Sampul RPP
Sampul RPP
KELANCARAN
MEMBACA 1
(Identifikasi, Strategi dan Merancang
Skenario Kelancaran Membaca)
Unit
Pembelajaran
06
Unit Pembelajaran 6:
KELANCARAN MEMBACA 1
(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario
Kelancaran Membaca)
Penanggung Jawab
Direktorat GTK Madrasah
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama Republik Indonesia
Penyusun
Dra. Choyatin Nasucha, M.Pd
Reviewer
Dr. Hj. Evi Fatimatur Rusydiyah, M.Ag
Dra. Dyah Haryati Puspitasari, M.KP
Copyright © 2021
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Undang – undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1
ayat 1 menyatakan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi siswa pada Pendidikan Anak Usia Dini jalur Pendidikan Formal,
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah. Agar dapat melaksanakan tugas
utamanya dengan baik, seorang guru perlu meningkatkan kompetensi dan
kinerjanya secara bertahap, berjenjang, dan berkelanjutan melalui
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) guru. Untuk itu saya
menyambut baik terbitnya modul ini sebagai panduan semua pihak dalam
melaksanakan program PKB.
Peningkatan Kompetensi Pembelajaran merupakan salah satu fokus upaya
Kementerian Agama, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK)
dalam meningkatkan kualitas madrasah melalui pembelajaran berorientasi
keterampilan berpikir tingkat tinggi, kontekstual, dan terintegrasi dengan nilai-
nilai keislaman. Program PKB dilakukan mengingat luasnya wilayah Indonesia
dan kualitas pendidikan yang belum merata, sehingga peningkatan pendidikan
dapat berjalan secara masif, merata, dan tepat sasaran.
Modul ini dikembangkan mengikuti arah kebijakan Kementerian Agama
yang menekankan pada pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi atau higher order thinking skills (HOTS) dan terintegrasi dengan
nilai-nilai keislaman. Keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah proses berpikir
kompleks dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun
representasi, menganalisis, dan membangun hubungan dengan melibatkan
aktivitas mental yang paling dasar. Sementara, nilai-nilai keislaman
diintegrasikan dalam pembelajaran sebagai hidden curriculum sehingga tercipta
generasi unggul sekaligus beriman dan bertakwa serta berakhlak mulia.
Sasaran Program PKB ini adalah seluruh guru di wilayah NKRI yang
tergabung dalam komunitas guru sesuai bidang tugas yang diampu di
wilayahnya masing-masing. Komunitas guru dimaksud meliputi kelompok kerja
guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan Musyawarah Guru
Muhammad Zain
DAFTAR ISI
01 PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................................................... 2
C. Manfaat ................................................................................................................................. 2
D. Sasaran ................................................................................................................................. 3
E. Petunjuk Penggunaan ...................................................................................................... 3
1. Perangkat, Alat dan Bahan Pembelajaran ................................................................ 6
2. Alat dan Bahan yang harus disiapkan oleh siswa .................................................. 6
05 PENILAIAN ........................................................................................................................ 57
A. Tes Formatif ....................................................................................................................... 57
B. Penilaian ............................................................................................................................. 59
1. Penilaian untuk Guru .................................................................................................... 59
2. Penilaian untuk Peserta Didik .................................................................................... 62
06 PENUTUP .......................................................................................................................... 63
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF ................................................................................... 64
GLOSARIUM ........................................................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 68
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Target Kompetensi Guru 7
Tabel 2. Indikator Pencapaian Kompetensi Guru. 7
Tabel 3. Kompetensi Peserta Didik . 8
Tabel 4. Indikator Pencapaian Kompetensi Peserta Didik . 11
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Alur PKB IN ON IN 5
Gambar 2. Komponen Kelancaran Membaca 21
01 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelancaran membaca pada
dasarnya memang berbicara apa yang
dibaca. Ketika fasih membaca, akan
membantu siswa dalam pemahaman yang
lebih baik. Selain itu, dapat menambah
ilmu yang relevan.
Kemampuan membaca siswa perlu
terus dibantu perkembangannya agar
terus meningkat. Pada kondisi awal para
siswa mungkin masih membaca dengan
mengeja, yaitu membaca huruf dan mengingat bagaimana bunyinya. Ketika
mereka mulai memiliki pemahaman bahwa ada hubungan antara huruf
dengan bunyi dan bagaimana menggunakan hubungan tersebut untuk
membaca kata, mereka dapat mulai membaca teks. Untuk dapat menikmati
dan memahami apa yang mereka baca, siswa perlu mengembangkan
kelancaran membaca mereka.
Anggapan bahwa kelancaran membaca adalah membaca dengan
cepat merupakan pemahaman yang kurang tepat. Kelancaran membaca
bukan dilihat dari kecepatannya saja, tetapi juga perlu diperhatikan unsur-
unsur lain, seperti keotomatisan, keakuratan, maupun ekspresinya.
Kelancaran akan berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena
itu, siswa harus banyak diberikan kesempatan untuk mendengar contoh cara
membaca dengan lancar serta diberikan kesempatan untuk membaca teks
secara mandiri dan berulang-ulang.
C. Manfaat
Manfaat bagi guru:
1. Guru mampu mengidentifikasi kelancaran membaca.
2. Guru mampu mengidentifikasi berbagai strategi kelancaran membaca.
3. Guru mampu menyusun skenario pembelajaran untuk menerapkan
berbagai strategi kelancaran membaca.
Kompetensi yang ingin dicapai oleh siswa dalam mempelajari modul ini:
1. Mampu mempraktikkan kegiatan literasi.
2. Mampu membuat karya literasi.
3. Mampu membaca dengan lancar.
4. Mampu memahami strategi penilaian untuk mengukur capaian
kompetensi.
D. Sasaran
Adapun sasaran modul ini adalah:
1. Fasilitator nasional, provinsi, dan kabupaten/kota
2. Pengawas Madrasah
3. Kepala Madrasah
4. Ketua KKG
5. Guru Kelas Tinggi
6. Siswa Kelas Tinggi (Kelas 4, 5 dan 6)
E. Petunjuk Penggunaan
Agar Anda berhasil dengan baik dalam mempelajari dan mempraktikkan
modul ini, ikutilah petunjuk belajar sebagai berikut:
1. Bacalah dan pelajarilah setiap bagian dari modul ini:
a. Bagian pendahuluan agar Anda memahami benar tujuan mempelajari
Unit Pembelajaran ini.
b. Bagian target kompetensi sehingga Anda benar-benar memahami
target kompetensi yang harus dicapai baik oleh diri Anda sendiri
maupun oleh siswa.
c. Bagian kegiatan agar Anda memahami tahapan dan langkah dalam
melakukan kegiatan untuk diadaptasi dan atau diterapkan ke siswa.
d. Bagian contoh persiapan pembelajaran agar Anda mendapatkan
gambaran tentang bagaimana menyiapkan kegiatan untuk siswa.
e. Bagian informasi tambahan agar Anda melengkapi informasi yang
belum ada di dalam kegiatan unit pembelajaran yang dibahas.Strategi
Mengajarkan Membaca Permulaan
02 TARGET KOMPETENSI
A. Target Kompetensi Guru
Target kompetensi guru didasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Dalam Unit Pembelajaran ini,
target kompetensi yang dituangkan hanya yang terkait kompetensi pedagogis
dan kompetensi profesional.
1. Kompetensi Dasar
Tabel 3. Target Kompetensi Dasar Siswa
No. Kompetensi Dasar Target Kompetensi Dasar
Kelas 4
4.1 Menata informasi yang 4.1.1 Menata informasi yang didapat dari
didapat dari teks berdasarkan teks
keterhubungan antargagasan 4.1.2 Menata informasi berdasarkan
ke dalam kerangka tulisan keterhubungan antargagasan ke
dalam kerangka tulisan
Kelas 5
Kelas 6
3.2 Menggali isi teks penjelasan 3.2.1 Menggali isi teks penjelasan
(eksplanasi) ilmiah yang (eksplanasi) ilmiah yang
didengar dan dibaca didengar
3.2.2 Menggali isi teks penjelasan
IPK Inti:
3.1.2 Peserta didik mampu merinci gagasan
pokok dan gasasan pendukung yang
diperoleh dari teks lisan, tulis, atau visual
IPK Pengayaan:
3.1.3 Peserta didik mampu mengurutkan
gagasan pokok dan gasasan pendukung
yang diperoleh dari teks lisan, tulis, atau
visual
IPK Pengayaan:
4.1.2. Peserta didik mampu menyempurnakan
informasi yang didapat dari teks
berdasarkan keterhubungan antargagasan
ke dalam kerangka tulisan
Kelas 5
IPK Inti:
3.2.2. Dari simulasi membaca buku cerita,
siswa mampu mengklasifikasi informasi
yang didapat dari buku ke dalam aspek:
apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan
bagaimana
IPK Pengayaan:
3.2.3. Dari simulasi membaca buku cerita,
siswa mampu membuat informasi yang
didapat dari buku ke dalam aspek: apa, di
mana, kapan, siapa, mengapa, dan
bagaimana
IPK Pengayaan:
4.2.2 Siswa mampu memodifikasi hasil
klasifikasi informasi yang didapat dari
buku yang dikelompokkan dalam aspek:
apa, di mana, kapan, siapa, mengapa,
dan bagaimana menggunakan kosakata
baku
Kelas 6
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
IPK Inti:
3.2.2 Peserta didik mampu menggali isi teks
penjelasan (eksplanasi) ilmiah yang
didengar dan dibaca
IPK Pengayaan:
3.2.3 Peserta didik mampu mengurutkan isi teks
penjelasan (eksplanasi) ilmiah yang
didengar dan dibaca
IPK Pengayaan:
4.2.3 Peserta didik mampu merumuskan hasil
penggalian informasi dari teks penjelasan
(eksplanasi) ilmiah secara lisan, tulis, dan
visual dengan menggunakan kosakata
baku dan kalimat efektif
04 KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Pengantar
Kelancaran membaca berpengaruh terhadap pemahaman siswa
terhadap teks yang dibacanya dan membaca tidak dapat berkembang
dengan sendirinya. Kelancaran siswa dalam membaca bacaan perlu
dibelajarkan. Untuk itu guru dituntut mampu mengembangkan kelancaran
membaca siswa dengan menerapkan berbagai strategi membaca. Sehingga
guru tahu ciri-ciri siswa yang lancar membaca serta bisa saja melakukan tukar
pengalaman dengan rekan sejawat bagaimana caranya mereka membantu
siswa mengembangkan kemampuan kelancaran membaca.
Kelancaran membaca harus dimiliki oleh siswa dalam proses
pembelajaran agar dapat meningkatkan pengetahuan. Karena dengan banyak
membaca, maka semakin banyak pula siswa mendapatkan informasi-informasi
yang belum pernah ketahui.
Guru di madrasah bisa mengukur tingkat kelancaran membaca
peserta diidknya dengan memberikan tugas membaca sebelum pelajaran
dimulai atau saat waktu-waktu senggang, yang nantinya guru bisa melihat
perkembangan siswa dalam kelancaran membaca pada saat guru menyuruh
siswa untuk membaca. Oleh karena itu, peran guru sangat penting dalam
mengembangkan kelancaran membaca agar siswa bisa terbiasa untuk
membaca, sehingga dalam mempelajari setiap mata pelajaran, siswa mudah
memahami yang disampaikan oleh guru.
untuk menggambar salah satu karakter yang ada dalam cerita tersebut,” kata
Yulius. Kegiatan membaca terbimbing dilakukan Yulius setiap Sabtu.
Kegiatan membaca terbimbing dan berbagai strategi pembelajaran yang
dilakukan Yulius telah berhasil menarik belajar siswa. Siswa jadi rajin ke
sekolah. Sebelumnya, dari 20 siswanya, hampir setengahnya kerap tidak
masuk sekolah. Namun saat ini, jumlah tersebut sudah berkurang. “Sekarang,
kalau ada yang tidak hadir, biasanya tidak lebih dari dua siswa pada hari yang
sama,” kata Yulius.
Peningkatan minat belajar juga dapat diamati dari kebiasaan siswa membaca
buku berjenjang saat jam istirahat atau bermain dengan berbagai alat bantu
pembelajaran yang ada di kelas. Kemampuan membaca mereka pun
meningkat. Setiap pekannya, Yulius mencatat perkembangan kemampuan
membaca siswanya dengan instrumen running record. Yulius menggunakan
buku berjenjang berbeda untuk menguji kemampuan membaca siswanya dan
setiap pekannya, semakin sedikit kesalahan dalam membaca yang dilakukan
oleh siswa.
Bagi Yulius sendiri, kegiatan membaca terbimbing membantunya memahami
lebih dalam kebutuhan belajar siswa sehingga mampu memberikan strategi
pembelajaran yang sesuai. “Sebelumnya, saya merasa tidak mampu membuat
strategi pembelajaran yang menarik bagi siswa. Tapi dengan mengetahui di
mana kelemahan siswa, saya bisa mengembangkan strategi dan media yang
sesuai untuk itu,” pungkasnya.
https://www.inovasi.or.id/id/practices/strategi-membaca-terbimbing-untuk-melatih-
kelancaran-dan-pemahaman-membaca/ (19-03-2021)
Berikut gambaran bagi siswa yang lancar membaca dan yang belum
lancar membaca.
Yang bisa ditemukan bagi siswa yang yang ditemukan bagi siswa yang belum
lancar membaca lancar membaca
C. Integrasi Keislaman
َوﻧ ُﻧَِّزُل ِﻣَن ٱْﻟﻘ ُْرَءاِن َﻣﺎ ھَُو ِﺷﻔَﺎ ٌٓء َوَرْﺣَﻣﺔ ٌ ِﻟّْﻠُﻣْؤِﻣِﻧﯾَن ۙ َوَﻻ ﯾَِزﯾد ُ ٱﻟ ٰ ﱠ
َ ظِﻠِﻣﯾَن ِإﱠﻻ َﺧ
ﺳﺎًرا
“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan
rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah
kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (Q.S. Al-Isra’:82)
D. Bahan Bacaan
1. Bahan Bacaan 1:
Mengidentifikasi komponen kelancaran membaca
Kemampuan membaca lancar adalah bagaimana siswa dapat
memahami dengan baik apa pesan yang disampaikan dalam bacaan
sehingga informasi yang diserap dapat diungkapkan kembali dengan
tepat, baik melalui lisan maupun tulisan.
Banyak yang mengira bahwa kelancaran dalam membaca hanya
berkutat seputar kecepatan membaca saja. Padahal pada
praktiknya, mencakup hal-hal yang lebih luas dari sekadar membaca
dengan cepat.
Maka dari itu, jika seorang siswa tidak dapat membaca dengan lancar,
ia akan membutuhkan waktu banyak untuk membaca kata demi kata
sehingga tidak cukup waktu untuk menangkap makna/arti dari apa yang
sedang dibacanya maka diperlukan penerapan strategi yang tepat dapat
meningkatkan kelancaran membaca siswa.
lancar yang baik terhadap teks yang dibacanya. Oleh karena itu, guru
kelas tinggi diharapkan mengetahui berbagai level tingkatan kelancaran
membaca yang dapat membantu siswa memiliki keterampilan membaca
lancar. Guru diharapkan dapat menertapkan level tingkatan membaca
siswa tersebut.
Aspek Level
Penilaian Level Kemampuan Indikator Kriteria Buku Bacaan
Membaca Membaca
Pelafalan I Pra pemula 1.a1 Mengenali huruf- - Bahasa sederhana dan
Kelancaran (Masih huruf dan suaranya familiar
Pemahama mengalami 1.a2 Melafalkan bunyi - 3 sampai 5 kata per baris
n kesulitan) huruf - 1 sampai 2 baris per
halaman
1.b1 Mengulang bacaan
untuk memperbaiki - Kalimat pendek dengan
kesalahan membaca pola kalimat sederhana
1.b2 Membaca beberapa (kalimat dasar), minimal
kata dengan terdiri dari subjek dan
mengeja kata kerja dan atau
subjek, kata kerja, dan
1.c1 Menyebutkan nama kata keterangan
suatu gambar - Tulisan berukuran besar
pada tiap halaman
- Ilustrasi diberikan di
setiap halaman
- Penempatan tulisan
konsisten
II Pemula 2.a1 Membaca kata per - Terdapat 1 sampai 2 kata
kata yang berubah setiap
2.a2 Mengenali dua kata halaman
atau lebih yang - 4 sampai 8 kata per baris
berubah pada - 2 sampai 4 baris per
setiap halaman halaman
2.b1 Membaca teks
dengan gerakan - Kalimat lebih panjang,
mata, bukan dengan pola kalimat
tunggal
2. Bahan Bacaan 2:
Membaca Bergema Guru membaca satu atau dua kalimat. siswa kemudian
membaca ulang kalimat tersebut, sama seperti yang
(Echo Reading) dilakukan guru. Kegiatan ini terus dilakukan hingga guru
dan siswa selesai membaca semua kalimat dalam teks
tersebut. Media yang dapat digunakan guru buku
cerita/buku berjenjang sesuai level Kemampuan Membaca
dan Karakteristik Teks
E. Aktivitas Pembelajaran
Tabel 7. Hal yang dilakukan oleh pembaca lancar dan belum lancar saat
membaca
https://drive.google.com/file/d/1JuX8cM4-
hzmzxbXw8vFB1q7Y6DUY1z4d/view?usp=sharing
Pengelolaan
Kelas Produk
Pembelajaran Kegiatan (Individu/K Media belajar
elompok/
Berpasangan)
Kegiatan Inti Guru menyiapkan Buku Cerita
Buku Cerita / Buku / Buku
Berjenjang Berjenjang
Disesuaikan untuk Disesuaika
kelas tinggi n untuk
kelas tinggi
Sebelum
menggunakan buku
cerita / buku
berjenjang dalam
pemodelan, bacalah
terlebih dahulu buku
cerita / buku
berjenjang sampai
benar-benar
memahami isinya.
Guru menjadi model Pleno
membaca bagi
siswa, bahkan model
berbicara
Lakukan pemodelan
dengan cara
membaca kata demi
kata sambil
menunjuk setiap
kata yang dilafalkan
Guru melakukan Pleno
pemodelan dengan
cara membaca kata
demi kata sambil
menunjuk setiap kata
yang dilafalkan.
(Saat membacakan
cerita, perhatikan
intonasi untuk
memperkenalkan
tanda baca
sederhana secara
implisit. Misalnya,
melafalkan kalimat
tanya dengan
intonasi bertanya.
Hal itu menjadi
salah satu cara
implisit untuk
memperkenalkan
tanda baca)
Pleno
Guru mengajukan
pertanyaan-
pertanyaan
pancingan untuk
membantu
pemahaman siswa.
Misalnya, apakah
warna baju yang
dipakai tokoh?
Pertanyaan itu
dilanjutkan dengan
pertanyaan: apa
warna kesukaan
kalian?
Setiap siswa untuk Individu
mengucap ulang kata
/ kalimat yang
dibacakan.
Setiap siswa Pleno Papan Tulis Kosakata
Pleno
Guru memberikan
masukan terhadap
bacaan yang kurang
tepat.
Pengelolaan
Kelas Produk
Pembelajaran Kegiatan (Individu/ Media belajar
Kelompok /
Berpasangan)
Kegiatan Inti Guru menyiapkan buku buku cerita /
cerita / buku berjenjang buku
disesuaikan untuk kelas berjenjang
tinggi disesuaikan
untuk kelas
tinggi
Guru terlebih dahulu Pleno
membaca buku cerita /
buku berjenjang
disesuaikan untuk kelas
tinggi sampai benar-
benar memahami isinya
Guru mengondisikan Pleno
siswa (siswa yang lancar
dan belum lancar
membaca dikondisikan
untuk duduk di bagian
depan)
Guru mengatur strategi
sesuai dengan kondisi
kelas
Guru membacakan cerita Pleno
dengan intonasi yang
sesuai
Guru membaca dan Pleno
siswa menyimak sambil
melihat bacaan yang
tertera pada buku.
Guru meminta salah satu Pleno
siswa untuk membaca
kalimat berikutnya,
diikuti oleh siswa lain.
Begitu seterusnya
Di akhir cerita, guru bisa Individu
menanyakan atau
meminta siswa
menceritakan kembali isi
cerita.
e) Penutup
Refleksi
CONTOH LK 1.1
a) Kegiatan 1 – Rencana Pengembangan Pembelajaran Topik
Kelancaran Membaca 1 (Individu Guru)
Tabel 8. Rencana Pengembangan Pembelajaran Topik Kelancaran
Membaca 1
Nama :
Tanggal :
Jenjang Kelas :
Madrasah :
Jumlah Siswa :
Pengelolaan
Pembelajaran Kegiatan Kelas (Individu Media Produk belajar
/Kelompok/
Berpasangan)
Kegiatan Inti Siswa secara individu Individu Buku cerita Siswa akan
membaca cerita / / buku dikelompokkan
bigbook / buku berjenjang menjadi 2:
berjenjang (Dilakukan disesuaikan lacar membaca
secara tertutup) untuk kelas belum lancer
sesuai identisikasi tinggi membaca
kelancaran membaca
Menyimak dengan Individu
cermat siswa tentang
pembaca yang sudah
lancar dan pembaca
yang belum lancer
Pengelolaan
Pembelajaran Kegiatan Kelas (Individu Media Produk belajar
/Kelompok/
Berpasangan)
menggunakan
strategi Pemodelan
membaca
membacakan cerita
untuk siswa di kelas,
memberikan contoh
membaca lancar,
membacakan cerita
untuk anak, ada
kalanya, siswa
melanjutkan kalimat
berikutnya.
Guru melakukan Pleno
pemodelan dengan
cara membaca kata
demi kata sambil
menunjuk setiap kata
yang dilafalkan.
(Saat membacakan
cerita, perhatikan
intonasi untuk
memperkenalkan
tanda baca
sederhana secara
implisit. Misalnya,
melafalkan kalimat
tanya dengan
intonasi bertanya.
Hal itu menjadi
salah satu cara
implisit untuk
memperkenalkan
tanda baca)
Pleno
Guru mengajukan
pertanyaan-
pertanyaan
pancingan untuk
membantu
pemahaman siswa.
Misalnya, apakah
warna baju yang
dipakai tokoh?
Pertanyaan itu
dilanjutkan dengan
pertanyaan: apa
warna kesukaan
kalian?
Tabel 11
Lembar Kegiatan 4. Rencana Pengembangan Kelancaran Membaca 1
(Strategi mendukung kelancaran membaca- Membaca Terbimbing)
(Individu Guru)
Nama :
Tanggal :
Jenjang Kelas :
Madrasah :
Jumlah Siswa :
Pengelolaa
n Kelas
(Individu
Pembelajaran Kegiatan /Kelompok/ Media Produk belajar
Berpasanga
n)
Pleno
Guru memberikan
masukan terhadap
bacaan yang kurang
tepat.
Memberikan kesempatan Individu
kepada setiap anak untuk
membaca mandiri
Mendiskusikan teks yang Pleno Papan Kosakata baru
dibaca Tulis
Bertanya/menjawab Pleno
pertanyaan untuk
menyelesaikan masalah
Membuat rangkuman/ individu Buku Cerita di buku
menceritakan kembali. jurnal jurnal literasi
literasi
Tabel 12
Lembar Kegiatan 5. Rencana Pengembangan Kelancaran Membaca 1
(Strategi mendukung kelancaran membaca- Membaca Bersama)
(Individu Guru)
Nama :
Tanggal :
Jenjang Kelas :
Madrasah :
Jumlah Siswa :
Pengelolaan
Pembelajaran Kegiatan Kelas (Individu Media Produk
/Kelompok/ belajar
Berpasangan)
membaca kalimat
berikutnya, diikuti
oleh siswa lain.
Begitu seterusnya
Di akhir cerita, guru Individu
bisa menanyakan
atau meminta siswa
menceritakan
kembali isi cerita.
Berilah
Aspek Level tanda cek
Penilaian Level Kemampua Indikator list ( V ) Catatan
Membaca n Membaca ( sub
indikator)
Pelafalan I Pra pemula 1.a1 Mengenali huruf-huruf dan
Kelancaran (Masih suaranya
Pemahaman mengalami 1.a2 Melafalkan bunyi huruf
kesulitan) 1.b1 Mengulang bacaan untuk
memperbaiki kesalahan
membaca
1.b2 Membaca beberapa kata
dengan mengeja
1.c1 Menyebutkan nama suatu
gambar
II Pemula 2.a1 Membaca kata per kata
2.a2 Mengenali dua kata atau
lebih yang berubah pada
setiap halaman
2.b1 Membaca teks dengan
gerakan mata, bukan
dengan menunjuk
2.b2 Membaca tidak dieja
2.b3 Mulai memerhatikan
intonasi, penekanan, dan
jeda yang benar
berdasarkan tanda baca
(titik)
2.c1 Mengidentifikasi isi teks
dengan bantuan ilustrasi
gambar
III Peralihan 3.a1 Melafalkan kalimat yang
panjang
3.a2 Membaca kalimat per
kalimat
3.b1 Membaca nyaring dengan
lancar
2. LKS 2
3. LKS 3
Pengembangan Penilaian
Bagian ini menyajikan contoh kisi-kisi pengembangan penilaian HOTS
sesuai dengan kompetensi, lingkup materi, dan indikator soal. Selanjutnya
buatlah kisi-kisi yang lain dan kembangkan menjadi instrumen penilaian dari kisi-
kisi tersebut dalam aktivitas In Service Learning -1.
05 PENILAIAN
A. Tes Formatif
TES UNTUK GURU
IDENTITAS
Nama : ......................................................................................
Gender : L/P
Sekolah : ........................................................................
Kelas : ............................
Nama KKG : ........................................................................................
Kecamatan : ...........................................................................................
Kabupaten : ……………………………………………….................................................
Provinsi : ...............................................................................................
Petunjuk
1. Tes diberikan dua kali. Pertama sebelum sesi dilakukan dan kedua setelah
sesi unit selesai diberikan.
2. Tes ini berfungsi untuk melihat pengetahuan awal guru sekaligus sebagai
refleksi setelah mengikuti sesi pelatihan, bukan untuk menilai Bapak dan Ibu.
3. Mohon berkenan mengisi data diri dalam kolom identitas.
Pertanyaan
1. Jelaskan 4 komponen kelancaran membaca!
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
5. Menurut Bapak dan Ibu, apakah siswa yang mampu mengucapkan kata-
kata dalam sebuah kalimat menggambarkan bahwa siswa tersebut telah
dapat membaca?
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
B. Penilaian
Penilaian Diri
Terget Kompetensi Ket.
Tercapai Belum
8. Merancang scenario/rencana
pembelajaran yang terstruktur, mengacu
pada hasil analisis KD dengan
menerapkan Pembelajaran Aktif, Kreatif,
efektif dan Menyenenagkan dengan
memeprhatikan Gender dan inklusi
social
Penilaian Oleh
Terget Kompetensi Asesor/Fasilitator Ket.
Tercapai Belum
1. Menemukan informasi yang
tertuang di dalam Bahasa Kompetensi
Dasar (Kompetensi, ide pembelajaran,
media, produk belajar)
8. Merancang scenario/rencana
pembelajaran yang terstruktur, mengacu
pada hasil analisis KD dengan
menerapkan Pembelajaran Aktif, Kreatif,
efektif dan Menyenangkan dengan
memeprhatikan Gender dan inklusi
social
Catatan:
Catatan :
1. Lancar membaca
2. Memahami bacaan
3. Mampu menceritakan kembali isi bacaan
Catatan:
06 PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil kajian topik masalah yang telah dibahas sebelumnya, dapat ditarik
sebuah kesimpulan bahwasannya kelancaran membaca sangat diperlukan bagi
siswa. Karena dengan lancarnya siswa membaca, maka tingkat pemahaman
siswa akan masalah yang diberikan akan mudah diselesaikan. Karena jika
seorang siswa dapat membaca dengan lancar, ia tidak akan membutuhkan
waktu banyak untuk membaca kata demi kata sehingga siswa cukup waktu
untuk menangkap makna/arti dari apa yang sedang dibacanya.
Sehingga kegiatan literasi justru menjadi sebuah kegiatan yang menarik dan
menyenangkan bagi siswa. Tentunya lingkungan yang literat akan tercipta,
dengan tetap berpedoman pada KI dan KD dan tujuan yang sudah ditentukan.
Tidak pula membedakan gender dan status sosial pada siswa tetapi yang dituju
adalah keberhasilan siswa pada semua ranah dalam dunia pendidikan
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam isi modul ini. Untuk itu
kritik dan saran yang membangun sangat kami perlukan agar kedepannya
penulis bisa memperbaiki dan menyempurnakan isi modul ini dan sebagai upaya
perbaikan dan pengembangan modul pembelajaran lainnya. Semoga modul
pembelajaran ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan
pembelajaran secara umum maupun bagi pihak-pihak yang memerlukan.
5 Menurut Bapak dan Ibu, apakah jika siswa 2 Jawaban menjelaskan dengan
yang mampu mengucapkan kata-kata dalam benar 3 kriteria siswa yang
sudah mampu membaca
sebuah kalimat, itu menggambarkan bahwa (melafalkan kata dengan benar,
siswa tersebut telah dapat membaca? memenggal kata/kalimat
dengan sesuai, memahami apa
Jawab: yang dibaca)
Siswa dikatakan mampu membaca ketika dia 1 Jawaban menjelaskan secara
mampu melafalkan kata dengan benar, benar kriteria siswa dikatakan
dapat membaca, namun belum
memenggal frasa/kata/kalimat dengan benar, lengkap.
dan memahami apa yang dibaca. 0 Jawaban tidak sesuai atau tidak
Siswa yang mampu melafalkan kata, belum ada jawaban
tentu memahami apa yang dibaca.
Total
GLOSARIUM
In-On-In : Terdiri dari in service learning, on service learning dan
in service learning.
In service learning : : Sebuah strategi belajar, mengajar, dan melakukan
refleksi yang memberikan kesempatan kepada peserta
belajar untuk melayani orang lain, dengan cara
menggabungkan pembelajaran di kelas dengan
kebutuhan dan permasalahan yang ada di masyarakat.
On service learning : Merupakan praktek lapangan setelah menerima materi
pengetahuan, keterampilan dan sikap pada In Service
Learning I dengan melakukan magang di madrasah
sendiri atau di kelompok kerja guru (KKG).
IPK Pendukung atau IPK : Bertujuan membantu peserta pembelajar memahami
Pra syarat indikator kunci.
IPK Kunci : Adalah indikattor yang sangat memenuhi urgensi,
keterkaitan, relevansi dan keterpakaian atau
kompetensi minimal yang terdapat pada kompetensi
dasar.
KI – KD : Kompetensi Inti – Kompetensi Dasar
Fakta : Deskripsi tentang apa yang diamati (apa adanya)
Opini : Interpretasi/ Asumsi seseorang atas apa yang diamati
LKS : Lembar Kerja Siswa
Sekenario Pembelajaran : Kerangka perencanaan pembelajaran atau langkah-
langkah pembelajaran yang memuat informasi tentang
materi, Kegiatan pembelajarnan, Strategi pembelajaran,
Media belajar. Dan hasil belajar peserta diidk.
DAFTAR PUSTAKA
Hasbrouck. J. Developing Fluent Readers. Reading Rockets. http://www.read
ingrockets.org/article/developing-fluent-readers accessed 08/20/15.
Ford, M.P. and Optiz, M.F. (2002). Using centers to engage children during
reading time: Intensifying learning experiences away from the teacher. The
Reading Teacher; May 2002; 55, 8
Fountas, I.C, & Pinnell, G.S. (1996). Guided Reading: Good First Teaching for All
Children. Heinemann, Portsmouth, NH.
Osborn, J., & Lehr, F. (2003). A focus on fluency: Research-based practices in
early reading series. Honolulu, HI: Pacific Resources for Education and
Learning.
Partnership for Reading: Fluency – and Introduction. Reading Rockets
http://www.readingrockets.org/article/fluency-introduction accessed
08/20/15.
Partnership for Reading: What is Guided Oral Reading? Reading Rockets.
http://www.readingrockets.org/article/what-guided-oral-reading. accessed
08/20/15.
Partnership for Reading. Put reading first K-3: The Research Building Blocks for
Teaching Children to Read. National Institute for Literacy. Available at
https://lincs.ed.gov/publications/pdf/PRFbooklet.pdf
Paulsen, K. & The IRIS Centre: Fluency and Word Identification, Grades 3-5.
Retrieved on July 27, 2015 from http//iris.peabody.vanderbilt. edu/wp-
content-uploads/pdf_case_studies/ics_flu.pdf
Pikulski, J. J. (2006). Fluency: A developmental and language perspective. In S.
J. Samuels & E. Farstrup (Eds.) What research has to say about fluency
instruction (pp. 70-93). Newark, DE: International Reading Association.
Pikulski, J. J., & Chard, D. J. (2005). Fluency: Bridge Between Decoding and
Reading Comprehension. The Reading Teacher, 58, 510-519.
Pinnell, G.S., Pikulski, J.J., Wixson, K.K., Campbell, J.R., Gough, P. B., & Beatty,
A.S., (1995) Listening to Children Read Aloud: Oral Fluency, Washington,
DC: U.S. Department of Education, National Center for Education Statistics.
Available at http://nces.ed.gov/pubs95/95728.pdf
National Institute for Child Health and Human Development (NICHHD), 2000.
National Reading Panel: Teaching Children to Read – and Evidence-based
assessment of the scientific research literature and it’s implications for
reading. Fluency: Executive Summary.