Oleh:
VINCY FINANCE
NIM : 2110263220
Oleh:
VINCY FINANCE
NIM : 2110263220
NIM 2110263220
Disetujui Oleh :
Mengetahui :
Ketua Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medik Fakultas
Pembimbing I Pembimbing II
Disusun oleh:
VINCY FINANCE
NIM :2110263220
Pembimbing I Pembimbing II
Penguji
Chairani, M.Biomed
NIDN. 1016128401
Mengetahui :
Ketua Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medik Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Perintis Padang
NIM 2110263220
adalah betul-betul hasil karya saya dan bukan hasil penjiplakan dari hasil karya
orang lain. Demikianlah pernyataan ini dan apabila kelak dikemudian hari terbukti
dalam skripsi penelitian ini ada unsur penjiplakan, maka saya bersedia
(Vincy Finance)
BIODATA
Assalamu’alaikumWr. Wb.
Puji syukur kepada Allah SWT berkat rahmat, hidayah, dan karunia-
Nya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan proposal penelitian
sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan skripsi pada program DIV Teknologi
Laboratorium Medis.
Penulis menyadari dalam proposal penelitian ini tidak akan selesai tanpa
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun
materil sehingga proposal penelitian ini dapat selesai. Ucapan terima kasih ini
Indonesia.
Laboratorium Medis
4. Ibu Renowati, Amd. AK., S.ST., M.Biomed, selaku Ketua Program Studi
i
5. Bapak Dr. Almurdi, M.Kes selaku pembimbing I yang telah mendidik dan
7. Ayah dan ibu serta keluarga tercinta yang telah memberikan nasehat, doa,
Penulis menyadari bahwa Proposal Penelitian ini tidak luput dari berbagai
bagi bidang pendidikan dan penerapan dilapangan serta biasa dikembangkan lagi
lebih lanjut.
Demikian proposal penelitian ini penulis sajikan. Akhir kata penulis berharap
semoga proposal penelitian ini dapat memberi arti dan manfaat bagi pembace,
Amin.
Vincy Finance
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................. 6
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................... 6
1.3.1. Tujuan Umum .......................................................... 6
1.3.2. Tujuan Khusus ......................................................... 6
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................. 7
1.4.1. Manfaat Bagi Peneliti ............................................. 7
1.4.2. Manfaat Bagi Masyarakat ....................................... 7
1.4.3. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan ......................... 7
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Darah merupakan sel yang berbentuk cair yang terdiri atas dua bagian
yaitu plasma darah dan sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis, yaitu eritrosit,
leukosit dan trombosit. Darah terdiri dari beberapa jenis korpuskula yang
membentuk 45% bagian dari darah. Bagian 55% yang lain berupa cairan
kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah
(Pearce, 2017). Plasma darah merupakan bagian yang cair yang terdiri atas air,
elektrolit, dan protein darah. Bagian korpuskuli merupakan bagian darah yang
terdiri dari sel darah putih atau leukosit, sel darah merah atau eritrosit, dan keping
darah atau trombosit. Dalam sel darah merah terdapat zat protein yang memberi
warna merah pada darah yaitu hemoglobin. Hemoglobin terdiri atas zat besi yang
memberikan pigmen alami pada sel darah merah. Zat besi yang terdapat di
rangka protoperphyrin dan globin (tetra phirin) menyebabkan warna darah merah
menjadi karboxy hemoglobin dan warnanya merah tua. Darah arteri mengandung
1
2
Widayanti, 2008).
Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi. Memiliki afinitas
oxihemoglobin di dalam sel darah merah. Dengan melalui fungsi ini maka oksigen
dengan satu molekul oksigen dari alveolus diparu-paru. Selain itu hemoglobin
juga mengikat bagian ion hidrogen asam dari asam karbonat terionisasi yang
ditentukan dengan penurunan kadar hemoglobin darah di bawah nilai normal (10 -
14 g/dl), pengelompokan anemia yang umum dipakai seperti anemia ringan sekali
(Hb 10 g/ dL-kurang dari nilai normal), anemia ringan (Hb 8 - 9,9 g/dL), anemia
sedang (Hb 6 - 7,9 g/ dL), anemia berat (Hb < 6 g/dL). Polisitemia merupakan
peningkatan kadar hemoglobin melebihi batas nilai normal, yaitu pada pria Hb >
18,5 g/dL dan wanita> 16,5 g/dL (Kusumawati and Paiva 2018).
oleh pH, suhu, dan konsentrasi 2,3-difosfogliserat (2,3-DPG) dalam sel darah
b. Bagian ion hidrogen asam (H+) dari asam karbonat terionisasi, yang
c. Karbon monoksida (CO). Gas ini dalam keadaan normal tidak terdapat
di dalam darah, namun jika menghirup gas ini, hemoglobin yang berikatan dengan
jaringan, tempat zat ini melemaskan dan melebarkan arteriol lokal (Sharewood,
2001).
4
oksigenisasi untuk pertumbuhan dan fungsinya dan proses ini berada di bawah
a. Heme Struktur heme melibatkan empat atom besi dalam bentuk Fe2+
dikelilingi oleh cincin protoporifin IX, karena zat besi dalam bentuk Fe3+ tidak
dapat mengikat oksigen. Protrofin IX adalah produk akhir dalam sintesis molekul
heme. Protrofin ini hasil intraksi suksinil koezim A dan asam delta-aminolevulinat
membentuk rantai polipeptida. Hemoglobin (Hb) dengan terdiri atas rantai alfa
dan rantai beta. Rantai alfa memiliki 141 asam amino. Sedangkan rantai beta
memiliki 146 asam amino. Heme dan globin dari molekul hemoglobin
hemoglobin (Hb) adalah 2,3 difosfogliserat (2,3 DPG) suatu zat yang dihasilkan
melalui jalur Embden Meyerhofy yang anaerob selama proses glikolisis. Struktur
Dengan Gold Standar (Hematology Analyzer) Pada Dewasa Berusia 17-35 Tahun
Secara Semultan, di dapatkan hasil bahwa kadar hemoglobin yang di ukur dengan
menggunakan POCT adalah 12,1 (6,2 – 16,4 ) g/dL kadar hemoglobin yang di
ukur dengan menggunakan hematology analyzer adalah 12,6 ( 5,6 – 16,5 ) g/dL.
Uji beda hasil hemoglobin yang di ukur dengan menggunakan POCT dan
hematology analyzer tidak bermakna secara statistic p = 0,079 serta POCT ini
memiliki nilai sensitifitas 85.71%, nilai sensitifitas 84,61%, dan akurasi 85%.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh panji, dkk, (2019),
Poin Of Care Testing (POCT) Pada Perempuan Usia 18-21 Tahun Di FKIK UNIB
didapatkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan rerata yang signifikan pada kadar
dimana saja bisa dilakukan. Alat ini sudah cukup akurat karena terbukti sudah
lulus uji serta proses untuk mengetahui hasil, serta hasil yang dikeluarkan cukup
cepat dan sangat mudah digunakan. Orang yang tidak bisa ataupun tidak tau cara
yang ada di dalam kemasan, sehingga tidak keliru. Keakuratan dari alat ini dapat
yang sebenarnya bila dibandingkan dengan alat yang lain seperti Hematology
free pada alat Hematology Analyzer. Selain itu juga terdapat metode POCT (Point
Of Care Testing) pada alat Family Dr yang lebih praktis dari segi penggunaannya
Menurut hasil survey, yang telah peneliti lakukan di wilayah desa Kari
Metode Poct”
(MCV).
hematologi analyzer.
POCT.
7
Kuantan Tengah.
dengan POCT.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Hemoglobin
Hemoglobin terdiri dari protein yang mengandung zat besi didalam sel
darah merah yang merupakan pengangkut oksigen (O2) dari paru keseluruh
terdiri dari globin, apoprotein, dan empat gugus heme, yaitu molekul organic
dengan satu atom besi. Mutasi pada gen protein hemoglobin dapat
yang paling sering ditemui dilapangan adalah anemia sel sabit dan talasemia
menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh. Pada haemoglobin terdapat zat besi yang
membuat darah berwarna merah. Zat besi merupakan bahan pembuat sel darah
merah. Haemoglobin diukur secara kimiawi serta jumlah Hb per 100 ml darah
dapat digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen dalam darah. Kadar
8
9
konsumsi makanan yang kurang mengandung zat besi, aktifitas yang berlebihan,
terutama organ – organ vital seperti otak, dan jantung (Widayanti, 2015).
oksigen adalah sumber energi yang sangat penting dalam tubuh. Tanpa cukup
paru- paru harus bekerja lebih keras untuk mengimbanginya. Kadar rendah
kerusakan sel karena reaksi transfusi atau katup jantung buatan, atau bentuk
hemoglobin yang tidak normal seperti yang ditemukan pada anemia sel sabit (Oz,
2010).
globin dan gugus heme. Globin merupakan suatu protein yang terbentuk dari
penting untuk mendiagnosa sebuah penyakit serta menjaga bentuk sel darah yang
10
dalam jaringan.
otot diatur oleh myoglobin yakni suatu senyawa protein dalam otot yang
fisik terurai dalam tiga jenis yaitu aktivitas fisik ringan, aktivitas fisik
sedang, serta aktivitas berat. Aktivitas fisik sedang dan aktivitas fisik
intravaskular.
hemoglobin.
dalam sel.
dalam tubuh akan digunakan namun, apabila simpanan zat besi dalam
tubuh habis tulang akan kekurangan sel darah merah yang dibuat dan
khusus kadar hemoglobin diukur berdasarkan nilai sinar yang berhasil diserap
biosensor muatan listrik yang yang dihasilkan oleh interaksi kimia antara zat
tertentu dalam darah dan zat kimia pada reagen kering (strip) akan diukur dan
dikonversi menjadi angka yang sesuai dengan jumlah muatan listrik. Angka yang
dihasilkan dianggap setara dengan kadar zat yang diukur dalam darah (Menkes,
berikut :
HEMOGLOBIN
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
SECARA SECARA
LANGSUNG LANGSUNG
HAS
IL
2.4 Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
Desa Kari Kecamatan Kuantan Tengah dan tempat penelitian di lakukan di RSUD
Teluk Kuantan.
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang ada di Desa Kari
3.3.2 Sampel
14
15
1. Inklusi
a. Pria/wanita
2. Ekslusi
3.5.1 Alat
Alat yang digunakan untuk penelitian ini yaitu spuit 3 mL, blood lancet,
torniquite, alat hematology analyzer, family dr,tabung vakum EDTA dan rak
tabung.
3.5.2 Bahan
senyaman mungkin.
aktivitas.
(palpasi) untuk memastikan posisi vena. Vena teraba seperti sebuah pipa
9. Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alkohol
70% dan biarkan kering, dengan catatan kulit yang sudah dibersihkan
10. Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Jika
jarum telah masuk ke dalam vena, akan terlihat darah masuk kedalam
11. Setelah volume darah dianggap cukup, minta pasien membuka kepalan
tangannya.
17
12. Letakan kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan / tarik jarum.
Analisa data pada penelitian ini adalah secara deskriptif dan di sajikan
dalam bentuk tabel distribusi frekuansi dan narasi. Uji statitika dianalisis dengan
uji T dependen.
1
DAFTAR PUSTAKA
Laisouw, AJ. 2017. Perbedaan Kadar Glukosa Darah Tanpa dan Reagen
Hapusan Kapas Kering Metode Poct (Poin Of Care Testing). Manuscript.
Universitas Muhammadiyah Program Div Analis Kesehatan, Semarang.
18
19