitian ini tidak luput dari berbagai

kekurangan. Penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan

perbaikannya sehingga akhirnya laporan proposal penelitian ini dapat bermanfaat

bagi bidang pendidikan dan penerapan dilapangan serta biasa dikembangkan lagi

lebih lanjut.

Demikian proposal penelitian ini penulis sajikan. Akhir kata penulis berharap

semoga proposal penelitian ini dapat memberi arti dan manfaat bagi pembace,

Amin.

Padang, April 2022

Vincy Finance

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... i


DAFTAR ISI........................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................. 6
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................... 6
1.3.1. Tujuan Umum .......................................................... 6
1.3.2. Tujuan Khusus ......................................................... 6
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................. 7
1.4.1. Manfaat Bagi Peneliti ............................................. 7
1.4.2. Manfaat Bagi Masyarakat ....................................... 7
1.4.3. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan ......................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Tinjuan Umum Hemoglobin ........................................ 8
2.1.1. Hemoglobin............................................................. 8
2.1.2. Pengertian Hemoglobin .......................................... 9
2.1.3. Manfaat Hemoglobin ............................................. 9
2.1.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hemoglobin .. 10
2.2. Metode Pemeriksaan.......................................................... 12
2.2.1. Metode Hematology Analyzer ................................ 14
2.2.2. Metode Poin Of Care Test (POCT) ......................... 14
2.2.3. Kerangka Teori........................................................ 14
2.3. Hipotesis ............................................................................ 14

BAB III METODE PENELITIAN


3.1. Jenis Penelitian .................................................................. 14
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian............................................. 14
iii
3.2.1. Tempat Penelitian................................................... 14
3.2.2. Waktu Penelitian .................................................... 14
3.3. Populasi dan Sampel .......................................................... 14
3.3.1. Populasi .................................................................. 14
3.3.2. Sampel.................................................................... 14
3.4. Teknik Sampling ............................................................... 15
3.5. Alat dan Bahan .................................................................. 15
3.5.1. Alat ........................................................................ 15
3.5.2. Bahan ..................................................................... 15
3.6. Prosedur Penelitian ............................................................ 16
3.6.1 Pengambilan Darah Vena ....................................... 16
3.6.2. Pengambilan Darah kapiler ................................... 17
3.7. Analisa Data ...................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 18

iv
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Darah merupakan sel yang berbentuk cair yang terdiri atas dua bagian

yaitu plasma darah dan sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis, yaitu eritrosit,

leukosit dan trombosit. Darah terdiri dari beberapa jenis korpuskula yang

membentuk 45% bagian dari darah. Bagian 55% yang lain berupa cairan

kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah

(Pearce, 2017). Plasma darah merupakan bagian yang cair yang terdiri atas air,

elektrolit, dan protein darah. Bagian korpuskuli merupakan bagian darah yang

terdiri dari sel darah putih atau leukosit, sel darah merah atau eritrosit, dan keping

darah atau trombosit. Dalam sel darah merah terdapat zat protein yang memberi

warna merah pada darah yaitu hemoglobin. Hemoglobin terdiri atas zat besi yang

merupakan pembawa oksigen (Bakta, 2015).

Hemoglobin merupakan komponen penting dari sel darah merah yang

memiliki peran dalam transportasi oksigen dan karbon dioksida. Hemoglobin

memberikan pigmen alami pada sel darah merah. Zat besi yang terdapat di

hemoglobin, ketika berikatan dengan karbon dioksida akan berubah warna

menjadi keunguan (Sherwood, 2016). Hemoglobin adalah suatu senyawa protein

dengan Fe yang dinamakan conjugated protein. Sebagai intinya Fe dan dengan

rangka protoperphyrin dan globin (tetra phirin) menyebabkan warna darah merah

karena Fe ini. Erytropoetin Hemoglobin berikatan dengan karbondioksida

menjadi karboxy hemoglobin dan warnanya merah tua. Darah arteri mengandung

1
2

oksigen dan darah vena mengandung karbondioksida (Depkes RI dalam

Widayanti, 2008).

Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi. Memiliki afinitas

(daya gabung) terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk

oxihemoglobin di dalam sel darah merah. Dengan melalui fungsi ini maka oksigen

dibawa dari paru-paru ke jaringan-jaringan (Pearce, 2017).

Masing-masing dari keempat atom besi dapat berikatan secara reversible

dengan satu molekul oksigen dari alveolus diparu-paru. Selain itu hemoglobin

juga mengikat bagian ion hidrogen asam dari asam karbonat terionisasi yang

dihasilkan dari tingkat jaringan dari karbon dioksida. Hemoglobin menyangga

asam ini sehingga pH darah tetap normal (Sherwood, 2016).

Pemeriksaan hemoglobin dalam darah mempunyai peranan penting dalam

diagnosis suatu penyakit. Pemeriksaan kadar hemoglobin ini berguna untuk

menilai tingkat anemia, respons terhadap terapi anemia, atau perkembangan

penyakit yang berhubungan dengan anemia dan polisitemia. Anemia dapat

ditentukan dengan penurunan kadar hemoglobin darah di bawah nilai normal (10 -

14 g/dl), pengelompokan anemia yang umum dipakai seperti anemia ringan sekali

(Hb 10 g/ dL-kurang dari nilai normal), anemia ringan (Hb 8 - 9,9 g/dL), anemia

sedang (Hb 6 - 7,9 g/ dL), anemia berat (Hb < 6 g/dL). Polisitemia merupakan

peningkatan kadar hemoglobin melebihi batas nilai normal, yaitu pada pria Hb >

18,5 g/dL dan wanita> 16,5 g/dL (Kusumawati and Paiva 2018).

Hemoglobin mengikat O2 untuk membentuk oksihemoglobin, O2

menempel pada Fe2+ dalam heme. Afinitas hemoglobin terhadap O2 dipengaruhi


3

oleh pH, suhu, dan konsentrasi 2,3-difosfogliserat (2,3-DPG) dalam sel darah

merah. 2,3-DOG dan H+ berkompetisi dengan O2 untuk berikatan dengan

hemoglobin tanpa oksigen (hemoglobin terdeoksi), sehingga menurunkan afinitas

hemoglobin terhadap O2 dengan menggeser posisi empat rantai peptida (struktur

kuartener). Karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin membentuk karbon

monoksihemoglobin (karboksihemoglobin). Afinitas hemoglobin untuk O2 jauh

lebih rendah daripada afinitasnya terhadap karbon monoksida, sehingga CO

menggantikan O2 pada hemoglobin dan menurunkan kapasitas darah sebagai

pengangkut oksigen (Ganong, 2003). Selain mengangkut O2 hemoglobin juga

dapat berikatan dengan :

a. Karbondioksida. Hemogobin membantu mengangkut karbondioksida

dari sel. Tingginya kadar karbondioksida dapat menyebabkan afinitas hemoglobin

terhadap oksigen menurun (Guyton, 1995)

b. Bagian ion hidrogen asam (H+) dari asam karbonat terionisasi, yang

dihasilkan ditingkat jaringan dari CO2. Hemoglobin menyangga sehingga asam

ini tidak banyak menyebabkan perubahan pH darah.

c. Karbon monoksida (CO). Gas ini dalam keadaan normal tidak terdapat

di dalam darah, namun jika menghirup gas ini, hemoglobin yang berikatan dengan

O2 dapat menyebabkan terjadinya keracunan CO.

d. Nitrat oksida (NO). Di dalam paru-paru, nitrat oksida yang bersifat

vasodilator berikatan dengan hemoglobin. Nitrat oksidasi ini dibebaskan di

jaringan, tempat zat ini melemaskan dan melebarkan arteriol lokal (Sharewood,

2001).
4

Struktur Hemoglobin Organ dalam tubuh manusia tergantung pada

oksigenisasi untuk pertumbuhan dan fungsinya dan proses ini berada di bawah

pengaruh hemoglobin (Hb). Menurut Fadli (2015), molekul hemoglobin (Hb)

terdiri dari dua struktur utama, yaitu :

a. Heme Struktur heme melibatkan empat atom besi dalam bentuk Fe2+

dikelilingi oleh cincin protoporifin IX, karena zat besi dalam bentuk Fe3+ tidak

dapat mengikat oksigen. Protrofin IX adalah produk akhir dalam sintesis molekul

heme. Protrofin ini hasil intraksi suksinil koezim A dan asam delta-aminolevulinat

di dalam mitokondria dari eritrosit berinti dengan pembentukan beberapa produk

antara yaitu porfobilinogen, uroporfilinogen dan coproperifirin. Besi

bergabungdengan protoporifin untuk membentuk molekul heme lengkap. Cacat

pada salah satu produk dapat merusak fungsi hemoglobin (Hb).

b. Globin Terdiri dari asam amino yang dihubungkan bersamaan untuk

membentuk rantai polipeptida. Hemoglobin (Hb) dengan terdiri atas rantai alfa

dan rantai beta. Rantai alfa memiliki 141 asam amino. Sedangkan rantai beta

memiliki 146 asam amino. Heme dan globin dari molekul hemoglobin

dihubungkan oleh ikatan kimia.

c. Struktur tambahan Struktur tambahan yang mendukung molekul

hemoglobin (Hb) adalah 2,3 difosfogliserat (2,3 DPG) suatu zat yang dihasilkan

melalui jalur Embden Meyerhofy yang anaerob selama proses glikolisis. Struktur

ini berhubungan erat dengan afinitas oksigen dari hemoglobin (Hb).

Penelitian gemilang, dkk, (2020), tentang Uji Beda Hasil Pengukuran

Kadar Hemoglobin Menggunakan Poin Of Care Testing (POCT) Reflectance


5

Dengan Gold Standar (Hematology Analyzer) Pada Dewasa Berusia 17-35 Tahun

Secara Semultan, di dapatkan hasil bahwa kadar hemoglobin yang di ukur dengan

menggunakan POCT adalah 12,1 (6,2 – 16,4 ) g/dL kadar hemoglobin yang di

ukur dengan menggunakan hematology analyzer adalah 12,6 ( 5,6 – 16,5 ) g/dL.

Uji beda hasil hemoglobin yang di ukur dengan menggunakan POCT dan

hematology analyzer tidak bermakna secara statistic p = 0,079 serta POCT ini

memiliki nilai sensitifitas 85.71%, nilai sensitifitas 84,61%, dan akurasi 85%.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh panji, dkk, (2019),

tentang Uji Beda Hasil Pengukuran Kadar Hemoglobin Dengan Menggunakan

Poin Of Care Testing (POCT) Pada Perempuan Usia 18-21 Tahun Di FKIK UNIB

didapatkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan rerata yang signifikan pada kadar

hemoglobin yang di ukur dengan menggunakan POCT dan hematology analyzer.

Family Dr ialah alat kesehatan digital multicheck yang digunakan untuk

mengukur hemoglobin dimana penggunaanya akurat, tidak sakit, kapan dan

dimana saja bisa dilakukan. Alat ini sudah cukup akurat karena terbukti sudah

lulus uji serta proses untuk mengetahui hasil, serta hasil yang dikeluarkan cukup

cepat dan sangat mudah digunakan. Orang yang tidak bisa ataupun tidak tau cara

penggunaan alat ini sekalipun dapat menggunakan dengan mengikuti panduan

yang ada di dalam kemasan, sehingga tidak keliru. Keakuratan dari alat ini dapat

dijadikan sebagai standar patokan dalam pengukuran Hb karena mendekati hasil

yang sebenarnya bila dibandingkan dengan alat yang lain seperti Hematology

Analyzer. Kemajuan pada teknologi dalam bidang pemeriksaan Hb berhasil

menciptakan metode pemeriksaan Hb yang bebas sianida yaitu metode Cyanide-


6

free pada alat Hematology Analyzer. Selain itu juga terdapat metode POCT (Point

Of Care Testing) pada alat Family Dr yang lebih praktis dari segi penggunaannya

(Kusumawati dan Estri, dkk, 2018).

Menurut hasil survey, yang telah peneliti lakukan di wilayah desa Kari

Kecamatan Kuantan Tengah banyak masyarakat yang tidak mengetahui pengaruh

hemoglobin terhadap kesehatan berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis

tertarik untuk melalukan penelitian yang berjudul tentang “Membandingkan

Kadar Hemoglobin Menggunakan Alat Hematology Analyzer Dengan

Metode Poct”

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan dari latar belakang masalah diatas adalah: membandingan kadar

hemoglobin menggunakan hematologi analyzer dengan point off care testing

(MCV).

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui perbandingan hemoglobin dengan metode hematologi

analyzer dengan POCT.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui hasil pemeriksaan nilai hemoglobin secara langsung.

2. Untuk mrngetahui perbandingan hemoglobin dengan mengunakan

hematologi analyzer.

3. Untuk mrngetahui perbandingan hemoglobin dengan mengunakan dengan

POCT.
7

4. Untuk mengtahui kadar hemoglobin pada masyarakat desa kari kecamatan

Kuantan Tengah.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dibidang hematologi tentang membandingkan

kadar hemoglobin menggunakan hematologi analyzer dengan POCT.

1.4.2 Bagi Masyarakat

a. Menambah wawasan masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan.

b. Mengetahui perbandingan hemoglobin menggunakan hematologi analyzer

dengan POCT.

1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai referensi bagi institusi untuk melakukan untuk melakukan

penelitian lanjutan yang berhubungan dengan membandingkan kadar hemoglobin

menggunakan hematologi analyzer dengan POCT.


8

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum Hemoglobin

2.1.1 Hemoglobin

Hemoglobin terdiri dari protein yang mengandung zat besi didalam sel

darah merah yang merupakan pengangkut oksigen (O2) dari paru keseluruh

jaringan tubuh, yang terdapat pada mamalia dan hewan lainnya.

Hemoglobin juga merupakan pembawa karbondioksida (CO2) dari jaringan tubuh

menuju paru untuk dikeluarkan ke atmosfir atau dunia luar. Hemoglobin

terdiri dari globin, apoprotein, dan empat gugus heme, yaitu molekul organic

dengan satu atom besi. Mutasi pada gen protein hemoglobin dapat

mengakibatkan suatu golongan penyakit yang disebut hemoglobinopati,

yang paling sering ditemui dilapangan adalah anemia sel sabit dan talasemia

(Hoffrand and Moss, 2013).

Haemoglobin adalah komponen molekul protein sel darah merah yang

menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh. Pada haemoglobin terdapat zat besi yang

membuat darah berwarna merah. Zat besi merupakan bahan pembuat sel darah

merah. Haemoglobin diukur secara kimiawi serta jumlah Hb per 100 ml darah

dapat digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen dalam darah. Kadar

haemoglobin adalah ukuran pigmenrespiratorik yang terdapat dalam sel-sel darah

merah, digunakan sebagai parameter terjadinya anemia (Risnawati, dkk,2018).

Hamoglobin merupakan parameter yang paling mudah digunakan dalam

menentukan status anemia seseorang. Kadar hemoglobin dipengaruhi oleh

8
9

konsumsi makanan yang kurang mengandung zat besi, aktifitas yang berlebihan,

ataupun disebabkan oleh kecacingan. Penurunan kadar hemoglobin dalam darah

akan mengakibatkan berkurangnya suplai oksigen pada organ-organ tubuh,

terutama organ – organ vital seperti otak, dan jantung (Widayanti, 2015).

2.1.2 Pengertian Hemoglobin

Hemoglobin adalah protein yang mengandung zat besi yang

memungkinkan sel darah merah untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke

seluruh jaringan tubuh.Semua jaringan tubuh tubuh membutuhkan oksigen,

oksigen adalah sumber energi yang sangat penting dalam tubuh. Tanpa cukup

hemoglobin, jaringan akan kekurangan pasokan oksigen, sehingga jantung dan

paru- paru harus bekerja lebih keras untuk mengimbanginya. Kadar rendah

hemoglobin menandakan anemia, perdarahan berlebihan, kekurangan gizi,

kerusakan sel karena reaksi transfusi atau katup jantung buatan, atau bentuk

hemoglobin yang tidak normal seperti yang ditemukan pada anemia sel sabit (Oz,

2010).

Hemoglobin merupakan molekul yang memiliki dua bagian utama yaitu

globin dan gugus heme. Globin merupakan suatu protein yang terbentuk dari

empat rantai polipeptida yang berlipat-lipat. Sedangkan gugus heme merupakan

empat gugus nonprotein yang mengandung besi denganmasing-masing terikat ke

salah satu polipeptida pada globin (Sherwood,2016).

2.1.3 Manfaat Hemoglobin

Pemeriksaan hemoglobin di dalam darah memiliki peran yang sangat

penting untuk mendiagnosa sebuah penyakit serta menjaga bentuk sel darah yang
10

bikonkaf. Pemeriksaan hemoglobin tergolong suatu pemeriksaan darah rutin yang

diperlukan guna mendiagnosis sebuah penyakit yakni guna mengetahuin ada

tidaknya gangguan kesehatan, seperti kekurangan hemoglobin yang lazim

dinamakan dengan anemia (Yusniati, 2019).

Fungsi hemoglobin antara lain :

a. Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian membawa keseluruh jaringan

tubuh untuk dipakai sebagai bahan bakar.

b. Mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida dalam jaringan

tububuh melalui daya afinitasnya terhadap oksigen dan karbondioksida

dalam jaringan.

c. Membawa karbondioksida dari jaringan-jaringan tubuh sebagai hasil

metabolisme ke paru-paru untuk dibuang. Penggunaan oksigen dalam sel-sel

otot diatur oleh myoglobin yakni suatu senyawa protein dalam otot yang

menerima oksigen dari eritrosit.Myoglobin ini berperan sebagai reservoir

oksigen dalam hal menerima, menyimpan dan melepaskan oksigen di dalam

sel-sel otot (Chimbriyah, 2017).

2.1.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hemoglobin

Faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin:

1. Aktivitas fisik seseorang dapat berpengaruh atas terjadinya penurunan

ataupun peningkatan kadar hemoglobin pada darah manusia. Aktivitas

fisik terurai dalam tiga jenis yaitu aktivitas fisik ringan, aktivitas fisik

sedang, serta aktivitas berat. Aktivitas fisik sedang dan aktivitas fisik

berat merupakan kegiatan gerak tubuh yang berpengaruh terhadap


11

kadar hemoglobin. Perubahan yang terjadi pada kadar hemoglobin

melalui aktivitas fisik sedang sampai berat terjadi akibat perubahan

volume plasma, perubahan pada keseimbangan pH, dan hemolisis

intravaskular.

2. Merokok Derajat dari merokok mempengaruhi kadar saturasi oksigen

dalam darah karena adanya respon oleh proses kompensasi tubuh

terhadap menurunnya kadar oksigen dibandingkan terhadap oksigen

karbon monoksida memiliki daya gabung lebih kuat terhadap

hemoglobin.

3. Defisiensi Vitamin B12 Pada sintesis DNA vitamin B12 berperan

penting mensintesis DNA selama pembelahan sel pada jaringan dengan

cepat terutama bertanggungjawab pada sumsum tulang dalam

pembentukan sel darah merah. Defisiensi vitamin B12 di sebabkan

karena kurang baiknya sistem penyerapan tanpa vitamin B12 reaksi

yang membutuhkan bentuk aktif asam folat tidak akan berlangsung di

dalam sel.

4. Defisiensi Besi Defisiensi besi merupakan faktor turunnya kadar

hemoglobin. Apabila jumlah zat besi dalam tubuh tidak cukup

dibandingkan yang di butuhkan tubuh maka zat besi yang disimpan

dalam tubuh akan digunakan namun, apabila simpanan zat besi dalam

tubuh habis tulang akan kekurangan sel darah merah yang dibuat dan

jumlah hemoglobin di dalamnya akan berkurang sehingga

mengakibatkan anemia (Nugroho dan Sartika, 2018).


12

2.2 Metode Pemeriksaan

2.2.1 Metode Hematology Analyzer

Pemeriksaa hematology analyzer penghitung sel otomatis yang secara

langsung mengukur hemoglobin. Spektrofometri di intrograsikan kedalam alat

pengukur hitung sel otomatis, menggunakan reagen maupun cleaning sesuai

manual book. Hematology analyzer akan memecah hemoglobin menjadi larutan

kemudian dipisahkan dari zat lain menggunakan sianida dengan penyinaran

khusus kadar hemoglobin diukur berdasarkan nilai sinar yang berhasil diserap

oleh hemoglobin, hasil pengukuran ditampilkan pada layar (Medonic, 2016).

2.2.2 Metode Poin Of Care Test (POCT)

Pemeriksaan POCT kimia menggunakan teknologi biosensor. Teknologi

biosensor muatan listrik yang yang dihasilkan oleh interaksi kimia antara zat

tertentu dalam darah dan zat kimia pada reagen kering (strip) akan diukur dan

dikonversi menjadi angka yang sesuai dengan jumlah muatan listrik. Angka yang

dihasilkan dianggap setara dengan kadar zat yang diukur dalam darah (Menkes,

2010 dalam Laisouw, 2017).

2.2.3 Metode sianmethemoglobin

Prinsip dari metode sianmethemoglobin adalah heme dioksidasi oleh

kalium ferrisianida menjadi methemoglobin kemudian methemoglobin bereaksi

dengan ion sianida membentuk sianmethemoglobin yang berwarna cokelat,

kemudian absorbansi diukur dengan kolorimeter atau spektrofotometer pada

panjang gelombang 540 nm. Pemeriksaan kadar hemoglobin dengan metode

sianmethemoglobin menggunakan larutan drabkins dengan komposisi kalium


13

ferrisianida yang berfungsi untuk mengikat heme menjadi methemoglobin, dan

ion sianida yang mengubah methemoglobin menjadi sianmethemoglobin. Metode

sianmethemoglobin lebih akurat jika dibandingkan dengan metode sahli, dengan

faktor kesalahan ±2% (Norsiah, 2015).

2.3 Kerangka Teori

Berdasarkan teori di atas, maka dapat dibuatkan kerangka konsep sebagai

berikut :

HEMOGLOBIN

HEMATOLOGY ANALYZER FAMILYDR

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
SECARA SECARA
LANGSUNG LANGSUNG

HAS
IL

2.4 Hipotesis

Tidak ada perbedaan hasil secara statistik, pemeriksaan Hemoglobin

menggunkan alat Hematology Analyzer dengan POCT.


1

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan uji diagnostic

untuk membandingkan akurasi penghitungan Hemoglobin antara Hemotology

Analyzer dan POCT.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Pengambilan sampel dilakukan pada saat itu juga,pengambilan sampel di

Desa Kari Kecamatan Kuantan Tengah dan tempat penelitian di lakukan di RSUD

Teluk Kuantan.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini di lakukan pada bulan Mei-Juni 2022.

3.3 Populasi Dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang ada di Desa Kari

Kecamatan Kuantan Tengah.

3.3.2 Sampel

Sampel yang di periksa dalam penelitian ini adalah sebanyak 20 orang

berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi, yaitu:

14
15

1. Inklusi

a. Pria/wanita

b. Istirahat cukup / sehat jasmani

c. Bersedia menjadi responden

2. Ekslusi

a. Tidak sedang mengkonsumsi obat

b. Todak mengkonsumsi alcohol

c. Tidak bersedia menjadi responden

3.4 Teknik Sampling

Pengambilan sampel dalam penelitian ini di lakukan dengan cara

purposive sampling. Berdasarkan pertimbangan dari peneliti sendiri berdasarkan

ciri-ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (notoatmodjo,2015).

3.5 Alat dan Bahan

3.5.1 Alat

Alat yang digunakan untuk penelitian ini yaitu spuit 3 mL, blood lancet,

torniquite, alat hematology analyzer, family dr,tabung vakum EDTA dan rak

tabung.

3.5.2 Bahan

Darah vena, kapas alcohol 70%, kit reagen hematology analyzer.


16

3.6 Prosedur Penelitian

3.6.1 Pengambilan Darah Vena

1. Salam pada pasien

2. Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah, usahakan pasien

senyaman mungkin.

3. Jelaskan maksud dan tujuan tentang tindakan yang akan dilakukan

4. Minta pasien meluruskan lenganya, pilih tangan yng banyak melakukan

aktivitas.

5. Minta pasien untuk mengepalkan tangannya.

6. Pasangkan torniqket kira-kira 10 cm diatas lipatan siku.

7. Pilih bagian vena mediana cubiti atau cephalica. Lakukan perabaan

(palpasi) untuk memastikan posisi vena. Vena teraba seperti sebuah pipa

kecil, elastic dan memiliki dinding tebal.

8. Jika vena tidak teraba, lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke

siku, atau kompres hangat selama 5 menit pada daerah lengan.

9. Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alkohol

70% dan biarkan kering, dengan catatan kulit yang sudah dibersihkan

jang dipegang lagi.

10. Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Jika

jarum telah masuk ke dalam vena, akan terlihat darah masuk kedalam

semprit (flash). Usahakan sekali tusuk vena, lalu torniquet dilepas.

11. Setelah volume darah dianggap cukup, minta pasien membuka kepalan

tangannya.
17

12. Letakan kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan / tarik jarum.

Tekan kapas beberapa saat lalu plester selama ± 15 menit.

3.7 Analisa Data

Analisa data pada penelitian ini adalah secara deskriptif dan di sajikan

dalam bentuk tabel distribusi frekuansi dan narasi. Uji statitika dianalisis dengan

uji T dependen.
1

DAFTAR PUSTAKA

Bakta, IM. 2015. Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta: EGC.

Chimbriyah, R. 2017. Hubungan Pola Makan Dan Aktivitas Fisik


Terhadap Kadar Hemoglobin Santriwati Pondok Pesantren Al-Munawwir
Krapyak Bantul. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Aisyiyah,
Yogyakarta.

Depertemen Kesehatan RI. 2008. Pedoman Praktik Laboratorium Yang


Benar (Good Laboratory Practice).

Gemilang, Angga and Besly, Sinuhaji Andsylvia, Rianissa Putri (2020)


Uji Beda Hasil Pengukuran Kadar Hemoglobin Menggunakan Poin Of Care
Testing (Poct) Reflectance Dengan Gold Standar (Hematology Analyzer) Pada
Dewasa Berusia 17 – 35 Tahun Secara Simultan. Undargraduated Thesis,
Fakultas Kedokteran Ilmu Kesehatan.

Hoffbrand, A.V & Moss H, essential haematology. Edisi 6. Jakarta


:EGC; 2013 pp. 16 – 139.

Risnawati I, Asiyah N. Perbedaan Rata-Rata Hasil Pengukuran Kadar


Hemoglobin Dengan Menggunakan Alat Ukur Hb Sahli Dan Hb Elektrik. J din
kebidanan [internet]. 2015 [dikutip 17 september 2018] ; 5(1). Tersedia pada:
http:// jurnal.abdihusada.ac.id/index.php/jurabdi/article/view/59.

Kusumawati dan Estri. (2018). Perbedaan Hasil Pemeriksaan Kadar


Hemoglobin (Hb)Remaja Menggunakan Metode Sahli Dan Digital (Easy Touch
Gchb). Jurnal Of Health Science And Prevention, vol.2(2). September 2018 ISSN
2549919X (online).

Laisouw, AJ. 2017. Perbedaan Kadar Glukosa Darah Tanpa dan Reagen
Hapusan Kapas Kering Metode Poct (Poin Of Care Testing). Manuscript.
Universitas Muhammadiyah Program Div Analis Kesehatan, Semarang.

Nugroho, M.R. dan Sartika, R.A.D. 2018. Asupan Vitamin B12


Terhadap Anemia Megaloblastik Pada Vegetarian Di Vihara Meitriya Khairi
Palembang. Jurnal Kesehatan Komunitas, 4(2), pp.40-45.

Oz, Mehmet C dan Roizen, Michael F. (2010). Being Beautiful : Sehat


Dan Cantik Luar Dalam Ala Dr. Oz. Bandung : Qanita.

Pearce, E. 2017. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama.

18
19

Sherwood, L. 2017. Fisiologi Manusia: Dari Sei Kasistan Edisi 8.8 th


edn, pelish journal of surgery. 8 th edn. Edited by A. A .M. & dian R. octvius
herman ong. Penerbit Buku Kedokteran egc. Doi : 9781111577438.

Sinaga, E. 2005. Jurnal. Hubungan Antara Kadar Hb Dengan Prestasi


Belajar Pada Murid Sd Negeri No. 173728 Labutua Kecamatan Palipi Kabupaten
Samosir. Jurnal Mutiara Kesehatan Bangsa, Vol.1, Np.2, Desember 2005.

User Manual Medonic. 2016. Standar Operating Prosedur Medonic M


Series. Mrk Diagnostics.

Yusniati. 2019. Pengaruh Variasi Waktu Inkubasi Terhadap Kadar


Hemoglobin Metode Drabkins Dengan Mikro Lab 300. Jurnal Teknologi dan
Manajemen Pengelolaan Laboratorium, Vol 2,No 2.

Anda mungkin juga menyukai