Anda di halaman 1dari 2

Tanggal pelaksanaan 1.

21 maret 2022
2. 7 maret 2022
Identitas/keterangan p - Ny. I, 31 tahun. Keluhan batuk terus menerus, penurunan
asien napsu makan . TCM negatif. Bukan TB.
- Ny. W, 56 tahun. Kontak serumah. Keluhan batuk terus
menerus. TCM negatif. Bukan TB.
- Ny. S, 47 tahun. Bukan kontak serumah. Keluhan batuk. TCM
negatif. Bukan TB.
- Nn. D, 27 tahun. Bukan kontak serumah. Keluhan batuk. TCM
negatif. Bukan TB.

- Ny.S, 59 tahun. Keluhan batuk terus menerus, penurunan


napsu makan, penurunan BB. TCM negatif. Bukan TB.

Judul laporan kegiatan Penapisan Pasien Suspek TB


Latar belakang Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang d
isebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosi
s). Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan di
berbagai belahan dunia, tidak terkecuali Indonesia.

Komitmen global dalam mengakhiri Tuberkulosis dituan


gkan dalam End TB Strategy yang menargetkan penuruna
n kematian akibat Tuberkulosis hingga 90% pada tahun
2030 dibandingkan tahun 2015, pengurangan insiden Tu
berkulosis sebesar 80% pada tahun 2035 dibandingkan
dengan tahun 2015. Dalam End TB strategy ditegaskan
bahwa target tersebut diharapkan tercapai dengan ada
nya inovasi, seperti pengembangan vaksin dan obat TB
dengan rejimen jangka pendek.

Penjaringan terhadap terduga (suspek) pasien TB meru


pakan salah satu dari serangkaian kegiatan untuk men
emukan pasien TB sehingga tidak menularkan penyakitn
ya kepada orang lain. Penjaringan terduga pasien TB
dilakukan di fasilitas kesehatan, didukung dengan pr
omosi secara akif oleh petugas kesehatan bersama mas
yarakat untuk meningkatkan cakupan penemuan suspek p
enderita TB.

Kegiatan penjaringan suspek pasien Tb dapat dilakuka


n secara pasif dan aktif. Penemuan secara aktif dapa
t dilakukan terhadap kelompok khusus yang rentan ata
u beresiko tinggi terhadap terjadinya penularan TB,
seperti: Lapas/rutan, tempat penampungan pengungsi,
daerah kumuh, tempat kerja, asrama dan panti jompo,
anak dibawah umur lima tahun yang kontak dengan pasi
en TB, kontak erat dengan pasien TB dan pasien TB re
sisten obat.
Gambaran pelaksanaa Dokter melakukan anamnesa (keluhan batuk terus menerus selama 2
n minggu atau lebih, kadang dahak bercampur dengan darah, malaise,
penurunan napsu makan, BB turun, berkeringat malam, dan riwayat
kontak dengan penderita TB terkonfirmasi), pemeriksaan fisik umum
dan khusus (vital sign dan pemeriksaan fisik paru), pemeriksaan labor
untuk menegakkan diagnosis, dan menganjurkan orang yang kontak
dengan pasien untuk melakukan pemeriksaan juga. Hal ini bertujuan
untuk mengetahui status pasien dan dapat segera melakukan
penjaringan dan penapisan pasien suspek TB pada orang yang kontak
dengan pasien terkonfirmasi TB. Pasien yang terkonfirmasi TB
diberikan terapi sesuai dengan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai