Anda di halaman 1dari 1

PEMANFAATAN HARTA WAKAF

A. PENDAHULUAN
Dalam pandangan Islam, harta bukanlah milik pribadi. Pemilik harta yang hakiki adalah
Allah. Manusia hanyalah sebagai pemegang amanah atas harta itu. Oleh karenanya dalara
mengelola kekayaan itu, manusia hanyalah wakil Allah yang terikat oleh ketentuan-ketentuan
sebagaimana firman-Nya dalam surat al Hadid ayat 7 yang artinya: “Nafkahkanlah sebahagaian
dari harta yang kamu jadikan sebagai penguasanya”.
Salah satu institusi atau pranata sosial Islam di Indonesia yang mengandung nilai sosial
ekonomi adalah lembaga perwakafan sebagai kelanjutan dari ajaran tauhid yang berarti bahwa
segala sesuatu berpuncak pada kesadaran akan adanya Allah SWT. Lembaga perwakafan adalah
salah satu bentuk perwujudan keadilan sosial dalarn agama Islam. Prinsip pemikiran harta dalam
ajaran Islam menyatakan bahwa harta tidak dibenarkan dikuasai oleh sekelompok orang yang
akan melahirkan eksploitasi kelompok minoritas terhadap mayoritas dan berdampak pada
kecemburuan sosial. Maka dalam Islam dikenal lembaga zakat, shadaqah, infaq, perwakafan, dan
lembaga lainnya.
Lembaga wakaf merupakan bagian yang sangat diperlukan bagi umat Islam, bahkan
kesadaran mereka untuk melaksanakan wakaf begitu meningkat. Hal ini juga karena wakaf
merupakan salah satu pranata sosial yang telah menjadi hukum adat bahkan di Indonesia
misalnya, lembaga ini telah dijadikan sebagai hukum positif, sehingga pemerintah ikut campur
dalam pengaturan institusi wakaf, sejak masa pemerintahan Hindia Belanda dengan
dikeluarkannya surat edaran sekretaris goverman tanggal 4 Juni 1931 Nomor 1361/A dalam
Bijlaad nomor 125/3 tentang wakaf dan peraturan-peraturan lain sampai pada lahirnya peraturan
pemerintah nomor 28 Tahun 1977 tentang perwakafan tanah milik.
Berkaitan dengan masalah wakaf erat kaitannya dengan bagaimana cara menggunakan
benda wakaf sehingga benda-benda wakaf tersebut bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomis.
Pada tulisan yang singkat ini dicoba untuk diungkap persoalan tentang Badan Wakaf Indosia dan
penggunaan benda wakaf di Indonesia,

Anda mungkin juga menyukai