Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH BAHASA DAERAH DAN BAHASA ASING TERHADAP

PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

Dibuat untuk memenuhi Tugas Besar ke-1 mata kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu :

Riantini Basri, S.Pd,M.Pd

Disusun Oleh : Kelompok 3

1. Adinda Putri Azzahra (44220010023)

2.Anisa Desi Safiitri (44220010216)

3.Antikha Wulan (44220010032)

4. Vina Febriani (44220010030)

5. Zenobia Putri (44220010034)

JURUSAN HUBUNGAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

2020

i
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah karya ilmiah dengan judul “ PENGARUH BAHASA DAERAH


DAN BAHASA ASING TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA
INDONESIA” ini diajukan guna untuk memenuhi nilai tugas besar 1 pada tahun
2020 yang disetuju oleh :

Dosen Pengampu

Rianti Basri S.Pd,M.Pd

ii
ABSTRAK

Pada pembahasan makalah kali ini penulis menjelaskan dan menguraikan


pengertian singkat mengenai pengaruh bahasa daerah dan bahasa asing terhadap
perkembangan bahasa Indonesia. Pengaruh berbagai bahasa ini sangatlah
memiliki dampak yang sangat besar bagi perbembangan bahasa Indonesia,
khususnya di era globalisali seperti seperti ini.

Dimana bahasa daerah dapat dimulai atau dipengaruhi oleh adanya


pencampuran budaya – budaya yang tercipta di masyarakat contohnya ada
seorang anak yang telahir dari orsng tua yang berasal dari daerah jawa, maka
sudah pasti ketika ia berbicara bahasa Indonesia akan terdapat dialek yang khas
dari daerah jawa.

Oleh karena itu, tidak dapat dipungkiri bahwa keanekaragaman budaya


dan bahasa daerah merupakan keunikan tersendiri bagi bangsa Indonesia dan
merupakan kekayaan yang harus dilestarikan.

Sedangkan Bahasa Indonesia sendiri dari awal pertumbuhannya dan sampai


sekarang telah banyak menyerap unsur-unsur Bahasa Asing terutama dalam hal
Kosakata. Kata serapan sendiri merupakan Bahasa asing yang sudah
diintegrasikan kedalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya sendiri sudah di
pakai secara umum. Bahasa Indonesia sudah menyerap banyak kata dari bahasa-
bahasa lain, terutama negara yang berhubungan dengan Indonesia melalui
perdagangan (Sansekerta, Arab, dan Tionghoa).

Oleh karena itu, bahasa asing juga memiliki dampakyang sangat besar bagi
bahasa indonesia.

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, yang telah
melimpahkan segala karunianya kepada kita. Karena berkat rahmat dan
karunianya lah makalah yang penulis buat mengenai “Pengaruh Bahasa Daerah
dan Bahasa Asing terhadap perkembangan Bahasa Indonesia” dapat terselesaikan
dengan baik.

Sholawat serta salam senantiasa pula kita haturkan kepada jungjungan kita
nabi Muhammad SAW, yang telah membawa limpahan nikmat dan memberikan
ilmu pengetahuan kepada kita, sehingga dapat menjadi bekal kita baik dunia
maupun akhirat.

Makalah ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas besar 1 mata kuliah
bahasa indonesia. Kami berharap makalah yang kami buat ini bisa menambah
pengetahuan bagi para pembaca. Namun terlepas dari itu saya menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, Oleh karena itu dimohon kritik serta
saran yang bersifat membangun, saya harapkan untuk perbaikan pada makalah
selanjutnya.

Suatu kebahagiaan tersendiri, jika makalah dengan judul “Pengaruh


Bahasa dan Bahasa Asing Terhadap Perkembangan Bahasa Indonesia” ini dapat
terselesaikan dengan sebaik baiknya, khususnya bagi penulis dan penyusun,
karna pada dasarnya pembuatan makalah ini merupakan tugas yang tidak mudah
untuk dapat diselesaikan dengan baik.

Pada bagian terakhir ini izinkan penulis serta penyusun mengucapkan


terimakasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dan terlibat dalam penyusunan makalah ini yaitu:

iv
1. Rianti Basri S.Pd,M.Pd, selaku dosen pengampu.
2. Kedua orang tua dari setiap anggota kelompok yang telah memberikan
dukungan.
3. Kepada teman – teman yang telah memberikan bantuan secara moral.

Kami menyadari bahwasanya masih banyak kekurangan dalam makalah


ini. Semoga pembaca dapat memakluminyaserta diharapkan penyusunan dan
penulisan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi para pembaca dan
penulis.

Jakarta, 15 Oktober 2020

Penulis,

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................

ABSTRAK................................................................................................................

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

A. Latar Belakang...............................................................................................

B. Rumusan Masalah .........................................................................................

C. Tujuan ............................................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................

A. Pengertian Pengaruh.......................................................................................
B. Pengertian Bahasa Daerah..............................................................................
C. Perngertian Bahasa Asing..............................................................................
D. Pengertian Bahasa indonesia..........................................................................

BAB III PEMBAHASAN MASALAH...................................................................

A. Pengaruh Bahasa Daerah Terhadap Bahasa Indonesia .................................

B. Pengaruh Bahasa Asing Terhadap Bahasa Indonesia ...................................

C. Pengaruh Bahasa Sansekerta ........................................................................

D. Pengaruh Bahasa Tionghoa ..........................................................................

E. Pengaruh Bahasa Arab dan Persia ................................................................

F. Pengaruh Bahasa Portugis ............................................................................

G. Pengaruh Bahasa Belanda ............................................................................

vi
H. Pengaruh Bahasa Jepang ...............................................................................

I. Pengaruh Bahasa Inggris ...............................................................................

BAB III PENUTUP..................................................................................................

A. Kesimpulan..................................................................................................
B. Saran – saran................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Di era yang serba canggih ini, memang sulit jika kita hanya menguasai
satu bahasa saja. Penyebabnya karena orang-orang dituntut untuk bisa
berbahasa asing supaya bisa berkomunikasi dengan bangsa lain. Di Indonesia
sudah banyak bahasa asing yang mulai di pelajari, bahkan dijadikan mata
pelajaran sejak kita brada di bangku sekolah dasar.Seperti bahasa Jepang,
bahasa Perancis, bahasa Arab dan bahasa Inggris yang paling
utamanya.Bahasa asing lainnya pun juga tak kalah tinggi
eksistensinya.Bahasa asing yang kita pelajari memiliki pengaruh positif dan
negatif.Terutama dalam kosa kata Bahasa Indonesia.Sejarah bahasa Indonesia
berawal dari bahasa melayu ditambah dengan bahasa daerah dan bahasa
asing.Dari sini kita dapat melihat bahwa bahasa asing telah memiliki
pengaruh terhadap perkembangan bhasa Indonesia. Ada sejarah panjang
dibalik penentuan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan sesuai dengan
yang tercantum dalam Sumpah Pemuda tahun 1928. Berikut merupakan
pengaruh bahasa asing terhadap bahasa Indonesia. Seperti yang kita ketahui,
banyak sekali bahasa daerah digunakan sebagai bahasa berkomunikasi setiap
harinya di masyarakat setempat. Hal ini dikarenakan tidak semua masyarakat
memahami penggunaan bahasa Indonesia yang baku. Selain itu masyarakat
merasa canggung menggunakan bahasa Indonesia yang baku di luar acara
formal atau resmi.
Oleh karena itu, masyarakat lebih cenderung menggunakan bahasa
Indonesia yang telah terakulturasi oleh bahasa daerah, baik secara
pengucapan maupun arti bahasa tersebut. Kebiasaan penggunaan bahasa
daerah ini sedikit banyak akan berpengaruh terhadap penggunaan bahasa
Indonesia yang merupakan bahasa resmi negara Indonesia.

1
B. Rumusan masalah

1.    Bagaimana pengaruh bahasa daerah terhadap bahasa Indonesia ?


2. Apa saja dampak positif dan negatif dari penggunaan bahasa daerah
terhadap bahasa Indonesia
3.  Bagaimana pengaruh bahasa asing terhadap bahasa Indonesia ? Apa
pengaruh positif serta pengaruh negatifnya ?
4.   Bahasa apa saja yang telah mempengaruhi bahasa Indonesia dan
menjadikannya kosakata baru dalam bahasa Indonesia ?

C. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan


wawasan tentang apa saja pengaruh bahasa daerah dan bahasa asing terhadap
bahasa Indonesia dan diharapkan dengan ditulisnya makalah ini akan sangat
bermanfaat bagi banyak orang yang membacamakalah ini.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pengaruh
pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda)
yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang. Bahasa
daerah atau bahasa regional adalah bahasa yang dituturkan di suatu wilayah
dalam sebuah negara berdaulat, yaitu di suatu daerah kecil, negara bagian
federal, provinsi, atau teritori yang lebih luas.

B. Pengertian Bahasa Daerah


Bahasa daerah atau bahasa regional adalah bahasa yang dituturkan di suatu
wilayah dalam sebuah negara berdaulat, yaitu di suatu daerah kecil, negara
bagian federal, provinsi, atau teritori yang lebih luas.

C. Perngertian Bahasa Asing


Bahasa asing juga merupakan sebuah bahasa yang tidak digunakan di
tanah air / negara asal seseorang, misalnya; seorang penutur bahasa Indonesia
yang tinggal di Australia boleh mengatakan bahwa bahasa Inggris adalah
bahasa yang asing untuk dirinya sendiri. Walau bagaimanapun juga, kedua
definisi tersebut masihlah kurang meliputi arti 'bahasa asing' secara
keseluruhan. Lagipula, istilah 'bahasa asing' kadang-kadang diterapkan
dengan cara yang dapat menyesatkan orang lain atau yang kurang tepat.

D. Pengertian Bahasa
Bahasa sendiri berasal dari bahasa sansakerta dimana bahasa memiliki
kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk dapat memperoleh serta
menggunakan sistem komunikasi yang kompleks.

3
Menurut (Gorys Keraf, 1994:1), bahasa adalah alat komunikasi antara
anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia.
Menurut (Sunaryo, 2000:6), bahasa di dalam struktur budaya ternyata
memiliki kedudukan, fungsi serta peran ganda, bahasa sendiri adalah sebagai
akar serta produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir dan
sarana pendukung pertumbuhan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Menurut (Tarigan, 1989:4) memberikan 2 definisi bahasa. Pertama, bahasa
adalah suatu sistem yang sistematis, barang kali juga sistem generatif. Kedua,
bahasa adalah seperangkat lambang-lambang mana suka atau pun simbol-
simbol arbitrer.

Jadi, pengertian bahasa merupakan sebuah alat komunikasi yang digunakan


oleh seluruh masyarakat yang dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk
berkomunikasi antarmanusia.

4
BAB III

PEMBAHASAN MASALAH

A. Pengaruh Bahasa Daerah Terhadap Bahasa Indonesia


Keanekaragaman budaya dan bahasa daerah mempunyai peranan yang
cukup berpengaruh terhadap bahasa yang akan digunakan, khususnya bahasa
formal atau resmi yaitu bahasa Indonesia. Sebagai contoh, seorang anak
memiliki ibu yang berasal dari daerah Sekayu sedangkan sang ayah berasal
dari daerah Pagaralam dan keluarga ini berada di lingkungan orang
Palembang. Dalam mengucapkan kata misalnya “mengapa”, sang ibu yang
berasal dari Sekayu mengucapkannya ngape (dengan ‘e’ dibaca kuat)
sedangkan sang ayah yang berasal dari Pagaralam mengucapkannya ngape
(dengan ‘e’ dibaca lemah) dan di lingkungan mereka kata “mengapa”
diucapkan ngapo. Ketika sang anak bersekolah, ia bertemu dengan seorang
teman yang berasal dari Jawa dan mengucapkan kata “mengapa” dengan
ngopo.
Hal ini akan membuat kebingungan bagi sang anak untuk memilih ucapan
apa yang akan digunakan.Tidak dapat dipungkiri bahwa keanekaragaman
budaya dan bahasa daerah merupakan keunikan tersendiri bagi bangsa
Indonesia dan merupakan kekayaan yang harus dilestarikan. Dengan
keanekaragaman ini merupakan ciri bahwa Indonesia sebagai negara yang
kaya akan kebudayaannya. Perbedaan  bahasa di tiap-tiap daerah menandakan
identitas dan ciri khas dari masing-masing daerah tersebut. Masyarakat yang
merantau ke Jakarta mungkin lebih senang berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa daerah dengan seseorang yang berasal dari daerah yang
sama, salah satunya dikarenakan agar menambah keakraban diantara mereka.
Tetapi tidak jarang pula orang yang hanya mempelajari sedikit atau hanya
sekedar bisa-bisaan untuk berbahasa daerah yang tidak dikuasainya agar
terjadi suasana yang lebih akrab. Beberapa kata dari bahasa daerah juga

5
diserap menjadi Bahasa Indonesia yang baku, antara lain kata nyeri (Sunda)
dan kiat (Minangkabau).

Berikut beberapa pengaruh atau dampak penggunaan bahasa daerah terhadap


bahasa Indonesia:
a.  Dampak Positif:
-  Bahasa Indonesia jadi mempunyai banyak kosakata.
- Sebagai suatu kekayaan budaya bangsa Indonesia.
-Sebagai identitas dan ciri khas dari suatu suku dan daerah.
- Menimbulkan keakraban dalam berkomunikasi apabila berasal dari daerah
yang sama.
b. Dampak Negatif:
-  Bahasa daerah yang satu sulit dipahami oleh daerah lain.
-  Warga negara asing yang ingin belajar bahasa Indonesia menjadi kesulitan
karena terlalu banyak kosakata.
-  Masyarakat menjadi kurang paham dalam menggunakan bahasa Indonesia
yang baku karena sudah terbiasa menggunakan bahasa daerah.
-  Dapat menimbulkan kesalahpahaman.
Pada bahasa-bahasa daerah di Indonesia juga terdapat beberapa kata yang
sama dalam tulisan dan pelafalan tetapi memiliki makna yang berbeda,

berikut beberapa contohnya:


*  Suwek dalam bahasa Sekayu (Sumsel) bermakna tidak ada.
Suwek dalam bahasa Jawa bermakna sobek.
*  Kenek dalam bahasa Batak bermakna kernet (pembantu sopir).
Kenek dalam bahasa Jawa bermakna kena.
*  Abang dalam bahasa Batak dan Jakarta bermakna kakak.
Abang dalam bahasa Jawa bermakna merah.
*  Mangga dalam bahasa Indonesia bermakna buah mangga.

6
B. Pengaruh Bahasa Asing Terhadap Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia sendiri dari awal pertumbuhannya dan sampai sekarang
telah banyak menyerap unsur-unsur Bahasa Asing terutama dalam hal
Kosakata. Kata serapan sendiri merupakan Bahasa asing yang sudah
diintegrasikan kedalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya sendiri
sudah di pakai secara umum. Bahasa Indonesia sudah menyerap banyak kata
dari bahasa-bahasa lain, terutama negara yang berhubungan dengan Indonesia
melalui perdagangan (Sansekerta, Arab, dan Tionghoa).

C. Pengaruh Bahasa Sansekerta


Bahasa sansekerta dipakai di Nusantara pada masa lampau. Bahasa
sansekerta dipakai pada mulanya di salah satu peradaban tertua, peradaban
Sungai Indus, dan menyebar ke hampir seluruh dunia bersamaan dengan
menyebarnya kepercayaan Hindu. Salah satu tempat penyebarannya
kepercayaan Hindu adalah di daerah Asia Tenggara. Kerajaan Sriwijiaya, pun
sudah memakai bahasa Sansekerta. Sampai dimasa kerajaan-kerajaan Islam,
Bahasa Sansekerta pun masih digunakan.

D. Pengaruh Bahasa Tionghoa


Seperti yang kita tahu bahwa hubungan yang terjalin antara bangsa
Indonesia (pribumi) dan bangsa Tionghoa.Sudah sejak dahulu setidaknya
sekitar abad ke-7 dimana pada saat itu para saudagar (orang-orang kaya) pada
masanya. Dimana awal mulanya Cina berdagang ke wilayah Indonesia
melalui ke Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur,
bahkan sampai juga ke Maluku Utara. Tepatnya ketika Kerajaan Sriwijaya
mulai mengalami kemunculan dan mengalami perkembangan yang sangat
pesat, bangsa Cina mulai membuka serta menjalin hubungan kesepakatan
diplomatik dengan kerajaan sriwijaya untuk dapat mengamankan keluar
masuknya jalur perdagangan dan pelayaran yang dilakukan oleh bangsa Cina
(Tionghoa).

7
Tepatnya pada tahun 922 Cina kembali memulai strategi untuk membuat
kesepakatan dan menjalin kerja sama dengan Kerajaan Kahuripan di Jawa
Timur. Sehingga tepatnya pada abad ke-11 mulai berdatangan bangsa Cina
dengan ratusan ribu perantau yang pergi meninggalkan tanah leluhurnya atau
kampung halamannya untuk menjaalin kerja sama dan menetap di hampir
seluruh bagian di Nusantara seperti (Kepulauan Antara, yang dahulu
merupakan sebutan bagi Indonesia).
Pada masa itu disebut bahwasanya bahasa Tionghoa menjadi bahasa yang
dikenal oleh segala kalangan.Bahasa-bahasa yang di kenal di Indonesia pada
masanya yakni Amoi, Hakka, Kanton, dan Mandarin.Diakibatkan dengan
kontak yang sudah terjalin begitu lama dengan bahasa Tionghoa ini berakibat
dengan melonjaknya jumlah kata serapan yang terhasil dari bahasa Tionghoa,
namun dalam hal ini kata yang digunakan tidak diperuntukan atau tidak
diajarkkan sebagai perantara keagamaan dan keilmuan di Indonesia sehingga
ini yang menyebabkan tidak terpelihara keasliannya.Oleh karena itu banyak
kata atau bahasa serapan dari bangsa Tionghoa yang mungkin berbaur dengan
bahasa di Indonesia.

Contohnya:
1. Anglo (Tungku) merupakan salah satu kata serapan dari bahasa Tionghoa
yang digunakan di Indonesia . Dimana anglo merupakan sebutan untuk
sebuah benda yang biasanya digunakan untuk memasak pada zaman
dahulu.

2. Bakso merupakan salah satu makanan yang sangat populer di Indonesia,


makanan ini terbuat dari daging giling. Bakso sendiri merupakan kata
serapan daalam bahasa Tionghoa (Bahasa Hokkien).

3. Giwang (Anting – anting) yang merupakan aksesoris yang biasanya


digunakan oleh kaum wanita dan digunakan di bagian daun telingan untuk
mempercantik penampilan.

8
4. Sampan (Perahu kayu) sebuah alat transportasi yang digunakan sejak
zaman dahulu dan merupakan kata serapan dari bahasa Tionghoa (bahasa
Kanton).

5. Tahu yang memiliki nama lain dalam bahasa Tionghoa (Tauhu dan Doufu)
merupakan sejenis makanan yang terbuat dari endapan kacang kedelai.

6. Cuan merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Tionghoa hang
akhir – akhir ini sering sekali digunakan dimana kata cuan berarti untung.

E. Pengaruh Bahasa Arab dan Persia


Seperti yang kita tahu bahwasanya Indonesia merupakan sebuah negara
dengan jumlah pemeluk agama muslim terbesar di dunia, sehingga banyak
kata serapan yang dihasilkan dari bahasa Arab yang dan memiliki hubungan
secara langsung dengan istilah Islami. Bahasa Indonesia dikenal juga banyak
mendapatkan kata serapan dari bahasa negara lain yaitu seperti Arab dan
Persia. Dimana kata ini awal mulanya dibawa menuju Indonesia di mulai
pada abad ke-7 oleh para saudagar kaya yang melakukan pelayaran
perdagangan dari Persia, India, dan Arab. Pada saat itu juga sedang terjadi
proses penyebar agama Islam di Indonesia, beberapa kosakata dalam bahasa
Arab merupakan bahasa yang digunakan sebagai proses penyebaran ajaran
agama Islam di Indonesia. Mulailah pada masa ini dimana bahasa Arab
sangat memiliki pengaruh yang besar terhadap bahasa Indonesia khususnya
bahasa Melayu terutama sejak abad ke-12. Dimana pada saat itu terdapat
banyak raja yang memeluk agama Islam.

Contoh kata serapan dari bahasa Arab adalah :


Abad ,Bandar, Daftar, Edar, Kursi, Gairah, Hadiah, Hakim, Ibarat, Jilid,
Kudus, Mimbar, Sehat, Taat, Wajah, Koran

9
Dan masih banyak lagi karena, banyak sekali pedagang yang pada masa itu
perdagangan khususnya dari negara – negara tetangga .Sehingga, banyak kata
yang terserap oleh bahasa Indonesia.

F. Pengaruh Bahasa Belanda


Negara belanda mulai memasuki Nusantara pada awal abad ke-17 ketika
mereka mengusir Portugis dari Maluku pada tahun 1606, kemudian mereka
menuju ke pulau Jawa dan daerah lain di sebelah barat. Sejak itulah, secara
bertahap Belanda mulai menguasai banyak daerah di Indonesia. Bahasa
Belanda tidak sepenuhnya dapat menggeser kedudukan bahasa Portugis,
karena pada dasarnya bahasa Belanda lebih sukar untuk dipelajari, lagipula
orang-orang Belanda sendiri tidak suka membuka diri bagi orang-orang yang
ingin memepelajari kebudayaan Belanda termasuk bahasanya. Hanya saja
pendudukannya semakin luas meliputi hampir di seluruh negeri dalam kurun
waktu yang lama (± 350 tahun penjajahan).
Belanda juga merupakan sumber utama dalam menimba ilmu bagi kaum
pergerakan.Oleh karena itu, komunikasi gagasan kenegaraan pada saat negara
Indonesia didirikan banyak mengacu pada bahasa Belanda.Kata-kata serapan
dari bahasa Belanda seperti abodemen, bangrut, dongkrak, ember, formulir,
tekor, dsb.

G. Pengaruh Bahasa Jepang


Jepang datang ke indonesiadan menjajah selama tiga setengah tahun.
Meraka tidak meninggalkan warisan yang dapat bertahan melawati beberapa
angkatan.Kata-kata serapan dari bahasa Jepang yang digunakan umumnya
bukanlah hasil hubungan bahasa pada masa pendudukan, melainkan imbas
kekuatan ekonomi dan teknologinya. Kata serapan dari bahasa Jepang antara
lain: ebi, judo, karaoke, kimono, samurai, dsb.

10
H. Pengaruh Bahasa Inggris
Bangsa Inggris tercatat pernah menduduki Indonesia yaitu ketika Raffles
menginvasi Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun 1811. Kata serapan dari
bahasa Inggris ke dalam kosa kata Indonesia umumnya terjadi pada zaman
kemerdekaan Indonesia, namun ada juga kata-kata Inggris yang sudah
dikenal, diserap, dan disesuaikan pelafalannya ke dalam bahasa Melayu sejak
zaman Belanda yang pada saat Inggris berkoloni di Indonesia antara masa
kolonialisme Belanda.. Kata-kata itu seperti badminton, kiper, gol, bridge,
dsb. Banyaknya kosakata bahasa Inggris yang diserap kedalam bahasa
Indonesia dikarenakan bahasa Inggris telah diakui sebagai bahasa
internasional atau bahasa dunia.
Dengan semakin pesatnya ilmu pengetahuan dan teknolgi yang sebagian
besar informasinya ditulis dalam bahasa Inggris, beberapa istilah-istilah
penting akan tertulis dalam bahasa Inggris juga. Ada dua cara penyerapan
kata-kata dan ungkapan-ungkapan dari bahasa inggris ke dalam bahasa
Indonesia. Cara pertama adalah dengan menyerap secara seluruhnya, baik
dalam ejaan maupun pada ucapannya.Cara kedua adalah dengan
menyesuaikan ejaan maupun ucapannya. Berikut ini dapat dilihat beberapa
macam pola penyerapan kata-kata dalam bahasa inggris ke dalam bahasa
Indonesia.

11
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat di simpulkan bahwa pada zaman globalisasi
inibahasa Indonesia tidak dapat lepas dari peranan bahasa lain, baik dari
bahasa daerah maupun bahasa asing. Peranan bahasa asing dalam bahasa
Indonesia dapat dijadikan sebagai bukti adanya kontak atau hubungan
antarbahasa sehingga timbul penyerapan bahasa-bahasa asing ke dalam
bahasa Indonesia. Kosa kata asing tidak melulu memberikan dampak negatif,
adapula dampak poositifnya yakni dapat mempermudah kegiatan
berkomunikasikhususnya dalam tuturan yang di dalamnya terdapat bahasa
asing yang terasa lebih akrab di telinga.

Namun, diharapkan adanya sosialisasi terhadap padanan bahasa Indonesia


secara intensif agar identitas kosakata pada bahasa Indonesia tidak terkikis
oleh kosakata dari bahasa asing karena bahasa Indonesia merupakan bahasa
pemersatu bangsa. Tidak boleh diabaikan dan tetap harus dipertahankan
keberadaannya terutama dalam konteks bahasa baku atau bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Selain itu, keanekaragaman budaya dan bahasa daerah
juga mempunyai peranan dan pengaruh terhadap bahasa Indonesia.Hal
tersebut dapat terjadi karena penggunaan bahasa daerah dinilai lebih efisien
dalam berkomunikasi setiap harinya. Mayoritas orang akan merasa canggung
jika menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar diluar situasi
formal.

B. Saran – saran
Dalam upaya menjaga kelestarian bahasa Indonesia yang baik dan benar,
sebaiknya masyarakat mulai dibiasakan menggunakannya dalam kehidupan
sehari-hari baik dalam situasi formal maupun non formal. Jangan pula
mencampur adukan bahasa daerah ataupun bahasa asing dengan bahasa
Indonesia karena akan menimbulkan banyak kosakata baru yang kemudian
akan mempengaruhi pengucapan saat menggunakan bahasa Indonesia baku.

12
DAFTAR PUSTAKA

Keraf, Gorys. 1994. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

Sunaryo. 2000. Membina,Memelihara dan Menggunakan Bahasa Indonesia


Secara Benar.Yogyakarta: Ardana Media.

Tarigan, Henry Guntur. 1989. Pengajaran Kompetensi Bahasa Indonesia.


Bandung: Angkasa.

https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_daerah

https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_asing

http://yosiabdiantindaon.blogspot.com/2012/11/pengertian-pengaruh.html

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://bahasa.foresteract.com/bahasa-

13

Anda mungkin juga menyukai