Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGGUNAAN BAHASA GAUL DI KALANGAN REMAJA

Dosen Pengampu : Ayu Setiyo Putri, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :

Early Nabila ( 2115051002 )

Erisa Agustin ( 2115051006 )

Lucky Dolinta Surbakti ( 2115051030 )

Nanda Kurnia Syahputra ( 2115051058 )

Pria Budi Tobing ( 2115051060 )

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... 1


KATA PENGANTAR ............................................................................................................ 3
BAB I...................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 5
C. Tujuan .......................................................................................................................... 5
D. Manfaat ........................................................................................................................ 6
BAB II .................................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN..................................................................................................................... 7
A. Definisi Bahasa ............................................................................................................ 7
B. Fungsi Bahasa ............................................................................................................ 10
C. Eksistensi Bahasa Indonesia ...................................................................................... 11
D. Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Bahasa Indonesia ................................................. 12
E. Media Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Gaul ................................................. 12
F. Cara Mengatasi Perkembangan Bahasa Gaul ............................................................ 13
BAB III ................................................................................................................................. 14
PENUTUP ............................................................................................................................ 14
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 14
B. Saran .......................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 15

2
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
berkat rahmat dan hidayahNya-lah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-
baiknya.
Terima kasih kami ucapkan kepada pembina kami, Ibu Ayu Setiyo Putri, S.Pd., M.Pd,
yang telah membantu dan membimbing kami dalam proses pembelajaran. Tidak lupa pada
orang tua kami yang selalu mendoakan dan teman-teman kami yang selalu mendukung
kami.
Makalah ini membahas mengenai penggunaan bahasa gaul dikalangan
remaja,Mendeskripsikan bentukan kata bahasa gaul sebagai tutur remaja di Indonesia dan
Mendeskripsikan struktur bahasa gaul sebagai tutur remaja di Indonesia serta menjelaskan
pola makna bahasa gaul remaja Indonesia dalam karya tulis remaja.
Kami sebagai penyusun menyadari kalau makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kami akan menerima adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah kami selanjutnya. Kami juga berharap kalau makalah ini dapat
sedikit banyak memberi manfaat secara langsung dan tidak langsung bagi para pembaca di
kehidupannya sehari-hari.
Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih dan selamat membaca.

Bandar Lampung, 20 November 2021

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belakangan ini pengguaan bahasa Indonesia baik pada kehidupan konkret juga
kehidupan fiksi, telah mulai mengalami interverensi & mulai bergeser digantikan sang
penggunaan bahasa gaul. Dengan pemakaian bahasa gaul pemakainya akan dikatakan
orang terkini atau orang kota & bukan orang wilayah yg kurang terkini. Anggapan
misalnya ini kentara galat , lantaran bahasa gaul itu sangat dekat denagn bahsa betawi yg
tidak lain merupakan galat satu wilayah jua pada Indonesia.

Antara bahasa indonesia & bahasa gaul tentunya lebih terkini & lebih maju
bahasa Indonesia. Ini lantaran bahasa indonesia adalah bahasa taraf nasional yg
merupkan adonan berdasarkan bahasa wilayah pada indonesia & bahasa asing.
Sedangkan bahasa gaul adalah bahasa taraf wilayah yg asal berdasarkan wilayah betawi.
Pengguna bahasa gaul pada warga luas pada indonesia tentunya berdampak negatif
terhadap pengguna bahasa indonesia secara baik & sahih dalam waktu ini & masa yg
akan datang.

Saat ini warga telah banyak memakai bahasa gaul & pareahnya lagi generasi
belia indonesia tidak tanggal berdasarkan penggunaan bahasa gaul ini. Bahkan para
generasi belia inilah yg paling banyak memakai bahasa gaul daripada bahasa indonesia
pada krehidupan sehari-hari. Penggunaan bahasa gaul dikalangan remaja & anak belia
telah sangat luas, & telah memprihatinkan, lantaran bahasa gaul yg mereka pakai telah
aneh-aneh.

Penggunaannya telah tidak memahami loka & suasana, menggunakan siapa


mereka bicara. Dengan terjadinya hal ini, telah menghambat keaalian & kebakuan
bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa yg terpenting pada Negara Kesatuan
Republik Indonesia ini. Dengan memakai Bahasa indonesia menggunakan baik & sahih,

4
berati kita telah menjunjung tinggi Bahasa Persatuan sebagaimana tercantum pada
Sumpah Pemuda dalam 28 Oktober 1928. Meenjunjung tinggi bahasa Indonesia bukan
berarti kita melupakan bahasa wilayah masing-masing.

Kita lebih baik berbahasa wilayah daripada berbahasa gaul pada situasi yg tidak
resmi. Mengapa demikian? Lantaran menggunakan kita memakai bahasa wilayah kita
telah melestarikan bahasa wilayah yg adalah pemerkaya bahasa nasional yg sekaligus
pemerkaya bahasa Indonesia.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana bentukan kata bahasa gaul sebagai tutur remaja di Indonesia?


2. Bagaimana struktur bahasa gaul sebagai tutur remaja di Indonesia?
3. Bagaimana pola makna bahasa gaul remaja Indonesia dalam karya tulis remaja?
4. Bagaimana eksistensi bahasa Indonesia saat ini?
5. Apa pengaruh eksistensi bahasa gaul terhadap Bahasa Indonesia?
6. Apa faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa gaul?
7. Bagaimana mengatasi perkembangan dan pemakaian bahasa gaul terhadap remaja?

C. Tujuan

1. Mendeskripsikan bentukan kata bahasa gaul sebagai tutur remaja di Indonesia


2. Mendeskripsikan struktur bahasa gaul sebagai tutur remaja di Indonesia
3. Mendeskripsikan pola makna bahasa gaul remaja Indonesia dalam karya tulis
remaja
4. Menjelaskan eksistensi bahasa Indonesia saat ini
5. Menjelaskan pengaruh eksistensi bahasa gaul terhadap Bahasa Indonesia
6. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa gaul
7. Menjelaskan cara mengatasi perkembangan dan pemakaian bahasa gaul terhadap
remaja.

5
D. Manfaat

Manfaat berdasarkan makalah ini yaitu bisa memberi liputan pada para pembaca

tentang bentukan istilah istilah pada bahasa gaul menjadi bahasa sehari-hari dalam

remaja pada indonesia, bisa mengungkapkan struktur bahasa gaul dan bisa

mengungkapkan pada pembaca tentang pola makna bahasa gaul remaja indonesia.

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Bahasa

Kamus Besar Bahasa Indonesia secara terminology mengartikan bahasa menjadi


sistem lambang suara yg arbitrer yg dipakai sang anggota suatu warga buat bekerjasama,
berinteraksi, & mengindentifikasikan diri.

Menurut Keraf pada Smarapradhipa (2005:1), menaruh 2 pengertian bahasa.


Pengertian pertama menyatakan bahasa menjadi indera komunikasi antara anggota
warga berupa simbol suara yg didapatkan sang indera ucap insan. Kedua, bahasa
merupakan sistem komunikasi yg mempergunakan simbol-simbol vokal (suara ujaran)
yg bersifat arbitrer.

Dari pendapat Keraf diatas penulis bisa menyimpulkan bahwa Bahasa merupakan
kunci utama bagi kehidupan insan pada global ini, lantaran menggunakan bahasa, orang
mampu berinteraksi menggunakan sesamanya & bahasa adalah asal daya bagi kehidupan
bermasyarakat. Selain itu, bahasa pula meliputi sistem lambang suara yg arbitrer &
sistem suara yg mempunyai arti dan makna.

a) Bahasa Baku
Setiap negara memiliki bahasa resmi masing-masing. Dalam Bahasa Indonesia
bahasa resmi itu diklaim bahasa standar. Bahasa standar terdiri menurut istilah-istilah yg
standar. Kata-istilah standar merupakan istilah-istilah yg baku sinkron menggunakan
anggaran kebahasaan yg berlaku, didasarkan atas kajian aneka macam ilmu, termasuk
ilmu bahasa & sinkron menggunakan perkembangan zaman, menggunakan istilah lain
bahasa standar merupakan bahasa yg sebagai bahasa utama yg sebagai bahasa baku &
acuan yg dipakai sehari-hari dalam bahasa dialog juga bahasa tulisan.
Bahasa standar lazim dipakai dalam :

7
Komunikasi resmi ( Tertulis ) Contoh :
surat-menyurat resmi, pengumuman resmi, undang-undang & lain-lain Wacana Teknis
Contohnya : laporan resmi, karangan ilmiah, kitab pelajaran & lain-lain

Pembicaraan pada depan umum


Contohnya : ceramah, kuliah, pidato & lain-lain

Pembicaraan menggunakan orang yg dihormati & sebagainya ( Formal )


Contohnya : pengajar terhadap murid, ketika sedang kedap pada intansi tertentu,
pembicaraan kenegaraan.

b) Bahasa Gaul
Bahasa gaul atau bahasa prokem yg spesial Indonesia & sporadis dijumpai pada
negara-negara lain kecuali pada komunitas-komunitasIndonesia. Bahasa gaul dijadikan
menjadi bahasa pada pergaulan anak-anak remaja.
Istilah ini timbul dalam akhir tahun 1980-an. Pada waktu itu dia dikenal menjadi
„bahasanya para anak jalanan‟ ditimbulkan arti istilah prokem pada pergaulan menjadi
partikelir. Tetapi seiring bertambahnya ketika bahasa prokem yg tadinya hanya
digunakan para partikelir atau anak jalanan menjadi bahasa misteri beralih fungsi
sebagai bahasa gaul.

c) Struktur Dalam Pemakaian Bahasa Gaul


Struktur & tatabahasa berdasarkan bahasa prokem tidak terlalu jauh tidak sinkron
berdasarkan bahsa formalnya ( bahasa Indonesia ). Pada dasarnya ragam bahasa gaul
remaja mempunyai karakteristik khusus, singkat, lincah, & kreatif.
Dalam banyak perkara kosakata yg dipakai cenderung pendek, ad interim istilah yg
relatif panjang diperpendek melalui proses morfologi atau merubahnya menggunakan
istilah yg lebih pendek. Hal itu bisa dipandang berdasarkan :

 Pengunaan awalan e Kata emang itu bentukan berdasarkan istilah memang yg


disisipkan suara e. Disini kentara terlihat terjadi pemendekan istilah berupa

8
mengilangkan alfabet depan (m). Sehingga terjadi disparitas waktu melafalkan
istilah tadi & merancu berdasarkan istilah aslinya.

 Kombinasi k, a, g Kata kagak bentukan berdasarkan istilah tidak yg bunyinya tid


diganti kag. Huruf konsonan dalam istilah pertama diganti menggunakan k
alfabet vocal i diganti a. Huruf konsonan ke 2 diganti g. sebagai akibatnya istilah
tidak sebagai kagak.

 Sisipan e Kata temen adalah bentukan berdasarkan istilah sahabat yg alfabet


vocal a sebagai e. Hal ini menyebabkan terjadinya disparitas pelafalan
Contoh penulisan menggunakan bahasa gaul :

 Gue/gua: istilah ini telah dipakai dipakai sang Suku Betawi semenjak bertahun-
tahun kemudian & sebagai istilah buat menyebut “saya”.

 Lo, elu, dsb: istilah ini pula telah dipakai dipakai sang Suku Betawi semenjak
bertahun-tahun kemudian & sebagai istilah buat menyebut “Anda / Kamu”.

 Bonyok: Kata ini adalah singkatan berdasarkan Bokap-Nyokap (orang tua).


Tidak kentara siapa yg mempopulerkan istilah ini, akan tetapi istilah ini mulai
tak jarang dipakai diperiode awal 2000an, waktu bahasa sms mulai terkenal pada
kalangan remaja. Bokap (Ayah) & Nyokap (Ibu) sendiri adalah kata yg sudah
terkenal sejak tahun 80an & masih dipakai sampai hari ini.

 Lebay: Merupakan hiperbol & singkatan berdasarkan istilah “berlebihan”. Kata


ini terkenal pada tahun 2006an. Kalo tidak galat Ruben Onsu atau Olga yg
mempopulerkan istilah ini pada aneka macam kesempatan pada program-
program pada televisi yang mereka bawakan, & umumnya dipakai buat
“mencela” orang yg berpenampilan norak.

 Garing: Kata ini adalah istilah berdasarkan bahasa Sunda yg berarti “tidak lucu”.
Awalnya istilah-istilah ini hanya dipakai pada Jawa Barat saja. Tetapi lantaran
banyaknya mahasiswa luar pulau yg kuliah pada Jawa Barat (Bandung)
kemudian pulang ke kota kelahiran mereka, istilah ini lalu digunakan mereka
pada beberapa kesempatan. Lantaran seringnya dipakai pada pembicaraan,

9
akhirnya istilah ini pun sebagai terkenal pada beberapa kota akbar pada luar Jawa
Barat.

 Jaim:Ucapan jaim ini pada populerkan sang Bapak Drs. Sutoko


Purwosasmito,seseorang pejabat pada sebuah departemen, yg selalu
mengucapkan pada anakbuahnya buat menjaga tingkah laris atau menjaga image.

 Cukstaw: Kata ini adalah singkatan berdasarkan relatif tahu.

 Hoax: Hoax diartikan menjadi warta palsu, diambil berdasarkan istilah sama
pada bahasa Inggris yg berarti cerita bohong. Di film Amerika berjudul The
Hoax (2006) yg dipercaya mengandung kebohongan. Awalnya hanya pengguna
Internet pada Amerika saja yg menggunakan kata Hoax, akan tetapi usang -usang
istilah ini sebagai digunakan pada semua dunia.

 Mager: Singkatan berdasarkan „malas gerak‟.

 LOL: Kata ini belakangan ini tak jarang digunakan, terutama pada komunikasi
chatting, baik pada YM, FB, Twitter, atau pun komunitas yg lain. Kata itu adalah
singkatan berdasarkan Laugh Out Loud yg berarti “Tertawa Terbahak-bahak”

B. Fungsi Bahasa

Fungsi bahasa dari Abidin, dkk ( 2010 : 3 ) mengungkapkan bahwa fungsi primer
bahasa merupakan menjadi media komunikasi, namun selain menjadi media
komunikasi bahasa pula mempunyai fungsi lain yaitu :

1. Fungsi ekspresif
Bahasa bisa dipakai buat mengekspresikan ide, gagasan, & pengelaman. Contohnya
pada puisi. Pengarang mengeksperikan ide, gagasan & pengalamanya menggunakan
bahasa yg ditulis per bait yg dianggap puisi.

10
2. Fungsi estetis
Bahasa sebagai media yang indah untuk menyampaikan pesan. Fungsi estetis ini biasa
diwujudkan dalam bentuk karya sastra.

3. Fungsi informatif
Artinya bahasa dapat digunakan untuk menginformasikan sesuatu kepada orang lain.

4. Alat fungsional
Artinya bahasa dapat dijadikan sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu.

C. Eksistensi Bahasa Indonesia

Di zaman kini ini perkembangan bahasa Indonesia kian menurun. Masuknya aneka
macam bahasa asing yg tidak mungkin kita tolak & terdapat beberapa istilah asing yg
diserap sebagai kosa istilah Indonesia. Namun, disisi lain, keberagaman bahasa serapan
jua sebagai kasus bagi orsinilitas bahasa yg kian mengkhawatirkan & penggunaan
rapikan bahasa yg kian serampangan baik goresan pena juga lisan.

Tentu saja, media televisi, koran, radio, internet & merek dagang import merupakan
termasuk faktor pendorong primer yg ikut mencederai kebahasaan kita. Fenomena ini
sangat jelas dalam pengunaan bahasa sang anak-anak belia waktu ini. Munculah kata
bahasa gaul, bahasa alay, & sebagainya.

Di kalangan anak-anak, film import jua ikut menghipnotis perkembangan


kebahasaan yg seharusnya sebagai pondasi komunikasi. Sebut saja contohnya film
animasi menurut negara tetangga, Ipin – Upin, yg diputar menggunakan memakai
bahasa Melayu. Merek dagang asing jua menggunakan seenaknya masuk menggunakan
bahasa aslinya, tanpa melakukan penyesuaian menggunakan bahasa nasional.

11
Kebahasaan kita sebagai misalnya pasar, dimana seluruh bahasa bercampur baur.
Dengan istilah lain eksistensi bahasa Indonesia semakin terkalahkan menggunakan
keluarnya bahasa lain misalnya bahasa gaul.

D. Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Bahasa Indonesia

Di era globalisasi ini penggunaan bahasa gaul makin meraja & terus ada bahasa
gaul baru yg menciptakan keberadaan bahasa Indonesia kian menurun. Penggunaan
bahasa gaul ini menciptakan remaja makin sulit mengetahui bahasa Indonesia yg baik yg
benar. Bahkan penggunaan bahasa yg terlalu tak jarang mebuat orang-orang tidak sadar
bahwa bahasa tadi bukan bahasa yg baik & benar. Tidak sporadis pada program formal
pun banyak orang yg memakai bahasa gaul yg pada konteksnya tidak sengaja.

E. Media Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Gaul

Terlihat menurut model struktur bahasa gaul bahwa media sangat berpengaruh
terhadap penggunaan bahasa gaul, khususnya situs-situs jejaring sosial. Penikmat situs-
situs jejaring sosial kebanyakan merupakan remaja. Tulisan seseorang remaja pada situs
jejaring sosial yg memakai bahasa gaul, akan dipandang & sanggup jadi ditiru sang
remaja lain.

Selain remaja anak sekolah dasar pun banyak yg memakai situs jejaring sosial.
Berarti banyak jua anak sekolah dasar yg seharusnya diberikan atau diajarkan bahasa yg
baik & sahih menggunakan adanya situs jejaring sosial menjadi media jua bisa
berpengaruh akbar .

Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa penyerapan bahasa gaul dikalangan anak & remaja
yg tengah sebagai tren adalah bagian menurut konformitas terhadap lingkungan. Yang
dimaksud konformitas merupakan meleburkan diri dalam lingkungan supaya menerima
pengakuan.

12
Dalam perkembangan sosial anak usia Sekolah Dasar & remaja, konformitas
memang amat dibutuhkan lantaran akan mempertinggi self esteem (harga diri) anak.
Jadi, abaikan saja anak Sekolah Dasar ataupun remaja yg memang dibutuhkan bagi
perkembangan sosialnya.

Yang wajib diajarkan dalam anak merupakan soal penempatan, pada arti kapan &
pada siapa bahasa tadi boleh digunakan. Dari penerangan pada atas bisa dikatakan
bahwa media berpengaruh akbar terhadap penyebaran bahasa gaul.

F. Cara Mengatasi Perkembangan Bahasa Gaul

Tidak bisa dipungkiri lagi, pada bermasyarakat, bersosialisasi lebih acapkalikali


memakai bahasa gaul. Anak-anak & para remaja pada perkembangan psikologis pun
tidak sanggup ditolak atau dicegah buat tidak terbiasa menggunakan bahasa gaul,
karenanya memang suatu proses pada psikologisnya.

Dengan istilah lain penggunaan bahasa gaul tidak sanggup kita hilangkan atau
tangkal perkembangannya. Yang bisa kita lakukan yaitu :

1. Memberi pengertian yg lebih mendalam akan pentingnya berbahasa yg baik &


benar,
2. Menanamkan perilaku cinta bahasa sendiri dalam anak-anak atau remaja
menggunakan aneka macam cara, misalnya mengadakan lomba puisi & lain-
lain,
3. Inisiatif & kemauan yg bertenaga menurut pada diri sendiri.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jadi, eksistensi bahasa gaul memang sangat mengganggu keberadaan bahasa


Indonesia. Tetapi disisi lain kita tidak sanggup mencegahnya apalagi dikalangan anak-
anak & remaja lantaran perkembangan psikologis keduanya menuntut mereka supaya
diakui pada warga & keliru satunya menggunakan mengikuti tren bahasa gaul itu
sendiri. Oleh karenanya perkembangan bahasa gaul tidak bisa dicegah namun bisa
diminimalisir apabila kita pulang menaikkan keberadaan bahasa Indonesia itu sendiri.

B. Saran

Hendaknya lebih diadakan pemahaman yg lebih pada anak-anak & remaja.


Mualilah menurut diri sendiri buat membudidayakan bahasa Indonesia, & menaikkan
balik eksistensinya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Azizah, A. R. A. (2019). Penggunaan Bahasa Indonesia Dan Bahasa Gaul Di Kalangan

Remaja. Jurnal Skripta, 5(2).

Gusnayetti, G. (2021). DAMPAK PENGGUNAAN BAHASA GAUL DI KALANGAN

REMAJA TERHADAP BAHASA INDONESIA. Ensiklopedia Sosial Review, 3(3), 275-

281.

Sari, B. P. (2015). Dampak Penggunaan Bahasa Gaul di Kalangan Remaja Terhadap

Bahasa Indonesia.

Suleman, J., & Islamiyah, E. P. N. (2018, October). Dampak Penggunaan Bahasa Gaul di

Kalangan Remaja Terhadap bahasa Indonesia. In Prosiding Seminar Nasional Bahasa dan

Sastra Indonesia (SENASBASA) (Vol. 2, No. 2).

15

Anda mungkin juga menyukai