KB Akan Lumpuh
Ditulis pada : 02/12/2013 186 views
Selama ini, sebagian besar pelayanan KB banyak dilakukan para bidan, meskipun ada juga
dokter yang melayani KB. Karena itu, peran bidan dalam pelaksanaan program Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) tidak boleh diabaikan. Jika mengabaikan bidan, maka program KB
bisa lumpuh.
“Tanpa peran bidan dalam BPJS, program KB akan lumpuh,” kata Deputi Keluarga Berencana
dan Kesehatan Reproduksi dr Julianto Witjaksono sebagaimana dilansir situs resmi BKKBN.
Julianto, sangat kecewa jika orientasi pelayanan kesehatan BPJS hanya terpaku pada dokter.
Oleh karenanya, BKKBN telah berupaya memasukkan peran bidan dalam BPJS. “Kami masih
ada kesempatan memasukkan peran bidan dalam revisi Perpres nomor 12/2013 tentang Jaminan
Kesehatan,” ujarnya.
BKKBN harus bekerja keras untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) yang diperkirakan
naik menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab adalah unmet need ber-KB
yang masih tinggi atau sekitar 9 persen . Unmet need ber-KB menjadi penyebab 75 persen
kematian ibu di Indonesia dan juga di dunia.
Unmet need atau tidak terpenuhinya kesempatan ber-KB ini juga sangat mempengaruhi laju
pertumbuhan penduduk. Sementara, kapasitas penduduk dunia sudah mengkhawatirkan
kemampuan daya tampung. “Kita harus bisa mengendalikan penduduk, KB harus menjadi
program pembangunan,” kata dr Julianto Witjaksono.
Menurut Julianto, perlu langkah strategis agar semua memahami pentingnya ber-KB, antara lain
melalui pendidikan yang terarah, menyediakan tenaga kesehatan terampil, dan masyarakat juga
terdidik untuk mengetahui soal kontrasepsi yang baik atau tidak, khususnya tahu kontrasepsi
yang cocok untuk dirinya.(*)