Anda di halaman 1dari 2

Rekomendasi Perubahan Kebijakan

♦ Merevisi Permenkes Nomor 71 Tahun 2013 Pasal 2 ayat (2) menyebutkan secara eksplisit
bidan praktik mandiri sebagai FKTP. Dalam menguatkan pelayanan kesehatan tingkat per-
tama, bidan praktik mandiri memiliki posisi yang strategis untuk menjangkau perempuan
peserta JKN yang tidak mendapat pelayanan di puskesmas.
Layanan Kebidanan
Era Jaminan Kesehatan Nasional
♦ Merevisi Permenkes Nomor 71 Tahun 2013 Pasal 8 ayat (3) dengan menambahkan peran
aktif BPJS Kesehatan dalam memfasilitasi kerjasama bidan praktik mandiri dengan jejaring
FKTP. Selama ini bidan praktik mandiri berupaya untuk berkerjasama dengan BPJS Kesehatan
melalui prosedur kerjasama dengan klinik mandiri dengan harapan seperti aturan yang berlaku Memperkuat Posisi Bidan Praktik Mandiri
bagi praktik dokter atau dokter gigi. Namun ternyata bidan praktik mandiri memiliki keter-
batasan sumber daya (informasi, tenaga dan waktu) dalam memenuhi tahapan persyaratan Pengaturan kerja bidan praktik mandiri dalam sistem Jaminan Kesehatan Nasional telah
menyebabkan prinsip universal coverage dalam pelayanan terhadap perempuan peserta
kerjasama dengan BPJS. Perjanjian kerjasama bidan praktik mandiri dengan dokter atau puskes-
Jaminan Kesehatan Nasional tidak terpenuhi. Perempuan peserta JKN yang berdomisili relatif jauh dari
mas pembinanya harus dikoordinasikan oleh BPJS Kesehatan. Koordinasi yang dimaksud adalah
puskesmas tidak dapat memanfaatkan fasilitas BPJS dibandingkan mereka yang lebih dekat.
dengan melakukan komunikasi intensif kepada bidan praktik mandiri melalui Ikatan Bidan

M
Indonesia di tiap cabangnya.
enjelang berakhirnya Millennium Development Goals (MDGs) 2015, Indonesia masih menyisakan
♦ Menerbitkan dan mendistribusikan buku pegangan/pedoman berjejaring fasilitas yang rapor merah terhadap penurunan target tujuan kelima MDGs,1 yaitu Angka Kematian Ibu (AKI). Survei
dibuat oleh BPJS Kesehatan. BPJS Kesehatan dapat membuat media sosialisasi yang digu- Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 20072 menunjukkan AKI di Indonesia mencapai 228 kematian per
nakan tidak hanya kepada bidan praktik mandiri, tetapi juga fasilitas kesehatan yang ingin 100.000 kelahiran hidup dan pada 20123 menunjukkan peningkatan menjadi 359 kematian per 100.000
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan agar bisa melayani peserta JKN. Selama ini, BPJS Kese- kelahiran hidup. Angka ini sangat jauh dari target MDGs yaitu sebesar 102 kematian per 100.000 kelahiran
hatan hanya membuat satu pedoman kerjasama BPJS dengan Apotek. Media ini dapat diguna- hidup.
kan sebagai peran aktif BPJS Kesehatan dalam mengkoordinasi jejaring FKTP.
Sebagai upaya mencapai target tersebut, sejak 1 Januari 2014 peme-
♦ Menerbitkan surat edaran Kementerian Kesehatan untuk mendistribusikan dan meng- rintah mengimplementasikan jaminan pelayanan kesehatan kepada pe-
gunakan buku pegangan/pedoman berjejaring fasilitas kesehatan kepada pemerintah rempuan hamil, melahirkan, dan dalam masa nifas melalui Jaminan Ke- Policy Brief
daerah/dinas kesehatan. Buku pedoman yang dihasilkan perlu didistribusikan dan digunakan sehatan Nasional (JKN) yang seharusnya sudah disiapkan sejak Undang- Februari 2015
oleh bidan praktik mandiri melalui Ikatan Bidan Indonesia dan Dinas Kesehatan melalui surat Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS) disahkan. Dalam konteks penurunan angka kematian ibu, Panel Ahli
edaran Kementerian Kesehatan. Kedua lembaga ini dapat berkerjasama untuk membuat sistem Edriana Noerdin, MA
bidan merupakan tenaga kesehatan yang menjadi ujung tombak dalam Sita Aripurnami, MSc
jejaring bidan praktik mandiri dengan FKTP lebih terkoordinasi.
pelayanan kesehatan nasional. Bidan tidak hanya diharapkan mampu
menghadapi tantangan dalam implementasi JKN, tetapi juga diberikan Peneliti
Frisca Anindhita, M.Kesos
tanggungjawab dalam menurunkan angka kematian ibu dan mencapai Nila Kusumawati Elison, MPH
akses universal terhadap pelayanan kesehatan reproduksi. Bunga Pelangi, SKM
Lina Rintis Susanti, SIp
Catatan Akhir 4
Diambil dari Presentasi Ringkasan Eksekutif Data dan Infor-
masi Kesehatan Provinsi Bali, Pusat Data dan Informasi Melalui penelitian Women Research Institute (WRI) mengenai JKN terkait Women Research Institute
Kemenkes RI, www.depkes.go.id
1
Wahyuningsih, M. (15 Februari 2013). MDGs Tinggal 2 Ta- 5
Pelayanan Kebidanan di Jakarta dan Bandung, di dapat berbagai temuan Lembaga penelitian yang
World Health Organization. (2014, December). What is memfokuskan kerjanya dengan
hun Lagi, Indonesia Masih Punya 5 Rapor Merah. Diakses universal health coverage? Diakses November 29, 2014,
terkait tantangan yang dihadapi oleh bidan dan perempuan peserta JKN menggunakan analisis feminis
29 Januari 2015, dari http://health.detik.com/read/2013/ dari http://www.who.int/features/qa/universal_health_ dalam mengakses pelayanan kebidanan.
02/15/154649/2171341/763/mdgs-tinggal-2-tahun-lagi- coverage/en/ Jalan Kalibata Utara II No. 78
indonesia-masih-punya-5-rapor-merah Jakarta - 12740, INDONESIA
2
Badan Pusat Statistik (BPS) dan Macro International. 2007.
Temuan Penelitian Tel. (62-21) 791.87149
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2007, Calverton, Fax. (62-21) 798.7345
Penelitian ini terlaksana dengan dukungan dari Rakyat
Maryland, USA: BPS dan Macro International. Amerika melalui Badan Pembangunan Internasional Terbatasnya tenaga kebidanan di Puskesmas sebagai Fasilitas Kesehatan Email. office@wri.or.id
Website. www.wri.or.id
3
Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Kependudukan dan Ke- Amerika Serikat (USAID)/ Program Representasi. Konten Tingkat Pertama (FKTP) dan bidan di Rumah Sakit sebagai Fasilitias Ting- t. @WRI_Indonesia
luarga Berencana Nasional (BKKBN), Kementerian Kesehatan dari Policy Brief sepenuhnya merupakan tanggung jawab kat Lanjutan (FKTL) tidak sebanding dengan peningkatan peserta JKN fb. Women Research Institute - WRI
Republik Indonesia, dan ICF International. 2013. Survei De- dari Women Research Institute dan tidak mencerminkan
pandangan dari USAID atau pemerintah Amerika Serikat.
yang terdaftar. Sementara itu, bidan praktik mandiri yang menjadi pilihan
mografi dan Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta, Indonesia:
BPS, BKKBN, Kemenkes dan ICF International.
pertama perempuan peserta JKN tidak dapat mem- riksa ANC ke Puskesmas, tapi kan jajan anak siapa JKN terhadap layanan kebidanan tetap terbatas.
berikan pelayanan karena tidak disebutkan sebagai yang bayarin? Belum lagi anak saya yang masih Masih terdapat masyarakat miskin yang terpaksa
FKTP yang ditentukan. Kondisi itu menunjukkan bah- bayi, rewel banget gak mau nunggu lama-lama, harus berhutang agar dapat mengakses layanan Rendahnya rasio
wa sistem pelayanan kesehatan JKN mendiskriminasi
bikin ribet gak ada yang nungguin (bayinya).”
bidan praktik mandiri. bidan puskesmas dan perempuan
(Pasien Bidan Praktik Mandiri, Jakarta Timur)
bidan praktik mandiri dan berkonsekuensi terhadap penerima layanan kesehatan
tidak optimalnya pelayanan kebidanan. “Kemarin saya melahirkan di bidan praktik mandiri, akan berdampak pada
• Layanan Kebidanan bagi Perempuan saya ngutang buat bayar ke bidannya. Bidannya
Peserta JKN Belum Jadi Prioritas udah ngerti saya banget. Saya dipijitin kalau mules penurunan kualitas pelayanan
• Kondisi Ketersediaan Bidan atau kontraksi kesakitan. Kita pilih bidan praktik Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Rendahnya rasio bidan puskesmas dan perempuan mandiri yang ngelayani (pasien) siapa aja, gak mi-
DKI Jakarta dan Jawa Barat pada tahun 2013, meru-
penerima layanan kesehatan akan berdampak pada lih-milih. Bisa diketuk tengah malam kalau mau
pakan provinsi dengan rasio bidan penduduk teren- ngelahirin, atau bayi lagi sakit. Dari anak pertama,
penurunan kualitas pelayanan Kesehatan Ibu dan
dah kedua (28,7 bidan per 100.000 penduduk) dan saya selalu ngelahirin di bidan praktik mandiri.”
Anak (KIA). Selain itu, faktor jarak antara puskesmas
pertama (28,5 bidan per 100.000 penduduk). Jauh (Pasien Bidan Praktik Mandiri, Kota Bandung) dan praktik mandiri menghadapi hambatan terba-
dan tempat tinggal menentukan pengguna layanan
di bawah target indikator Indonesia Sehat yaitu 100 tasnya informasi mengenai prosedur kerjasama dan
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Fasilitas
bidan per 100.000 penduduk.4 Persoalan ini bahkan keberadaan klinik pratama. Meski dengan kompe-
pelayanan kesehatan terdekat masih menjadi pilih- • Bidan Praktik Mandiri Belum Menjadi
telah ada sebelum JKN diterapkan. Di salah satu tensi bidan yang spesifik, tidak seharusnya bidan
an peserta JKN, meskipun pelayanan bidan praktik Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama JKN
puskesmas Jakarta Timur, kunjungan ibu hamil ke praktik mandiri dibebankan persyaratan kerjasama
mandiri tidak masuk dalam program JKN. Puskesmas
poliklinik kesehatan ibu dan anak (poli KIA) meng- JKN diterapkan dengan pendekatan Universal Health yang sulit dipenuhi untuk dapat melayani pasien.
yang merupakan tempat rujukan pelayanan kese-
alami peningkatan 50%. Sementara tidak ada pe- Coverage, yaitu menjamin akses masyarakat terha-
hatan tingkat pertama dalam program JKN justru
nyesuaian jumlah dan distribusi bidan terhadap se- dap pelayanan kesehatan, baik preventif, promotif,
menjadi pilihan berikutnya. Penutup
makin banyaknya jumlah peserta JKN yang dilayani. kuratif dan rehabilitatif tanpa harus mengalami ke-
“Ke Puskesmas hanya pada saat bidan praktik sulitan finansial saat memanfaatkannya.5 Namun Sebagai upaya mencapai Universal Health Coverage
Begitu banyak tugas yang harus dilakukan oleh bi- mandiri sedang tidak melayani pasien (berhalang- dalam pelaksanaannya masih menjadi hambatan pada 2019 yang mengharapkan tidak hanya akses
dan, sehingga membuat mereka kesulitan melaku- an). Itu pun terpaksa, karena jaraknya jauh, bisa bagi perempuan peserta JKN yang memiliki akses kepesertaan yang universal, tetapi juga akses pe-
kan pembagian tugas antara pelayanan di puskes- setengah sampai satu jam.” (Pasien Puskesmas,
cukup jauh ke puskesmas. Sementara, bidan praktik manfaatan layanan yang universal. Hasil studi WRI
mas atau di posyandu. Akibatnya, perempuan pe- Kota Bandung)
mandiri sebagai penyedia layanan kebidanan yang menemukan adanya perbedaan perlakuan terhadap
serta JKN yang mengakses layanan ke puskesmas
Dengan diberlakukannya sistem JKN sejak 1 Januari lebih mudah diakses, karena jumlahnya lebih ba- bidan praktik mandiri oleh sistem pelayanan kese-
harus menunggu lama untuk dapat dilayani dan
2014, diharapkan masyarakat miskin, terutama pe- nyak dan lebih merata penyebarannya, justru tidak hatan JKN. Perbedaan ini terlihat dari tidak hadirnya
membuat mereka merasa tidak nyaman.
rempuan, dapat lebih mudah mengakses pelayan- dapat diakses pemanfaatannya melalui sistem JKN. bidan praktik mandiri sebagai salah satu FKTP yang
“Antrinya itu lho mba, anak saya sampai jajan terus an kesehatan. Namun ternyata fakta yang terdapat Dalam Permenkes Nomor 71 Tahun 2013, bidan diakui oleh JKN. Sementara yang terakomodir menjadi
dari pagi sampai siang, emang sih gratis kalau pe- di masyarakat berbeda, akses perempuan peserta praktik mandiri tidak tercantum dalam pelayanan FKTP adalah Puskesmas, Praktik Dokter, Praktik Dok-
kesehatan yang dapat berkerjasama dengan BPJS ter Gigi, dan Klinik Pratama, dan Rumah Sakit Kelas
sebagai layanan FKTP. Posisi bidan praktik mandiri D Pratama. Studi WRI juga menunjukkan bahwa ter-
hanya sebagai pengganti tenaga kesehatan apabila dapat bidan praktik mandiri yang terpaksa menolak
tidak terdapat dokter di suatu wilayah tertentu. peserta JKN karena tidak memahami prosedur beker-
jasama dengan BPJS Kesehatan. Padahal perempuan
Permenkes Nomor 71 Tahun 2013 pada Pasal 3 ayat peserta JKN memilih bidan praktik mandiri karena
(1) dan ayat (2) menyatakan bahwa pelayanan bi- pelayanan kebidanan yang ada di puskesmas tidak
dan hanya berfokus pada kesehatan ibu dan anak, optimal akibat keterbatasan tenaga kebidanan yang
sehingga belum dianggap pelayanan kesehatan tersedia dan jarak ke tempat bidan praktik mandiri
yang komprehensif yang meliputi tindakan pro- dari tempat tinggalnya lebih mudah dijangkau.
motif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Kompe-
tensi dan kewenangan bidan sendiri terbatas kepa- Dengan mengakomodasi rekomendasi yang menyer-
da pelayanan kesehatan ibu dan anak, dan kesehat- takan bidan praktik mandiri sebagai FKTP dalam JKN,
an reproduksi perempuan. Berdasarkan hal tersebut diharapkan dapat mendorong BPJS Kesehatan menca-
Ikatan Bidan Indonesia mengeluarkan Surat Edaran pai target 70% pemanfaatan pelayanan oleh FKTP.
Nomor 117/SE/PPIBI/II/2014 yang menyarankan ke- Pelibatan bidan praktik mandiri dalam sistem pela-
pada bidan praktik mandiri untuk membuat perjan- yanan JKN juga diharapkan berkontribusi terhadap
jian kerjasama sebagai jejaring FKTP klinik pratama/ peningkatan kesehatan ibu dan upaya penurunan
repro. www.tempo.co
mandiri atau puskesmas terdekat. Akan tetapi, bi- Angka Kematian Ibu di Indonesia.

Policy Brief Februari 2015 Februari 2015 Policy Brief

Anda mungkin juga menyukai