Anda di halaman 1dari 7

FISIKA TEKNIK Vektor

 Perpindahan suatu partikel adalah


perubahan posisi dari partikel tersebut
 Besaran gerak seperti posisi, perpindahan,
kecepatan, percepatan, gaya, dan sebagainya
Vektor dan Skalar merupakan besaran vektor.
 Besaran vektor adalah besaran yang
mempunyai besar dan arah
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN Contohnya: perpindahan, gaya, kecepatan,
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
percepatan, dan momentum.
1 2

 Vektor dinotasikan dengan sebuah huruf dengan C


anak panah diatasnya misal A, atau dicetak C
BC
dengan huruf tebal misal A atau yang lain sesuai
perjanjian (pada tulisan ini digunakan huruf BC
biasa tanpa anak panah atau dicetak tebal). B
B
 Besar vektor A dinyatakan dengan |A| atau A . B AC
AB
 Vektor A dapat pula dinyatakan dengan OP dan AB
besarnya adalah |OP|.
A A
O P A
Vektor AC adalah Jumlah atau
resultan dari perpindahan AB dan BC
3 4

1
Skalar Aljabar Vektor
Definisi-definisi yang mendasar pada vektor
 Skalar adalah besaran yang mempunyai besar
adalah sebagai berikut.
tetapi tanpa arah.
a. Duah buah vektor A dan B sama jika memiliki besar dan
Contohnya adalah: massa, panjang, waktu, suhu, arah yang sama.
usaha, daya, volume, daya, tekanan, dll
A B
 Skalar dinyatakan dengan huruf biasa seperti
dalam aljabar elementer. b. Sebuah vektor yang besarnya sama dengan vektor A,
tetapi belawanan arah dengan vektor A dinyatakan
 Operasi-operasi pada skalar mengikuti aturan-
dengan vektor –A.
aturan yang sama seperti halnya dalam aljabar
elementer. A -A

5 6

Penjumlahan dan Pengurangan Vektor


c. Jumlah atau resultan dari vektor A dan B 1. Cara segitiga
adalah vektor yang didefinisikan dengan
vektor C.
A B B
d. Selisih dari vektor A dan B diyatakan dengan A A
- B, adalah sebuah vektor C. Jika A = B maka A
- B adalah vektor nol (0). C=A+B
e. Hasil kali vektor A dengan skalar m adalah -B
sebuah vektor sebesar mA.
C=A-B

A
7 8

2
3. Cara Poligon
2. Cara jajaran genjang  Jumlah dari vektor-vektor yang merupakan sisi-sisi dari
sebuah poligon tertutup senantiasa sama dengan nol jika
arah sisi-sisi tersebut beraturan (lihat gambar berikut)
P4
B P5
A
P3

A P1 P2
B
 P1P2 + P 2P3 + P 3P4 + P 4P5 = P1P5.
P4
Vektor A + B adalah diagonal dengan P5
P3
pangkal A dan ujung B.
9 P1 P2 10

 Jika arah P1P5 dibalik maka akan diperoleh


Perkalian Vektor dengan Skalar
P1P2 + P2P3 + P3P4 + P4P5 + P5P1 = 0.
A 2A -2A

P4
P5
P3
Jika h adalah bilangan dan A adalah vektor, maka hA
P2
didefinisikan sebagai sebuah vektor yang besarnya h
P1 dikalikan dengan besarnya A dan mempunyai arah yang
sama dengan A jika h positif dan hA berlawanan dengan
A jika h negatif.

11 12

3
Hukum-Hukum Aljabar Vektor Vektor Komponen

Jika A, B, dan C adalah vektor-vektor dan m, n adalah skalar-  Vektor A dalam ruang dimensi tiga, pada arah positif sumbu x,
skalar maka: y dan z diberi tanda : i , j, dan k
a. A+B=B+A  Hk. komutatif untuk penjumlahan
b. A + (B + C) = (A + B) + C  Hk. assosiatif untuk penjumlahan
c. mA = Am  Hukum komutatif untuk perkalian
d. m(nA) = (mn)A  Hukum assosiatif untuk perkalian
e. (m + n)A = mA + nA  Hukum distributif
f. m(A + B) = mA + mB  Hukum distributif
 Maka vektor-vektor A1i, A2j dan A3k disebut komponen-
g. A + B = C jika dan hanya jika B = C - A
komponen tegak lurus atau vektor-vektor komponen dari A
h. A + 0 = A dan A – A = 0 dalam arah x, y dan z.

13 14

Vektor Komponen
Komponen sebuah vektor adalah proyeksi vektor itu pada
Resultan dari A1i, A2j dan A3k adalah vektor A garis dalam ruang yang diperoleh dengan menarik garis
sehingga dapat ditulis A= A1i + A2j +A3k. tegak lurus dari kepala vektor tersebut ke garis tadi.
r
Komponen vektor aadalah: ax  a cos  dan a y  a sin 
Besar vektor A adalah |A | = A1  A 2  A 3
2 2 2

Pada umumnya vektor posisi R dari O ke titik


(x,y,z) ditulis
R = xi + yj + zk dan besarnya |R | = x 2  y 2  z 2

r a ax2  a y2 tan  
ax
15 Besar vektor a: dan
ay 16

4
Penjumlahan 2 vektor (A dan B) atau resultan gaya
dengan cara jajaran genjang, besar vektor C dapat Dalam perhitungan vektor dibutuhkan trigonometri :
dihitung dengan rumus :
Dalil cosinus :
C  A2  B 2  2 AB cos 
Dalil sinus :
a  b 2  c 2  2 bc cos 
2

b 2  a 2  c 2  2 ac cos  a b c
 
c 2  a 2  b 2  2 ab cos  sin  sin  sin 

17 18

Example 1: Solution:
a r  v12  v 22  2 v1 v 2 cos 

• Dua buah vektor yang besarnya 8 dan 15  82  152  2 8 15 cos 45
satuan saling mengapit dengan sudut 450.  458,7
Hitunglah:  21,4 satuan
a. besar resultannya, dan b Sudut antara resultan dengan vektor pertama dapat
b. sudut antara resultan dengan vektor dicari dengan 2 cara : v r
pertama. 2

Dalil sinus : sin  sin 135
v sin 135
sin   2
r

15 0,707 
 0,4955
21,4
19   29,7 0 20

5
Example 2:

Seorang tukang pos meninggalkan kantor pos


Dalil cosinus : dengan berkendaraan 22 km ke arah Utara ke
v 22  v12  r 2  2 v1 r cos  kota berikutnya. Kemudian meneruskan
15 2  8 2  21,4 2  2 821,4 cos  dengan arah 600 ke selatan dari arah timur
 
15 2  8 2  21,4 2   2 821,4 cos  sepanjang 47 km ke kota lain. Berapakah
296,96  342,4 cos  perpindahannya dari kantor pos.
296,96
arc cos  
342,4
  29,9 0
21 22

Pembahasan Perhatikan P2y negatif karena komponen vektor ini


Jika P1 adalah vektor perpindahan pertama dari tukang pos menunjukkan sepanjang sumbu y negatif. Vektor Resultan P
dan P2 adalah vektor perpindahan kedua dari tukang pos, mempunyai komponen-koponen:
maka komponen kedua vektor tersebut pada sumbu x dan y
adalah: Px = P1x + P2x = 0 km + 23,5 km = + 23,5 km

Py = P1y + P2y = 22 km + (-40,7 km) = - 18,7 km


P1x = 0
P1y = 22 km
Maka vektor resultannya:

P  Px2  Py2  23,5 km2   18,7 km2  30 km


Py 18,7 km
tan      0,7957     38,510
Px 23,5 km

23 24

6
Resultan untuk 2 buah gaya Resultan untuk 3 buah gaya

No F1(N) F2(N) F2(N) 1 2 3 Fp(N) FR (analitis) FR (Poligon)


No F1(N) F2(N)  Fp(N) FR(analitis) FR(Jajaran Genjang)
1.
1.
2.
2.
3.
3. 25 26

27

Anda mungkin juga menyukai