Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEBIDANAN IMUNISASI TT PRANIKAH PADA

NN.RP DI BPM “D”


TAHUN 2022

Laporan Pendahuluan

Oleh:
DEVI SETIATI
NIM:52223039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


POLITEKNIK TIARA BUNDA
DEPOK
2022
Lembar Persetujuan
ASUHAN KEBIDANAN IMUNISASI TT PRANIKAH PADA
NN.RP DI BPM “D”

TAHUN 2022

Laporan Pendahuluan

Depok,…2022

Pembimbing Akademik

Anissa Rusdi, S. Tr.Keb, M.Keb

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan “Asuhan
Kebidanan Imunisasi TT pranikah pada Nn.RP di PMB “D” tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan Laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, baik dari institusi, keluarga dan teman-teman
terdekat lainnya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. H.EK Budi Santoso, SE., MM sebagai Ketua Yayasan Cerdas Mutiara Bangsa
2. Lusy Pratiwi, S.Tr.Keb., M.K.M sebagai Direktur Politeknik Tiara Bunda
3. Rut Yohana Girsang, S.SiT., M.Tr.Keb selaku Ketua Prodi Profesi Bidan
4. Anissa Rusdi,S.Tr.Keb, M.Keb,.Selaku Dosen Pembimbing Akademik.
5. Teman-teman satu angkatan dan keluarga yang sudah mendukung kelancaran
pembuatan laporan pendahuluan KDPK profesi bidan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini jauh dari kesempurnaan,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan
selanjutnya dan mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua.

Depok, 24 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Contents
BAB I.......................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................2
D. Manfaat Kegiatan Asuhan Kebidanan............................................................2
BAB II......................................................................................................................4
1.Kontrasepsi........................................................................................................4
2. Metode kontrasepsi efektif...............................................................................6
3. Kontrasepsi Suntik...........................................................................................7
4. KB SUNTIK 1 BULAN  (Kombinasi)............................................................8
BAB III..................................................................................................................12
A. Data Subjektif................................................................................................12
B. Data Objektif...............................................................................................15
C. Penatalaksanaan............................................................................................15
BAB IV..................................................................................................................17
1.Data subjektif..................................................................................................17
2.Data objektif....................................................................................................17
BAB V....................................................................................................................19
A. Simpulan.....................................................................................................19
B. Saran..............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
LAMPIRAN:..........................................................................................................22

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara keempat terbesar penduduknya di dunia


dengan lebih dari 237 juta jiwa. Fertilitas atau kelahiran adalah salah satu faktor
penambah bagi jumlah penduduk. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah
Indonesia menerapkan program Keluarga Berencana (KB) yang telah dimulai
sejak tahun 1968 dengan didirikannya LKBN (Lembaga Keluarga Berencana
Nasional) yang kemudian pada tahun 1970 diubah menjadi BKKBN (Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) dengan tujuan dapat mewujudkan
keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera. Salah satu dukungan dan pemantapan
dari penerimaan gagasan KB tersebut adalah adanya pelayanan kontrasepsi
(Pratiwi, 2014).
Kontrasepsi di Negara Indonesia saat ini tersedia banyak metode atau alat
kontrasepsi meliputi: Intra Uterin Device (IUD), suntik, pil, implant, kontrasepsi
tetap, kondom (BKKBN,2014). Salah satu kontrasepsi yang populer di Indonesia
adalah kontrasepsi suntik. Kontrasepsi suntik yang digunakan adalah
Noretisteron Enentat (NETEN), Depo Medroksi Progesteron Acetat (DMPA)
dan Cyclofem.
Angka penggunaan kontrasepsi suntik di Indonesia sebanyak 48,56%, pil
26,60%, Intra Uterin Device (IUD) 7,75%, kondom 6,09%, implant 9,23%,
sterilisasi wanita 1,52%, sterilisasi pria 0,25% (BKKBN,2014).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat Tahun 2017,
Kabupaten/Kota Kuningan terdapat jumlah PUS sebanyak 222,749 dengan jumlah
peserta KB Aktif yaitu 18360 peserta yang terdiri dari IUD sebanyak 1,391,
MOW sebanyak 692, MOP 15, Kondom sebanyak 224, Susuk 2,442, Suntikan
sebanyak 11,978, Pil sebanyak 1618. Penggunaan metode kontrasepsi Suntik
menjadi peringkat kedua paling tertinggi setelah kontrasepsi Pil. Metode

1
kontrasepsi Suntik ini tidak perlu digunakan setiap 5 hari, dapat digunakan jangka
panjang, dan tidak perlu melakukan penyuntikan sendiri. (Badan Pusat Statistik
Provinsi Jawa Barat, 2017).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang dapat dirumuskan permasalahan


yaitu “Bagaimana Asuhan Kebidanan Imunisasi TT pranikah pada Nn.RP di BPM
bidan D?”

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum
Melaksanakan Asuhan Kebidanan Imunisasi TT pranikah pada Nn.RP di BPM
bidan D
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian data subjektif pada akseptor Imunisasi TT (Tetanus
Toksoid) di BPM bidan D.
b. Melakukan pengkajian data objektif akseptor Imunisasi TT (Tetanus Toksoid)
di BPM bidan D.
c. Melakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan pada akseptor Imunisasi TT
(Tetanus Toksoid) di BPM bidan D.
d. Mengevaluasi asuhan kebidanan pada akseptor Imunisasi TT (Tetanus Toksoid)
di BPM bidan D.

D. Manfaat Kegiatan Asuhan Kebidanan

1. Bagi PMB (Praktik Mandiri Bidan)


Dapat dimanfaatkan sebagai referensi atau informasi dalam meningkatkan
pelayanan kesehatan khususnya dalam pendokumentasian secara lengkap pada
akseptor Kontrasepsi suntik kombinasi 1 bulan.

2
2. Bagi pasien dan keluarga
Memberikan KIE informasi tentang Kontrasepsi suntik kombinasi 1 bulan
3. Bagi Bidan
Sebagai bahan masukan serta informasi dalam upaya mengembangkan asuhan
kebidanan pada akseptor Kontrasepsi suntik kombinasi 1 bulan.

3
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Landasan Teori

1.Kontrasepsi

a. Pengertian

Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan, upaya itu

dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen, penggunaan kontrasepsi

merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas (Haryati,2020).

Kontrasepsi atau antikonsepsi adalah upaya mencegah terjadinya konsepsi dengan

memakai cara, alat atau obat-obatan. Salah satu metode kontrasepsi modern

adalah kontrasepsi hormonal. Kontrasepsi hormonal adalah alat atau obat

kontrasepsi yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan

menggunakan bahan baku preparat estrogen dan progesteron. Beberapa jenis

kontrasepsi dengan metode hormonal yaitu suntik, pil, dan implan (Sriwahyuni,

2018).

b. Macam-macam kontrasepsi

1) Kontrasepsi tanpa alat

a) Coitus interruptus (senggama terputus)

Nama lain dari coitus interuptus adalah senggama terputus atau ekspulsi pra

ejakulasi atau pancaran ekstra vaginal atau withdrawal methods atau pull-out

method dalam bahasa latin disebut interrupted intercourse.

4
b) Sistem kalender (pantang berkala)

Metode keluarga berencana alamiah yang paling tua.yaitu cara atau metode

kontrasepsi sederhana yang dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak

melakukan senggama atau hubungan seksual pada masa subur/ovulasi.

c) Metode suhu basal tubuh

Adalah suhu badan asli, yaitu suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama

istirahat atau dalam keadaan istirahat/tidur.

d) Metode pengamatan lendir/mukosa serviks/ovulasi

Merupakan metode keluarga berencana alamiah dengan cara mengenali masa

subur dalam siklus menstruasi dengan mengamati lendir serviks dan perubahan

rasa pada vulva menjelang hari-hari ovulasi.

e) Metode menyusui tanpa haid /lactational amenorrhea

Method adalah metode kontrasepsi sementara yang mengandalkan pemberian air

susu ibu secara eksklusif (Proverawati,2020).

2)Kontrasepsi dengan alat

a) Kondom

Kondom merupakan selubung atau sarung karet yang terbuat dari berbagai bahan

diantaranya karet /lateks, plastik vinil atau bahan alami /produksi hewani yang

dipasang pada penis untuk menampung sperma ketika seorang pria mencapai

ejakulasi saat berhubungan seksual.

5
b) Diafragma

Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari karet (lateks) yang

diinsersikan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks.

c) Spermisida

Spermisida adalah sediaan kimia (biasanya non oksinol-9) yang dapat membunuh

sperma (Mulyani,2018).

2. Metode kontrasepsi efektif

a. Kontrasepsi hormonal

1) Oral kontrasepsi

a) Pil oral kombinasi pil KB yang mengandung hormone estrogen dan progesteron

yang diproduksi secara alami oleh wanita.

b)Pil mini hanya berisi progestin (Yuhedi, 2020)

2) Implant
Implant adalah alat kontrasepsi yang terdiri dari enam kapsul kecil berisi hormon

lovonorgestrel yang dipasang di bawah kulit lengan atas bagian dalam (Yuhedi,

2011).

3) IUD/AKDR

IUD/AKDR adalah bahan inert sintetik (dengan atau tanpa unsur tambahan

untuk sinergi efektivitas) (Proverawati, 2020).

4) Kontrasepsi suntik

a) Kontrasepsi suntikan progestin

6
Merupakan metode kontrasepsi yang hanya mengandung hormone progesterone

diberikan secara intramuscular setiap 3 bulan (Mulyani, 2019).

b) Suntikan kombinasi

Jenis suntikan kombinasi yang mengandung 25 mg Depo Medroksiprogesterone

Asetat dan 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi secara Intra Muscular

(IM) atau 50 mg Noretindron Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat yang diberikan

injeksi Intra Muscular (IM) sebulan sekali (Saifuddin, 2019).

b.Kontrasepsi mantap (sterilisasi)

1) Tubektomi

Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur wanita yang

mengakibatkan wanita tidak akan mendapatkan keturunan lagi.

2) Vasektomi

Vasektomi adalah metode sterilisasi dengan cara mengikat saluran sperma

(Proverawati,2018).

3. Kontrasepsi Suntik

a. Pengertian

Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi berupa cairan yang berisi hormon

progesterone yang disuntikan ke dalam tubuh wanita secara periodik atau yang

mengandung kombinasi hormone estrogen dan progesterone (Irianto, 2020)

b. Jenis Kontrasepsi suntik

1) Kontrasepsi suntikan progestin

7
DMPA (Depot medroxy progesterone acetate) atau Depo Provera

yang diberikan tiap tiga bulan dengan dosis 150 miligram yang disuntik secara

IM, Depo Noristerat diberikan setiap 2 bulan dengan dosis 200 mg Nore-tindron

Enantat (Mulyani, 2019).

2) Kontrasepsi suntikan kombinasi

Jenis suntikan kombinasi yang mengandung 25 mg Depo Medroksiprogesterone

Asetat dan 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi secara Intra Muscular

(IM) atau 50 mg Noretindron Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat yang diberikan

injeksi Intra Muscular (IM) sebulan sekali (Saifuddin, 2020).

4. KB SUNTIK 1 BULAN  (Kombinasi)

Jenis suntikan kombinasi adalah 25mg depo medroksiprogesteron asetat dan 5 mg


estradiol sipionat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali (cyclofem) dan 50 mg
noretindron enantat dan 5 mg estradiol varerat yang diberikan injeksi IM sebulan
sekali.

KOMPOSISI
a. Tiap ml suspensi dalam  air mengandung:
b. Medroxy progesteron acetat 50 mg
c. Estradiol cypionate 10 mg

WAKTU PEMBERIAN DAN DOSIS


Disuntikkan dalam  dosis 50 mg noretindrom enantat dan 5 mg estradiol valerat
yang diberikan melalui  IM sebulan sekali.
                  
EFEKTIVITAS
Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan/1000 wanita) selama tahun pertama penggunaan

8
SUNTIK KB BULANAN
a. Berisi hormone estrogen dan progestin yang harus disuntikkan secara teratur
setiap 4 minggu sekali
b. Sangat efektif bila disuntik sesuai jadwal ( 1 kehamilan dari 1000 pemakaian )
c. Aman hampir bagi semua ibu dan bisa berhenti kapan saja untuk kembali
hamil/subur
d. Tidak melindungi dari infeksi menular seksual (IMS) dan HIV

CARA KERJA
a. Menekan ovulasi
b. Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma terganggu
c. Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga implantasi terganggu
d. Menghambat transportasi garnet oleh tuba

KEUNTUNGAN KONTRASEPSI
a. Mengurangi jumlah perdarahan
b. Mengurangi nyeri saat haid
c. Mencegah anemia
d. Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker endometrium
e. Mengurangi penyakit payudara jinak
f.Mencegah kehamilan ektopik
g. Pada keadadan tertentu dapat diberikan pada perempuan perimenopause

KELEBIHAN
a. Menimbulkan perdarahan teratur setiap bulan
b. Kurang menimbulkan perdarahan-bercak atau perdarahan ireguler lainnya
c. Kurang menimbulkan amenorea
d. Efek samping lebih cepat menghilang setelah suntikan dihentikan

9
KERUGIAN
a. Terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak teratur, perdarahan/bercak atau
perdarahan sela sampai 10 hari
b. Mual,sakit kepala,nyeri pada payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan
hilang setelah suntikan kedua atau ketiga
c. Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan. Klien harus kembali setiap
30 hari untuk mendapatkan suntikan
d. Efektifitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat-obat epilepsi
atau obat tuberculosis
e. Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti serangan jantung, stroke,
bekuan darah pada paru atau otak, dan kemungkinan timbul tumor hati
f.Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual,
hepartitis B, atau infeksi virus HIV
g. Penambahan berat badan·        
h. Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian
pemakaian

YANG DI PERBOLEHKAN MENGGUNAKAN SUNTIKAN KOMBINASI


a. Usia produktif
b. Telah memiliki anak ataupun belum memiliki anak
c. Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas yang tinggi
d. Menyusui ASI pasca persalinan > 6 bulan
e. Pascapersalinan dan tidak menyusui
f.Anemia
g. Nyeri haid hebat
h. Haid teratur
i. Riwayat kehamilan ektopik
j. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi

10
JANGAN SUNTIK KB BULANAN JIKA
a. Merokok lebih dari 15 batang per hari dan berumur diatas 35 tahun
b. Menderita darah tinggi
c. Masih menyusui bayi yang berusia kurang dari 6 bulan
d. Menderita kanker payudara, penyakit jantung, stroke, migraine, dan penyakit
jantung

WAKTU MULAI MENGGUNAKAN SUNTIK KOMBINASI


a. Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid.
b. Bila disuntikkan pertama diberikan setelah hari ke-7 siklus haid, klien tidak
boleh berhubungan sex atau berhubungan dengan menggunakan kondom.
c. Pada klien pasca persalinan 6 bulan, menyusui serta belum haid suntikan
pertama dapat diberikan setiap saat asal tidak hamil.
d. Jika pasca persalinan kurang dari 6 bulan dan menyusui, jangan diberi suntikan
kombinasi.
e. Pasca keguguran
Suntikan kombinasi dapat segera diberikan/dalam  waktu 7 hari. 
f.Bila sebelumnya memakai kontrasepsi hormonal dan ingin ganti, suntikan dapat
segera diberikan asal ibu tidak hamil dan pemberiannya tidak perlu menunggu
sampai datang haid. Bila diberikan pada hari ke 1-7 siklus haid, metode
kontrasepsi lain tidak diperlukan.
g. Ibu sebelumnya menggunakan AKDR, suntikan pertama diberikan hari ke 1-7
siklus haid, kemudian AKDR dicabut segera.

11
BAB III
TINJAUAN KASUS

Hari/tanggal pengkajian : Jumat,11 November 2022

Jam pengkajian : 09.00 WIB


A. Data Subjektif

1. Identitas

Istri (pasien)

Nama : Ny. P

Umur : 20 tahun

Agama : Islam

Suku/ Bangsa : Jawa Timur/Indonesia

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : IRT

Alamat : Harapan Kita Rt 05/ Rw 23

Suami (penanggung jawab)

Nama : Tn. A

Umur : 22 tahun

Agama : Islam

Suku/ Bangsa : Jawa Timur/Indonesia

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Swasta

Alamat : Harapan Kita Rt 05/ Rw 23

12
2. Keluhan Utama

Klien merasa tidak ada keluhan.

3. Riwayat Perkawinan
Kawin 1 kali, Kawin pertama kali umur 20 tahun, dengan suami sekarang.
4. Riwayat Obstetri: P1A0
NO Tahun Kehamilan Persalinan Bayi Penyulit
Nifas
UK Penyulit Cara Tempat/ BB PB JK Keadaan
Penolong Lahir
1 2021 39 Tidak Normal BPM/bidan 2900 48 ♂ Normal Tidak ada
mgg Ada Gr

No Jenis Lama Masalah

1. Kontrasepsi 40 hari setelah memiliki Tidak ada


Suntik 3 bulan anak pertama

2. Kontrasepsi suntik 2 Bulan Tidak ada


kombinasi 1 bulan

5. Riwayat Keluarga Berencana

6. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat kesehatan ibu


Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit yang sedang diderita, seperti penyakit
jantung, diabetes mellitus, hipertensi dan kanker.
b. Riwayat kesehatan keluarga

13
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit jantung,

hipertensi, dan kanker. Namun ada yang menderita penyakit diabetes mellitus.

7. Pola Kebutuhan Selama menggunakan Kontrasepsi Kombinasi 1 bulan

a. Nutrisi

Jenis yang dikonsumsi :Nasi,sayur,daging,ikan,

Frekuensi : 1-2kali sehari (pagi- malam)

Porsi makan : 1-2 piring

Pantangan : Tidak ada

b. Pola Eliminasi

BAB

Frekuensi : 1 kali sehari

Warna : Kuning

Masalah : Tidak ada

BAK

Frekuensi : 5-6 kali sehari

Warna : Kuning jernih

Masalah : Tidak ada

c. Tidur dan Istirahat

Siang hari : 2-3 jam sehari

Malam hari : 7-9 jam sehari

Masalah : Tidak ada

14
d. Aktifita : Ibu melakukan pekerjaan rumah saja

seperti menyapu, masak, cuci piring dan cuci baju

8. Data Psikososial dan Spiritual

Ibu menggunakan alat kontrasepsi atas kehendak sendiri, suammengijinkan dan

ibu menggunakan suntik kombinasi 1 bulan.

B. Data Objektif

1. Keadaan umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. Tinggi badan : 160 cm

4. Berat badan

a. Berat badan pada awal pemakaian : 60 kg

b. Berat badan saat ini : 60 kg

5. Tanda vital

TD 110/80 mmHg, nadi 80 x/menit, suhu 36,6oC, respirasi 20 x/menit

C. Penatalaksanaan

1. Memberitahukan ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu Keadaan umum

baik,TTV TD 110/80 mmHg, nadi 80 x/menit, suhu 36,6 oC, respirasi 20 x/menit

“ibu mengetahui hasil pemeriksaan Data Objektif”

2. Menjelaskan kepada ibu tentang efek kontrasepsi suntik kombinasi 1 bulan,

diantaranya:

15
a. Terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak teratur, perdarahan/bercak atau
perdarahan sela sampai 10 hari
b. Mual,sakit kepala,nyeri pada payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan
hilang setelah suntikan kedua atau ketiga
c. Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan. Klien harus kembali setiap
30 hari untuk mendapatkan suntikan
d. Efektifitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat-obat epilepsi
atau obat tuberculosis
e. Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti serangan jantung, stroke,
bekuan darah pada paru atau otak.
f.Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual,
hepartitis B, atau infeksi virus HIV
g. Penambahan berat badan·        
h. Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian
pemakaian
“Ibu paham akan efek samping pemakaian kontrasepsi suntik kombinasi 1 bulan”
3. Menjelaskan kepada ibu bahwa harus melakukan kunjungan ulang untuk
melakukan suntik kombinasi 1 bulan ulang dalam 4 minggu kedepan setelah
tanggal kunjungan suntik kombinasi 1 bulan terakhir
“ibu paham akan jadwal untuk kunjungan ulang sesuai arahan dari Bidan”

16
BAB IV
PEMBAHASAN

1.Data subjektif

Pada langkah ini peneliti melakukan pengkajian untuk mendapatkan data subjektif

dengan cara wawancara pasien. Data subjektif yang didapatkan dari kasus ini

yaitu identitas pasien yang bernama Ny. P umur 20 tahun, pasien mengatakan

tidak ada keluhan selama pemakaian kontrasepsi suntik kombinasi KB 1 bulan.

Pasien telah menikah selama 3 tahun, telah memiliki 1 orang anak, pasien telah

menggunakan kontrasepsi suntik 1 bulan ini selama 2 bulan terakhir

Pola kebutuhan nutrisi selama menggunakan kontrasepsi ini Normal. hal ini dapat

dilihat dari frekuensi pola makan 1-2x sehari dengan porsi makan 1 piring, pasien

setiap hari makan malam dan makanan yang dikonsumsi tinggi serat dan sesuai

dengan angka kecukupan gizi. Pasien juga memiliki pola tidur di siang hari 1-2

jam, dan malam 7-9 jam. Pasien dalam kesehariannya hanya melakukan aktifitas

yang ringan saja seperti memasak, menyapu, menyuci piring, dan cuci baju..

2.Data objektif

Pada langkah ini peneliti melakukan pengkajian untuk mendapatkan data objektif

dengan cara memeriksa pasien secara langsung. Data objektif yang didapatkan

dari kasus ini yaitu keadaan umum pasien baik, kesadaran pasien compos mentis,

tinggi badan pasien 160 cm, berat badan awal saat ini adalah 60 kg, berat badan

pada saat awal pemakaian 60 kg. Tanda-tanda vital pasien meliputi tekanan darah

110/80 mmHg, nadi 80x/menit, suhu 36,6oC, respirasi 20 x/menit.

17
4. Penatalaksanaan

Pada langkah ini penatalaksanaan yang dilakukan pada pasien dengan kenaikan

berat badan adalah dengan melakukan pemberian KIE tentang efek samping KB

suntik kombinasi 1 bulan dan memberikan KIE tentang efek samping pemakaian

suntik kombinasi 1 bulan sebagai akseptor kontraepsi tersebut. Efek sampingnya

adalah:

a. Terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak teratur, perdarahan/bercak atau
perdarahan sela sampai 10 hari
b. Mual,sakit kepala,nyeri pada payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan
hilang setelah suntikan kedua atau ketiga
c. Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan. Klien harus kembali setiap
30 hari untuk mendapatkan suntikan
d. Efektifitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat-obat epilepsi
atau obat tuberculosis
e. Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti serangan jantung, stroke,
bekuan darah pada paru atau otak.
f.Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual,
hepartitis B, atau infeksi virus HIV
g. Penambahan berat badan·        
h. Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian
pemakaian
5. Evaluasi

Pada tahapan evaluasi,Bidan menjelaskan jadwal kunjungan ulang ulang untuk


melakukan suntik kombinasi 1 bulan ulang dalam 4 minggu kedepan setelah
tanggal kunjungan suntik kombinasi 1 bulan terakhir
kembali bertanya kepada Ibu, “apakah ibu paham tentang KIE yang di berikan
oleh Bidan D?” dan hasil akhirnya “ibu paham akan jadwal untuk kunjungan
ulang sesuai arahan dari Bidan”

18
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Pada pengkajian Data secara subjektif yang didapatkan dari kasus ini yaitu

identitas pasien yang bernama Ny. P umur 20 tahun, pasien mengatakan tidak ada

keluhan selama pemakaian kontrasepsi suntik kombinasi KB 1 bulan. Pasien telah

menikah selama 3 tahun, telah memiliki 1 orang anak, pasien telah menggunakan

kontrasepsi suntik 1 bulan ini selama 2 bulan terakhir

Pola kebutuhan nutrisi selama menggunakan kontrasepsi ini Normal. hal ini dapat

dilihat dari frekuensi pola makan 1-2x sehari dengan porsi makan 1 piring, pasien

setiap hari makan malam dan makanan yang dikonsumsi tinggi serat dan sesuai

dengan angka kecukupan gizi. Pasien juga memiliki pola tidur di siang hari 1-2

jam, dan malam 7-9 jam. Pasien dalam kesehariannya hanya melakukan aktifitas

yang ringan saja seperti memasak, menyapu, menyuci piring, dan cuci baju..

Pada pengkajian data objektif ini juga dengan cara memeriksa pasien secara

langsung. Data objektif yang didapatkan dari kasus ini yaitu keadaan umum

pasien baik, kesadaran pasien compos mentis, tinggi badan pasien 160 cm, berat

badan awal saat ini adalah 60 kg, berat badan pada saat awal pemakaian 60 kg.

Tanda-tanda vital pasien meliputi tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 80x/menit,

suhu 36,6oC, respirasi 20 x/menit.

19
B. Saran

1. Bagi Bidan Praktek Mandiri(BPM)

Diharapkan dapat meningkatkan mutu pel ayanan kontrasepsi yang

meliputi KIE mengenai kontrasepsi yang dipilih sehingga pasien

mengetahui apa saja keuntungan, dan kerugian terhadap kontrasepsi yang dipilih

serta solusi dari efek samping kontrasepsi.

2. Bagi pasien dan keluarga

Diharapkan pasien lebih aktif dalam berkonsultasi seperti menanyakan hal-hal

yangbelum dimengerti dengan kontrasepsi yang dipilih kepada tenaga kesehatan

yang memberikan pelayanan.

3. Bagi Bidan

Sebaiknya mampu memberikan informasi yang jelas kepada akseptor mengenai

macam-macam alat kontrasepsi yang bisa dipakai oleh akseptor dan efek

samping yang di timbulkan oleh alat kontrasepsi tersebut.

20
DAFTAR PUSTAKA

Koes, Irianto. 2012. Keluarga Berencana Untuk Paramedis Dan Nonmedis.


Bandung : Yrama Widya
Proverawati , dkk .2010. Panduan Memilih Kontrasepsi. Yogyakarta : Nuha
Medika

Rismalinda .2014. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta : In Media

Sumiyati dan Silfia, Niluh Nita. 2013. Konsep Kebidanan. Jakarta: In Media

Kemenkes RI. (2018). Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia

 Hanafi Hartanto,2010,KELUARGA BERENCANA DAN


KONTRASEPSI,Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Abdul Bari Saifudin,2019 ,BUKU  PANDUAN PRAKTIS PELAYANAN


KONTRASEPSI,Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.

Helen Varney,2006,BUKU AJAR ASUHAN KEBIDANAN,Jakarta:EG


Maulidah, L. Hubungan Karakteristik Akseptor KB dan Mutu Pelayanan Kontrasepsi Yang
Diterima dengan Pemilihan Metode Kontrasepsi di Puskesmas Tambun Kecamatan Tambun
Selatan Kabupaten Bekasi [Skripsi].

Kumala Sari, Intan and Cahyaningrum, Cahyaningrum (2021) GAMBARAN KARAKTERISTIK


AKSEPTOR KB SUNTIK DMPA DI PMB RATNA D. SUMANTRI KELURAHAN KUNINGAN
KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2020. S1 thesis, Universitas Ngudi Waluyo.

Susilowati, E., & SiT, S. (2022). KB Suntik 3 (Tiga) Bulan Dengan Efek Samping Gangguan Haid
Dan Penanganannya. Majalah Ilmiah Sultan Agung, 50(126), 32-42.

21
LAMPIRAN:

22

Anda mungkin juga menyukai