Anda di halaman 1dari 78

Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian

Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

KELANCARAN
MEMBACA 1
(Identifikasi, Strategi dan Merancang
Skenario Kelancaran Membaca)

Unit
Pembelajaran
06

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) i
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyyah

Unit Pembelajaran 6:

KELANCARAN MEMBACA 1
(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario
Kelancaran Membaca)

MATA PELAJARAN LITERASI


MADRASAH IBTIDAIYYAH

Penanggung Jawab
Direktorat GTK Madrasah
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama Republik Indonesia

Penyusun
Dra. Choyatin Nasucha, M.Pd

Reviewer
Dr. Hj. Evi Fatimatur Rusydiyah, M.Ag
Dra. Dyah Haryati Puspitasari, M.KP

Copyright © 2021
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang


Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Agama Republik Indonesia

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


ii (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Undang – undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1
ayat 1 menyatakan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi siswa pada Pendidikan Anak Usia Dini jalur Pendidikan Formal,
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah. Agar dapat melaksanakan tugas
utamanya dengan baik, seorang guru perlu meningkatkan kompetensi dan
kinerjanya secara bertahap, berjenjang, dan berkelanjutan melalui
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) guru. Untuk itu saya
menyambut baik terbitnya modul ini sebagai panduan semua pihak dalam
melaksanakan program PKB.
Peningkatan Kompetensi Pembelajaran merupakan salah satu fokus upaya
Kementerian Agama, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK)
dalam meningkatkan kualitas madrasah melalui pembelajaran berorientasi
keterampilan berpikir tingkat tinggi, kontekstual, dan terintegrasi dengan nilai-
nilai keislaman. Program PKB dilakukan mengingat luasnya wilayah Indonesia
dan kualitas pendidikan yang belum merata, sehingga peningkatan pendidikan
dapat berjalan secara masif, merata, dan tepat sasaran.
Modul ini dikembangkan mengikuti arah kebijakan Kementerian Agama
yang menekankan pada pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi atau higher order thinking skills (HOTS) dan terintegrasi dengan
nilai-nilai keislaman. Keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah proses berpikir
kompleks dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun
representasi, menganalisis, dan membangun hubungan dengan melibatkan
aktivitas mental yang paling dasar. Sementara, nilai-nilai keislaman
diintegrasikan dalam pembelajaran sebagai hidden curriculum sehingga tercipta
generasi unggul sekaligus beriman dan bertakwa serta berakhlak mulia.
Sasaran Program PKB ini adalah seluruh guru di wilayah NKRI yang
tergabung dalam komunitas guru sesuai bidang tugas yang diampu di
wilayahnya masing-masing. Komunitas guru dimaksud meliputi kelompok kerja
guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan Musyawarah Guru

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) iii
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyyah

Bimbingan Konseling (MGBK). Model pembelajaran yang digunakan dalam modul


ini adalah melalui moda Tatap Muka In-On-In sehingga guru tidak harus
meninggalkan tugas utamanya di madrasah sebagai pendidik.
Semoga modul ini dapat digunakan dengan baik sebagaimana mestinya
sehingga dapat menginspirasi guru dalam materi dan melaksanakan proses
pembelajaran. Kami ucapkan terima kasih atas kerja keras dan kerja cerdas para
penulis dan semua pihak terkait yang dapat mewujudkan Modul ini. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai dan memudahkan upaya yang kita lakukan.
Aamiin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, Oktober 2021


An. Direktur Jenderal,
Direktur Guru dan Tenaga
Kependidikan Madrasah,

Muhammad Zain

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


iv (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ iii


DAFTAR ISI ................................................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ...................................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ viii

01 PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................................................... 2
C. Manfaat ................................................................................................................................. 2
D. Sasaran ................................................................................................................................. 3
E. Petunjuk Penggunaan ...................................................................................................... 3
1. Perangkat, Alat dan Bahan Pembelajaran ................................................................ 6
2. Alat dan Bahan yang harus disiapkan oleh siswa .................................................. 6

02 TARGET KOMPETENSI ..................................................................................................... 7


A. Target Kompetensi Guru ................................................................................................... 7
1. Target Kompetensi Guru ................................................................................................ 7
2. Indikator Pencapaian Kompetensi Guru .................................................................... 7
B. Target Kompetensi Siswa ................................................................................................ 8
1. Kompetensi Dasar........................................................................................................... 8
2. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) .................................................................... 11

03 MATERI DAN ORGANISASI PEMBELAJARAN .......................................................... 16


A. Ruang Lingkup Materi ...................................................................................................... 16
B. Organisasi Pembelajaran ................................................................................................ 16

04 KEGIATAN PEMBELAJARAN ........................................................................................ 17


A. Pengantar ............................................................................................................................ 17
B. Aplikasi dalam Kehidupan .............................................................................................. 17
C. Integrasi Keislaman ......................................................................................................... 20
D. Bahan Bacaan .................................................................................................................... 21
E. Aktivitas Pembelajaran ................................................................................................... 27

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) v
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

1. Aktivitas Pembelajaran : Unit 6 Kelancaran Membaca 1 (Identifikasi , Strategi


mendukung kelancaran membaca dan Skenario kelancaran membaca) ...... 27
a) Kegiatan Pendahuluan ............................................................................................ 27
b) Kegiatan 1. Mengidentifikasi komponen kelancaran membaca (35’) ......... 29
c) Kegiatan 2a. Menyimak video strategi meningkatkan kelancaran membaca
- Pemodelan Membaca ........................................................................................... 30
d) Kegiatan 3. Menyusun skenario meningkatkan kelancaran membaca
(pemodelan membaca, membaca terbimbing dan membaca bersama) 37
Kegiatan 3a – Pemodelan Membaca........................................................................ 38
Kegiatan 3b – Membaca Terbimbing ....................................................................... 40
Kegiatan 3c – Membaca Bersama............................................................................. 43
e) Penutup ....................................................................................................................... 44
2. Kegiatan On Service Training (3 JP atau 180 menit ) ........................................... 45
a) Kegiatan 1 – Rencana Pengembangan Pembelajaran Topik Kelancaran
Membaca 1 (Individu Guru) ..................................................................................... 45
b) Kegiatan 2 – Perencanaan Strategi Kelancaran Membaca 1 ( 90 menit) . 46
3. Kegiatan In Learning Service-2 (2 JP) ...................................................................... 53
F. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ............................................................................. 54
1. LKS 1- Level Kemampuan Membaca Siswa ............................................................ 54
2. LKS 2 ................................................................................................................................ 56
3. LKS 3................................................................................................................................. 56

05 PENILAIAN ........................................................................................................................ 57
A. Tes Formatif ....................................................................................................................... 57
B. Penilaian ............................................................................................................................. 59
1. Penilaian untuk Guru .................................................................................................... 59
2. Penilaian untuk Peserta Didik .................................................................................... 62

06 PENUTUP .......................................................................................................................... 63
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF ................................................................................... 64
GLOSARIUM ........................................................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 68

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


vi (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Target Kompetensi Guru 7
Tabel 2. Indikator Pencapaian Kompetensi Guru. 7
Tabel 3. Kompetensi Peserta Didik . 8
Tabel 4. Indikator Pencapaian Kompetensi Peserta Didik . 11

Tabel 5. Organisasi Pembelajaran . 16


Tabel 6. Indikator Level Kemampuan Membaca dan Karakteristik Teks 23

Tabel 7. Hal yang dilakukan oleh pembaca lancar dan belum


lancar saat membaca 29
Tabel 8. Rencana Pengembangan Pembelajaran
Kelancaran Membaca 1 45
.
Tabel 9. Desain Pembelajaran topik Kelancaran Membaca 1 (Identifikasi
kelancaran membaca dan strategi mendukung
kelancaran membaca). 46
Table 10 Rencana Pengembangan Kelancaran Membaca 1
(strategi mendukung kelancaran membaca
-Pemodelan Membaca) 47
Table 11. Rencana Pengembangan Kelancaran Membaca 1
(strategi mendukung kelancaran membaca
-Membaca Terbimbing) 49
Table 12. Rencana Pengembangan Kelancaran Membaca 1
(strategi mendukung kelancaran membaca- Membaca Bersama) 52
Tabel 13. Kisi-Kisi Pengembangan Soal HOTS 56
Tabel 14. Instrumen Penilaian Diri Bagi Guru 59
Tabel 15. Instrumen penilaian guru oleh asesor/fasilitator 60
Tabel 16. Instrumen penilaian diri bagi siswa 62
Tabel 17. Instrumen penilaian siswa oleh guru 62

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) vii
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Alur PKB IN ON IN 5
Gambar 2. Komponen Kelancaran Membaca 21

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


viii (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

01 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelancaran membaca pada
dasarnya memang berbicara apa yang
dibaca. Ketika fasih membaca, akan
membantu siswa dalam pemahaman yang
lebih baik. Selain itu, dapat menambah
ilmu yang relevan.
Kemampuan membaca siswa perlu
terus dibantu perkembangannya agar
terus meningkat. Pada kondisi awal para
siswa mungkin masih membaca dengan
mengeja, yaitu membaca huruf dan mengingat bagaimana bunyinya. Ketika
mereka mulai memiliki pemahaman bahwa ada hubungan antara huruf
dengan bunyi dan bagaimana menggunakan hubungan tersebut untuk
membaca kata, mereka dapat mulai membaca teks. Untuk dapat menikmati
dan memahami apa yang mereka baca, siswa perlu mengembangkan
kelancaran membaca mereka.
Anggapan bahwa kelancaran membaca adalah membaca dengan
cepat merupakan pemahaman yang kurang tepat. Kelancaran membaca
bukan dilihat dari kecepatannya saja, tetapi juga perlu diperhatikan unsur-
unsur lain, seperti keotomatisan, keakuratan, maupun ekspresinya.
Kelancaran akan berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena
itu, siswa harus banyak diberikan kesempatan untuk mendengar contoh cara
membaca dengan lancar serta diberikan kesempatan untuk membaca teks
secara mandiri dan berulang-ulang.

Guru kelas tinggi diharapkan dapat membantu siswa mereka untuk


meningkatkan kelancaran membaca. Guru diharapkan dapat menguasai
berbagai strategi membaca dan menerapkannya di kelas secara terus-
menerus sehingga dapat meningkatkan kelancaran membaca siswa mereka.

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) 1
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

Perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa akan


membantu mereka belajar membaca lancar dengan menyenangkan dan
tujuan pembelajaran tercapai.
Jika seorang siswa tidak dapat membaca dengan lancar, ia akan
membutuhkan waktu banyak untuk membaca kata demi kata sehingga tidak
cukup waktu untuk menangkap makna/arti dari apa yang sedang dibacanya.
Membaca adalah salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh
siswa, untuk mengasah kemampuannya dibutuhkan latihan. Karena itu perlu
diketahui strategi apa saja yang harus dilakukan guru untuk meningkatkan
kemampuan membaca siswa.
Penerapan strategi yang tepat dapat meningkatkan kelancaran
membaca siswa. Maka dari itu perlu adanya sebuah modul bagi guru dan
siswa yang dikemas menarik sehingga bisa dijadikan panduan untuk
menghidupkan literasi terutama di dunia pendidikan.
B. Tujuan
Tujuan modul ini adalah:
1. Mengidentifikasi kelancaran membaca.
2. Mengidentifikasi strategi mendukung kelancaran membaca.
3. Menyusun skenario pembelajaran untuk menerapkan berbagai strategi
kelancaran membaca.

C. Manfaat
Manfaat bagi guru:
1. Guru mampu mengidentifikasi kelancaran membaca.
2. Guru mampu mengidentifikasi berbagai strategi kelancaran membaca.
3. Guru mampu menyusun skenario pembelajaran untuk menerapkan
berbagai strategi kelancaran membaca.

Manfaat bagi siswa:


1. Siswa mampu membaca dengan lancar bukan hanya sekedar kecepatan
membaca.
2. Siswa mampu membuat karya literasi.
3. Siswa memiliki kemampuan beberapa teknik membaca.

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


2 (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

Kompetensi yang ingin dicapai oleh siswa dalam mempelajari modul ini:
1. Mampu mempraktikkan kegiatan literasi.
2. Mampu membuat karya literasi.
3. Mampu membaca dengan lancar.
4. Mampu memahami strategi penilaian untuk mengukur capaian
kompetensi.

D. Sasaran
Adapun sasaran modul ini adalah:
1. Fasilitator nasional, provinsi, dan kabupaten/kota
2. Pengawas Madrasah
3. Kepala Madrasah
4. Ketua KKG
5. Guru Kelas Tinggi
6. Siswa Kelas Tinggi (Kelas 4, 5 dan 6)

E. Petunjuk Penggunaan
Agar Anda berhasil dengan baik dalam mempelajari dan mempraktikkan
modul ini, ikutilah petunjuk belajar sebagai berikut:
1. Bacalah dan pelajarilah setiap bagian dari modul ini:
a. Bagian pendahuluan agar Anda memahami benar tujuan mempelajari
Unit Pembelajaran ini.
b. Bagian target kompetensi sehingga Anda benar-benar memahami
target kompetensi yang harus dicapai baik oleh diri Anda sendiri
maupun oleh siswa.
c. Bagian kegiatan agar Anda memahami tahapan dan langkah dalam
melakukan kegiatan untuk diadaptasi dan atau diterapkan ke siswa.
d. Bagian contoh persiapan pembelajaran agar Anda mendapatkan
gambaran tentang bagaimana menyiapkan kegiatan untuk siswa.
e. Bagian informasi tambahan agar Anda melengkapi informasi yang
belum ada di dalam kegiatan unit pembelajaran yang dibahas.Strategi
Mengajarkan Membaca Permulaan

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) 3
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

2. Kegiatan Pembelajaran untuk menyelesaikan setiap Unit Pembelajaran


dilakukan melalui moda Tatap Muka dengan pendekatan In-On-In sebagai
berikut:
a) Kegiatan In Service Learning 1
Kegiatan ini dilakukan secara tatap muka untuk mengkaji materi
bersama fasilitator dan teman sejawat. Aktivitas yang dilakukan
diantaranya:
1) Mengerjakan Pre-test.
2) Melakukan analisis kurikulum (KI-KD) dan analisi hasil belajar siswa
berdasarkan skor Penilaian Akhir Semester/Tahun (PAS/T) atau
sumber lain untuk mengetahui kebutuhan kompetensi siswa.
3) Mempelajari dan mendesain pembelajaran yang sesuai dengan
daya dukung madrasah dan karakteristik siswa.
4) Mempelajari dan membuat Lembar Kerja Siswa (LKS).
5) Mempersiapkan instrumen penilaian proses dan hasil belajar.
6) Simulasi pembelajaran dengan menggunakan perangkat
pembelajaran yang disiapkan untuk mendapatkan input
perbaikan sebelum diterapkan di kelas.
b) Kegiatan On Service Learning
Pada tahap ini, Anda dapat mengkaji kembali uraian materi secara
mandiri dan melakukan aktivitas belajar di madrasah berdasarkan
rancangan pembelajaran dan LKS yang telah dipersiapkan. Buatlah
catatan-catatan peluang dan hambatan yang ditemui selama
pelaksanaan pembelajaran dan data-data pendukung PTK. Hasil
kegiatan on baik berupa tugas lembar kerja maupun tugas lainnya
dilampirkan sebagai bukti fisik bahwa Anda telah menyelesaikan
seluruh tugas on yang ada pada unit pembelajaran.
c) Kegiatan In Service Learning 2
Tahap ini dilakukan secara tatap muka bersama fasilitator dan teman
sejawat untuk melaporkan dan mendiskusikan hasil kegiatan on.
Arahkan diskusi pada refleksi untuk perbaikan dan pengembangan
pembelajaran. Jika memiliki data-data hasil PTK dapat pula dijadikan
sebagai bahan diskusi dalam kegiatan ini. Ujilah capaian kompetensi
Anda dengan mengerjakan soal tes formatif, kemudian cocokkan

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


4 (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

jawaban Anda dengan kunci jawaban yang tersedia di bagian akhir


Unit Pembelajaran. Lakukan penilaian mandiri sebagai refleksi
ketercapaian target kompetensi.

Gambar 1. Alur Tatap Muka In-On-In

Dalam melaksanakan setiap kegiatan pada modul ini, Anda harus


mempertimbangkan prinsip kesetaraan dan inklusi sosial tanpa
membedakan agama, suku, ras, golongan, jenis kelamin, status sosial
ekonomi, dan yang berkebutuhan khusus. Kesetaraan dan inklusi sosial
ini juga diberlakukan bagi pendidik, tenaga kependidikan dan siswa.
Dalam proses diskusi kelompok yang diikuti laki-laki dan perempuan,
perlu mempertimbangkan kapan diskusi harus dilakukan secara terpisah
baik laki-laki maupun perempuan dan kapan harus dilakukan bersama.

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) 5
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

Anda juga harus memperhatikan partisipasi setiap siswa dengan seksama,


sehingga tidak mengukuhkan relasi yang tidak setara.
Sebelum mempelajari atau mempraktikkan modul ini, ada beberapa
perangkat pembelajaran, alat dan bahan yang harus disiapkan oleh guru dan
siswa agar proses pembelajaran berjalan dengan baik.

1. Perangkat, Alat dan Bahan Pembelajaran


a. Perangkat pembelajaran, meliputi:
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2) Bahan ajar
3) Lembar Kerja Siswa (LKS)
4) Media pembelajaran
5) Instrumen penilaian
b. Alat dan bahan pembelajaran, meliputi:
1) Tayangan Power Point
2) Video* Kelancaran Membaca
3) Buku Berjenjang
4) ATK: lem, gunting, kertas plano, kertas HVS putih, kertas pos-it atau
HVS warna, spidol
5) Fotokopi Lembar Kerja
* Video yang akan Anda saksikan diproduksi oleh project
pendidikan dasar terdahulu bernama PRIORITAS, yang didanai
oleh USAID dan digunakan oleh INOVASI pada tahun 2018.
* Tayangan / PPt akan Anda peroleh pada saat TOT Fasda /
pelatihan

2. Alat dan Bahan yang harus disiapkan oleh siswa


a. ATK : Buku tulis, pensil/pulpen, spidol, Kerta HVS
b. Buku bacaan
Unit Pembelajaran dalam modul ini dibagi dalam satu topik, dengan total
alokasi waktu yang digunakan diperkirakan 8 Jam Pembelajaran atau 480
menit.
1. In Servive Learning 1 : 3 JP atau 180 menit
2. On Service Learning : 3 JP atau 180 menit
3. In Servive Learning 2 : 2 JP atau 120 menit

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


6 (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

02 TARGET KOMPETENSI
A. Target Kompetensi Guru
Target kompetensi guru didasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Dalam Unit Pembelajaran ini,
target kompetensi yang dituangkan hanya yang terkait kompetensi pedagogis
dan kompetensi profesional.

1. Target Kompetensi Guru


Tabel 1. Target Kompetensi Guru
Ranah Kompetensi Target Kompetensi Guru
Kompetensi Kode 2: Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
Pedagogis pembelajaran yang mendidik

Kompetensi Kode 20: Menguasai materi, struktur, konsep, danpola


Profesional piker keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu

2. Indikator Pencapaian Kompetensi Guru


Tabel 2. Indikator Pencapaian Kompetensi Guru
Target Kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi Guru

Pedagogis Kode 2: Menguasai 2.1 Menerapkan berbagai pendekatan,


teori belajar dan prinsip-prinsip strategi,metode, dan teknik
pembelajaran yang mendidik pembelajaran yang mendidik secara
kreatif dalam lima mata pelajaran
SD/MI

2.2 Menerapkan pendekatan,


pembelajaran tematik khususnya di
kelas-kelas awal SD/MI

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) 7
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

Profesional Kode 20: Menguasai 20.1Memahami hakekat Bahasa dan


materi, struktur, konsep, danpola pemerolehan bahasa
piker keilmuan yang mendukung
20.2Memiliki keterampilan berbahasa
mata pelajaran yang diampu
Indonesia (menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis)

B. Target Kompetensi Siswa


Target kompetensi siswa dalam Unit Pembelajaran ini dikembangkan
berdasarkan Kompetensi Dasar kelas 4, 5 dan 6 sesuai dengan
permendikbud nomor 37 tahun 2018 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar Pendidikan Dasar dan Menegah adalah mampu berkomunikasi secara
efektif, serta memiliki kemampuan dalam pemanfaatan teknologi informasi
dan komunikasi.
Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
sebagai berikut:

1. Kompetensi Dasar
Tabel 3. Target Kompetensi Dasar Siswa
No. Kompetensi Dasar Target Kompetensi Dasar

Kelas 4

3.1 Mencermati gagasan pokok 3.1.1 Mencermati gagasan pokok yang


dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks lisan
diperoleh dari teks lisan, tulis, 3.1.2 Mencermati gagasan pokok yang
atau visual diperoleh dari teks tulis
3.1.3 Mencermati gagasan pokok yang
diperoleh dari teks visual
3.1.4 Mencermati gagasan pendukung
yang diperoleh dari teks visual
3.1.5 Mencermati gagasan pendukung
yang diperoleh dari teks visual
3.1.6 Mencermati gagasan pendukung

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


8 (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

yang diperoleh dari teks visual

4.1 Menata informasi yang 4.1.1 Menata informasi yang didapat dari
didapat dari teks berdasarkan teks
keterhubungan antargagasan 4.1.2 Menata informasi berdasarkan
ke dalam kerangka tulisan keterhubungan antargagasan ke
dalam kerangka tulisan

Kelas 5

3.2 Mengklasifikasi informasi yang 3.2.1 Mengklasifikasi informasi yang


didapat dari buku ke dalam didapat dari buku ke dalam
aspek: apa, di mana, kapan, aspek: apa
siapa, mengapa, dan 3.2.2 Mengklasifikasi informasi yang
bagaimana didapat dari buku ke dalam
aspek: di mana
3.2.3 Mengklasifikasi informasi yang
didapat dari buku ke dalam
aspek: kapan
3.2.4 Mengklasifikasi informasi yang
didapat dari buku ke dalam
aspek: siapa
3.2.5 Mengklasifikasi informasi yang
didapat dari buku ke dalam
aspek: mengapa
3.2.6 Mengklasifikasi informasi yang
didapat dari buku ke dalam
aspek: bagaimana

4,2 Menyajikan hasil klasifikasi 4.2.1 Menyajikan hasil klasifikasi


informasi yang didapat dari informasi yang didapat dari buku
buku yang dikelompokkan yang dikelompokkan dalam

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) 9
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

dalam aspek: apa, di mana, aspek: apa menggunakan


kapan, siapa, mengapa, dan kosakata baku
bagaimana menggunakan 4.2.2 Menyajikan hasil klasifikasi
kosakata baku informasi yang didapat dari buku
yang dikelompokkan dalam
aspek: di mana, menggunakan
kosakata baku
4.2.1 Menyajikan hasil klasifikasi
informasi yang didapat dari buku
yang dikelompokkan dalam
aspek: kapan menggunakan
kosakata baku
4.2.1 Menyajikan hasil klasifikasi
informasi yang didapat dari buku
yang dikelompokkan dalam
aspek: siapa menggunakan
kosakata baku
4.2.1 Menyajikan hasil klasifikasi
informasi yang didapat dari buku
yang dikelompokkan dalam
aspek: mengapa menggunakan
kosakata baku
4.2.1 Menyajikan hasil klasifikasi
informasi yang didapat dari buku
yang dikelompokkan dalam
aspek: bagaimana
menggunakan kosakata baku

Kelas 6

3.2 Menggali isi teks penjelasan 3.2.1 Menggali isi teks penjelasan
(eksplanasi) ilmiah yang (eksplanasi) ilmiah yang
didengar dan dibaca didengar
3.2.2 Menggali isi teks penjelasan

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


10 (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

(eksplanasi) ilmiah yang dibaca

4.2 Menyajikan hasil penggalian 4.2.1 Menyajikan hasil penggalian


informasi dari teks penjelasan informasi dari teks penjelasan
(eksplanasi) ilmiah secara (eksplanasi) ilmiah secara lisan
lisan, tulis, dan visual dengan dengan menggunakan kosakata
menggunakan kosakata baku baku dan kalimat efektif
dan kalimat efektif 4.2.2 Menyajikan hasil penggalian
informasi dari teks penjelasan
(eksplanasi) ilmiah secara tulis
dengan menggunakan kosakata
baku dan kalimat efektif
4.2.3 Menyajikan hasil penggalian
informasi dari teks penjelasan
(eksplanasi) ilmiah secara visual
dengan menggunakan kosakata
baku dan kalimat efektif

2. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi dasar dikembangkan menjadi beberapa indikator
pencapaian kompetensi sebagai acuan bagi guru untuk mengukur
pencapaian kompetensi dasar. Dalam rangka memudahkan guru
menentukan indikator yang sesuai dengan tuntunan kompetensi dasar,
indikator dibagi menjadi tiga kategori, yaitu indikator pendukung,
indikator kunci, dan indikator pengayaan sebagai berikut:

Tabel 4. Indikator Pencapaian Kompetensi Siswa


Kelas 4
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.1 Mencermati gagasan IPK Pendukung:


pokok dan gagasan 3.1.1 Peserta didik mampu mengutip gagasan

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) 11
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

pendukung yang pokok dan gasasan pendukung yang


diperoleh dari teks diperoleh dari teks lisan, tulis, atau visual
lisan, tulis, atau visual

IPK Inti:
3.1.2 Peserta didik mampu merinci gagasan
pokok dan gasasan pendukung yang
diperoleh dari teks lisan, tulis, atau visual

IPK Pengayaan:
3.1.3 Peserta didik mampu mengurutkan
gagasan pokok dan gasasan pendukung
yang diperoleh dari teks lisan, tulis, atau
visual

4.1 Menata informasi IPK Pendukung:


yang didapat dari 4.1.1 Peserta didik mampu memposisikan
teks berdasarkan informasi yang didapat dari teks
keterhubungan berdasarkan keterhubungan antargagasan
antargagasan ke ke dalam kerangka tulisan
dalam kerangka
IPK Inti:
tulisan
4.1.2. Peserta didik mampu memperbaiki
informasi yang didapat dari teks
berdasarkan keterhubungan antargagasan
ke dalam kerangka tulisan

IPK Pengayaan:
4.1.2. Peserta didik mampu menyempurnakan
informasi yang didapat dari teks
berdasarkan keterhubungan antargagasan
ke dalam kerangka tulisan

Kelas 5

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


12 (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.2 Mengklasifikasi IPK Pendukung:


informasi yang didapat 3.2.1 Siswa mampu menceritakan informasi
dari buku ke dalam yang didapat dari buku ke dalam aspek:
aspek: apa, di mana, apa, di mana, kapan, siapa, mengapa,
kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana
dan bagaimana

IPK Inti:
3.2.2. Dari simulasi membaca buku cerita,
siswa mampu mengklasifikasi informasi
yang didapat dari buku ke dalam aspek:
apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan
bagaimana

IPK Pengayaan:
3.2.3. Dari simulasi membaca buku cerita,
siswa mampu membuat informasi yang
didapat dari buku ke dalam aspek: apa, di
mana, kapan, siapa, mengapa, dan
bagaimana

4.2 Menyajikan hasil IPK Pendukung:


klasifikasi informasi 4.2.1 Siswa mampu menyalin hasil klasifikasi
yang didapat dari buku informasi yang didapat dari buku yang
yang dikelompokkan dikelompokkan dalam aspek: apa, di
dalam aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan
mana, kapan, siapa, bagaimana menggunakan kosakata
mengapa, dan baku
bagaimana
IPK Inti:
menggunakan
4.2.2 Siswa mampu mengoreksi hasil
kosakata baku
klasifikasi informasi yang didapat dari
buku yang dikelompokkan dalam
aspek: apa, di mana, kapan, siapa,

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) 13
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

mengapa, dan bagaimana


menggunakan kosakata baku

IPK Pengayaan:
4.2.2 Siswa mampu memodifikasi hasil
klasifikasi informasi yang didapat dari
buku yang dikelompokkan dalam aspek:
apa, di mana, kapan, siapa, mengapa,
dan bagaimana menggunakan kosakata
baku

Kelas 6
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.2 Menggali isi teks IPK Pendukung:


penjelasan 3.2.1 Peserta didik mampu mengutip isi teks
(eksplanasi) ilmiah penjelasan (eksplanasi) ilmiah yang
yang didengar dan didengar dan dibaca
dibaca

IPK Inti:
3.2.2 Peserta didik mampu menggali isi teks
penjelasan (eksplanasi) ilmiah yang
didengar dan dibaca

IPK Pengayaan:
3.2.3 Peserta didik mampu mengurutkan isi teks
penjelasan (eksplanasi) ilmiah yang
didengar dan dibaca

4.2 Menyajikan hasil IPK Pendukung:


penggalian informasi 4.2.1 Peserta didik mampu menyalin hasil
dari teks penjelasan penggalian informasi dari teks penjelasan
(eksplanasi) ilmiah (eksplanasi) ilmiah secara lisan, tulis, dan
secara lisan, tulis, visual dengan menggunakan kosakata

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


14 (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

dan visual dengan baku dan kalimat efektif


menggunakan
kosakata baku dan IPK Inti:
kalimat efektif 4.2.2 Peserta didik mampu mendemontrasikan
hasil penggalian informasi dari teks
penjelasan (eksplanasi) ilmiah secara
lisan, tulis, dan visual dengan
menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif

IPK Pengayaan:
4.2.3 Peserta didik mampu merumuskan hasil
penggalian informasi dari teks penjelasan
(eksplanasi) ilmiah secara lisan, tulis, dan
visual dengan menggunakan kosakata
baku dan kalimat efektif

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) 15
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

03 MATERI DAN ORGANISASI


PEMBELAJARAN
A. Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkup materi kelancaran membaca di Madrasah Ibtidaiyah meliputi:
a. Mengidentifikasi kelancaran membaca
b. Mengetahui strategi mendukung kelancaran membaca (pemodelan
membaca, membaca bersama, dan membaca terbimbing)
c. Menyusun skenario/ langkah-langkah kegiatan pemodelan membaca,
membaca bersama, dan membaca terbimbing
B. Organisasi Pembelajaran
Guna memudahkan guru dalam mempelajari modul ini, kita akan
membahasnya dalam satu topik bahasan dengan alokasi waktu sebagai
berikut:
Tabel 5. Organisasi Pembelajaran
Jumlah JP
Topik Materi
In - 1 On In - 2
1 Mengidentifikasi kelancaran membaca 50’ 50’ 30’

2 Mengetahui strategi mendukung kelancaran 30’ 30’ 30’


membaca (pemodelan membaca, membaca
bersama, dan membaca terbimbing)

3 Menyusun skenario/ langkah-langkah 100’ 60’


kegiatan pemodelan membaca, membaca 100’
bersama, dan membaca terbimbing
1. Pemodelan Membaca (30 menit)
2. Kegiatan 3b: Membaca Terbimbing
(30 menit
3. Kegiatan 3c: Membaca Bersama (30
menit)
4. Penutup (10’)

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


16 (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

Total Jam Pembelajaran PKB 180’ 180’ 120’

04 KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Pengantar
Kelancaran membaca berpengaruh terhadap pemahaman siswa
terhadap teks yang dibacanya dan membaca tidak dapat berkembang
dengan sendirinya. Kelancaran siswa dalam membaca bacaan perlu
dibelajarkan. Untuk itu guru dituntut mampu mengembangkan kelancaran
membaca siswa dengan menerapkan berbagai strategi membaca. Sehingga
guru tahu ciri-ciri siswa yang lancar membaca serta bisa saja melakukan tukar
pengalaman dengan rekan sejawat bagaimana caranya mereka membantu
siswa mengembangkan kemampuan kelancaran membaca.
Kelancaran membaca harus dimiliki oleh siswa dalam proses
pembelajaran agar dapat meningkatkan pengetahuan. Karena dengan banyak
membaca, maka semakin banyak pula siswa mendapatkan informasi-informasi
yang belum pernah ketahui.
Guru di madrasah bisa mengukur tingkat kelancaran membaca
peserta diidknya dengan memberikan tugas membaca sebelum pelajaran
dimulai atau saat waktu-waktu senggang, yang nantinya guru bisa melihat
perkembangan siswa dalam kelancaran membaca pada saat guru menyuruh
siswa untuk membaca. Oleh karena itu, peran guru sangat penting dalam
mengembangkan kelancaran membaca agar siswa bisa terbiasa untuk
membaca, sehingga dalam mempelajari setiap mata pelajaran, siswa mudah
memahami yang disampaikan oleh guru.

B. Aplikasi dalam Kehidupan


Yulius Kalaway, guru di SD Negeri Palakahembi, Sumba Timur, NTT selalu
memberikan ujian kemampuan membaca bagi siswa
Yulius Kalaway, guru di SD Negeri Palakahembi, Sumba Timur, NTT selalu
memberikan ujian kemampuan membaca bagi siswa

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) 17
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

Yulius mengelompokkan siswanya berdasarkan hasil tes formatif. Dari


hasil tes tersebut, Yulius mendapati siswanya terbagi ke dalam empat
kelompok: membaca suku kata, membaca kata, membaca lancar, dan
membaca pemahaman. Pengelompokkan ini kemudian ditindaklanjuti dengan
kegiatan membaca terbimbing.
Pada dasarnya, kata Yulius, membaca terbimbing adalah membaca
bersama dengan beberapa siswa dengan kemampuan membaca yang sama.
“Dengan cara ini, kita bisa mengetahui lebih spesifik kemampuan setiap anak
karena guru bisa menggali lebih dalam apa saja kesulitan yang dialami oleh
siswa saat membaca,” kata Yulius.
Berikut langkah-langkah pelaksanaan kegiatan membaca terbimbing
seperti yang dilakukan Yulius.
Pertama, guru membagikan buku cerita berjenjang kepada semua siswa
dengan memperhatikan kelompok mereka. Semakin tinggi kemampuan
membaca siswa, semakin tinggi juga jenjang buku yang diberikan. Buku
dengan jenjang yang rendah mempunyai kalimat yang lebih pendek
dibanding buku jenjang tinggi.
Selanjutnya, guru membacakan cerita lalu dilanjutkan dengan membaca
bersama dengan suara pelan. Setelah itu, siswa membaca satu per satu
dengan suara lantang. Jumlah halaman yang dibaca diatur sedemikian rupa
sehingga setelah semua siswa membaca lantang, buku selesai dibaca. Saat
siswa sedang membaca, guru bisa memberikan pertanyaan untuk menguji
pemahaman siswa terhadap bacaan.
Berikutnya, guru memilih siswa secara acak untuk menceritakan kembali
apa yang telah mereka baca dengan kalimat mereka sendiri. Terakhir, guru
menanyakan apakah siswa mempunyai kesulitan selama membaca cerita,
misalnya kata-kata yang sulit diucapkan. Ini bisa menjadi bahan guru untuk
memberikan latihan tambahan bagi siswa-siswa yang kesulitan sebelum
berpindah ke kelompok lainnya.
Menurut Yulius, kegiatan ini biasanya berlangsung selama 35 menit per
kelompok. Saat kelompok satu sedang membaca bersama guru, kelompok
lainnya mengerjakan tugas yang diberikan oleh Yulius di awal pembelajaran.
“Misalnya, saya membacakan sebuah cerita dari Big Book dan meminta siswa

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


18 (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

untuk menggambar salah satu karakter yang ada dalam cerita tersebut,” kata
Yulius. Kegiatan membaca terbimbing dilakukan Yulius setiap Sabtu.
Kegiatan membaca terbimbing dan berbagai strategi pembelajaran yang
dilakukan Yulius telah berhasil menarik belajar siswa. Siswa jadi rajin ke
sekolah. Sebelumnya, dari 20 siswanya, hampir setengahnya kerap tidak
masuk sekolah. Namun saat ini, jumlah tersebut sudah berkurang. “Sekarang,
kalau ada yang tidak hadir, biasanya tidak lebih dari dua siswa pada hari yang
sama,” kata Yulius.
Peningkatan minat belajar juga dapat diamati dari kebiasaan siswa membaca
buku berjenjang saat jam istirahat atau bermain dengan berbagai alat bantu
pembelajaran yang ada di kelas. Kemampuan membaca mereka pun
meningkat. Setiap pekannya, Yulius mencatat perkembangan kemampuan
membaca siswanya dengan instrumen running record. Yulius menggunakan
buku berjenjang berbeda untuk menguji kemampuan membaca siswanya dan
setiap pekannya, semakin sedikit kesalahan dalam membaca yang dilakukan
oleh siswa.
Bagi Yulius sendiri, kegiatan membaca terbimbing membantunya memahami
lebih dalam kebutuhan belajar siswa sehingga mampu memberikan strategi
pembelajaran yang sesuai. “Sebelumnya, saya merasa tidak mampu membuat
strategi pembelajaran yang menarik bagi siswa. Tapi dengan mengetahui di
mana kelemahan siswa, saya bisa mengembangkan strategi dan media yang
sesuai untuk itu,” pungkasnya.
https://www.inovasi.or.id/id/practices/strategi-membaca-terbimbing-untuk-melatih-
kelancaran-dan-pemahaman-membaca/ (19-03-2021)

Membaca adalah aktivitas kompleks yang melibatkan banyak faktor,


sehingga upaya untuk mengembangkan minat membaca di kalangan pelajar
Indonesia perlu melibatkan berbagai strategi.
Ada beberapa kasus yang bisa temukan terkait dalam hal kelancaran
membaca, guru harus bisa mengidentifikasi setiap siswanya dalam kelancaran
membaca, serta guru juga harus memiliki strategi dalam merencanakan
pembelajaran agar siswa sudah mahir dalam kelancaran membaca.

Seringkali dijumpai guru lebih mengutamakan penuntasan seluruh materi


ajar dengan harapan pesrta didik lebih siap menghadapi ujian. Agar materi

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) 19
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

pembelajaran bisa diselesaikan, guru pada umumnya menggunakan metode


ceramah karena cara seperti ini dirasakan lebih mudah dan cepat. Oleh sebab
itu, siswa tidak memiliki kesempatan untuk membaca untuk kesenangan dan
tidak perlu membaca kritis dan mendalam. Siswa cukup mendengarkan
penjelasan guru, mencatat atau membuat ringkasan materi dan rumus-rumus,
menghapal ringkasan dan rumus tersebut, dan lalu berlatih mengerjakan soal.
Dengan metode pembelajaran seperti itu, guru yang melaksanakan Peraturan
Mendikbud No. 23 Tahun 2015, tentang kewajiban semua siswa membaca 15
menit sebelum pembelajaran dimulai, sangat sedikit. Kebanyakan guru
menganggap praktik itu hanya mengurangi waktu untuk menyelesaikan
‘target’ penyelesaian materi.

Jika seorang siswa tidak dapat membaca dengan lancar, siswa


membutuhkan waktu banyak untuk membaca kata demi kata sehingga tidak
cukup waktu untuk menangkap makna/arti dari apa yang sedang dibacanya
maka inilah alasan mengapa siswa harus memiliki kemampuan kelancaran
membaca.

Berikut gambaran bagi siswa yang lancar membaca dan yang belum
lancar membaca.

Yang bisa ditemukan bagi siswa yang yang ditemukan bagi siswa yang belum
lancar membaca lancar membaca

Mengenali kata secara otomatis Membaca dengan lambat


Membaca dengan lancar Membaca dengan mengeja
Membaca dengan tepat Membaca kata per kata
Membaca dengan menggunakan Pemenggalan kata yang kurang pas
ekspresi

C. Integrasi Keislaman

‫َوﻧ ُﻧَِّزُل ِﻣَن ٱْﻟﻘ ُْرَءاِن َﻣﺎ ھَُو ِﺷﻔَﺎ ٌٓء َوَرْﺣَﻣﺔ ٌ ِﻟّْﻠُﻣْؤِﻣِﻧﯾَن ۙ َوَﻻ ﯾَِزﯾد ُ ٱﻟ ٰ ﱠ‬
َ ‫ظِﻠِﻣﯾَن ِإﱠﻻ َﺧ‬
‫ﺳﺎًرا‬

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


20 (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan
rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah
kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (Q.S. Al-Isra’:82)

Hikmah dari kelancaran membaca adalah ilmu pengetahun dapat


diperoleh melalui membaca. Membaca merupakan Kegiatan pembuka jendela
ilmu pengetahuan. Al-Quran mengajarkan pada kita bahwa al-Quran sebagai
sumber ilmu pengetahuan diturunkan oleh Allah SWT sebagai penawar dan
rahmat bagi manusia. Dengan ilmu pengetahuan manusia dapat melakukan
eksplorasi rahasia ilahi melalui penelitian dan kegiatan-kegiatan ilmiah
lainnya.

D. Bahan Bacaan
1. Bahan Bacaan 1:
Mengidentifikasi komponen kelancaran membaca
Kemampuan membaca lancar adalah bagaimana siswa dapat
memahami dengan baik apa pesan yang disampaikan dalam bacaan
sehingga informasi yang diserap dapat diungkapkan kembali dengan
tepat, baik melalui lisan maupun tulisan.
Banyak yang mengira bahwa kelancaran dalam membaca hanya
berkutat seputar kecepatan membaca saja. Padahal pada
praktiknya, mencakup hal-hal yang lebih luas dari sekadar membaca
dengan cepat.

Sebagaimana sudah dijelaskan pada “Aplikasi Dalam Kehidupan


Sehari-Hari”, bahwasannya yang harus kita ketahui, seorang siswa
disebut lancar membacanya jika ia dapat membaca secara otomatis,
akurat, cepat, dan menggunakan ekspresi yang sesuai. Hal ini dapat
digambarkan dalam sebuah bagan berikut:

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) 21
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

Gambar 2. Komponen Kelancaran Membaca


1) Komponen otomatis. Otomatisasi disini berarti kita dapat melakukan
identifikasi terhadap kata-kata dalam teks secara otomatis dan cepat.
Dengan mengidentifikasi dan memahami kata-kata secara otomatis, akan
akan semakin melancarkan kemampuan membaca.
2) Komponen ketepatan dalam membaca teks. Komponen ketepatan ini
berarti kita diharuskan untuk dapat mengenali dan mengidentifikasi
sebagian besar kata di dalam teks dengan tepat. Sebagian besar, bukan
berarti harus semua kata, karena dalam sebuah teks bisa saja. Kita
mendapati kata yang baru atau istilah yang tidak diketahui sebelumya.
Selain mengenali dan mengidentifikasi kata-kata, ketepatan juga berarti
memahami makna dari kata tersebut pada kalimat atau teks yang dibaca
3) Komponen kecepatan berarti seberapa cepat kita membaca keseluruhan
isi teks dengan kecepatan yang sesuai, tidak terlalu cepat dan juga tidak
terlalu lambat. Jika terlalu cepat kemungkinan kita tidak dapat memahami
isi teks secara menyeluruh, sedangkan terlalu lambat juga akan membuat
kita tidak mengerti teks sampai akhir.
4) Komponen ekspresi, yang mencakup ritme dan nada dalam membaca
sebuah teks. Komponen ekspresi ini juga mengarahkan pada kemampuan
kita untuk dapat membaca teks dengan ekspresi dan ungkapan yang
sesuai dengan bentuk kata. Seperti misalnya bagaimana intonasi yang
tepat saat membaca suatu kalimat, bagian-bagian yang perlu diberikan
penekanan, hingga seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
membaca teks tersebut.
https://www.sederet.com/tutorial/cara-meningkatkan-reading-fluency-kelancaran-
membaca-dalam-bahasa-inggris/

Maka dari itu, jika seorang siswa tidak dapat membaca dengan lancar,
ia akan membutuhkan waktu banyak untuk membaca kata demi kata
sehingga tidak cukup waktu untuk menangkap makna/arti dari apa yang
sedang dibacanya maka diperlukan penerapan strategi yang tepat dapat
meningkatkan kelancaran membaca siswa.

Pada setiap level siswa memiliki kemapuan membaca yang berbeda-


beda. Akan tetapi, siswa dituntut dapat memiliki kemampuan membaca

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


22 (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

lancar yang baik terhadap teks yang dibacanya. Oleh karena itu, guru
kelas tinggi diharapkan mengetahui berbagai level tingkatan kelancaran
membaca yang dapat membantu siswa memiliki keterampilan membaca
lancar. Guru diharapkan dapat menertapkan level tingkatan membaca
siswa tersebut.

Tabel 6. Indikator Level Kemampuan Membaca dan Karakteristik Teks

Pemilihan teks untuk assessment memperhatikan:


- Kosa kata
- Ilustrasi
- Tata cetak
- Konten
- Konsep

Aspek Level
Penilaian Level Kemampuan Indikator Kriteria Buku Bacaan
Membaca Membaca
Pelafalan I Pra pemula 1.a1 Mengenali huruf- - Bahasa sederhana dan
Kelancaran (Masih huruf dan suaranya familiar
Pemahama mengalami 1.a2 Melafalkan bunyi - 3 sampai 5 kata per baris
n kesulitan) huruf - 1 sampai 2 baris per
halaman
1.b1 Mengulang bacaan
untuk memperbaiki - Kalimat pendek dengan
kesalahan membaca pola kalimat sederhana
1.b2 Membaca beberapa (kalimat dasar), minimal
kata dengan terdiri dari subjek dan
mengeja kata kerja dan atau
subjek, kata kerja, dan
1.c1 Menyebutkan nama kata keterangan
suatu gambar - Tulisan berukuran besar
pada tiap halaman
- Ilustrasi diberikan di
setiap halaman
- Penempatan tulisan
konsisten
II Pemula 2.a1 Membaca kata per - Terdapat 1 sampai 2 kata
kata yang berubah setiap
2.a2 Mengenali dua kata halaman
atau lebih yang - 4 sampai 8 kata per baris
berubah pada - 2 sampai 4 baris per
setiap halaman halaman
2.b1 Membaca teks
dengan gerakan - Kalimat lebih panjang,
mata, bukan dengan pola kalimat
tunggal

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) 23
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

dengan menunjuk - Penggunaan titik untuk


2.b2 Membaca tidak pemisahan kata
dieja - Ilustrasi kompleks yang
2.b3 Mulai menggambarkan
memerhatikan beragam gagasan
intonasi, - Cerita realistis dengan
penekanan, dan alur yang sederhana
jeda yang benar
berdasarkan tanda - Buku bergambar
baca (titik)
2.c1 Mengidentifikasi isi
teks dengan
bantuan ilustrasi
gambar
III Peralihan 3.a1 Melafalkan kalimat - Terdapat kata-kata baru
yang panjang dalam setiap kalimat
3.a2 Membaca kalimat - 4 – 8 baris per halaman
per kalimat - 1 halaman memuat 2-4
kalimat
3.b1 Membaca nyaring
dengan lancar - Kalimat lebih panjang
3b.2 Mulai memerhatikan dan detail
penggunaan tanda - Memuat tanda baca
baca umum (Titik dan huruf
3.b3 Membaca kembali kapital)
untuk - Terdapat 2-4 pola
memperbaiki kalimat sederhana
kesalahan - Mulai terdapat rangkaian
membaca teks panjang tanpa
gambar atau ilustrasi
3.c1 Menentukan arti kata - Teks informatif yang
dalam konteks mempresentasikan lebih
kalimat tertentu. banyak topik yang sesuai
dengan ide anak
IV Berkembang 4.a1 Membaca kalimat - Penggunaan majas
berpola sederhana
- Cerita lebih panjang
4.b1 Membaca nyaring dengan memuat banyak
paragraf tanpa kata per halamannya
terputus - Terdapat lebih banyak
4.b2 Membaca dengan pola kalimat majemuk
mengikuti tanda setara
baca yang benar
4.b3 Melanjutkan - Memuat tanda baca
membaca untuk umum (Titik, koma, dan
memperbaiki huruf capital, dll)
kesalahan - Penggunaan pola
membaca kalimat tunggal dengan
perluasan pelengkap
4.c1 Menyebutkan - Memiliki nilai prediksi
bagian-bagian yang tinggi
penting sebuah - Mulai terdapat rangkaian
cerita teks panjang (lebih dari
2 paragraf) tanpa
gambar atau ilustrasi

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


24 (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

V Mandiri 5.b1 Membaca dengan - Kalimat lebih dari 15 kata


lancar dan dan - Memuat lebih banyak
dengan intonasi kata-kata sulit per
yang tepat halaman yang disajikan
5.b2 Dapat mengurai tanpa pengulangan
kata menjadi suku - 6 – 10 baris per halaman
kata
- Terdapat 4 – 5 pola
5.c1 Menghubungkan isi kalimat majemuk setara
teks dengan fakta - Terdapat 1-2 pola
yang diketahui kalimat majemuk
5.c2 Menceritakan bertingkat
kembali isi bacaan - Rangkaian kalimat yang
terdiri dari beragam jenis
kata: kata benda, kata
kerja, kata sifat, dll.
VI Mahir 6.b1 Membaca dengan - Kalimat lebih dari 15 –
kecepatan 100 20 kata
kata per menit - Halaman dipenuhi
6.b2 Membaca dengan tulisan
lancar dan dengan - Terdapat banyak pola
intonasi yang tepat kalimat majemuk
setara
6.c1 Mengidentifikasi
makna tersurat - Terdapat 2 – 3 pola
6.c2 Menceritakan kalimat majemuk
kembali isi bacaan bertingkat
dengan runtut - Beberapa teks
mengandung grafik
dengan skala dan
keterangan tulisan
yang membutuhkan
pemahaman dan
interpretasi
- Cerita fantasi yang
lebih kompleks dengan
beberapa episode
berkaitan yang beralur
tunggal
VII Terampil 7.b1 Membaca dengan - Kalimat lebih dari 20
kecepatan 125 kata
kata per menit - Kalimat lebih panjang
7.b2 Membaca dengan dengan memuat pola
lancar dan dengan peningkatan jumlah
intonasi yang tepat kalimat
dan ekspresif - Halaman dipenuhi
7.c1 Mengidentifikasi tulisan
makna tersirat
7.c2 Dapat - Terdapat 4 – 5 pola
menyimpulkan isi kalimat majemuk
bacaan bertingkat
- Beberapa teks dengan
grafik yang rumit,
padat, dan menantang
- Teks fantasi yang lebih
tinggi dengan

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) 25
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

penyusunan alur teks


beragam

2. Bahan Bacaan 2:

Strategi meningkatkan kelancaran membaca

Membaca lancar merupakan salah satu keterampilan membaca yang perlu


ditumbuh kembangkan dalam diri siswa sejak dini. Karena membaca lancar
bukanlah bakat atau kemampuan warisan, oleh karena itu kecepatan membaca
hendaklah diajarkan dan dilatih secara terus menerus sampai waktu yang tak
terbatas.
Untuk meningkatkan kelancaran membaca diperlukan strategi. Strategi yang
bisa digunakan adalah strategi pemodelan membaca dan strategi Membaca
Bersama. Strategi tersebut dapat dilihat pada bagan berikut:

Guru membaca cerita untuk siswa di kelas, memberikan contoh


membaca lancar, membacakan cerita untuk anak, ada kalanya
siswa melanjutkan kalimat berikutnya. Media yang dapat
digunakan guru buku cerita/buku berjenjang sesuai level
Kemampuan Membaca dan Karakteristik Teks
(Buku berjenjang level 5, 6 dan 7)

Guru membaca satu atau dau kalimat. Anak-anak kemudian


membaca ulang kalimat tersebut, sama seperti yang dilakukan
guru. Kegiatan ini terus dilakukan hingga guru dan siswa selesai
membaca semua kalimat dalam teks tersebut Media yang dapat
digunakan guru buku cerita/buku berjenjang sesuai level
Kemampuan Membaca dan Karakteristik Teks
Buku berjenang (level 5, 6 dan 7)

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


26 (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

Sebagai bahan tambahan, strategi yang dipakai untuk meningkatkan kelancaran


membaca dengan cara :

Membaca Bergema Guru membaca satu atau dua kalimat. siswa kemudian
membaca ulang kalimat tersebut, sama seperti yang
(Echo Reading) dilakukan guru. Kegiatan ini terus dilakukan hingga guru
dan siswa selesai membaca semua kalimat dalam teks
tersebut. Media yang dapat digunakan guru buku
cerita/buku berjenjang sesuai level Kemampuan Membaca
dan Karakteristik Teks

Membaca Siswa yang telah lancarr membaca dipasangkan dengan


yang masih belum lancar membaca untuk membaca nyaring
Berpasangan secara bergiliran dan saling memberikan umpan balik
terhadap kemampuan membaca dan memantau
(Paired Reading) pemahaman mereka.
Media yang dapat digunakan guru buku cerita/buku
berjenjang sesuai level Kemampuan Membaca dan
Karakteristik Teks

Membaca Siswa dikelompkkan sesuai dengan tingkat kemampuan


membacanya (homogen). Setiap kelompok terdiri atas 7-8
Terbimbing siswa. Guru bersama dengan siswa membaca dan
memahami cerita yang sesuai dengan level kemampuan
(Guided Reading) membaca mereka. Media yang dapat digunakan guru buku
cerita/buku berjenjang sesuai level Kemampuan Membaca
dan Karakteristik Teks

E. Aktivitas Pembelajaran

1. Aktivitas Pembelajaran : Unit 6 Kelancaran Membaca 1 (Identifikasi ,


Strategi mendukung kelancaran membaca dan Skenario kelancaran
membaca)
• Kegiatan In Learning Service-1 ( 3 JP atau 180 menit)
Aktivitas ini dilakukan secara tatap muka bersama fasilitator dan
teman sejawat untuk mengkaji materi dan melakukan kegiatan
pembelajaran.
Langkah-langkah Kegiatan:
Kegiatan didahului dengan mengerjakan atau Pre-test
a) Kegiatan Pendahuluan

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) 27
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

1. Fasilitator menyampaikan bahwa kelancaran membaca


berpengaruh terhadap pemahaman siswa terhadap teks yang
dibacanya.
2. Fasilitator menyampaikan bahwa membaca tidak dapat
berkembang dengan sendirinya. Kelancaran siswa dalam
membaca bacaan perlu dibelajarkan.
3. Fasilitator menjelaskan bahwa guru dituntut mampu
mengembangkan kelancaran membaca siswa dengan
menerapkan berbagai strategi membaca.
4. Fasilitator menyampaikan, tujuan, dan garis besar kegiatan sesi.
5. Fasilitator meminta peserta untuk mengungkapkan gagasan
mengenai ciri-ciri anak yang lancar membaca serta melakukan
tukar pengalaman bagaimana mereka membantu siswa
mengembangkan kemampuan kelancaran membaca.
6. Fasilitator mengajak peserta untuk melakukan curah pendapat.
Fasilitator meminta peserta untuk menyampaikan pendapat dan
mengungkap pengalaman dengan cara memberi kesempatan
atau menunjuk mereka. (Tayangan)
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan adalah sebagai berikut.
a. Apa ciri-ciri anak yang lancar membaca?
b. Bagaimana pengalaman Bpk/Ibu membantu mengembangkan
kemampuan kelancaran membaca siswa?
7. Fasilitator menayangkan tuntutan kurikulum yang terkait dengan
UP 6. (Tayangan / Power Point …)
Kelas 5
Mengklasifikasi informasi yangMenyajikan hasil klasifikasi
didapat dari buku ke dalam informasi yang didapat dari buku
aspek: apa, di mana, kapan, yang dikelompokkan dalam
siapa, mengapa, dan aspek: apa, di mana, kapan,
bagaimana siapa, mengapa, dan bagaimana
menggunakan kosakata baku
8. Fasilitator selanjutnya memberikan penguatan mengenai
kelancaran membaca. (Tayangan / Power Point …)

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


28 (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

b) Kegiatan 1. Mengidentifikasi komponen kelancaran membaca


(35’)
1. Fasilitator meminta peserta untuk menyimak tayangan video
tentang pembaca yang sudah lancar dan pembaca yang belum
lancar.
▪ Alamat tayangan video 1 siswa yang belum lancar membaca:
https://drive.google.com/file/d/1sa38VDHWO75BKDGEwYhcu8l
EV4r1lYSo/view?usp=sharing
▪ Alamat tayangan video 2 siswa yang sudah lancar membaca:
https://drive.google.com/file/d/1VY6h6xQbED6csxq4L8bMa5JK
5PMmI7eN/view?usp=sharing

2. Fasilitator meminta peserta mencatat hal-hal yang menarik dari


tayangan video dengan menggunakan tabel yang disediakan
pada tayangan. Tabel tersebut sebagai berikut:

Tabel 7. Hal yang dilakukan oleh pembaca lancar dan belum lancar saat
membaca

Hal yang dilakukan oleh pembaca Hal yang dilakukan oleh


lancar saat membaca pembaca belum lancar saat
membaca

3. Peserta diminta untuk melengkapi kembali catatan menyimak


video.
4. Peserta diminta untuk mendiskusikan hasil pengamatan video
dalam kelompok dan menuliskan hasilnya pada kertas plano.
5. Fasilitator meminta peserta untuk mempresentasikan hasilnya di
depan kelas.
6. Fasilitator memberikan penguatan. (Tayangan/Power Point)

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) 29
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

c) Kegiatan 2a. Menyimak video strategi meningkatkan kelancaran


membaca - Pemodelan Membaca

1) Fasilitator memutar tayangan video tentang kegiatan pemodelan


membaca. Sebelumnya fasilitator meminta peserta untuk
mencatat hal-hal berikut:

(1) Apa yang dilakukan oleh guru.


(2) Apa yang dilakukan oleh siswa.
(3) Bagaimana guru memanfaatkan buku berjenjang dalam
kegiatan tersebut.
2) Di dalam kelompoknya, peserta diminta untuk mengidentifikasi
ciri-ciri dari pemodelan membaca.

a) Apa yang dilakukan oleh guru.

b) Apa yang dilakukan oleh siswa. Jenis dan pemanfaatan


media.

3) Fasilitator meminta dua atau tiga kelompok untuk


menyampaikan hasil. Dengan menggunakan tayangan, fasilitator
kemudian memberikan tanggapan dan penguatan.

4) Meminta salah satu anggota kelompok untuk mempraktikkan


pemodelan membaca dengan menggunakan buku berjenjang

Alamat tayangan video Pemodelan Membaca dan Membaca


Bersama:

https://drive.google.com/file/d/1JuX8cM4-
hzmzxbXw8vFB1q7Y6DUY1z4d/view?usp=sharing

Kegiatan 2b. Menyimak video strategi meningkatkan kelancaran


membaca
- Membaca Bersama

1) Fasilitator menyampaikan informasi kepada peserta bahwa


kegiatan selanjutnya mereka akan melakukan praktik
membaca bersama. Pada kegiatan ini, fasilitator bisa

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


30 (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

menggunakan buku berjenjang.


2) Fasilitator membahas halaman depan buku (judul, prediksi isi
cerita, pengarang), kemudian membaca kalimat yang tertera
di halaman pertama.
3) Fasilitator membaca kata/kalimat sambil menunjuk ke arah
kata/kalimat yang dibaca.
4) Peserta diminta untuk mengulang membaca kalimat yang
sudah dibaca.
5) Fasilitator meminta salah satu siswa membaca kalimat
berikutnya, yang lain mengikutinya. Fasilitator melanjutkan
membaca, peserta mengulang bacaan. Begitu seterusnya.
Fasilitator juga bisa mengajukan pertanyaan berdasar
taksonomi Barrett.
6) Di dalam kelompok, peserta berdiskusi mengenai kegiatan
yang telah dilakukan.
a) Apa yang dilakukan oleh guru.
b) Bagaimana jenis dan pemanfaatan
media.
c) Apa perbedaan antara pemodelan membaca, membaca
terbimbing, dan membaca bersama.
7) Peserta menuliskan hasil diskusi di kertas plano dan
fasilitator membahasnya dengan meminta dua atau tiga
kelompok menyampaikan hasilnya ke depan. Fasilitator
kemudian memberi penguatan.

Kegiatan 2c. Menyimak video strategi meningkatkan kelancaran


membaca – Membaca Terbimbing
1) Sama halnya dengan kegiatan pertama, pada kegiatan ini
fasilitator bisa mempraktikkan kegiatan membaca
terbimbing di kelompok kecil. Apabila memungkinkan,
fasilitator bisa menggunakan tayangan.
2) Di dalam kelompok, peserta berdiskusi mengenai kegiatan
yang telah dilakukan.
a) Apa yang dilakukan oleh guru.

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) 31
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

b) Apa yang dilakukan oleh siswa.


c) Bagaimana jenis dan pemanfaatan
media.
d) Apa perbedaan antara pemodelan membaca dengan
membaca terbimbing.
3) Peserta menuliskan hasil diskusi di kertas plano dan
fasilitator membahasnya dengan meminta dua atau tiga
kelompok menyampaikan hasilnya di depan. Fasilitator
memberi penguatan.

Bahan bacaan strategi meningkatkan kelancaran membaca


Bahan Bacaan 1: Pemodelan Membaca
Membaca merupakan keterampilan yang harus dimiliki setiap
orang untuk mendapatkan informasi. Dalam pembelajaran di kelas,
keterampilan membaca adalah keterampilan dasar yang harus
dimiliki siswa agar dapat mengikuti materi pelajaran lainnya. Untuk
memunculkan dan mengasah keterampilan siswa dalam membaca,
guru memiliki peranan sangat penting. Dalam buku A Guide to
Effective Instruction in Writing: Kindergarten to Grade 3 (1.3)
disebutkan bahwa “Since both reading and writing focus on
meaning, development in one reinforces progress in the other:
student learn to read and write better when the two processes are
linked. As in teaching reading, writing teachers use a balance of
modelling, direct instruction, and facilitation of student’s
independent learning and practice.”
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk melatih membaca
siswa di kelas adalah melalui pemodelan membaca kata dengan
mengajarkan bunyi dan cara pengucapannya. Mengapa pemodelan
menjadi penting dalam pembelajaran membaca? Pemodelan
menjadi hal yang sangat penting bagi siswa karena secara
psikologis, siswa di usia tersebut membutuhkan perhatian khusus
dan motivasi dari guru. Metode pemodelan tidak hanya memberikan
teori pada siswa, tetapi juga model nyata dan latihan. Dengan
demikian, siswa dapat menirukan langsung apa yang dilakukan guru

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


32 (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

dalam kegiatan membaca. Melalui kegiatan pemodelan, siswa


diharapkan dapat lebih mudah mengenal huruf, membaca kata, dan
merangkai kata menjadi kalimat, serta memperoleh keterampilan
menggunakan buku (memegang buku, membuka halaman).
Pengetahuan siswa tentang buku yang memiliki judul dan
pengarang juga perlu dibangun. Pemodelan merupakan upaya
paling konkrit yang dapat dilakukan guru. Dalam kegiatan
pemodelan, guru memberikan stimulasi kepada siswa untuk
membaca. Stimulasi yang diberikan guru kepada siswanya dapat
mendorong siswa mengenal, mengetahui, serta memahami huruf,
kata, dan kalimat. Stimulasi berarti membangkitkan suatu kekuatan
atau kemampuan yang sebenarnya telah ada dalam diri seorang
siswa. Hal yang harus selalu diingat, stimulasi dalam kegiatan
pemodelan ini tidak bersifat memaksa dan tidak mengandung target
kemampuan tertentu (bukan merupakan bagian teacher centre).
Dengan demikian, stimulasi dibutuhkan sebagai bagian dari
pemodelan.

Kegiatan pemodelan membaca harus memperhatikan


psikologi siswa. Pada usia tersebut, siswa membutuhkan stimulasi
dari guru secara berkelanjutan. Menurut Cox (1999: 132) seperti
dikutip oleh Musfiroh (2008: 12-13), stimulasi melalui bermain sambil
belajar harus memperhatikan berbagai hal, di antaranya adalah
demonstrasi dan keterlibatan. Dalam proses belajar membaca, siswa
membutuhkan demonstrasi dari kegiatan orang di sekitarnya. Karena
itu, guru harus menjadi model membaca bagi siswa, bahkan model
berbicara. Berdasar hal itulah, kegiatan pemodelan dalam membaca
membutuhkan peran guru secara maksimal. Guru harus memiliki
kreativitas dalam menyusun strategi pemodelan agar siswa tertarik,
kemudian menyimak dan meniru. Proses belajar terjadi ketika anak
terlibat secara aktif terhadap apa yang mereka lakukan. Hal ini
merefleksikan suatu perspektif konstruktif dari belajar dan mengajar.
Keterlibatan siswa dalam kegiatan pemodelan ini dapat dimunculkan
dengan praktik meniru model. Misalnya, dalam pemodelan

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) 33
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

membaca, siswa menirukan pelafalan setiap kata yang diucapkan


guru.
Kesuksesan pemodelan membaca di kelas sangat
bergantung kecakapan guru dalam menerapkan strategi,
menggunakan media, dan mendemonstrasikan langkah pemodelan.
Karena itu, kreativitas guru sangat diperlukan dalam kegiatan
pemodelan.
Langkah-langkah Pemodelan Membaca

1) Siapkan alat/bahan yang dibutuhkan, yaitu buku berjenjang /teks


cerita sederhana sesuai dengan tema di kelas

2) Sebelum menggunakan buku berjenjang dalam pemodelan,


bacalah terlebih dahulu buku berjenjang sampai benar-benar
memahami isinya.

3) Pilihlah strategi pemodelan sesuai dengan kondisi


kelas. Misalnya, jika kelas terlalu padat, aturlah kelas dengan cara
menarik kursi dan membuatnya berjajar di depan kelas atau
mempersiapkan tempat di depan kelas untuk lesehan. Jika
memungkinkan, kegiatan pemodelan membaca dapat dilakukan
di luar kelas. Misalnya, di bawah pohon rindang, di taman sekolah,
atau di teras. Pilihlah tempat yang kondusif.
4) Lakukan pemodelan dengan cara membaca kata
demi kata sambil menunjuk setiap kata yang dilafalkan.
5) Mintalah setiap siswa untuk mengucap ulang kata
yang dibacakan.
6) Saat membacakan cerita, perhatikan intonasi untuk
memperkenalkan tanda baca sederhana secara implisit. Misalnya,
melafalkan kalimat tanya dengan intonasi bertanya. Hal itu
menjadi salah satu cara implisit untuk memperkenalkan tanda
baca.
7) Ulangi kembali membaca kata jika diperlukan.
8) Ketika membaca buku berjenjang, ajukan pertanyaan-
pertanyaan pancingan untuk membantu pemahaman siswa.

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


34 (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

Misalnya, apakah warna baju yang dipakai tokoh? Pertanyaan itu


dilanjutkan dengan pertanyaan: apa warna kesukaan kalian?
9) Setelah selesai membaca, mintalah beberapa orang
secara bergantian untuk menceritakan kembali isi cerita tersebut.

Bahan Bacaan 2: Strategi Membaca Terbimbing

Menurut Jeanne Biddulph (2002), membaca terbimbing


adalah sebuah metode/pendekatan dalam pembelajaran yang
penting dalam pendidikan berbahasa dengan cara memadukan
berbagai macam pendekatan. Membaca terbimbing dapat
memberikan manfaat sebagai berikut:
1) mempermudah guru untuk menfasilitasi anak didiknya dalam
belajar literasi;
2) mengurangi kecemasan, ketakutan, dan ketidakmandirian siswa
yang belum mampu membaca;
3) meningkatkan pemahaman siswa; dan
4) membangun pemahaman siswa melalui pesan yang
disampaikan oleh penulis.
Langkah-langkah membaca terbimbing (Tompkins, 2011:348)
adalah sebagai berikut:
1) Memilih buku yang tepat (setiap anak memiliki buku/teks yang
sama)
2) Mengenalkan buku.
3) Meminta satu anak membaca buku, yang lain mengulangi
bacaan.
4) Guru memberikan masukan terhadap bacaan yang kurang tepat.
5) Memberikan kesempatan kepada setiap anak ntuk membaca
mandiri.

Penerapan Membaca Terbimbing di Madrasah


Proses membaca terbimbing dilakukan melalui 3 tahap, yaitu
tahap memperkenalkan buku, tahap membaca buku, dan tahap
setelah membaca buku.
Tahap memperkenalkan buku

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) 35
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

Pendekatan membaca terbimbing di kelas biasanya dimulai


dengan mengenalkan buku, pada tahap ini siswa tidak memegang
buku, tetapi menfokuskan perhatian pada buku yang dipegang guru.

Petunjuk yang diberikan pada tahap memperkenalkan buku


dengan pendekatan membaca terbimbing adalah sebagai berikut:

1) Memperkenalkan buku, misalnya warna, jilid, dan isi tulisan.


2) Menyatakan alasan buku yang dipilih.
3) Memberi tahu untuk apa buku tersebut.
4) Memberikan cara membuka dan memegang buku.
5) Menghubungkan pengetahuan dan pengalaman anak-anak
dengan buku yang dibaca.
6) Siswa membaca teks, sedangkan guru mendengarkan.
7) Guru memberikan masukan saat siswa salah membaca suatu
kata (ejaan, menemui kesulitan membaca, misalnya siswa
berhenti membaca suatu kata: silang. Siswa membaca
silaaa……nnn….gggg. Guru langsung mengatakan: silang)

Tahap akhir membaca


1) Mendiskusikan teks yang dibaca.
2) Bertanya/menjawab pertanyaan untuk menyelesaikan masalah.
3) Membuat rangkuman/menceritakan kembali.

Bahan Bacaan: Strategi Membaca Bersama


Kegiatan membaca bersama merupakan aktivitas membaca
yang dilakukan antara guru dan siswa, siswa dengan siswa, atau
siswa dengan orang tua. Membaca bersama sebenarnya tidak hanya
mempersepsi visual terhadap bentuk rangkaian kata-kata (verbal),
tetapi juga dapat berbentuk simbol-simbol seperti angka, gambar,
diagram, serta tabel yang di dalamnya memiliki arti dan maksud
tertentu. Membaca bersama dilakukan dengan cara guru membaca
dan siswa bergantian melakukan kegiatan membaca. Guru
membaca dan siswa menyimak sambil melihat bacaan yang tertera

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


36 (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

pada buku, kemudian siswa membaca bergiliran. Bagaimana peran


guru dalam mengaktifkan kegiatan membaca bersama di kelas.
Membaca bersama sangat penting bagi siswa di kelas karena tidak
hanya memberikan teori kepada siswa, tetapi juga model nyata, dan
latihan. Dengan demikian, siswa dapat menirukan langsung apa
yang dilakukan guru dalam kegiatan membaca bersama. Melalui
Kegiatan membaca bersama, siswa diharapkan dapat lebih mudah
membaca kata, merangkai kata menjadi kalimat, dan menuliskannya
kembali. Kegiatan membaca bersama dapat dilakukan di kelas yang
siswanya sudah memiliki dasar keterampilan literasi.
Langkah-Langkah Membaca Bersama
1) Guru menyiapkan alat/bahan yang dibutuhkan:
2) Guru terlebih dahulu membaca buku berjenjang sampai benar-
benar memahami isinya.
3) Guru mengondisikan siswa (siswa yang lancar dan belum lancar
membaca dikondisikan untuk duduk di bagian depan).
4) Guru mengatur strategi sesuai dengan kondisi kelas.
5) Guru membacakan cerita dengan intonasi yang sesuai.
6) Guru membaca dan siswa menyimak sambil melihat bacaan yang
tertera pada buku berjenjang. Guru meminta salah satu siswa
untuk membaca kalimat berikutnya, diikuti oleh siswa lain. Begitu
seterusnya.
7) Di akhir cerita, guru bisa menanyakan atau meminta siswa
menceritakan kembali isi cerita.

d) Kegiatan 3. Menyusun skenario meningkatkan kelancaran


membaca (pemodelan membaca, membaca terbimbing dan
membaca bersama) 90’
Gambaran skenario pembelajaran meningkatkan kelancaran
membaca
Contoh:
Kegiatan 3: Menyusun skenario meningkatkan kelancaran membaca
untuk kelas tinggi.
Contoh kegiatan yang dikembangkan:

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) 37
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

1) Pilih salah satu strategi


2) Secara individu : Rencanakan skenario pembelajaran untuk
meningkatkan kelancaran membaca
Beri contoh format skenario pembelajaran (bisa menggunakan table
10 sebagia contoh)

Kegiatan 3a – Pemodelan Membaca


Rencana Pengembangan Kelancaran Membaca 1
(Strategi mendukung kelancaran membaca- Pemodelan Membaca)
(Individu Guru)
Nama :
Tanggal :
Jenjang Kelas :
Madrasah :
Jumlah Siswa :

Pengelolaan
Kelas Produk
Pembelajaran Kegiatan (Individu/K Media belajar
elompok/
Berpasangan)
Kegiatan Inti Guru menyiapkan Buku Cerita
Buku Cerita / Buku / Buku
Berjenjang Berjenjang
Disesuaikan untuk Disesuaika
kelas tinggi n untuk
kelas tinggi
Sebelum
menggunakan buku
cerita / buku
berjenjang dalam
pemodelan, bacalah
terlebih dahulu buku
cerita / buku
berjenjang sampai
benar-benar
memahami isinya.
Guru menjadi model Pleno
membaca bagi
siswa, bahkan model
berbicara

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


38 (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

Lakukan pemodelan
dengan cara
membaca kata demi
kata sambil
menunjuk setiap
kata yang dilafalkan
Guru melakukan Pleno
pemodelan dengan
cara membaca kata
demi kata sambil
menunjuk setiap kata
yang dilafalkan.
(Saat membacakan
cerita, perhatikan
intonasi untuk
memperkenalkan
tanda baca
sederhana secara
implisit. Misalnya,
melafalkan kalimat
tanya dengan
intonasi bertanya.
Hal itu menjadi
salah satu cara
implisit untuk
memperkenalkan
tanda baca)
Pleno
Guru mengajukan
pertanyaan-
pertanyaan
pancingan untuk
membantu
pemahaman siswa.
Misalnya, apakah
warna baju yang
dipakai tokoh?
Pertanyaan itu
dilanjutkan dengan
pertanyaan: apa
warna kesukaan
kalian?
Setiap siswa untuk Individu
mengucap ulang kata
/ kalimat yang
dibacakan.
Setiap siswa Pleno Papan Tulis Kosakata

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) 39
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

memprediksi judul baru


Guru menunjukkan
judul buku siswa
diminta menebak
gambar pada
halaman berikutnya
siswa di ajak
bersamasama
membaca Big Book
dengan bimbingan
guru
Guru mencatat hal-hal Individu
yang menarik
Guru Individu
mengelompokkan
hasil menyimak
pembaca yang sudah
lancar dan pembaca
yang belum lancar
dan menuliskan
hasilnya pada kertas
Siswa menuliskan Individu Buku jurnal Cerita di buku
apa yang telah Literasi jurnak Literasi
dibaca
Siswa secara Individu
bergantian
menceritakan
kembali isi cerita
tersebut

Kegiatan 3b – Membaca Terbimbing


Lembar Kegiatan 5. Rencana Pengembangan Kelancaran Membaca 1
(Strategi mendukung kelancaran membaca- Membaca Terbimbing)
(Individu Guru)
Nama :
Tanggal :
Jenjang Kelas :
Madrasah :
Jumlah Siswa :

Pembelajaran Kegiatan Pengelolaan Media Produk

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


40 (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

Kelas (Individu/ belajar


Kelompok/
Berpasangan)
Kegiatan Inti Guru menyiapkan Buku cerita /
buku cerita / buku buku berjenjang
berjenjang disesuaikan
disesuaikan untuk untuk kelas
kelas tinggi tinggi
Pendekatan membaca
terbimbing di kelas
dimulai dengan
mengenalkan buku,
pada tahap ini siswa
tidak memegang
buku, tetapi
menfokuskan
perhatian pada buku
yang dipegang guru.
Petunjuk yang
diberikan pada tahap
memperkenalkan
buku dengan
pendekatan membaca
terbimbing
Guru akan Pleno
menggunakan
strategi Membaca
Terbimbing
membacakan cerita
untuk siswa di kelas,
memberikan contoh
membaca lancar,
membacakan cerita
untuk anak, ada
kalanya, siswa
melanjutkan kalimat
berikutnya.
Memperkenalkan Pleno
buku, misalnya warna,
jilid, dan isi tulisan
Menyatakan alasan Pleno
buku yang dipilih
Memberikan cara Pleno
membuka dan
memegang buku
Menghubungkan
pengetahuan dan
pengalaman anak-

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) 41
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

anak dengan buku


yang dibaca
Meminta satu anak Pleno
membaca buku, yang
lain mengulangi
bacaan
memberikan masukan Pleno
saat siswa salah
membaca suatu kata
(ejaan, menemui
kesulitan membaca,
misalnya siswa
berhenti membaca
suatu kata: silang.
Siswa membaca
silaaa……nnn….gggg.
Guru langsung
mengatakan: silang).

Pleno
Guru memberikan
masukan terhadap
bacaan yang kurang
tepat.

Memberikan kesempatan Individu


kepada setiap anak untuk
membaca mandiri
Mendiskusikan teks Pleno Papan Tulis Kosakata
yang dibaca baru
Bertanya/menjawab Pleno
pertanyaan untuk
menyelesaikan masalah
Membuat individu Buku jurnal Cerita di
rangkuman/menceritak literasi buku
an kembali. jurnak
literasi

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


42 (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

Kegiatan 3c – Membaca Bersama


Lembar Kegiatan 4. Rencana Pengembangan Kelancaran Membaca 1
(Strategi mendukung kelancaran membaca- Membaca Bersama)
(Individu Guru)
Nama :
Tanggal :
Jenjang Kelas :
Madrasah :
Jumlah Siswa :

Pengelolaan
Kelas Produk
Pembelajaran Kegiatan (Individu/ Media belajar
Kelompok /
Berpasangan)
Kegiatan Inti Guru menyiapkan buku buku cerita /
cerita / buku berjenjang buku
disesuaikan untuk kelas berjenjang
tinggi disesuaikan
untuk kelas
tinggi
Guru terlebih dahulu Pleno
membaca buku cerita /
buku berjenjang
disesuaikan untuk kelas
tinggi sampai benar-
benar memahami isinya
Guru mengondisikan Pleno
siswa (siswa yang lancar
dan belum lancar
membaca dikondisikan
untuk duduk di bagian
depan)
Guru mengatur strategi
sesuai dengan kondisi
kelas
Guru membacakan cerita Pleno
dengan intonasi yang
sesuai
Guru membaca dan Pleno
siswa menyimak sambil
melihat bacaan yang
tertera pada buku.
Guru meminta salah satu Pleno
siswa untuk membaca

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) 43
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

kalimat berikutnya,
diikuti oleh siswa lain.
Begitu seterusnya
Di akhir cerita, guru bisa Individu
menanyakan atau
meminta siswa
menceritakan kembali isi
cerita.

3) Diskusikan secara berpasangan scenario 3 skenario kelancaran


membaca dan lakukan perbaiakan skenario berikutnya

e) Penutup

Refleksi

Fasilitator melakukan refleksi bersama peserta dengan


mengajukan pertanyaan:
1. Mengapa siswa harus memiliki kelancaran membaca?
2. Apa yang harus dilakukan oleh guru agar siswa lancar membaca?
3. Apa yang harus diperhatikan saat meminta siswa untuk
membaca?
4. Apa perbedaan antara pemodelan membaca, membaca
terbimbing, membaca bersama, dan membaca pemahaman?
5. Strategi yang tidak sesuai dengan kebutuhan siswa dapat
berdampak terhadap minat dan kemampuan berbahasa anak.
Penguatan

Fasilitator memberikan penguatan dengan cara


menginformasikan hal-hal berikut:
1. Jika seorang siswa tidak dapat membaca dengan lancar, ia akan
membutuhkan waktu banyak untuk membaca kata demi kata
sehingga tidak cukup waktu untuk menangkap makna/arti dari
apa yang sedang dibacanya.
2. Penerapan strategi yang tepat dapat meningkatkan kelancaran
membaca siswa.

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


44 (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

2. Kegiatan On Service Training (3 JP atau 180 menit )


Pada tahapan ini, kegiatan peserta sebagai berikut:
1) Mempelajari kembali materi di IN (1) melalui kegiatan membaca Informasi
Tambahan tentang Identifikasi kelancaran membaca dan strategi
mendukung kelancaran membaca dan skenario/ langkah-langkah
kegiatan pemodelan membaca, membaca bersama, dan membaca
terbimbing.
2) Mempelajari, memperbaiki rencana pembelajaran/skenario
pembelajaran yang sudah dikembangkan di kegiatan 3 pada aktivitas IN
1.
3) Mempraktikkan di kelas; dan
4) Mencatat hal-hal yang menarik.

CONTOH LK 1.1
a) Kegiatan 1 – Rencana Pengembangan Pembelajaran Topik
Kelancaran Membaca 1 (Individu Guru)
Tabel 8. Rencana Pengembangan Pembelajaran Topik Kelancaran
Membaca 1
Nama :
Tanggal :
Jenjang Kelas :
Madrasah :
Jumlah Siswa :

No. Komponen Kegiatan Waktu


1 Memilih dan menyediakan Mengidentifikasi buku- 15
buku bacaan yang tepat buku bacaan atau buku menit
berjenjang yang sudah
dimiliki :
• ………….
• ………….
• ………….

2 Melakukan kegiatan baik Menyiapkan skenario/ RPP 60


secara kelompok, kegiatan di kelas menit
berpasangan dan individu

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) 45
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

3 Menyiapkan alat Menyiapkan stopwatch 10


pengukur waktu menit
4 Melakukan klasifikasi Secara individu siswa Di luar
level 4 sampai 7 membaca buku cerita / buku KBM
kelancaran membaca berjenjang level tinggi yang
siswa telah disiapkan, guru
menyimak dan mencatat
kelancaran membaca
siswanya
5 Program pengembangan • Pembiasaan membaca 10
budaya baca • Jurnal membaca menit

b) Kegiatan 2 – Perencanaan Strategi Kelancaran Membaca 1 ( 90 menit)

Tabel 9. Desain Pembelajaran topik Kelancaran Membaca 1 (Identifikasi


kelancaran membaca dan strategi mendukung kelancaran membaca)
Lembar Kegiatan 2. Rencana Pengembangan Kelancaran Membaca 1
(Identifikasi kelancaran membaca)
(Individu Guru)
Nama :
Tanggal :
Jenjang Kelas :
Madrasah :
Jumlah Siswa :

Pengelolaan
Pembelajaran Kegiatan Kelas (Individu Media Produk belajar
/Kelompok/
Berpasangan)
Kegiatan Inti Siswa secara individu Individu Buku cerita Siswa akan
membaca cerita / / buku dikelompokkan
bigbook / buku berjenjang menjadi 2:
berjenjang (Dilakukan disesuaikan lacar membaca
secara tertutup) untuk kelas belum lancer
sesuai identisikasi tinggi membaca
kelancaran membaca
Menyimak dengan Individu
cermat siswa tentang
pembaca yang sudah
lancar dan pembaca
yang belum lancer

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


46 (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

Guru mencatat hal- Individu


hal yang menarik
Guru Individu
mengelompokkan
hasil menyimak
pembaca yang sudah
lancar dan pembaca
yang belum lancar
dan menuliskan
hasilnya pada kertas
Sesuai dengan
indikator level
kemampuan
membaca dan
karakteristik teks
Peserta didik individu Buku jurnal Cerita di buku
menuliskan apa yang literasi jurnal literasi
telah dibaca

Tabel 10. Rencana Pengembangan Kelancaran Membaca 1 (Strategi


mendukung kelancaran membaca- Pemodelan Membaca)
Lembar Kegiatan 3. Rencana Pengembangan Kelancaran Membaca 1
(Strategi mendukung kelancaran membaca- Pemodelan Membaca)
(Individu Guru)
Nama :
Tanggal :
Jenjang Kelas :
Madrasah :
Jumlah Siswa :

Pengelolaan
Pembelajaran Kegiatan Kelas (Individu Media Produk belajar
/Kelompok/
Berpasangan)

Kegiatan Inti Guru menyiapkan Buku


bigbook/ buku cerita /
berjenjang buku
berjenjan
g
disesuaik
an untuk
kelas
tinggi
Guru akan Pleno

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) 47
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

menggunakan
strategi Pemodelan
membaca
membacakan cerita
untuk siswa di kelas,
memberikan contoh
membaca lancar,
membacakan cerita
untuk anak, ada
kalanya, siswa
melanjutkan kalimat
berikutnya.
Guru melakukan Pleno
pemodelan dengan
cara membaca kata
demi kata sambil
menunjuk setiap kata
yang dilafalkan.
(Saat membacakan
cerita, perhatikan
intonasi untuk
memperkenalkan
tanda baca
sederhana secara
implisit. Misalnya,
melafalkan kalimat
tanya dengan
intonasi bertanya.
Hal itu menjadi
salah satu cara
implisit untuk
memperkenalkan
tanda baca)
Pleno
Guru mengajukan
pertanyaan-
pertanyaan
pancingan untuk
membantu
pemahaman siswa.
Misalnya, apakah
warna baju yang
dipakai tokoh?
Pertanyaan itu
dilanjutkan dengan
pertanyaan: apa
warna kesukaan
kalian?

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


48 (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

setiap siswa untuk Individu


mengucap ulang kata
/ kalimat yang
dibacakan.
Setiap siswa Pleno Papan Kosakata baru
memprediksi judul Tulis
Guru menunjukkan
judul buku siswa
diminta menebak
gambar pada
halaman berikutnya
siswa di ajak
bersamasama
membaca Big Book
dengan bimbingan
guru
Guru mencatat hal-hal Individu
yang menarik
Guru Individu
mengelompokkan
hasil menyimak
pembaca yang sudah
lancar dan pembaca
yang belum lancar
dan menuliskan
hasilnya pada kertas
Siswa menuliskan Individu Buku Cerita di buku
apa yang telah jurnal jurnal literasi
dibaca literasi
Siswa secara Individu
bergantian
menceritakan
kembali isi cerita
tersebut

Tabel 11
Lembar Kegiatan 4. Rencana Pengembangan Kelancaran Membaca 1
(Strategi mendukung kelancaran membaca- Membaca Terbimbing)
(Individu Guru)
Nama :
Tanggal :
Jenjang Kelas :
Madrasah :
Jumlah Siswa :

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) 49
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

Pengelolaa
n Kelas
(Individu
Pembelajaran Kegiatan /Kelompok/ Media Produk belajar
Berpasanga
n)

Kegiatan Inti Guru menyiapkan Buku


bigbook/ buku cerita /
berjenjang buku
disesuaikan untuk berjenjan
kelas tinggi g
disesuaik
an untuk
kelas
tinggi
Pendekatan membaca
terbimbing di kelas
dimulai dengan
mengenalkan buku, pada
tahap ini siswa tidak
memegang buku, tetapi
menfokuskan perhatian
pada buku yang
dipegang guru. Petunjuk
yang diberikan pada
tahap memperkenalkan
buku dengan
pendekatan membaca
terbimbing adalah
berikut ini
Guru akan menggunakan Pleno
Strategi Membaca
Terbimbing
membacakan cerita
untuk siswa di kelas,
memberikan contoh
membaca lancar,
membacakan cerita
untuk anak, ada kalanya,
siswa melanjutkan
kalimat berikutnya.
Memperkenalkan buku, Pleno
misalnya warna, jilid, dan
isi tulisan

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


50 (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

Menyatakan alasan buku Pleno


yang dipilih
Memberikan cara Pleno
membuka dan
memegang buku
Menghubungkan
pengetahuan dan
pengalaman anak-anak
dengan buku yang
dibaca
Meminta satu anak Pleno
membaca buku, yang lain
mengulangi bacaan
Memberikan masukan Pleno
saat siswa salah
membaca suatu kata
(ejaan, menemui
kesulitan membaca,
misalnya siswa berhenti
membaca suatu kata:
silang. Siswa membaca
silaaa……nnn….gggg.
Guru langsung
mengatakan: silang).

Pleno
Guru memberikan
masukan terhadap
bacaan yang kurang
tepat.
Memberikan kesempatan Individu
kepada setiap anak untuk
membaca mandiri
Mendiskusikan teks yang Pleno Papan Kosakata baru
dibaca Tulis
Bertanya/menjawab Pleno
pertanyaan untuk
menyelesaikan masalah
Membuat rangkuman/ individu Buku Cerita di buku
menceritakan kembali. jurnal jurnal literasi
literasi

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) 51
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

Tabel 12
Lembar Kegiatan 5. Rencana Pengembangan Kelancaran Membaca 1
(Strategi mendukung kelancaran membaca- Membaca Bersama)
(Individu Guru)
Nama :
Tanggal :
Jenjang Kelas :
Madrasah :
Jumlah Siswa :

Pengelolaan
Pembelajaran Kegiatan Kelas (Individu Media Produk
/Kelompok/ belajar
Berpasangan)

Kegiatan Inti Guru menyiapkan Buku cerita


bigbook/ buku / bigbook /
berjenjang buku
disesuaikan untuk berjenjang
kelas tinggi
Guru terlebih dahulu Pleno
membaca big book
sampai benar-benar
memahami isinya
Guru mengondisikan Pleno
siswa (siswa yang
lancar dan belum
lancar membaca
dikondisikan untuk
duduk di bagian
depan)
Guru mengatur
strategi sesuai
dengan kondisi kelas
Guru membacakan Pleno
cerita dengan
intonasi yang sesuai
Guru membaca dan Pleno
siswa menyimak
sambil melihat
bacaan yang tertera
pada buku.
Guru meminta salah Pleno
satu siswa untuk

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


52 (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

membaca kalimat
berikutnya, diikuti
oleh siswa lain.
Begitu seterusnya
Di akhir cerita, guru Individu
bisa menanyakan
atau meminta siswa
menceritakan
kembali isi cerita.

3. Kegiatan In Learning Service-2 (2 JP)


Kegiatan ini dilakukan secara tatap muka bersama fasilitator dan
teman sejawat untuk melaporkan dan mendiskusikan hasil kegiatan on.
Agar hambatan selama pembelajaran terekam dengan baik, lakukan
refleksi pelaksanaan pembelajaran dan tuliskan ke dalam lembar berikut:

Tabel 1. 7 Refleksi Pelaksanaan Pembelajaran On Service-learning


Unit Kelancaran Membaca 1 (Identifikasi kelancaran membaca, strategi
mendukung kelancaran membaca dan skenario/ langkah-langkah kegiatan
pemodelan membaca, membaca bersama, dan membaca terbimbing)

No. Refleksi Aktivitas Refleksi Aktivitas Hambatan Lain


Siswa Guru
1
2
3

Diskusikan hambatan pelaksanaan pembelajaran Anda dengan teman


sejawat untuk mendapatkan pemecahan masalah guna perbaikan
pembelajaran yang akan datang.

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) 53
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

F. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

1. LKS 1- Level Kemampuan Membaca Siswa


Nama Siswa :
Tanggal :
Jenjang Kelas :
Madrasah :

Berilah
Aspek Level tanda cek
Penilaian Level Kemampua Indikator list ( V ) Catatan
Membaca n Membaca ( sub
indikator)
Pelafalan I Pra pemula 1.a1 Mengenali huruf-huruf dan
Kelancaran (Masih suaranya
Pemahaman mengalami 1.a2 Melafalkan bunyi huruf
kesulitan) 1.b1 Mengulang bacaan untuk
memperbaiki kesalahan
membaca
1.b2 Membaca beberapa kata
dengan mengeja
1.c1 Menyebutkan nama suatu
gambar
II Pemula 2.a1 Membaca kata per kata
2.a2 Mengenali dua kata atau
lebih yang berubah pada
setiap halaman
2.b1 Membaca teks dengan
gerakan mata, bukan
dengan menunjuk
2.b2 Membaca tidak dieja
2.b3 Mulai memerhatikan
intonasi, penekanan, dan
jeda yang benar
berdasarkan tanda baca
(titik)
2.c1 Mengidentifikasi isi teks
dengan bantuan ilustrasi
gambar
III Peralihan 3.a1 Melafalkan kalimat yang
panjang
3.a2 Membaca kalimat per
kalimat
3.b1 Membaca nyaring dengan
lancar

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


54 (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

3b.2 Mulai memerhatikan


penggunaan tanda baca
3.b3 Membaca kembali untuk
memperbaiki kesalahan
membaca
3.c1 Menentukan arti kata dalam
konteks kalimat tertentu.
IV Berkemban 4.a1 Membaca kalimat berpola
g 4.b1 Membaca nyaring paragraf
tanpa terputus
4.b2 Membaca dengan
mengikuti tanda baca yang
benar
4.b3 Melanjutkan membaca
untuk memperbaiki
kesalahan membaca
4.c1 Menyebutkan bagian-
bagian penting sebuah
cerita
V Mandiri 5.b1 Membaca dengan lancar
dan dan dengan intonasi
yang tepat
5.b2 Dapat mengurai kata
menjadi suku kata
5.c1 Menghubungkan isi teks
dengan fakta yang
diketahui
5.c2 Menceritakan kembali isi
bacaan
VI Mahir 6.b1 Membaca dengan
kecepatan 100 kata per
menit
6.b2 Membaca dengan lancar
dan dengan intonasi yang
tepat
6.c1 Mengidentifikasi makna
tersurat
6.c2 Menceritakan kembali isi
bacaan dengan runtut
VII Terampil 7.b1 Membaca dengan
kecepatan 125 kata per
menit
7.b2 Membaca dengan lancar
dan dengan intonasi yang
tepat dan ekspresif
7.c1 Mengidentifikasi makna
tersirat

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) 55
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

7.c2 Dapat menyimpulkan isi


bacaan

2. LKS 2

3. LKS 3

Pengembangan Penilaian
Bagian ini menyajikan contoh kisi-kisi pengembangan penilaian HOTS
sesuai dengan kompetensi, lingkup materi, dan indikator soal. Selanjutnya
buatlah kisi-kisi yang lain dan kembangkan menjadi instrumen penilaian dari kisi-
kisi tersebut dalam aktivitas In Service Learning -1.

KISI-KISI SOAL HOTS


Nama Madrasah : Madrasah.............
Mata Pelajaran : .............................
Alokasi Waktu : ..............................
Jumlah Soal : ………………………
Tahun Pelajaran : …...........................
Tabel 13. Kisi-Kisi Pengembangan Soal HOTS

Kompetensi Lingkup Indikator KD Indikator Soal No. Level Bentuk


Dasar Materi Soal Kognitif soal

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


56 (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

05 PENILAIAN
A. Tes Formatif
TES UNTUK GURU

IDENTITAS
Nama : ......................................................................................
Gender : L/P
Sekolah : ........................................................................
Kelas : ............................
Nama KKG : ........................................................................................
Kecamatan : ...........................................................................................
Kabupaten : ……………………………………………….................................................
Provinsi : ...............................................................................................

Petunjuk
1. Tes diberikan dua kali. Pertama sebelum sesi dilakukan dan kedua setelah
sesi unit selesai diberikan.
2. Tes ini berfungsi untuk melihat pengetahuan awal guru sekaligus sebagai
refleksi setelah mengikuti sesi pelatihan, bukan untuk menilai Bapak dan Ibu.
3. Mohon berkenan mengisi data diri dalam kolom identitas.

Pertanyaan
1. Jelaskan 4 komponen kelancaran membaca!
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) 57
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

2. Apa yang dimaksud dengan Pemodelan Membaca?


.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
3. Bagaimana Bapak dan Ibu menerapkan Pemodelan Membaca dalam
membantu siswa belajar membaca?
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

4. Kapan dan bagaimana Membaca Bersama dilakukan di kelas untuk


meningkatkan kelancaran membaca?
.....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................

5. Menurut Bapak dan Ibu, apakah siswa yang mampu mengucapkan kata-
kata dalam sebuah kalimat menggambarkan bahwa siswa tersebut telah
dapat membaca?
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


58 (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

B. Penilaian

1. Penilaian untuk Guru


a) Penilaian Mandiri Guru
1) Penguatan kelancaran membaca
2) Praktik menerapkan strategi kelancaran membaca
3) Refleksi diri pelaksanaan kegiatan

Tabel 14. Instrumen Penilaian Diri Bagi Guru

Penilaian Diri
Terget Kompetensi Ket.
Tercapai Belum

1. Menemukan informasi yang tertuang di


dalam Bahasa Kompetensi Dasar
(Kompetensi, ide pembelajaran, media,
produk belajar)
2. Mengidentifikasi kegiatan
belajar,media,materi dan produk hasil
belajara siswa dalam rangka mencapai
kompetensi

3. Merancang sintak pebelajaran yang


mendidik (bermakna) dalam mencapai
kompetensi dengan menerapkan konsep
Belajar Aktif

4. Menentukan media pembelajaran yang


sesuai dengan kegiatan dalam
membantu siswa mencapai kompetensi
yang ditetapkan
5. Menyiapkan berbagai kegiatan
pembelajaran, media dan lembar kerja
peserta didiik yang mendorong potensi
siswa secara optimal
6. Menerapkan pembelajaran yang
mendorong keterlibatan aktif semua
siswa, dengan mempertimbangkan
gender dan inklusi social

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) 59
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

7. Menemukan informasi kompetensi yang


harus dikuasai siswa, materi yang
diajarkan, media yang dapat digunakan
dan produk hasil belajar yang ditetapkan.

8. Merancang scenario/rencana
pembelajaran yang terstruktur, mengacu
pada hasil analisis KD dengan
menerapkan Pembelajaran Aktif, Kreatif,
efektif dan Menyenenagkan dengan
memeprhatikan Gender dan inklusi
social

9. Melakukan pembelajaran sesuai


perencanaan yang dikembangkan

10. Membuat catatan dan atau laporan


penerapan pembelajaran yang dilakukan

11. Melakukan refkleksi atas pembelajaran


yang dilakukan dannmembuat rencana
tindak lanjut
Catatan :

b) Penilaian oleh Asesor/Fasilitator


Tabel 15. Instrumen penilaian guru oleh asesor/fasilitator

Penilaian Oleh
Terget Kompetensi Asesor/Fasilitator Ket.
Tercapai Belum
1. Menemukan informasi yang
tertuang di dalam Bahasa Kompetensi
Dasar (Kompetensi, ide pembelajaran,
media, produk belajar)

2. Mengidentifikasi kegiatan belajar, media,


materi dan produk hasil belajara siswa
dalam rangka mencapai kompetensi

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


60 (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

3. Merancang sintak pembelajaran yang


mendidik (bermakna) dalam mencapai
kompetensi dengan menerapkan konsep
Belajar Aktif

4. Menentukan media pembelajaran yang


sesuai dengan kegiatan dalam
membantu siswa mencapai kompetensi
yang ditetapkan
5. Menyiapkan berbagai kegiatan
pembelajaran, media dan lembar kerja
peserta didiik yang mendorong potensi
siswa secara optimal

6. Menerapkan pembelajaran yang


mendorong keterilbatan aktif semua
siswa, dengan memeprtimbangkan
gender dan inklusi social
7. Menemukan informasi kompetensi yang
harus dikuasi siswa, materi yang
diajarkan, media yang dapat digunakan
dan produk hasil belajar yang ditetapkan.

8. Merancang scenario/rencana
pembelajaran yang terstruktur, mengacu
pada hasil analisis KD dengan
menerapkan Pembelajaran Aktif, Kreatif,
efektif dan Menyenangkan dengan
memeprhatikan Gender dan inklusi
social

9. Melakukan pembelajaran sesuai


perencanaan yang dikembangkan

10. Membuat catatan dan atau laporan


penerapan pembelajaran yang dilakukan

11. Melakukan refkleksi atas pembelajaran


yang dilakukan dannmembuat rencana
tindak lanjut

Catatan:

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) 61
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

2. Penilaian untuk Peserta Didik


a) Penilaian Mandiri oleh Siswa

Tabel 16. Instrumen penilaian diri bagi siswa


Penilaian Diri
Indikator Capaian Kompetensi Ket.
Tercapai Belum
1. Lancar membaca
2. Memahami bacaan
3. Mampu menceritakan kembali isi bacaan

Catatan :

b) Penilaian oleh Guru


Tabel 17. Instrumen penilaian siswa oleh guru
Penilaian Diri
Indikator Capaian Kompetensi Ket.
Tercapai Belum

1. Lancar membaca
2. Memahami bacaan
3. Mampu menceritakan kembali isi bacaan

Catatan:

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


62 (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

06 PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil kajian topik masalah yang telah dibahas sebelumnya, dapat ditarik
sebuah kesimpulan bahwasannya kelancaran membaca sangat diperlukan bagi
siswa. Karena dengan lancarnya siswa membaca, maka tingkat pemahaman
siswa akan masalah yang diberikan akan mudah diselesaikan. Karena jika
seorang siswa dapat membaca dengan lancar, ia tidak akan membutuhkan
waktu banyak untuk membaca kata demi kata sehingga siswa cukup waktu
untuk menangkap makna/arti dari apa yang sedang dibacanya.

Maka berbagai kegiatan yang dihadirkan untuk siswa sebagai bentuk


strategi kelancaran membaca sangat diperlukan. Untuk itulah, saatnya sekarang
seorang guru harus mampu menciptakan sebuah terobosan baru, berkreasi dan
berinovasi menciptakan berbagai macam strategi tersebut agar dapat
mempermudah bagi siswa dan tidak menimbulkan kebosanan.

Sehingga kegiatan literasi justru menjadi sebuah kegiatan yang menarik dan
menyenangkan bagi siswa. Tentunya lingkungan yang literat akan tercipta,
dengan tetap berpedoman pada KI dan KD dan tujuan yang sudah ditentukan.
Tidak pula membedakan gender dan status sosial pada siswa tetapi yang dituju
adalah keberhasilan siswa pada semua ranah dalam dunia pendidikan

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam isi modul ini. Untuk itu
kritik dan saran yang membangun sangat kami perlukan agar kedepannya
penulis bisa memperbaiki dan menyempurnakan isi modul ini dan sebagai upaya
perbaikan dan pengembangan modul pembelajaran lainnya. Semoga modul
pembelajaran ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan
pembelajaran secara umum maupun bagi pihak-pihak yang memerlukan.

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) 63
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF


No Pertanyaan

1 Jelaskan 4 komponen kelancaran membaca. 4 Menjawab benar 4 komponen


Jawab: membaca
1. Otomatisasi (langsung mengenali kata)
3 Menjawab benar 1 diantara 4
2. Membaca secara akurat (membaca
komponen membaca
kata dengan benar)
3. Membaca dengan cepat (membaca 2 Menjawab benar 2 diantara 4
kata dengan cepat. Ketika ia komponen membaca
menemukan kata baru, ia
1 Menjawab benar 3 diantara 4
memperlambat bacaannya, tetapi ia
komponen membaca
segera dapat melanjutkan membaca)
4. Membaca dengan ekspresi yang 0 Tidak ada jawaban yang benar
sesuai (anak dapat meggunakan atau tidak ada jawaban
intonasi, tempo, dan pemenggalan
kata yang benar)

2 Apa yang dimaksud dengan Pemodelan 3 Menjawab benar 3 hal tentang


Membaca? membaca pemodelan (Guru
Jawab: menerapkan membaca sesuai
Kegiatan membaca, dimana: transisi, Guru memberi
1. Guru menerapkan kegiatan membaca contoh/model dan siswa
sesuai transisi/tahapan membaca menirukan/mengikuti,
(merangkai bunyi menjadi suku kata, menggunakan Media - Big
suku kata menjadi kata) Book)
2. Guru memberikan contoh membaca
2 Menjawab benar 1 diantara 3
yang tepat: (cara membaca kata,
hal

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


64 (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

ekspresi, pemenggalan frasa/kata, dan 1 Menjawab benar 2 diantara 3


intonasi). Kemudian siswa hal tentang membaca
menirukannya. pemodelan
3. Guru menggunakan media (misalnya
0 Semua jawaban tidak sesuai
Big Book atau media lain yang sesuai).
atau tidak ada jawaban

3 Bagaimana Bapak dan Ibu menerapkan 4 Menjawab benar 4 hal tentang


Pemodelan Membaca dalam membantu siswa membaca pemodelan
(Menyipkan rencana kegiatan,
belajar membaca? media/buku yang sesuai,
Jawab: pengelolaan kelas, melibatkan
semua siswa)
a. Menyiapkan rencana kegiatan 3 Menjawab benar 3 daiantara 4
membaca hal penting dalam membaca
pemodelan
b. Memilih media/buku yang sesuai
c. Menyiapkan pengelolaan kelas yang 2 Menjawab benar 2 diantara 4
hal yang penting dalam
sesuai membaca pemodelan
d. Memastikan semua siswa terlibat dan
1 Menjawab benar 1 diantara 4
mempunyai kesempatan membaca hal

0 Jawaban tidak sesuai atau tidak


ada jawaban
4 Kapan dan bagaimana Membaca Bersama 4 Menjawab benar 4 hal terkait
dilakukan di kelas untuk meningkatkan membaca bersama (Waktu
kegiatan, Semua siswa terlibat,
kelancaran membaca? media –big book, interaksi –
Jawab: guru,siswa, )
Kapan: 3 Menjawab benar 3 diantara 4
hal terkait membaca bersama
1. Dilakukan di awal atau sebelum
pembelajaran, menjelang atau setelah 2 Menjawab benar 2 diantara 4
hal terkait membaca Bersama
istirahat, atau setelah selesai
pembelajaran/menjelang pulang. 1 Menjawab benar 1 diantara 5
cara membaca Bersama dalam
Bagaimana: meningkatkan kelancaran
2. Kegiatan dilakukan bersama seluruh membaca
siswa 0 Jawaban tidak sesuai atau tidak
ada jawaban
3. Menggunakan media (missal: buku

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) 65
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

besar (Big Book))


4. Ada interaksi guru dan siswa, ada
kalanya siswa melanjutkan membaca

5 Menurut Bapak dan Ibu, apakah jika siswa 2 Jawaban menjelaskan dengan
yang mampu mengucapkan kata-kata dalam benar 3 kriteria siswa yang
sudah mampu membaca
sebuah kalimat, itu menggambarkan bahwa (melafalkan kata dengan benar,
siswa tersebut telah dapat membaca? memenggal kata/kalimat
dengan sesuai, memahami apa
Jawab: yang dibaca)
Siswa dikatakan mampu membaca ketika dia 1 Jawaban menjelaskan secara
mampu melafalkan kata dengan benar, benar kriteria siswa dikatakan
dapat membaca, namun belum
memenggal frasa/kata/kalimat dengan benar, lengkap.
dan memahami apa yang dibaca. 0 Jawaban tidak sesuai atau tidak
Siswa yang mampu melafalkan kata, belum ada jawaban
tentu memahami apa yang dibaca.

Total

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


66 (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

GLOSARIUM
In-On-In : Terdiri dari in service learning, on service learning dan
in service learning.
In service learning : : Sebuah strategi belajar, mengajar, dan melakukan
refleksi yang memberikan kesempatan kepada peserta
belajar untuk melayani orang lain, dengan cara
menggabungkan pembelajaran di kelas dengan
kebutuhan dan permasalahan yang ada di masyarakat.
On service learning : Merupakan praktek lapangan setelah menerima materi
pengetahuan, keterampilan dan sikap pada In Service
Learning I dengan melakukan magang di madrasah
sendiri atau di kelompok kerja guru (KKG).
IPK Pendukung atau IPK : Bertujuan membantu peserta pembelajar memahami
Pra syarat indikator kunci.
IPK Kunci : Adalah indikattor yang sangat memenuhi urgensi,
keterkaitan, relevansi dan keterpakaian atau
kompetensi minimal yang terdapat pada kompetensi
dasar.
KI – KD : Kompetensi Inti – Kompetensi Dasar
Fakta : Deskripsi tentang apa yang diamati (apa adanya)
Opini : Interpretasi/ Asumsi seseorang atas apa yang diamati
LKS : Lembar Kerja Siswa
Sekenario Pembelajaran : Kerangka perencanaan pembelajaran atau langkah-
langkah pembelajaran yang memuat informasi tentang
materi, Kegiatan pembelajarnan, Strategi pembelajaran,
Media belajar. Dan hasil belajar peserta diidk.

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) 67
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

DAFTAR PUSTAKA
Hasbrouck. J. Developing Fluent Readers. Reading Rockets. http://www.read
ingrockets.org/article/developing-fluent-readers accessed 08/20/15.
Ford, M.P. and Optiz, M.F. (2002). Using centers to engage children during
reading time: Intensifying learning experiences away from the teacher. The
Reading Teacher; May 2002; 55, 8
Fountas, I.C, & Pinnell, G.S. (1996). Guided Reading: Good First Teaching for All
Children. Heinemann, Portsmouth, NH.
Osborn, J., & Lehr, F. (2003). A focus on fluency: Research-based practices in
early reading series. Honolulu, HI: Pacific Resources for Education and
Learning.
Partnership for Reading: Fluency – and Introduction. Reading Rockets
http://www.readingrockets.org/article/fluency-introduction accessed
08/20/15.
Partnership for Reading: What is Guided Oral Reading? Reading Rockets.
http://www.readingrockets.org/article/what-guided-oral-reading. accessed
08/20/15.
Partnership for Reading. Put reading first K-3: The Research Building Blocks for
Teaching Children to Read. National Institute for Literacy. Available at
https://lincs.ed.gov/publications/pdf/PRFbooklet.pdf
Paulsen, K. & The IRIS Centre: Fluency and Word Identification, Grades 3-5.
Retrieved on July 27, 2015 from http//iris.peabody.vanderbilt. edu/wp-
content-uploads/pdf_case_studies/ics_flu.pdf
Pikulski, J. J. (2006). Fluency: A developmental and language perspective. In S.
J. Samuels & E. Farstrup (Eds.) What research has to say about fluency
instruction (pp. 70-93). Newark, DE: International Reading Association.
Pikulski, J. J., & Chard, D. J. (2005). Fluency: Bridge Between Decoding and
Reading Comprehension. The Reading Teacher, 58, 510-519.
Pinnell, G.S., Pikulski, J.J., Wixson, K.K., Campbell, J.R., Gough, P. B., & Beatty,
A.S., (1995) Listening to Children Read Aloud: Oral Fluency, Washington,
DC: U.S. Department of Education, National Center for Education Statistics.
Available at http://nces.ed.gov/pubs95/95728.pdf
National Institute for Child Health and Human Development (NICHHD), 2000.
National Reading Panel: Teaching Children to Read – and Evidence-based
assessment of the scientific research literature and it’s implications for
reading. Fluency: Executive Summary.

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


68 (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)
Modul Pembelajaran Literasi Unit Pembelajaran Pengembangan Keprofesian
Madrasah Ibtidaiyyah Berkelanjutan Literasi Membaca Guru MI

National Institute of Child Health and Human Development. What Words in


Reading Instruction. Reading Rockets. http://www.readingrockets.
org/article/what-works-fluency-instruction accessed 08/20/15
Neuman, S.B., Copple, C. & Bredekamp, S. (2000). Learning to read and write:
Developmentally appropriate practices for young children. Washington, DC:
NAEYC.
Mojok.Co, Artikel, Muhammad Iqbal, “Perintah Alquran Ihwal Membaca dan
Menulis”, Jakarta 25 Mei 2019
Rasinski, T. Assessing Reading Fluency. Pacific Resources for Education and
Learning. Undated publication Available at http://files.eric.ed.gov
/fulltext/ED483166.pdf
Samuels, S. J. (1997). The Method of Repeated Reading. The Reading Teacher.
50: 376-381.
Shaywitz, S. (2003). Overcoming dyslexia: A new and complete science-based
program for reading problems at any level. New York: Knopf.
Snow, C., Burns M., & Griffin, P. (1998). Preventing reading difficulties in young
children. Washington, DC: National Academy Press
RTI, 2016. Indonesia 2014: The National Early Grade Reading Assessment
(EGRA) and Snapshot of School Management Effectiveness (SSME) Survey.
Prepared for USAID Indonesia . Accessed April 1, 2016 at
https://www.eddataglobal.org/.../Indonesia_EGRA_SSME%20Final%20R...
USAID 2015. Pembelajaran Literasi di sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
PRIORITAS.
--------- 2017. Adaptasi Materi untuk Sekolah Praktik yang Baik. PRIORITAS.
Zutell, J., & Rasinski, T.V. (1991). Training Teachers to Attend to Their Students’
Oral Reading Fluency. Theory into Practice, 30, 211-217.
Strategi Membaca Terbimbing untuk Melatih Kelancaran dan Pemahaman
Membaca diunduh dari https://www.inovasi.or.id/id/practices/strategi-membaca-
terbimbing-untuk-melatih-kelancaran-dan-pemahaman-membaca/ (19-03-2021)
Cara meningkatkan Kelancaran membaca dunduh dari https://www
.sederet.com/tutorial/cara-meningkatkan-reading-fluency-kelancaran-membaca-
dalam-bahasa-inggris/ (19-03-2021)

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


(Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca) 69
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Modul Pembelajaran Literasi
Kementerian Agama RI Madrasah Ibtidaiyah

Unit Pembelajaran 6: Kelancaran Membaca 1


70 (Identifikasi, Strategi dan Merancang Skenario Kelancaran Membaca)

Anda mungkin juga menyukai