Anda di halaman 1dari 4

Vivin virdayanti (P10223002)

TUGAS 1.

Berdasarkan framework for understanding of disaster di atas tentang


penanganan bencana kita dapat melihatnya dari lingkungan fiskk, lingkungan
social dan individu. Framework for understanding of disaster membantu kita
dalam menganalisis faktor-faktor yang terlibat dalam bencana. Framework ini
membantu untuk memberikan pandangan yang lebih komprehensif dan terstruktur
tentang bencana, sehingga memungkinkan para peneliti, pemangku kepentingan,
dan praktisi di bidang penanggulangan bencana untuk lebih baik memahami
dinamika bencana serta mengembangkan strategi dan kebijakan yang efektif
dalam menghadapinya. Lingkungan Fisik, didalam framework for understanding
of disaster terdapat tempat, infrastruktur, perumahan, cuaca, bahaya, socioekologi,
bencana.
Lingkungan Fisik alami, dilihat dari alam yang ada disekitar. Dari
berbagai musim seperti musim penghujan, angin di daerah tertentu yang
berakhibat adanya bahaya. Seperti dari musim penghujan yang bisa menyebabkan
bahaya banjir bandang dan musimg angin yang bisa menyebabkan bahaya angin
topan. Bencana Alam (Hazards): Bencana alam adalah peristiwa alam yang
ekstrem dan merusak yang dapat mengancam masyarakat dan lingkungan fisik.
Beberapa contoh bencana alam meliputi gempa bumi, tsunami, gunung meletus,
banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, dan badai. Bencana alam ini dapat
menyebabkan kerusakan serius pada infrastruktur dan perumahan, serta
mempengaruhi kehidupan manusia dan lingkungan secara umum.
Lingkungan fisik yang di bangun, seperti contohnya infrastruktur yang
mencakup jaringan jalan, jembatan, bandara, sistem komunikasi, dan utilitas
seperti air bersih dan listrik. Infrastruktur yang baik dan tahan bencana penting
untuk mendukung kehidupan sehari-hari masyarakat dan pemulihan pasca-
bencana. Infrastruktur yang buruk atau tidak tahan bencana dapat menjadi
kerentanan yang signifikan ketika bencana terjadi. Perumahan: Perumahan adalah
tempat tinggal individu dan keluarga. Perumahan yang aman dan tahan bencana
penting untuk melindungi penduduk dari bahaya seperti gempa bumi, banjir,
badai, dan lainnya. Desain perumahan yang tepat dan pemilihan lokasi yang aman
dapat membantu mengurangi risiko kerusakan akibat bencana alam.
Lingkungan social mencakup hubungan social masyarakat sekitar
memegang peran penting dalam masyarakat. Tentang bagaiaman respon dan
adaptasi terhadap bencana. norma sosial dapat memengaruhi bagaimana
masyarakat merespons ancaman dan bencana.kita bisa ambil contoh bagaimana
dalam budaya tertentu mengenai gotong royong terhadap kesiapsiaggan bencana.
Kemudian ada iIsyarat komunikasi adalah simbol atau pesan yang digunakan
dalam komunikasi di antara anggota masyarakat. Selama bencana, isyarat
komunikasi yang efektif sangat penting. Ini mencakup sinyal peringatan dini,
tanda-tanda evakuasi.
Struktur pemerintahan dalam otoritas yang bertanggung jawab respon
terhadap bencana di daerah pemerintahanya. Kualitas dan efektivitas
pemerintahan dalam menangani bencana dapat berdampak besar pada kemampuan
masyarakat untuk merespons dan pulih dari bencana.
Jaringan atau biasa yang di sebut networking, dimana jaringan dari
berbagai lembaga pemerintah, organisasi kemanusiaan seperti NGO, dan
masyarakat sekitar dalam penanggulangan bencana.
Individual, tiap Individu memiliki peran yang signifikan dalam kerangka
pemahaman tentang bencana. Diantaranya Pengalaman tiap individu mencakup
sejarah pengalaman mereka dengan bencana sebelumnya. Individu yang pernah
menghadapi bencana sebelumnya mungkin memiliki pemahaman yang lebih baik
tentang cara merespons bencana. Dan memiliki tingkat kesiapsiagaan yang baik
dalam menanggapi bencana. Serta Keyakinan individu, termasuk keyakinan
tentang bencana, keberlanjutan, dan cara terbaik untuk merespons, dapat
berpengaruh besar pada perilaku mereka selama bencana.
Pengetahuan individu tentang bagaimana sikap yang harus di ambil ketika
bencana, termasuk jenis-jenis bencana yang mungkin terjadi di wilayah mereka,
tindakan yang harus diambil selama bencana, lokasi tempat evakuasi, dan
informasi lainnya, merupakan sumberdaya penting untuk kesiapsiagaan
menanggulangi bencana .
TUGAS II
Vivin virdayanti (P10223035)
“NON-PHARMACEUTICAL INTERVENTIONS”

Intervensi nonfarmakologis (NPI) merupakan bagian dari bab terapeutik


dalam ilmu kesehatan. Bersama dengan farmakoterapi, radiasi pengion atau non-
pengion, pembedahan dan pengobatan rehabilitatif, keduanya merupakan prosedur
yang digunakan untuk mencegah dan mengobati penyakit. Perawatan non-
farmakologis (NPT) digunakan untuk banyak perawatan tidak konvensional dalam
pengobatan integratif.
Non pharmcaceutical interventions pra bencana, dengan melakukan
pemberiyan informasi dan pengetahuan terhadap masyarakat mengenai
pentingnya menjaga kesehatan agar tidak dapat tertular penyakit pandemi yang
kemungkinan akan terjadi.
Non pharmcaceutical interventions saat bencana adalah tindakan, selain
vaksinasi dan minum obat, yang dapat dilakukan oleh masyarakat dan komunitas
untuk membantu memperlambat penyebaran penyakit seperti pandemi influenza
(flu). NPI juga dikenal sebagai strategi mitigasi komunitas. Ketika virus flu baru
menyebar di antara manusia dan menyebabkan penyakit di seluruh dunia, hal itu
disebut pandemi flu. Karena virus flu pandemik ini masih baru, populasi manusia
hanya memiliki sedikit atau tidak ada kekebalan terhadap virus tersebut. Hal ini
memungkinkan virus menyebar dengan cepat dari orang ke orang di seluruh
dunia. NPI adalah salah satu cara terbaik untuk mengendalikan pandemi flu ketika
vaksin belum tersedia.
Non pharmcaceutical interventions pasca bencana, , dengan memberikan
vaksinansi agar imunitas tubuh tiap orang dapat kuat terhadap virus yang telah
terjadi. Sehingga virus dan penyakit tersebut tidak datang kembali dan tidak dapat
membuat kasus baru yang lebih banyak lagi.

Anda mungkin juga menyukai