Anda di halaman 1dari 5

PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

UIN SMH BANTEN TAHUN 2023

Nama Mahasiswa : NURHASANAH, S.Pd.I


Kelompok Mapel :2E
Judul Modul : FIKIH (Modul 7)
Masalah : Masalah KB 1,2,3 dan 4

NO KOMPONEN DESKRIPSI

1 Identifikasi Masalah KB-1:

Kegiatan pembagian zakat yang di lakukan salah seorang


dermawan. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 15
Ramadhan. Pembagian yang di lakukan sejak tahun 1990.
Antusiasme sangat tinggi meski yang diberikan juga tidak
bisa dibilang besar, yaitu sekitar Rp 30.000 saja /orang.
Masyarakat tidak harus memiliki kupon untuk menerima
zakat, tentu saja hal ini menambah antusiasme masyarakat.
Terbukti dari tahun ke tahun jumlahnya terus meningkat dan
sudah mencapai ribuan orang.tidak ada yang tahu pasti
berapa jumlahnya karena memang pelaksanaan kurang
terukur.

KB-2:

 Materi yang sering mengalami miskonsepsi terutama


pada siswa yaitu mengenai makna poligami.
 Terdapat materi yang sulit dipahami konsep adil dengan
beberapa istri
 Serta mengalami kesulitan dalam konsep poligami
harus izin dari istri pertama
 Adanya materi yang sulit dipahami tentang problematika
poligami sirri tanpa izin istri pertama

KB-3:

 Banyaknya nasabah yang tertipu dalam pinjaman online


karena untuk mengatasi kebutuhannya, maupun untuk
menutupi pembayaran hutang terhadap pihak lain.
 Bagaimana solusi agar tidak terjebak di pinjaman online
KB-4:

 Banyaknya yang belum mengetahui system pemerintahan


 Banyak anggapan bahwa khilafah adalah system
pemerintahan sesat. Padahal dalam arti sesungguhnya
khilafah adalah system pemerintahan yang mewujudkan
keadilan dan menhentikan kedzaliman, dimanakah letak
perbedaan pemerintahan dan khilafah.
 Indonesia menganut system pemerintahan presidensial,
banyak yang menganggap bahwa pemerintahan di Indonesia
bukanlah system khilafah.

2. Penyebab Masalah KB-1:

Niat baik untuk melakukan zakat namun dilakukan dengan


cara yang kurang baik, karena dalam pelaksanaan pembagian
zakat tersebut pihak panitia tidak mengetahui pasti jumlahnya
atau mendata siapa saja yang berhak menerima zakat. Pihak
panitia juga tidak meminta bantuan kepada Pamong Praja
(Satpol PP) atau pihak kepolisian..

KB-2:

 Bagaimana makna poligami


 Bagaimana konsep adil dengan beberapa istri
 Bagaimana konsep kewajiban seorang suami untuk ijin
berpoligami pada istri pertama
 Bagaimana tentang problematika poligami sirri tanpa izin
istri pertama yang terjadi di masyarakat

KB-3:

 Karena ,pihak ,pinjaman ,online ,secara ,aktif ,melakukan ,pe


ndekatan ,agar ,peminjam ,tertarik ,untuk ,melakukan ,pinja
man ,dengan ,berbagai ,kemudahan ,yaitu ,tanpa ,persyaratan
,yang ,sulit ,seperti ,proses ,peminjaman ,kepada ,bank ,sete
mpat. ,Hanya ,bermodalkan ,perjanjian ,secara ,online ,dan ,b
ermodal ,kepercayaan ,dari ,kedua ,belah ,pihak. ,Selain , ,ak
sesnya ,mudah ,dan ,bisa ,menunda ,tempo ,pembayaran ,asal
,bunga ,menjadi ,ikut ,bertambah. ,Selain ,itu ,minimnya ,pen
getahuan ,tentang ,pinjaman ,Online ,serta ,dampak ,bila ,me
njadi ,nasabah ,pinjaman ,online ,yang ,ilegal ,
 Pedagang ,sulit ,mendapatkan ,pinjaman ,di ,lembaga ,keuan
gan ,maupun ,orang ,lain. ,Keterbatasan ,dalam ,permodalan ,
membuat ,banyak ,masyarakat ,yang ,memilih ,melakukan ,pi
njaman ,modal ,di ,lembaga ,bank ,atau ,koperasi ,untuk ,mer
intis ,usahanya. ,Namun ,banyaknya ,persyaratan ,yang ,berla
ku ,di ,lembaga ,keuangan, ,menurunkan ,niat ,sebagian ,dari
,pedagang, ,terutama ,golongan ,usaha ,mikro. ,Sejumlah ,ket
entuan ,dan ,disertai ,bukti-
bukti ,dari ,penjaminan ,yang ,terkadang ,tidak ,dimiliki ,oleh
,pengusaha ,membuat ,pengusaha ,dagang ,memilih ,untuk ,
mencari ,penambahan ,modal ,dari ,perseorangan ,seperti ,pra
ktik ,rentenir
KB-4:

Penyebab permasalahan yang timbul siswa tidak memahami:

 Konsep system pemerintahan


 Perbedaan system pemerintahan dan khilafah
 System pemerintahan di Indonesia sudah sejalan dengan
system khilafah islamiyah

3. Solusi KB-1:

 Pengelolaan zakat di Indonesia tidak terlepas dari UUD ’45.


UU No. 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat yang
kemudian di sempurnakan lagi, yakni UU No. 23 Tahun
2011 dan PP No. 14 Tahun 2014. Makna dari pengelolaan
zakat adalah perencanaan, dan pengordinasian dalam
pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat.
 Pengelolaan zakat harus berasaskan syariat islam, amanah,
kemanfaatan, keadilan, kepastian hukum, terintegrasi dan
akuntabilitas.
 Tujuan dibuatnya undang-undang pengelolaan zakat ini
adalah :
- Meningkatkan efektivitas dan efesiensi dalam pengelolaan
zakat.
- Meningkatkan manfaat zakat untuk penanggulangan
kemiskinan di Indonesia.
 Untuk melaksanakan tujuan tersebut maka pemerintah
membentuk lembaga pemerintahan nonstruktural yang
bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada presiden
melalui menteri, yaitu Badan Amil Zakat Nasional
(BAZNAS)

KB-2:

1. Poligami dalam ajaran Islam


Hukum Islam, poligami dibatasi sampai maksimal empat
orang isteri.

2. Konsep Adil
berlaku adil dalam nafkah lahir ini yang mengakibatkan
isteri-isteri terzalimi, maka haram bagi laki-laki untuk
berpoligami.
Terkait dengan keadilan bentuk kedua yakni keadilan
yang bersifat batin kecenderungan hati/cinta. Usaha untuk
berlaku adil dalam membagi cinta kepada isteri-isteri inilah
yang sesungguhnya sangat berat bagi seorang suami. Dan
hal ini sudah bisa dipastikan tidak dapat dilakukan oleh
suami untuk berlaku adil
3. Konsep kewajiban Ijin Poligami
Poligami memang bukan hal yang dilarang, sekalipun juga
tidak dianjurkan. Tetapi praktek dilapangan mengharuskan
adanya UU dan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suami
jika ada keinginan untuk berpolingami.
Dasar –dasar itu antara lain
a. UU Perkawinan No 01 Tahun 1974 pasal 4 dan pasal 5
yang berbunyi (1) Dalam seorang suami akan beristri
lebih dari seorang. Sebagaimana disebut dalam pasal 3
ayat 2, maka ia wajib mengajukan ke pengadilan di
daerah tempat tinggalnya.
b. (2) Pengadilan dimaksud dalam ayat (1) pasal ini hanya
kan memberi izin kepada suami yang akan lebih dari
seorang apabila:
a. istri tidak dapat menjalankan kewajibannya menjadi
seorang istri
b. istri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak
dapat disembuhkan
c. istri tidak dapat melairkan keturunan

4. Problematika ,Poligami ,sirri ,tanpa ,ijin ,istri ,pertama ,


Melihat ,dari ,rumitnya ,proses ,yang ,ditetapkan ,undanng ,p
erkawinann ,dan ,juga ,syarat ,dari ,pengadilan ,agama ,setem
pat ,maka ,banyak ,para ,suami ,mencari ,jalan ,pintas ,yakni,
,menikah ,dibawah ,tangan ,
(pernikahan ,sirri). ,Jelas ,kasus ,ini ,akan ,semakin ,membaw
a ,kemudhorotan ,yang ,nyata. ,Karena ,mengandung ,unsur ,
kebohongan ,bagi ,pihak ,istri. ,Hal ,ini ,banyak ,dilandasi ,ol
eh ,
1. Tidak ,mendapatkan ,ijin ,dari ,istri ,pertama
2. Menikah ,hanya ,karena , ,nafsu ,semata ,(Serakah)
Meskipun ,poligami ,diizinkan ,dalam ,ajaran ,Islam ,deng
an ,syarat-
syarat ,ketat, ,tetapi ,realitasnya ,ternyata ,menyisakan ,pen
deritaan ,bagi ,istri, ,orang ,tua ,dan ,anak-
anak. ,Hancurnya ,rumah ,tangga ,dan ,putusnya ,cinta ,kas
ih ,di ,antara ,mereka, ,bahkan ,anak ,yang ,tidak ,berdosa
,pun ,sering ,menjadi ,korban. ,Karena ,itu, ,poligami ,hen
daknya ,dihindari ,oleh ,setiap ,suami, ,sebab ,mengandun
g ,kemudharatan ,bagi ,setiap ,anggota ,keluarga. ,Hal ,ini
,terungkap ,dalam ,hadis ,Nabi ,SAW ,Riwayat ,Imam ,al-
Bukhari, ,Muslim, ,Turmudzi ,dan ,Ibnu ,Majah ,dari ,Mis
war ,bin ,Makhramah ,yang ,mengangkat ,peristiwa ,yang
,dialami ,keluarga ,putri ,Nabi ,SAW ,
(Fatimah) ,ketika ,Ali ,akan ,melakukan ,poligami.
Dan ,jika ,ini ,terjadi ,pada ,saaat ,ini ,dengan ,melalui ,prose
dur ,yang ,ditetapkan ,maka ,kemudhorotan ,yang ,terjadi ,pa
da ,kasus ,poligami ,sirri ,akan ,semakin ,terlihat ,dan ,nyata.
,Alih-
alih ,bisa ,mendapatkan ,2 ,istri ,atau ,lebih, ,bisa ,jadi ,istri ,p
ertama ,akan ,menggugat ,cerai ,suaminya, ,dan ,dampaknya ,
kepada ,keutuhan ,rumah ,tangga ,dan ,anak-anak ,tentunya
Jadi, ,para ,suami ,hendaknya ,berfikir ,kembali ,untuk ,mela
kukan ,poligami ,mengingat ,dampak ,yang ,di ,berikan. ,pol
igami ,tidak ,menyebutkan ,bahwa ,poligami ,itu ,perbuata
n ,sunah ,atau ,yang ,dianjurkan. ,Poligami ,dalam ,Islam ,
merupakan ,ketentuan ,pembatasan ,yang ,pernah ,terjadi ,
sebelumnya ,
(yang ,tidak ,terbatas). ,Poligami ,dilakukan ,dengan ,mem
enuhi ,ketentuan ,adil. ,Bahkan ,dalam ,perjalanannya ,ma
sa ,poligami ,rosulullah ,lebih ,sebentar ,dibangding ,masa
,monogami ,beliau ,bersama ,Khodijah, ,dari ,situ ,kita ,di
ajarkan ,bahwa ,monogami ,lebih ,dianjurkan ,dari ,pada ,
poligami.

KB-3:

 Harus tau teknis dari pinjol itu ilegal atau legal


 menggunakan jasa bank syariah yang sudah jelas ketentuan
dan syaratnya
KB-4:

Pengertian sistem pemerintahan, Secara umum, sering terjadi


pencampuran dalam menggunakan istilah “bentuk
pemerintahan” dan “sistem pemerintahan”. Padahal dalam
ilmu negara, kedua istilah tersebut mempunyai perbedaan
mendasar.
 Bentuk pemerintahan diklasifikasikan menjadi monarki;
kepala negara diangkat berdasarkan hak waris atau
keturunan dan republic; kepala negara dipilih melalui
pemilihan umum untuk masa jabatan yang tertentu.
 Sistem pemerintahan ialah sistem hukum ketatanegaraan,
baik yang berbentuk monarki maupun republik,.

Anda mungkin juga menyukai