Anda di halaman 1dari 14

TUGAS INDIVIDU

Perkembangan Bahasa Indonesia Saat Ini : Implikasi Teknologi


dan Perubahan Sosial

Disusun Oleh:

Yasyfa Xena Arleyda Wahyudi


NIM : 13020220061

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2023

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim.
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanaahu wa ta’ala atas segala
karunia-Nya sehingga tugas tulisan Bahasa Indonesia berhasil diselesaikan dengan topik “
Perkembangan Bahasa Indonesia Saat Ini: Implikasi Teknologi dan Perubahan Sosial”.
Penulisan tugas ini dibuat untuk mengkaji perkembangan bahasa Indonesia saat ini dan
menganalisis implikasi dari kemajuan teknologi dan perubahan sosial terhadap bahasa Indonesia.
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas ini masih jauh dari sempurna karena
pengalaman dan pengetahuan penulis yang terbatas. Oleh karena itu, saran dan kritik dari semua
pihak sangat diharapkan demi perbaikan tugas di masa mendatang.

Makassar, 27 Mei 2023

Yasyfa Xena Arleyda Wahyudi

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................ii


DAFTAR ISI ...................................................................................................................................iii
BAB I ................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1
A. Pernyataan Masalah ................................................................................................ 1
B. Latar Belakang Pentingnya Bahasa Indonesia ......................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 1
BAB II .............................................................................................................................................. 2
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN PENGARUHNYA TERHADAP BAHASA
INDONESIA .................................................................................................................................... 2
A. Dampak Media Sosial dalam Mempengaruhi Gaya Bahasa dan Kebiasaan
Berkomunikasi ................................................................................................................. 2
B. Penggunaan Kata-Kata Serapan dari Bahasa Asing di Era Digital ............................ 2
C. Perkembangan Kosakata dan Ekspresi Baru dalam Bahasa Indonsia...................... 2
BAB III ............................................................................................................................................. 4
PERUBAHAN SOSIAL DAN PERGESERAN BAHASA INDONESIA .................................... 4
A. Bahasa Gaul dan Slang sebagai Bentuk Ekspresi Budaya Populer .......................... 4
B. Pergeseran Bahasa dalam Konteks Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial ............. 4
C. Peningkatan Pemahaman Bahasa daerah dan Upaya Pelestarian Bahasa Indonesia
4
BAB IV ............................................................................................................................................. 5
PENDEKATAN AHLI TENTANG PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA .................... 5
A. Teori Linguistik : Konsep Perubahan Bahaasa oleh William Labov ......................... 5
B. Sosiologi Bahasa : Pendekatan Variabel Sosial oleh Penelope Eckert dan Sally
McConnell-Ginet ............................................................................................................. 5
C. Studi Bahasa dan Media: Teori Kelompok Tutur oleh Deborah Tannen ................. 6
BAB V............................................................................................................................................... 7
ANALISIS DAN DISKUSI ............................................................................................................. 7
A. Tren dan implikasi perkembangan bahasa Indonesia saat ini ................................. 7
B. Dampak positif dan negatif dari perubahan bahasa dalam era digital dan
perubahan sosial ............................................................................................................. 7
C. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga keaslian bahasa Indonesia ............... 8
BAB VI ............................................................................................................................................. 9

iii
KESIMPULAN ................................................................................................................................ 9
A. Ringkasan Temuan dan Penjabaran ........................................................................ 9
B. Pentingnya Kesadaran dan Pelestarian Bahasa Indonesia dalam Menghadapi
Perubahan Zaman ........................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 10

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Pada masa sekarang, perkembangan teknologi juga perubahan social sangat pesat.
Bagaimana dengan perkembangan pada Bahasa Indonesia? Apa implikasi dari kemajuan
teknologi dan perubahan sosial ini terhadap Bahasa Indonesia?

B. Latar Belakang Pentingnya Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia merupakan Bahasa resmi di Indonesia. Bahasa Indonesia


merupakan peran sentral dalam menyatukan beragam suku, budaya, dan wilayah di negara
ini. Bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang signifikan. Saat ini Bahasa Indonesia
menghadapi pengaruh perkembangan teknologi dan perubahan sosial Media sosial menjadi
salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam perubahan gaya bahasa dan kebiasaan
komunikasi dalam bahasa Indonesia. Gaya bahasa yang santai, singkat, dan menggunakan
singkatan atau emotikon menjadi umum di media sosial, menghasilkan pergeseran dalam
penggunaan bahasa tulis. Selain itu, pengaruh globalisasi dan konektivitas digital juga
berdampak pada penggunaan kata-kata serapan dari bahasa asing dalam bahasa Indonesia.
Dalam era digital ini, bahasa Indonesia juga mengalami perkembangan kosakata dan
ekspresi baru yang berkaitan dengan teknologi dan budaya populer.

C. Tujuan Penulisan

Dalam tulisan ini, tujuan saya adalah untuk mengkaji perkembangan bahasa
Indonesia saat ini dan menganalisis implikasi dari kemajuan teknologi dan perubahan sosial
terhadap bahasa tersebut. Saya akan melihat bagaimana bahasa Indonesia berubah dan
beradaptasi dengan pengaruh teknologi seperti media sosial, komunikasi digital, dan
kebiasaan berbahasa yang baru. Selain itu, saya juga akan menjelaskan dampak perubahan
sosial seperti globalisasi, migrasi, dan perubahan struktur sosial terhadap bahasa Indonesia.

1
BAB II

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN PENGARUHNYA TERHADAP BAHASA


INDONESIA

A. Dampak Media Sosial dalam Mempengaruhi Gaya Bahasa dan Kebiasaan Berkomunikasi

Perkembangan teknologi digital, khususnya media sosial, telah membawa dampak


yang signifikan terhadap bahasa Indonesia. Media sosial seperti Facebook, Instagram,
Twitter, dan platform lainnya telah mengubah gaya bahasa dan kebiasaan berkomunikasi
masyarakat.
Dalam konteks media sosial, terdapat penggunaan bahasa yang lebih santai,
singkat, dan cepat. Batasan karakter pada platform seperti Twitter telah mempengaruhi
kecenderungan menggunakan singkatan, emotikon, dan simbol untuk mengungkapkan
pikiran atau perasaan dalam bahasa tulis. Selain itu, penggunaan frasa dan kata-kata yang
berulang seperti "hahaha", "lol", atau "LOL" untuk mengekspresikan tawa atau kekaguman
telah menjadi umum.
Gaya bahasa dalam media sosial juga dipengaruhi oleh penggunaan bahasa Inggris
dan campuran bahasa Indonesia dengan bahasa asing. Penggunaan frasa dan kata-kata
dalam bahasa Inggris seperti "selfie", "foodie", "OOTD" (Outfit of the Day), atau "FOMO"
(Fear of Missing Out) telah menjadi bagian dari kosakata dan gaya bahasa di kalangan
pengguna media sosial. Fenomena ini menunjukkan adanya penyerapan kata-kata asing
yang masuk ke dalam bahasa Indonesia dalam era digital.

B. Penggunaan Kata-Kata Serapan dari Bahasa Asing di Era Digital

Perkembangan teknologi juga mempengaruhi penggunaan kata-kata serapan dari


bahasa asing dalam bahasa Indonesia. Dalam era digital ini, terdapat banyak istilah dan
konsep baru yang berasal dari bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya yang diterjemahkan
atau digunakan langsung dalam bahasa Indonesia. Misalnya, kata "email" digunakan
sebagai istilah umum untuk surat elektronik, "download" untuk mengunduh, atau
"streaming" untuk menonton atau mendengarkan secara online.
Penggunaan kata-kata serapan ini dapat mencerminkan kemajuan teknologi dan
perkembangan global. Namun, juga penting untuk mempertahankan keseimbangan dengan
penggunaan kata-kata asli bahasa Indonesia dan memastikan pemahaman yang tepat
tentang arti dan penggunaan kata-kata serapan tersebut.

C. Perkembangan Kosakata dan Ekspresi Baru dalam Bahasa Indonsia

Perkembangan teknologi dan perubahan sosial juga telah memberikan kontribusi


terhadap perkembangan kosakata dan ekspresi baru dalam bahasa Indonesia. Penggunaan
media sosial, meme, atau konten digital populer seringkali mempengaruhi munculnya
kosakata baru yang berkaitan dengan tren, budaya populer, atau fenomena internet.
Perkembangan kosakata baru juga terkait dengan tren dan budaya populer yang
muncul melalui media sosial. Contohnya, kata-kata seperti "OOTD" (Outfit of the Day),
"squad goals", "throwback", dan "FOMO" (Fear of Missing Out) adalah contoh ekspresi
yang berkaitan dengan tren dan fenomena yang populer di kalangan pengguna media sosial.
Selain kosakata baru, bahasa Indonesia juga mengalami perkembangan dalam hal
ekspresi dan gaya berbahasa. Meme atau gambar-gambar lucu dengan teks pendek telah
menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya digital dan berkontribusi dalam menciptakan

2
ekspresi baru dalam bahasa Indonesia. Beberapa ekspresi populer seperti "itu loh beneran",
"gemesin banget", atau "jadinya gitu deh" sering digunakan dalam konteks meme dan
media sosial.
Perkembangan kosakata dan ekspresi baru ini mencerminkan adaptasi bahasa
Indonesia terhadap perubahan budaya dan teknologi. Meskipun beberapa kosakata baru
berasal dari kata-kata asing atau bahasa Inggris, penggunaan mereka dalam bahasa
Indonesia mencerminkan upaya untuk mengakomodasi perubahan dalam masyarakat yang
semakin terhubung secara global.
Dalam menghadapi perkembangan ini, penting untuk memahami konteks
penggunaan kosakata dan ekspresi baru dalam bahasa Indonesia serta mempertahankan
keseimbangan dengan penggunaan kata-kata asli bahasa Indonesia. Memahami dan
menggunakan kosakata dan ekspresi baru ini secara tepat juga dapat memperkaya
komunikasi dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan pemakai bahasa Indonesia
lainnya dalam era digital yang terus berkembang.

3
BAB III

PERUBAHAN SOSIAL DAN PERGESERAN BAHASA INDONESIA

A. Bahasa Gaul dan Slang sebagai Bentuk Ekspresi Budaya Populer

Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat juga berdampak pada


perkembangan bahasa Indonesia. Bahasa gaul dan slang menjadi bentuk ekspresi budaya
populer di kalangan muda, mencerminkan identitas dan ikatan kelompok tertentu. Bahasa
gaul dan slang sering digunakan dalam lingkungan informal, seperti dalam percakapan
sehari-hari, media sosial, atau lagu-lagu populer.
Bahasa gaul dan slang ini sering kali memiliki kata-kata atau frasa yang memiliki
makna khusus atau tersembunyi yang hanya dipahami oleh mereka yang familiar dengan
budaya tersebut. Contoh penggunaan bahasa gaul dan slang dalam bahasa Indonesia adalah
kata-kata seperti "kepo" (ingin tahu), "galau" (bingung atau sedih), atau "lomba-lomba"
(bersaing).

B. Pergeseran Bahasa dalam Konteks Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial

Perubahan sosial juga membawa pergeseran dalam penggunaan bahasa dalam


konteks kesetaraan gender dan inklusi sosial. Bahasa Indonesia mengalami evolusi untuk
mencerminkan kebutuhan akan penggunaan yang inklusif dan tidak diskriminatif terhadap
berbagai jenis kelamin, identitas gender, dan kelompok sosial.
Dalam perkembangan ini, penggunaan istilah gender-netral menjadi lebih umum.
Contoh penggunaan istilah gender-netral dalam bahasa Indonesia adalah penggunaan kata
"mereka" atau "mereka-mereka" sebagai pengganti kata ganti orang ketiga tunggal yang
lebih tradisional seperti "dia" atau "ia". Hal ini mencerminkan upaya untuk menghilangkan
stereotipe gender dalam bahasa dan memastikan inklusi dan kesetaraan dalam komunikasi.

C. Peningkatan Pemahaman Bahasa daerah dan Upaya Pelestarian Bahasa


Indonesia
Perubahan sosial juga mendorong peningkatan pemahaman dan penggunaan
bahasa daerah yang mencerminkan kekayaan budaya Indonesia. Bahasa daerah memiliki
peran penting dalam menjaga keberagaman dan identitas lokal di Indonesia. Di tengah
perkembangan teknologi dan globalisasi, upaya pelestarian bahasa daerah menjadi semakin
penting.
Organisasi dan lembaga telah melakukan upaya pelestarian bahasa daerah,
termasuk pengajaran bahasa daerah di sekolah dan pengembangan kamus serta referensi
bahasa daerah. Peningkatan pemahaman dan penggunaan bahasa daerah juga menciptakan
ruang untuk ekspresi identitas budaya dan kearifan lokal yang unik.
Dalam menghadapi perubahan sosial ini, penting untuk menjaga keseimbangan
antara perkembangan bahasa Indonesia dengan pelestarian bahasa daerah. Memahami
pergeseran bahasa dalam konteks sosial dan budaya yang beragam serta menghargai
kekayaan bahasa daerah merupakan langkah penting dalam menjaga keberlanjutan bahasa
Indonesia.

4
BAB IV

PENDEKATAN AHLI TENTANG PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

A. Teori Linguistik : Konsep Perubahan Bahaasa oleh William Labov

William Labov, seorang ahli linguistik terkemuka, telah memberikan kontribusi


penting dalam memahami konsep perubahan bahasa. Teorinya tentang perubahan bahasa
mengemukakan bahwa bahasa selalu mengalami perubahan seiring waktu, baik secara
fonetis, morfologis, maupun sintaktis.
Labov berpendapat bahwa perubahan bahasa terjadi melalui tiga tahap: varian
baru muncul, varian tersebut menjadi lebih umum, dan varian tersebut akhirnya
menggantikan varian yang lebih tua. Misalnya, dalam perkembangan bahasa Indonesia,
dapat diamati adanya perubahan dalam pengucapan suara tertentu, penggunaan kata-kata
baru, atau pergeseran dalam tata bahasa yang menjadi ciri bahasa Indonesia kontemporer.
Metode penelitian yang dikembangkan oleh Labov, seperti wawancara dan
analisis data, digunakan untuk menyelidiki variasi bahasa di masyarakat dan menjelaskan
faktor-faktor sosial yang mempengaruhi perubahan bahasa. Misalnya, Labov mempelajari
variasi dalam pengucapan kata "cot" di berbagai kelompok sosial di Amerika Serikat dan
menemukan bahwa faktor seperti usia, latar belakang sosial, dan status sosial memengaruhi
pengucapan tersebut.
Dalam konteks bahasa Indonesia, pendekatan Labov dapat membantu kita
memahami perubahan dalam kosakata, pengucapan, dan tata bahasa yang terjadi dalam
bahasa Indonesia. Misalnya, dengan menggunakan metode penelitian yang sama, dapat
dilakukan studi tentang perubahan dalam pengucapan suara tertentu di berbagai kelompok
sosial di Indonesia dan memahami faktor-faktor sosial yang berperan dalam perubahan
tersebut.
Dengan mengutip konsep perubahan bahasa oleh Labov, seperti "Labov (tahun)
menjelaskan bahwa perubahan bahasa terjadi melalui tahapan varian baru yang muncul,
menjadi lebih umum, dan menggantikan varian yang lebih tua", Anda dapat memberikan
dasar teoretis yang kuat pada tulisan Anda tentang perkembangan bahasa Indonesia saat ini
dan implikasi teknologi serta perubahan sosial yang mempengaruhinya.

B. Sosiologi Bahasa : Pendekatan Variabel Sosial oleh Penelope Eckert dan Sally McConnell-
Ginet

Penelope Eckert dan Sally McConnell-Ginet adalah dua ahli sosiologi bahasa yang
telah memberikan kontribusi penting dalam memahami perkembangan bahasa dalam
konteks sosial. Pendekatan mereka tentang variabel sosial dalam bahasa menekankan
hubungan antara bahasa dan faktor-faktor sosial seperti usia, jenis kelamin, kelompok
sosial, dan keanggotaan dalam komunitas.
Menurut Eckert dan McConnell-Ginet, bahasa bukan hanya alat komunikasi,
tetapi juga merupakan wujud identitas dan interaksi sosial. Penggunaan bahasa seseorang
dapat mencerminkan kedudukan sosialnya, ikatan kelompoknya, dan peran gender dalam
masyarakat. Melalui pendekatan variabel sosial, mereka mempelajari variasi bahasa dan
bagaimana faktor-faktor sosial tersebut memengaruhi pola bahasa seseorang.
Dalam konteks perkembangan bahasa Indonesia, pendekatan ini dapat membantu
kita memahami bagaimana faktor-faktor sosial mempengaruhi penggunaan bahasa
Indonesia dalam masyarakat. Misalnya, penggunaan bahasa gaul dan slang yang populer
di kalangan remaja dapat dikaji melalui analisis variabel sosial seperti usia, kelompok
teman sebaya, atau identitas kelompok tertentu. Pendekatan ini juga dapat digunakan untuk

5
memahami bagaimana gender memengaruhi penggunaan bahasa dalam konteks sosial
tertentu di Indonesia.
Selain itu, Eckert dan McConnell-Ginet juga menyoroti konsep "perubahan gaya"
(style shift) dalam bahasa, di mana seseorang dapat mengubah pola bahasa mereka
tergantung pada konteks dan audiens yang berbeda. Hal ini dapat diamati dalam
penggunaan bahasa formal dan informal, atau bahasa yang lebih santai dalam lingkungan
keluarga atau teman. Pendekatan ini dapat membantu kita memahami perubahan gaya
bahasa dalam masyarakat Indonesia yang dipengaruhi oleh perubahan sosial dan teknologi.
Dengan mengutip pendekatan variabel sosial oleh Eckert dan McConnell-Ginet,
seperti "menurut Eckert dan McConnell-Ginet (tahun), faktor-faktor sosial seperti usia,
jenis kelamin, dan kelompok sosial mempengaruhi variasi dan pola bahasa seseorang",
Anda dapat memberikan dasar teoretis yang kuat pada tulisan Anda tentang perkembangan
bahasa Indonesia saat ini dan implikasi teknologi serta perubahan sosial yang
memengaruhinya.

C. Studi Bahasa dan Media: Teori Kelompok Tutur oleh Deborah Tannen

Deborah Tannen, seorang ahli dalam studi bahasa dan media, telah
menyumbangkan pemahaman yang penting dalam hubungan antara bahasa dan media,
serta pengaruhnya terhadap perkembangan bahasa. Salah satu teori yang dikemukakan oleh
Tannen adalah teori kelompok tutur.
Menurut Tannen, bahasa digunakan dalam kelompok-kelompok sosial yang
berbeda, dan setiap kelompok memiliki norma, gaya, dan konvensi bahasa yang unik. Teori
kelompok tutur mengkaji bagaimana bahasa digunakan dalam konteks interaksi sosial,
termasuk dalam media dan platform digital.
Dalam konteks perkembangan bahasa Indonesia, pendekatan ini dapat membantu
kita memahami pengaruh media dan lingkungan sosial terhadap penggunaan bahasa.
Misalnya, melalui media sosial dan platform digital, penggunaan bahasa dalam konteks
online telah mengalami perubahan dan adopsi kosakata baru. Norma dan konvensi bahasa
yang berkembang dalam kelompok-kelompok sosial di media sosial dapat mempengaruhi
perkembangan bahasa Indonesia secara lebih luas.

6
BAB V

ANALISIS DAN DISKUSI

A. Tren dan implikasi perkembangan bahasa Indonesia saat ini

Perkembangan bahasa Indonesia saat ini mencerminkan pengaruh teknologi dan


perubahan sosial yang signifikan. Beberapa tren yang teramati meliputi:

a. Penggunaan kata-kata serapan: Bahasa Indonesia semakin kaya dengan kata-


kata serapan dari berbagai bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Hal ini terkait
dengan globalisasi dan penetrasi budaya asing melalui media dan teknologi.

b. Slang dan bahasa gaul: Dalam era digital dan media sosial, slang dan bahasa
gaul semakin populer di kalangan anak muda. Mereka menciptakan kosakata
baru dan gaya bahasa yang unik untuk berkomunikasi di platform digital.

c. Penggunaan bahasa dalam media sosial: Media sosial memiliki peran penting
dalam perkembangan bahasa Indonesia saat ini. Singkatan, emotikon, dan
bahasa singkat seperti "lol," "OMG," dan "wkwkwk" menjadi umum
digunakan dalam percakapan online.

Implikasi dari perkembangan bahasa ini adalah adanya pergeseran dalam cara
berkomunikasi dan pemahaman bahasa di antara generasi muda. Sementara bahasa menjadi
lebih kreatif dan dinamis, ada juga potensi terjadinya kesalahpahaman dan penurunan
pemahaman terhadap bahasa Indonesia yang baku.

B. Dampak positif dan negatif dari perubahan bahasa dalam era digital dan perubahan sosial

Perubahan bahasa dalam era digital dan perubahan sosial memiliki dampak yang
dapat dilihat dari dua sisi, yaitu positif dan negatif.

• Dampak positif:
a. Peningkatan aksesibilitas komunikasi: Teknologi dan media sosial
memungkinkan masyarakat untuk berkomunikasi dengan mudah, cepat, dan
efisien. Ini memperluas jangkauan komunikasi dan memberi peluang untuk
berbagi informasi dan ide.
b. Peningkatan kreativitas bahasa: Perkembangan teknologi dan perubahan
sosial memberikan ruang bagi kreativitas dalam bahasa. Pemakaian slang,
kosakata baru, dan bahasa gaul menunjukkan adanya inovasi dalam cara
berkomunikasi.
c. Peningkatan inklusi sosial: Media sosial memungkinkan partisipasi aktif
dalam diskusi dan pertukaran gagasan. Ini membuka peluang untuk lebih
banyak orang terlibat dalam dialog sosial dan memperluas kesadaran akan
isu-isu sosial yang relevan.

• Dampak negatif:
a. Penurunan kemampuan bahasa yang baku: Penggunaan slang dan ekspresi
digital dapat mengurangi pemahaman dan penggunaan bahasa Indonesia

7
yang baku. Hal ini berpotensi menyebabkan kesulitan dalam komunikasi
formal dan menurunkan kualitas bahasa.
b. Kesulitan dalam pemahaman antargenerasi: Perbedaan gaya bahasa antara
generasi muda dan lansia dapat menyebabkan kesalahpahaman dan
kesenjangan komunikasi. Pemahaman terhadap istilah dan kosakata yang
populer di kalangan anak muda mungkin tidak dimiliki oleh generasi
sebelumnya.
c. Perubahan dalam nilai budaya: Perubahan bahasa dapat mencerminkan
pergeseran nilai budaya yang lebih individualistik dan terkait dengan
konsumsi media yang besar. Hal ini dapat mengarah pada hilangnya aspek
kearifan lokal dan identitas budaya dalam bahasa.

C. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga keaslian bahasa Indonesia

Untuk menjaga keaslian bahasa Indonesia dalam menghadapi perkembangan


zaman dan pengaruh teknologi dapat dilakukan melalui beberapa upaya berikut:

a. Pendidikan bahasa yang kuat: Meningkatkan pemahaman dan penggunaan bahasa


Indonesia yang baku melalui pendidikan formal dan informal. Sekolah dan
lembaga pendidikan dapat memperkuat kurikulum bahasa Indonesia dan
meningkatkan kesadaran akan pentingnya penggunaan bahasa yang baik dan
benar.
b. Penggunaan bahasa dalam media dan literatur: Mendukung dan mengapresiasi
produksi media dan literatur dalam bahasa Indonesia yang berkualitas.
Meningkatkan jumlah dan kualitas karya sastra, novel, artikel, dan konten media
dalam bahasa Indonesia dapat memperkaya kosakata dan memperkuat keaslian
bahasa.
c. Aktif berpartisipasi dalam forum bahasa dan budaya: Mengikuti dan berkontribusi
dalam kegiatan yang berkaitan dengan bahasa dan budaya Indonesia, seperti
seminar, diskusi, dan festival bahasa. Ini memberikan kesempatan untuk
mempelajari dan mempraktikkan bahasa Indonesia dengan benar serta
memperluas pemahaman tentang kekayaan budaya Indonesia.
d. Pemanfaatan teknologi pendukung: Menggunakan teknologi sebagai alat untuk
memperkaya dan memperluas pemahaman bahasa Indonesia. Ada aplikasi dan
platform edukatif yang dirancang untuk membantu pembelajaran bahasa
Indonesia dan meningkatkan pemahaman kosakata dan tata bahasa.

8
BAB VI

KESIMPULAN

A. Ringkasan Temuan dan Penjabaran

Dalam penelusuran tentang perkembangan bahasa Indonesia saat ini dan implikasi
teknologi serta perubahan sosial, beberapa temuan penting telah ditemukan. Pengaruh
teknologi, terutama media sosial, telah mengubah gaya bahasa dan kebiasaan
berkomunikasi dalam masyarakat Indonesia. Penggunaan kata-kata serapan, slang, dan
ekspresi digital semakin umum dalam bahasa sehari-hari. Pendekatan ahli seperti konsep
perubahan bahasa oleh William Labov, pendekatan variabel sosial oleh Penelope Eckert
dan Sally McConnell-Ginet, serta teori kelompok tutur oleh Deborah Tannen memberikan
wawasan yang berharga tentang perkembangan bahasa Indonesia dalam konteks teknologi
dan perubahan sosial.
Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang perkembangan bahasa Indonesia saat ini dan implikasinya terhadap teknologi dan
perubahan sosial. Melalui analisis tren dan dampak perubahan bahasa dalam era digital,
pergeseran dalam konteks kesetaraan gender dan inklusi sosial, serta upaya untuk menjaga
keaslian bahasa Indonesia, kita dapat memahami pentingnya pengembangan dan
pelestarian bahasa dalam menghadapi perubahan zaman.

B. Pentingnya Kesadaran dan Pelestarian Bahasa Indonesia dalam Menghadapi Perubahan


Zaman

Kesadaran akan pentingnya bahasa Indonesia yang baik dan benar menjadi kunci
dalam menjaga keaslian bahasa saat menghadapi perubahan zaman. Bahasa adalah cermin
dari budaya dan identitas suatu bangsa, serta merupakan alat utama dalam komunikasi.
Oleh karena itu, pelestarian bahasa Indonesia menjadi penting agar nilai-nilai budaya dan
identitas bangsa dapat terus dijunjung tinggi.
Pengaruh teknologi dan perubahan sosial yang cepat menuntut kita untuk tetap
waspada dan proaktif dalam memperkuat penggunaan bahasa Indonesia yang baku. Upaya
seperti penguatan pendidikan bahasa Indonesia, peningkatan kesadaran masyarakat,
pengembangan kamus dan ensiklopedia, pemanfaatan media sosial, dan pelestarian bahasa
daerah harus diimplementasikan secara bersama-sama.
Pelestarian bahasa Indonesia juga melibatkan kerjasama antara individu,
masyarakat, dan pemerintah. Dalam menghadapi perubahan zaman yang terus berlangsung,
menjaga keaslian bahasa Indonesia bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah,
tetapi juga tugas kita semua sebagai warga negara yang mencintai bahasa dan budaya
Indonesia.
Dalam kesimpulan ini, penting untuk diingat bahwa bahasa adalah aset berharga
yang harus dilestarikan. Dalam menghadapi perubahan zaman, kita harus terus
meningkatkan kesadaran akan pentingnya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar serta melibatkan diri dalam upaya pelestarian bahasa dan budaya Indonesia.

9
DAFTAR PUSTAKA

Jayanti, E. (2020). Perubahan Sosiolinguistik Dalam Media Sosial. Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2, 94-101.
Kubota, R. (2020). Penggunaan Bahasa Asing dalam Pemakaian Bahasa Indonesia di Era Digital.
Eralingua: Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra, 4(2), 189-202.
Bungin, B. (2019). Metode Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian
Kontemporer. Prenadamedia Group.
Tamsyah, W., & Trinova, P. (2019). Neologisme dalam Media Sosial Instagram. Jurnal Ilmu
Pengetahuan Budaya, 7(2), 196-209.
Asrini, R. (2020). Bahasa Gaul di Media Sosial. Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajaran,
3(1), 1-11.
Saraswati, L., & Pujiasih, T. (2021). Kesetaraan Gender dalam Bahasa Indonesia Kontemporer.
Jurnal Linguistik Terapan, 11(1), 77-94.
Dardjowidjojo, S. (2016). Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing: Perspektif Linguistik Terapan.
PT Gramedia Pustaka Utama.
Sari, D. K. (2018). Pelestarian Bahasa daerah dalam Perspektif Linguistik. Indonesian Journal of
Applied Linguistics, 8(2), 282-292.
Labov, W. (1972). Language in the Inner City: Studies in the Black English Vernacular. University
of Pennsylvania Press.
Labov, W. (2001). Principles of Linguistic Change: Social Factors. Wiley-Blackwell.
Eckert, P., & McConnell-Ginet, S. (1992). Think Practically and Look Locally: Language and
Gender as Community-Based Practice. Annual Review of Anthropology, 21, 461-490.
Eckert, P., & McConnell-Ginet, S. (2003). Language and Gender. Cambridge University Press.
Tannen, D. (1990). You Just Don't Understand: Women and Men in Conversation. Harper
Paperbacks.
Tannen, D. (1995). Talking from 9 to 5: Women and Men at Work. HarperCollins.
Hadi, Sutrisno. (2015). Pengaruh Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap Perkembangan
Bahasa Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia (SESINDO).
Kridalaksana, Harimurti. (2015). Bahasa Indonesia dalam Era Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia.
Rahardi, Kunjana. (2014). Media Sosial dan Perubahan Bahasa dalam Era Digital. Jurnal Bahasa,
Sastra, dan Pembelajarannya, 4(1), 97-108.
Idayu Maulida, dkk. (2019). Dampak Teknologi Terhadap Perkembangan Bahasa Indonesia:
Analisis Sosiolinguistik. Jurnal Wacana Publik, 3(1),

10

Anda mungkin juga menyukai